Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan (Education Journal: Theory, Research, and Development) is an electronic journal focuses on a scientific article concerning education issues in general published by Graduate School of Universitas Negeri Malang since January 2016.
Articles
30 Documents
Search results for
, issue
"Vol.1, No.11, Nopember 2016"
:
30 Documents
clear
PROSES METAKOGNISI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ALJABAR BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO
Wasti Tampi;
Subanji Subanji;
Sisworo Sisworo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (604.365 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.7962
This study describes the metacognition process of students in problem solving of algebra based on the SOLO taxonomy. This study used a qualitative approach with descriptive research. The results of this study suggest that the metacognition process of students that occurs in problems solving of algebra at the levels of unistructural, multistructural, relational and extended abstract includes the process: metacognitive awareness, metacognitive evaluating, and metacognitive regulating.Penelitian ini mendeskripsikan proses metakognisi siswa dalam pemecahan masalah aljabar berdasarkan taksonomi SOLO. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses metakognisi siswa yang terjadi dalam pemecahan masalah terkait dengan aljabar pada level unistruktural, multistruktural, relasional, dan extended abstract mencakup proses metacognitive awareness, metacognitive evaluating, dan metacognitive regulating.
PENGEMBANGAN STRATEGI LEADERSHIP PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN UNTUK SISWA KELAS I SD
Machrus Abadi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (401.319 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.7799
The main problem in learning to read is how to select and use learning strategies. Learning strategy is a means of interaction in the learning process to be used must lead to good learning activities, thus learning objectives can be maximized. According to Degeng (1989: 141) that teaching delivery strategy refers to methods used to convey the pursuit of the learners as well as to receive and respond to feedback from learners. Strategic leadership is learning to read in the beginning is a learning strategies that use the leadership style developed by the constructivist approach that combines cooperative and contextual learning in teaching. Early reading learning leadership strategy combines small group learning and modeling. Learning begins with a teacher conducting apperception (sing/clap) followed by guessing pictures (animal / object) or letters, syllables, and words through teacher demonstration. Teachers provide stimulus through questions that correspond to the image. Students catch the stimulus by answering questions in a way by mentioning initial letters, syllables or words. Each student who guessed correctly will be given a chance as a reward and a further demonstration models. Each students courage in answering and the courage becomes a model and it is the shape of a leader. Each stimulus of questions made by the students and instruction in group learning is an initiative attitude of a leader to help underprivileged students in learning to read in the beginning. It is expected from learning leadership strategy of early reading can help to make even distribution of student learning through small group and can solve problems in the field of learning to read in the beginning. The objective of this study is to generate products in a form of leadership strategy as a new variation of early reading learning strategy packed in a guideline of strategy implementation. Namely developing the concept of leadership strategy, steps, appropriateness of leadership strategy with the levels of understanding and needs of students class I elementary school.Pokok permasalahan dalam pembelajaran membaca adalah bagaimana memilih dan menggunakan strategi belajar. Strategi belajar merupakan alat interaksi di dalam proses belajar yang digunakan harus menimbulkan aktivitas belajar yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat secara maksimal. Strategi leadership pembelajaran membaca permulaan adalah strategi pembelajaran yang mengunakan gaya kepemimpinan dikembangkan dengan pendekatan konstruktivis yang menggabungkan kooperatif learning dan kontekstual dalam pengajarannya. Strategi leadership pembelajaran membaca permulaan menggabungkan pembelajaran kelompok, kecil, dan modeling. Diharapkan dari strategi leadership pembelajaran membaca permulaan ini dapat membantu pemerataan pembelajaran siswa lewat kelompok kecil dan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran membaca permulaan di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa strategi leadership sebagai variasi baru pembelajaran membaca permulaan yang dikemas dalam sebuah panduan pelaksanaan strategi. Buku panduan tersebut mengembangkan konsep strategi leadership, langkah-langkah, kesesuaian strategi leadership dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa kelas I SD.
PENGARUH STRATEGI PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA PADA MATERI KOLOID
Nur Hikmah;
Endang Budiasih;
Aman Santoso
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (589.745 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.8136
The 21st century education aims to develop the ability of intelligence of students in order to resolve the problems faced in real life. Project-Based Learning is one instructional strategies to develop the skills required in the 21st century. Through a given project, students are not only required to achieve the learning objectives that have been set, but students will be trained to face the world of work that requires their ability to access, mesintesis, communicating information, and work together to solve complex problems so as to improve the ability of students critical thinking. This research is a quasi-experimental research (quasy experiment) with posttest only control group design. This research aims to determine the influence of Project Based Learning Strategy (PjBL) to the critical thinking skills of students of class XI IPA at SMAN 1 Malua on colloidal material. The research population includes students of class XI IPA at SMAN 1 Malua, with random cluster sampling technique sampling. Data were analyzed using independent sample t-test in SPSS 20 for windows at the 0.05 level of significance. The result showed that the significance level of critical thinking skills of 0.001 which indicates that there are differences between students' critical thinking skills that learned using a strategy of Project Based Learning (PjBL) with students that learned using conventional methods.Pendidikan abad 21 bertujuan untuk membangun kemampuan intelegensi siswa dalam pembelajaran agar mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. salah satu strategi pembelaj aran di abad 21 yang mengembangkan keterampilan siswa ialah Project Based Learning. Melalui proyek yang diberikan, siswa tidak hanya dituntut untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, tetapi siswa akan lebih terlatih menghadapi dunia kerja yang membutuhkan kemampuan mereka dalam mengakses, mesintesis, mengomunikasikan infomasi, dan bekerja sama memecahkan masalah yang kompleks sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasy experiment) dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi Project Based Learning (PjBL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA di SMAN 1 Malua pada materi koloid. Populasi penelitian meliputi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Malua, dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Data dianalisis menggunakan independent sample t-test pada program SPSS 20 for windows pada taraf signifikasi 0,05. Hasil analisis data menunjukkan bahwa taraf signifikasi kemampuan berpikir kritis sebesar 0,001 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan menggunakan strategi Project Based Learning (PjBL) dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan metode konvensional.
PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN MUTU KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR
Yandris Mena;
Achmad Supriyanto;
Burhhanudin Burhhanudin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (423.328 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.8074
This study to help teachers to be able to carry out their duties and responsibilities to the maximum. The method used is a qualitative approach with case study design using an instrument of supervision. This study uses data analysis interactive model, including: data reduction, the data display and conclusion drawing/verification. The results of this study indicate that the implementation of clinical supervision in improving the quality of teacher performance-should be reviewed again, so as to realize a qualified and competent teacher. Penelitian ini bertujuan untuk membantu guru agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan maksimal. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus dengan menggunakan instrumen supervisi. Penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan mutu kinerja guru harus benar-benar direview kembali, sehingga dapat mewujudkan guru yang berkualitas dan berkompeten.
KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN IDEAL KONSELOR (STUDI HERMENEUTIKA GADAMERIAN)
Dody Riswanto;
Andi Mappiare-AT;
M. Irtadji
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (253.298 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.7951
The purpose of this study was to knowing the personal characteristics of the ideal candidate counselors absorbed from text values Education Minister Regulation number 27 of 2008. The research method used is qualitative research type Hermeneutics Gadamerian. Values that can be absorbed by the prospective counselors as forming the ideal personality is faith and piety of God Almighty, respect and uphold the values of humanity, individuality, and freedom of choice, show integrity and stability of a strong personality and displays a high quality performance.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pribadi ideal calon konselor yang diserap dari nilai-nilai teks Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 27 tahun 2008. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian Hermeneutika Gadamerian. Nilai-nilai yang dapat diserap oleh calon konselor sebagai pembentuk kepribadian yang ideal adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan memilih, menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat, dan menampilkan kinerja berkualitas tinggi.
EFEKTIVITAS KONSELING RINGKAS BERFOKUS SOLUSI UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA SMP
Fakhrudin Mutakin;
Nur Hidayah;
M. Ramli
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (426.053 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.8121
The aim of this research was to increase the learning responsibility of junior high school student that still low through solution focused brief counseling. This research used a quasi-experimental design with a single-subject design. The subject of this research are 6 students of Sumenep junior high school class VIII that selected based networking responsibility of learning’s scale. The research instrumen is used in this research are (1) responsibility of learning’s scale, observation guidelines, interview guidelines, and (2) material treatment techniques of solution focused brief counseling to increase the learning responsibility of junior high school student. The results of the analysis of non-parametric statistical test data using the Wilcoxon Signed Ranks Test. Based on the analysis results obtained Asymp value. Sig (2-tailed) 0.027 less than 0.05 so it can be concluded that H0 rejected and H1 accepted. Therefore can be interpreted that solution focused brief counseling increase the learning responsibility of junior high school student.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan tanggung jawab belajar siswa SMP yang masih rendah melalui pendekatan konseling ringkas berfokus solusi. Penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen dengan desain subjek tunggal (single subject). Subjek penelitian sejumlah 6 orang siswa kelas VIII SMPN 1 Sumenep yang dipilih berdasarkan penjaringan skala tanggung jawab belajar. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi (1) skala tanggung jawab belajar, pedoman observasi serta pedoman wawancara dan (2) bahan perlakuan teknik konseling ringkas berfokus solusi untuk meningkatkan tanggung jawab belajar siswa SMP. Hasil analisis data uji statistik non parametik menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,027 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat diartikan bahwa konseling ringkas berfokus solusi efektif meningkatkan tanggung jawab belajar siswa SMP.
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X
Khusnul Khotimah;
Ipung Yuwono;
Swasono Rahardjo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (532.563 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.8010
Inquiry learning is learning that engages students directly and in finding the optimal mathematical concepts. The purpose of this research is to describe the inquiry learning to improve students' learning outcomes in trigonometry material. Subjects were students of class X Preparation Graphic (PS-B) SMK Negeri 4 Malang year 2015/2016 which amounted to 32 students. This type of research is classroom action research. Inquiry learning is done consists of orientation, define problems, formulate hypotheses, collect data, test hypotheses and drawing conclusions. Based on the measures of inquiry that students formed into groups, students discuss up with students drawing conclusions from a comparison of trigonometry. The results showed that the application of this inquiry learning increase understanding of trigonometry concepts based on observations obtained with the activities of teachers and students in both categories, while the final test results obtained measures students' test results also in both categories.Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dan optimal dalam menemukan konsep Matematika. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi trigonometri. Subjek penelitian ialah siswa kelas X Persiapan Grafika (PS-B) SMK Negeri 4 Malang tahun 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas. Pembelajaran inkuiri yang dilakukan terdiri atas orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Berdasarkan langkah-langkah inkuiri tersebut siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok, siswa berdiskusi sampai dengan siswa merumuskan kesimpulan dari perbandingan trigonometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri ini meningkatkan hasil belajar materi trigonometri dan berdasarkan pengamatan diperoleh aktivitas guru dan siswa dalam kategori baik, sedangkan hasil tes akhir tindakan diperoleh hasil tes siswa juga dalam kategori baik.
KONTRIBUSI EFIKASI DIRI DAN KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI TSM SISWA UPT-PK
M. Ihwanudin;
Purnomo Purnomo;
Syarif Suhartadi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (412.523 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.7969
The purpose of research to examine (1) significance of correlation between (X1) with (Y); (2) significance of correlation (X2) with (Y); (3) correlation significance of simultaneous between (X1& X2) to (Y). The research was used regression technique. Object of research at UPT-PK east java Surabaya, Jombang, Kediri, Nganjuk, Pasuruan, Singosari and Tulungagung. Result of research (1) correlation between (X1) with (Y) of 0,501%; (2) correlation between (X2) with (Y) of 0,533%; (3) significance of simultaneous between (X1& X2) to (Y) that positive and significant with coefficient R of 0,829 and R square of 68,7%.Tujuan penelitian untuk menguji (1) signifikansi hubungan antara (X1) dengan (Y); (2) signifikansi hubungan antara (X2) dengan (Y); (3) signifikansi hubungan secara simultan antara (X1& X2) terhadap (Y). Metode penelitian menggunakan teknik regresi. Penelitian dilakukan di UPT-PK Jatim terdiri atas Surabaya, Jombang, Kediri, Nganjuk, Pasuruan, Singosari, dan Tulungagung. Hasil penelitian menunjukkan (1) hubungan antara variabel (X1) dengan (Y) koefisien sebesar 0,501; (2) hubungan antara variabel (X2) dengan (Y) koefisien sebesar 0,533; (3) hubungan simultan antara variabel (X1& X2) dengan (Y) merupakan hubungan positif dan signifikan dengan koefisien R sebesar 0,829 dan R square sebesar 68,7%.
PENGARUH MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA SMA
Mar’atus Sholihah;
Sugeng Utaya;
Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (453.252 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.7869
The purpose of this study was to determine the effect of Experiential Learning models developed by Kolb's theory of the critical thinking skills of high school students. This study uses a quasi experiment conducted in SMA Assa'adah Gresik. The population of students of class X IS second semester of academic year 2015/2016. Samples are 2 classes that are homogeneous. Methods of data collection using test questions and the ability to think critically using observation sheet. Data were analyzed by comparing the average acquisition value of critical thinking skills with experimental class control class. Average value of the critical thinking skills using model Experiential Learning higher at 80.9 while the control class is 71.2. Based on the average it can be concluded that the learning model of Experiential Learning can improve students' critical thinking skills. This study is expected to provide information on the application and benefits of the model Experiential Learning in teaching geography and make it more meaningful for students.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh model Experiential Learning yang dikembangkan oleh teori Kolb terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimen yang dilakukan di SMA Assa’adah Gresik. Populasi siswa kelas X IS semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas yang bersifat homogen. Metode pengumpulan data menggunakan soal tes kemampuan berpikir kritis serta menggunakan lembar observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan membandingkan rata-rata perolehan nilai kemampuan berpikir kritis kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Nilai rata rata kemampuan berpikir kritis yang menggunakan model pembelajaran Experiential Learning lebih tinggi, yaitu sebesar 80,9, sedangkan kelas kontrol sebesar 71,2. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Experiential Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang penerapan dan manfaat model Experiential Learning dalam pembelajaran Geografi dan supaya lebih bermakna bagi siswa.
IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
Asri Ulfah Wulan Sari;
Achmad Supriyanto;
Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.11, Nopember 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (424.473 KB)
|
DOI: 10.17977/jp.v1i11.8145
This research purposed to describes the implementation of clinically supervision in teacher is profesional competence improvement. It is using qualitative aproach method with case study program. Collecting data using observation technique, interview, documentation by single data analysis. The result of research showing that the implementation of clinically supervision by three stages: pre conference, observation, and post conference doing well and increasing teacher’s professional competence in managing learning process.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi supervisi klinis dalam meningkatkan kompetensi profesional guru. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dengan analisis data tunggal. Hasil penelitian menunjukkan implementasi supervisi klinis melalui tiga tahapan, yaitu pre conference, observation, dan post conference berjalan dengan baik dan meningkatkan kompetensi profesional guru dalam mengelola proses pembelajaran.