cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Linears
ISSN : -     EISSN : 26143976     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal LINEARS adalah sebuah media publikasi Jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Tujuannya adalah sebagai media komunikasi, desiminasi dan pertukaran informasi dunia arsitektur serta media publikasi hasil pengembangan penelitian,pengabdian maupun hasil karya arsitektur. Secara umum jurnal ini berisi tentang dunia arsitektur dan secara spesifik dapat berupa: - Ilmu dan teknologi arsitektur; - Teori, sejarah dan desain arsitektur; - Arsitektur kota dan perancangan kota; - - Arsitektur rumah dan perumahan; - Desain interior dan eksterior. Jurnal ini adalah Jurnal online yang berisi karya ilmiah bagi peneliti dan mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Unismuh Makassar, sebagai bagian dari publikasi karya ilmiah penelitian ataupun tugas akhir. Jurnal ini terbit 2 kali dalam 1 tahun dengan kontent dari berbagai keminatan Arsitektur.
Arjuna Subject : -
Articles 116 Documents
KONSEP TERITORIALITAS PADA KAFE SUPERBEE CAT'S Ervina Dinda Bestari; Finta Lissimia
Jurnal Linears Vol 3, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v3i2.4059

Abstract

Di Ibukota Jakarta, komunitas pecinta hewan sangat berkembang pesat. Perkembangan komunitas tersebut memunculkan kebutuhan akan fasilitas yang memadai. Komunitas berharap agar tersedia rumah hewan yang layak dan memadai bagi hewan, dimana para hewan benar - benar dirawat dan diperlakukan selayaknya makhluk hidup bukan sekedar hewan. Sudah banyak kota-kota besar di dunia yang menyediakan rumah penampungan bagi hewan-hewan terlantar, seperti Korean Animal Rights Advocates (KARA). Jakarta sebagai Ibukota selayaknya mampu mengkonsepkan kebutuhan tersebut. Adanya pusat fasilitas pencinta hewan ini juga sebagai tempat perlindungan kucing-kucing liar dan bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman untuk kucing – kucing liar. Arsitektur Teritorialitas dirasa tepat untuk membuat konsep Fasilitas Pecinta Hewan. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data, proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan melakukan studi literatur
RAMAH LINGKUNGAN : Aplikasi Sistem Struktur dan Konstruksi Rumah di Kawasan Permukiman Pesisir Pantai Imriyanti Imriyanti
Jurnal Linears Vol 4, No 2 (2021): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v4i2.5884

Abstract

Penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan sangatlah diharapkan dengan tujuan untuk memberikan nilai kelanjutan pada bahan/material dan bangunan yang ada di berbagai wilayah karena diketahui Indonesia memiliki wilayah perairan yang cukup luas, banyaknya kekayaan alam memberikan daya tarik masyarakat  untuk tinggal di wilayah pesisir pantai, salah satunya di Kelurahan Cambaya Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar yang memiliki bentuk hunian arsitektur tradisional atau rumah panggung. Bentuk rumah panggung pada hunian masyarakat yang bermukim di segmen pasang-surut dan segmen perairan memberikan ciri khas, hal inilah harus diketahui bagaimana aplikasi struktur dan konstruksi rumah/hunian di wilayah pesisir pantai Kelurahan Cambaya Kecamatan Ujung Tanah yang ramah lingkungan dan dapat menyatu dengan topografi wilayah pesisir pantai tersebut. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Sistem struktur dan konstruksi hunian di permukiman tersebut menggunakan  kayu dan bambu sebagai material hunian sedangkan sub-struktur menggunakan pondasi umpak/batu dengan kolom balok/bambu, super-struktur menggunakan kayu/papan dengan system sambungan kayu dan up-struktur  menggunakan system kuda-kuda kayu/balok dengan material penutup seng. Sistem struktur dan konstruksi bangunan kayu diarea pesisir pantai mengaplikasikan nilai ramah lingkungan karena material bangunan dapat menyatu dan mengikuti topografi wilayah pesisir pantai kota Makassar
Pengaruh Pembangunan Perumahan Swadaya Terhadap Peningkatan Kualitas Lingkungan di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar Nuraeni Basir; Andi Asmuliany
Jurnal Linears Vol 4, No 1 (2021): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v4i1.4704

Abstract

ABSTRAK: Rumah merupakan hal yang sangat penting dan menjadi pokok bagi setiap masyarakat. Rumah berfungsi sebagai tempat hunian, selain itu harus aman,nyaman, bersih dan sehat ketika ditempati. Terpenuhinya kebutuhan dasar rumah layak huni diharapkan mampu meningkatkan ketahanan hidup masyarakat. Kenyataannya untuk mewujudkan rumah yang layak huni bukan perkara mudah. Ketidaksanggupan masyarakat memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni berbanding lurus dengan pendapatan dan pengetahuan masyarakat tentang fungsi rumah itu sendiri. Rumah tidak layak huni adalah hunian yang tidak memenuhi persyaratan untuk dihuni baik secara teknis maupun non teknis. Kelayakan rumah sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, sehingga Pemerintah mengadakan program pembangunan perumahan swadaya. Saat ini masih banyak rumah yang tidak layak huni dan masyarakat lebih memperhatikan pembangunan perumahan ketimbang kondisi lingkungan sekitarnya. Segala permasalahan tersebut apabila tidak segera ditindak lanjuti oleh pemerintah maupun masyarakat dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan yang lebih serius, maka dari itu diperlukan studi tentang pengaruh pembangunan perumahan swadaya terhadap peningkatan kualitas lingkungan di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi pembangunan perumahan swadaya terhadap lingkungan dan pengaruh pembangunan perumahan swadaya terhadap kualitas lingkungan di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif-kuantitatif dengan menggunakan analisis crosstabulation dan regresi linear. Hasil penelitian ini didapatkan dari 16 variabel yang dilakukan penelitian, untuk kategori berpengaruh sedang yaitu terdapat 13 variabel yang diperlukan upaya lebih lanjut terhadap peningkatan kualitas lingkungan permukiman sedangkan kategori berpengaruh baik yaitu lokasi, kondisi tanah dan tumbuhan hijau diperlukan untuk mempertahankan peningkatannya. ABSTRACT: The house is very important and becomes a staple for every society. The house functions as a place to live, besides that it must be safe, comfortable, clean and healthy when occupied. The fulfillment of the basic needs of a livable house is expected to be able to increase community survival. In fact, to create a livable house is not an easy matter. The inability of the community to meet the needs of a decent house for habitation is directly proportional to the income and knowledge of the community about the function of the house itself. A house that is not suitable for habitation is a house that does not meet the requirements for occupation, both technically and non-technically. The feasibility of a house is needed to improve the welfare of the family, so that the Government held a self-help housing development program. Currently, there are still many houses that are unfit for habitation and the community pays more attention to housing construction than the surrounding environment. If all these problems are not immediately followed up by the government and the community it can lead to a more serious decrease in environmental quality, therefore a study is needed on the effect of self-help housing development on improving environmental quality in Galesong Selatan District, Takalar Regency. This study aims to determine the factors that influence the development of self-help housing on the environment and the effect of self-help housing development on the quality of the environment in Galesong Selatan District, Takalar Regency. The method used is descriptive qualitative-quantitative using crosstabulation analysis and linear regression. The results of this study were obtained from 16 variables carried out by the study, for the moderate effect category, namely there were 13 variables that needed further efforts to improve the quality of the residential environment while the good effect categories namely location, soil conditions and green plants were needed to maintain the increase.
Konsep Arsitektur Surya Pasif pada Bangunan Masjid Raja Haji Fisabilillah di Malaysia Wawan Gunawan; Anggana Fitri Satwikasari
Jurnal Linears Vol 4, No 1 (2021): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v4i1.5210

Abstract

ABSTRAK: Indonesia sebagai negara tropis mendapatkan sinar matahari yang cukup intens setiap tahunnya, sehingga seringkali membuat bangunan di Indonesia menjadi kurang nyaman dan berdampak pada penggunaan AC yang berlebihan. Dibutuhkan pengetahuan mengenai desain bangunan yang mengedepankan teknik pasif, seperti Konsep Arsitektur Surya Pasif yang memperhatikan aspek pedinginan alami (kenyamanan termal) dan pencahayaan alami pada desainnya, penelitian ini bertujuan agar dapat diketahui hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penerapan konsep arsitektur surya pasif sehingga harapan kedepan banyak bangunan di Indonesia yang dapat menerapkan desain surya pasif khususnya pada bangunan peribadatan masjid. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Setiap aspek yang bekaitan dengan topik penelitian dijelaskan dengan cara deskripsi dan berdasarkan kebenaran dari suatu teori mengenai penerapan desain Arsitektur Surya Pasif yang memperhatikan aspek pendinginan alami (kenyamanan termal) dan pencahayaan alami yang diterapkan melalui desain orientasi bangunan, bahan material yang digunakan serta elemen-elemen desain bangunan lainnya seperti lantai, dinding, atap, langit-langit, dan aksesoris bangunan. Penelitian ini dilakukan pada bangunan peribadatan Masjid Raja Haji Fisabilillah di Malaysia. Hasil dari penelitian ini, Masjid Raja Haji Fisabilillah menerapkan desain surya pasif pada rancangan desainnya. Aspek-aspek Surya pasif seperti aspek pendinginan alami (kenyamanan termal) dan aspek pencahayaan alami sangat diperhatikan oleh sang arsitek bangunan ini.ABSTRACT: Indonesia as a tropical country gets intense sunlight every year, so it often makes buildings in Indonesia uncomfortable and results in excessive use of air conditioning. Knowledge is needed about building designs that prioritize passive techniques, such as the Passive Solar Architectural Concept which pays attention to natural cooling (thermal comfort) and natural lighting in its design, this study aims to find out what needs to be considered in applying the concept of passive solar architecture so that expectations in the future, many buildings in Indonesia can apply passive solar designs, especially in mosque worship buildings. This research was conducted using a qualitative descriptive method. Every aspect related to the research topic is explained in a descriptive manner and based on the truth of a theory regarding the application of Passive Solar Architecture design which takes into account the aspects of natural cooling (thermal comfort) and natural lighting which is applied through the design of the orientation of the building, the materials used and the elements. other building designs such as floors, walls, roofs, ceilings, and building accessories. This research was conducted in the worship building of the Raja Haji Fisabilillah Mosque in Malaysia. The results of this study, the Raja Haji Fisabilillah Mosque applied a passive solar design in its design. Passive solar aspects such as aspects of natural cooling (thermal comfort) and aspects of natural lighting are very much considered by the architect of this building.
Kajian Konsep Aksesibilitas Pada SLB Negeri Bekasi Jaya Ghafari yahya; Finta Lissimia
Jurnal Linears Vol 3, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v3i2.4029

Abstract

Sekolah merupakan sebuah jenjang pendidikan yang mampu menghantarkan manusia kepada kualitas kehidupan bermasyarakat yang lebih baik. Jenjang pendidikan yang telah diwajikan dalam penempuhannya menurut pemerintah hingga sekarang ini ialah 12 tahun wajib belajar. Dimulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan atau sederajat. Kebijakan wajib belajar 12 tahun ini. Arsitektur berperan sebagai ruang aktivitas manusia yang menciptakan hubungan antara ruang dalam dan ruang luar. Ruang dalam arsitektur dapat terbentuk karena persepsi dan imajinasi manusia sebagai pengguna. Konsep aksesibilitas merupakan tingkat kemudahan yang dicapai oleh seseorang terhadap suatu objek di lingkungannya untuk menghasilkan gambaran konsep aksesibilitas pada SLB Negeri Bekasi Jaya. 
Studi “Daylight Comfort” untuk Bangunan Pendidikan yang Berkelanjutan Irnawaty Idrus; Salmiah Zainuddin
Jurnal Linears Vol 4, No 2 (2021): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v4i2.6174

Abstract

Bangunan berkelanjutan adalah suatu prinsip arsitektur yang berupaya meminimalkan dampak negatif lingkungan bangunan dengan efisiensi dan moderasi dalam penggunaan bahan, energi, serta ekosistem secara luas. Salah satu upaya efisiensi energi bangunan adalah optimalisasi cahaya alami pada bangunan dengan tetap mengedepankan unsur kenyamanan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi tingkat kenyamanan pencahayaan alami eksisting pada ruang kelas sekolah dasar dan menengah di Makassar. Penelitian ini menganalisis dua indikator kenyamanan pencahayaan alami yaitu Daylight Quantity dan Daylight Uniformity. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan mengumpulkan data parameter pencahayaan alami berupa nilai iluminasi dalam dan luar ruangan, serta data geometri ruang dan bukaan, kemudian hasilnya dianalisis dengan standar penilaian/ metrik yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 32% dari keseluruhan sampel yang dapat memenuhi standar intensitas cahaya dan keseragaman cahaya, selebihnya yaitu 68% dari keseluruhan sampel hanya memenuhi salah satu indikator kenyamanan pencahayaan alami.
Kajian Konsep Arsitektur Art Deco pada Planetarium Adler Asa Aulia; Anisa Anisa
Jurnal Linears Vol 4, No 1 (2021): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v4i1.5017

Abstract

ABSTRAK: Gaya ini muncul pertama kali pada tahun 1925 dan berkembang hingga tahun 1940. Nama art deco berasal dari pameran bertajuk paris exposition des Art Decorations et industri pada tahun 1925 di Perancis. Art deco merupakan kombinasi dari berbagai gaya dan modern di awal abad ke-20, seperti gaya konstruksionisme, kubisme, modernisme, bauhaus, art nouveau dan futurisme. Gerakan arsitektur modern yang berkembang saat itu juga mempengaruhi gaya art deco dan memberikan sentuhan modern. Gaya arsitektur Eropa ini diadopsi di berbagai bangunan Amerika karena kondisi mereka di masa revolusi industri. Salah satu bangunan yang mengalami euforia dari konsep arsitektur art deco adalah planetarium Adler yang pada masa itu sangat berbeda dengan fungsi bangunan art deco pada umumnya yang cenderung bersifat komersial dan bertingkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan arsitektur art deco pada planetarium Adler. Metode yang digunakan untuk menganalisis eksterior bangunan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan data literatur yang memadai dari artikel, jurnal dan buku terkait dengan gaya bangunan art deco dan planetarium Adler, kemudian data yang didapat dijadikan sebagai pedoman deskripsi pada penerapan art deco di planetarium Adler. Selain itu peneliti juga akan mengamati setiap bentukan dan paduan warna dari beberapa gambar pada bagian planetarium Adler. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa planetarium Adler sepenuhnya mengadaptasi konsep arsitektur art deco dengan bentuk decorative style, penggunaan ornamen zodiak pada eksterior dan interior bangunan serta penggunaan material marmer yang umumnya digunakan pada bangunan berkonsep art deco.ABSTRACT: This style first appeared in 1925 and developed until 1940. The name art deco comes from the exhibition entitled Paris exposition des Art Decorations et industries in 1925 in France. Art deco is simply a combination of various styles and currents in the early 20th century, including the styles of constructionism, cubism, modernism, bauhaus, art nouveau, and futurism. The modern architectural movement that was developing at that time also influenced the art deco style and provided modern touches. This Europe architectural style was adopted in various building of America as caused by their condition in industrial revolution period. One of the buildings that experiencing the euphoria of art deco concept was Adler planetarium, which at that time was very different from the function of art deco buildings in general, that tended to be commercial and multi-storey. This study aims to analyze the application of art deco in Adler planetarium. The method used to analyze the exterior of the building is a qualitative descriptive method, means by collecting adequate literature data from articles, journals and books related to the art deco building style and Adler's planetarium, then the data obtained is used as a description guide on the application of art deco in the planetarium Adler. In addition, researchers will also observe every shape and color combination of several images in the Adler planetarium section. The conclusion from this research is that Adler planetarium is fully adapting art deco architecture by their decorative style as the shape of the building, the usage of zodiac decoration in exterior and interior, and also their marmer material that commonly used by art deco building.
Oil Palm Research Center Dengan Penerapan Arsitektur Biofilik Sakinah Rahma Wardani
Jurnal Linears Vol 5, No 1 (2022): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v5i1.5982

Abstract

Industri perkebunan kelapa sawit telah memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. Di Indonesia, perkebunan kelapa sawit merupakan sub sektor perkebunan terbesar selama beberapa tahun terakhir. Kelapa sawit mulai dari buah, pelepah, batang, hingga limbahnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Pengolahan kelapa sawit ini membutuhkan penelitian dan pengembangan lebih lanjut yang bertujuan untuk menghasilkan berbagai inovasi produk dari kelapa sawit. Dari latar belakang tersebut, maka diperlukan sebuah tempat khusus untuk mendukung aktivitas penelitian dan pengembangan berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan, yaitu dengan membuat Oil Palm Research Center. Bangunan ini akan mewadahi segala kegiatan yang berkaitan dengan kelapa sawit seperti pusat penelitian, pelatihan, laboratorium dan juga kebun percobaan untuk kelapa sawit. Hal lain yang menjadi latar belakangnya adalah adanya isu negatif yang muncul terhadap lingkungan yang disebabkan oleh kelapa sawit seperti seperti polusi air, polusi udara dan emisi gas rumah kaca akibat dari tata cara pengolahan kelapa sawit yang tidak tepat, penerapan Arsitektur Biofilik yang memiliki konsep membina hubungan antara manusia dengan alam diharapkan dapat menciptakan keseimbangan alam dan lingkungan yang ada disekitarnya, sehingga dapat membantu mengurangi kemungkinan yang timbul akibat adanya permasalahan lingkungan tersebut. Kata kunci:  Oil Palm, Research Center, Arsitektur Biofilik
Tingkat Pelayanan Terminal Makassar Metro Sebagai Tempat Menunggu: Persepsi Pengguna Ashari Abdullah
Jurnal Linears Vol 5, No 1 (2022): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v5i1.7098

Abstract

Salah satu fungsi dari terminal bus antar kota adalah sebagai tempat untuk menunggu. Namunpenumpang tidak menggunakan terminal sebagai fasilitas transit sehingga Seiring waktu terjadi penurunankualitas bangunan Terminal Makassar Metro, yang mengurangi kenyamanan penumpang baik ketika menunggukeberangkatan dari dalam dan luar kota Makaassar,. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pelayananterminal sebagai tempat menunggu. Teknik analisis yang di gunakan adalah Costumer Saticfaction Index sertaIndeks pelayanan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penumpang kurang puas dengan pelayananterminal sebagai tempat menunggu. Peningkatan pelayanan dapat dilakukan dengan meningkatkan kelenggkapanfasilitas, kenyamanan serta keandalan pelayanan.Sedangkan indicator yang perlu ditingkatkan yaitu Amansaat malam hari, Pelayanan complain, kebersihan Pihak keamanan Informasi papan petrunjuk situasi darurat,Perlengkapan situasi darurat , Informasi terbaru di monitor, Fasilitas atm.
Daya Tampung Lahan Perumahan dan Permukiman pada Kawasan Metropolitan Mamminasata Nurhikmah Paddiyatu; Rohana Rohana; Sahabuddin Latif
Jurnal Linears Vol 5, No 1 (2022): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v5i1.7351

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk metropolitan Mamminasata yang pesat berbanding lurus dengan peningkatan permintaan perumahan dan permukiman. Lambat laun lahan kosong di area perkotaan beralih fungsi menjadi perumahan dan permukiman. Sebagai sumber daya alam yang terbatas, ekspansi perkembangan perumahan permukiman seiring waktu akan melebar keluar kota. Daya tampung lahan menjadi dasar kajian yang penting untuk memberikan referensi awal pengambilan kebijakan pengembangan metropolitan mamminasata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tampung lahan perumahan dan permukiman dalam wilayah metropolitan mamminasata pada tahun 2031. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Diawali dengan perhitungan proyeksi penduduk yang menjadi input untuk membangun simulasi prediksi perubahan penggunaan lahan menggunakan cellular automata. Hasil simulasi akan dikomparasikan dengan lahan efektif yang tersedia untuk mengetahui daya tampung lahan perumahan permukiman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan metropolitan Mamminasata memiliki daya tampung lahan permukiman dalam jangka waktu 20 tahun akan datang secara keseluruhan masih mencukupi namun secara spesifik jika dipilah-pilah berdasarkan administratif maka Kota Makassar dibandingkan dengan kabupaten lainnya di mamminasata sudah mencapai titik maksimum untuk menampung permintaan perumahan permukiman. Oleh sebab itu metropolitan mamminasata sudah tepat menjadi gagasan untuk menjaga keseimbangan antar wilayah 

Page 5 of 12 | Total Record : 116