cover
Contact Name
Eny Puspani
Contact Email
jurnaltropika@unud.ac.id
Phone
+62361-222096
Journal Mail Official
jurnaltropika@unud.ac.id
Editorial Address
Fakultas Peternakan Universitas Udayana Kampus UNUD, Bukit Jimbaran Badung, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Peternakan Tropika
Published by Universitas Udayana
ISSN : jurnaltr     EISSN : 27227286     DOI : https://doi.org/10.24843/JPT
Core Subject : Health,
Jurnal Peternakan Tropika (JPT) was published by the Faculty of Animal Husbandry, Udayana University. Jurnal Peternakan Tropika (JPT) is published regularly, three times a year, in January-April, May-August, and September - December. Jurnal Peternakan Tropika (JPT) summarizes various manuscripts in the field of animal husbandry such as nutrition, production, reproduction, post-harvest (processing and technology) and socio-economic fields of livestock. Open manuscripts for lecturers and researchers related to the field of animal husbandry, and open to S1, S2 and S3 students, by following the rules set by Jurnal Peternakan Tropika (JPT).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 718 Documents
STATUS FISIOLOGI DAN TATA LAKSANA PEMBERIAN PAKAN KELOMPOK KUDA LOKAL DAN IMPOR DI ROYAL SPORTHORSE BALI Aushaf N. M; I G. A. A. Putra; E. Puspani
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.28 KB) | DOI: 10.24843/ejpt.2019.v07.i03.p05

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan status fisiologi dan tata laksana pemberian pakan kelompok kuda lokal dan impor yang dipelihara di Royal Sporthorse Bali. Observasi dilakukan selama tiga bulan dimulai dari awal bulan Pebruari hingga akhir bulan April 2019.Data penelitian diperoleh melalui observasi lapangan dan analisis sampel pakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana. Pengolahan data menggunakan uji independent sample T Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju respirasi pada kelompok kuda lokal adalah nyata (P<0,05) endah dibandingkan dengan laju respirasi pada kelompok kuda impor baik pada pagi maupun malam hari. Laju respirasi kuda lokal adalah 28 kali per menit dan 32 kali per menit, sementara kuda impor adalah 39 kali per menit dan 44 kali per menit untuk pagi dan malam secara berurutan. Kecepatan pulsus maupun suhu tubuh kuda impor cenderung lebih tinggi namun tidak berbeda nyata (P>0,05). Konsumsi rumput per bobot badan metabolik kuda impor 0,22 kg adalah nyata (P<0,01)angat kecil daripada 0,28 kg pada kuda lokal. Namun, konsumsi konsentrat per bobot badan metabolik kuda impor 0,09 kg nyata(P<0,01)angat besar daripada 0,05 kg pada kuda lokal. Protein kasar dari pakan harian yang diberikan pada kuda di Royal Sporthorse Bali adalah nyata (P<0,01) tinggi dibandingkan dengan anjuran National Research Council pada tahun 2007. Kata kunci: status fisiologi, kecepatan respirasi, kecepatan pulsus, suhu tubuh, nutrisi.
TINGKAT PENERAPAN SAPTA USAHA TERNAK SAPI BALI PERBIBITAN DI VILLAGE BREEDING CENTRE (VBC) KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI SUGIANTARA IM.; INGGRIATI N. W. T.; Suarta IG.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.699 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Village Breeding Centre (VBC) Kabupaten Badung yang berlangsung selama lima bulan yaitu dari bulan Januari sampai Mei 2014. Pemilihan lokasi penelitian dan penentuan responden ditentukan dengan metode sensus (Singaribum dan Effendi, 1989). Responden berjumlah 30 peternak yang merupakan semua pengurus VBC Kabupaten Badung di Desa Darmasaba, Abiansemal, Belok Sidan, Sembung, Sibang Kaja, Werdi Buana, Dalung, dan Penarungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi sapta usaha ternak sapi bali perbibitan di VBC Kabupaten Badung serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Adapun pengukuran variabel menggunakan skala jenjang 5 (Singaribum dan Efendi, 1989). Untuk mengetahui hubungan faktor digunakan metode Koefisien Korelasi Jenjang Spearman (Siegel, 1977). Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penerapan sapta usaha ternak sapi bali perbibitan di VBC Kabupaten Badung adalah kurang. (2) Pengetahuan, sikap, dan intensitas komunikasi sangat berpengaruh terhadap tingkat penerapan sapta usaha ternak sapi bali perbibitan di VBC Kabupaten Badung. (3) Pendidikan formal dan jumlah pemilikan ternak berpengaruh terhadap tingkat penerapan sapta usaha ternak sapi bali perbibitan di VBC Kabupaten Badung.
STUDI KUALITAS ORGANOLEPTIK DAGING BABI GULING DARI BABI BALI DAN BABI LANDRACE Widiadnyana I G. N. P.; N. L. P. Sriyani; I P. A. Astawa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.691 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas organoleptik daging babi guling yang berasal dari babi bali dan babi landrace. Babi yang digunakan pada penelitian ini adalah babi bali yang yang didatangkan dari Desa Gerokgak, Kabupaten Buleleng dipelihara secara ekstensif dengan diberikan pakan tradisional dan babi landrace dipelihara secara intensif dengan diberikan pakan komersial. Berat babi yang digunakan relatif sama dan dilanjutkan dengan proses penggulingan, kemudian dilakukan uji panelis terhadap daging babi guling tersebut. Variabel organoleptik yang diamati dalam penelitian ini meliputi warna, aroma tekstur, citarasa dan penerimaan keseluruhan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan perbandingan dua sampel daging yang berbeda, data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis Non-Parametrik. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna daging pada perlakuan babi landrace 10,14% tidak berbeda nyata dibandingkan perlakuan babi bali, sedangkan tingkat kesukaan panelis terhadap aroma, tekstur, citarasa, dan penerimaan keseluruhan pada perlakuan babi bali berbeda nyata berturut-turut 11,69%, 13,88%, 14,70% dan 15,78% dibandingkan perlakuan babi landrace. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan uji organoleptik yang dilakukan penerimaan secara keseluruhan panelis lebih menyukai daging babi bali dibandingkan dengan babi landrace.
PERBEDAAN TINGKAH LAKU MAKAN SAPI BALI YANG DIPELIHARA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR DESA PEDUNGAN DAN SENTRA PEMBIBITAN SAPI BALI SOBANGAN Kusuma I M. D.; N. L. P. Sriyani; I N. T. Ariana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 3 (2015)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.574 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkah laku makan ternak sapi bali yang berada di TPA Desa Pedungan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan kuantitatif dengan survey. Analisis data disajikan dengan descriptive statistik. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah waktu makan, lama makan, frekwensi makan, frekwensi minum, lama ruminasi dan frekuensi ruminasi. Lama makan ternak di TPA lebih lama 39,25% yakni 74,82 ± 2,84. Untuk frekwensi makan per 12 jam pengamatan di TPA Desa Pedungan lebih jarang 8,01% yakni 3,33 ± 0,78, frekwensi ternak minum di TPA Desa Pedungan lebih jarang 41,5% yakni 1,17 ± 0,72. Lama ruminasi ternak di TPA Desa Pedungan lebih singkat 18,78% yakni 32,08 ± 3,60, dan frekuensi ruminasi ternak sapi di TPA Desa Pedungan lebih jarang 14,5% yakni 3,42 ± 0,52. Secara umum tingkah laku makan ternak yang dipelihara di TPA Desa Pedungan mengalami perbedaan dengan tingkah laku makan ternak yang dipelihara di Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan. Ternak sapi di TPA Pedungan memerlukan waktu makan yang lebih lama 39,25% daripada sapi yang di Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan. Sementara untuk frekuensi makan lebih sering 8,01%, frekuensi minum sering 41,5%, lama ternak sekali ruminasi lebih lama 18,78% dan frekuensi ruminasi lebih sering 14,5% dari pada ternak yang dipelihara di TPA Desa Pedungan.
Keseimbangan Protein dan Pertumbuhan Sapi Bali Dara yang Diberikan Ransum dengan Kandungan Energi dan Protein yang Berbeda Nasrullah H. I.; I G. Mahardika; N. N. Suryani
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 3 (2018)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.596 KB)

Abstract

This study aimed to determine the effect of protein or energy rations on protein consumption and weight gain of dara. The research was conducted at Animal Farm of Belok Sidan Village, Petang Sub-district, Badung Regency for three months by using 12 heifer cows were divided into three groups with initial weight/different groups as repetition. The treatments consisted of rations containing 12% protein and 2000 kcal energy ME/kg (A), 13% protein and 2100 kcal energy ME/kg (B), 14% protein and 2200 kcal ME/kg (C) energy, and protein 15% and energy 2300 kcal ME/kg (D). The variables observed in this study include protein consumption, weight gain, and digestible protein. The results showed that the highest protein consumption was obtained by treatment (D) 686,56 g/h/d with statistically significant difference (P< 0.05) higher than treatment (A). The highest digestible protein was obtained treatment (D) 525,71 g/h/d statistically significantly different (P <0.05) higher than treatment (A). The highest stool protein obtained by treatment (A) 223,35 g/h/d was statistically significant different (P> 0.05) higher than treatment (D). The highest weight gain obtained by treatment (D) 422,03 g/h/d was significantly different (P <0.05) higher than treatment (A). Based on the results of this study the rations given with protein content of 12-15% and energy 2000-2300 kkal ME/kg can affect consumption of protein, digestible protein, fecal protein, and weight gain of heifer cows. Keywords: protein and energy, weight gain, heifer cows
Kecernaan In Vitro dan Produk Fermentasi dari Silase Jerami Padi yang Dibuat dengan Penambahan Cairan Rumen Saputra I K. T. A.; A. A. A. S Trisnadewi; I G. L. O. Cakra
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.506 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kecernaan in vitro dan produk fermentasi dari pembuatan silase jerami padi dengan penambahan cairan rumen.Pembuatan silase dilakukan di Desa Sidemen, Kabupaten Karangasem, dan analisis silase dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama enam (6) bulan, dari bulan Juni 2018 sampai dengan Desember 2018. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan A (jerami padi tanpa cairan rumen), perlakuan B (jerami padi+ 50 ml cairan rumen steril/kg jerami), perlakuan C (jerami padi + 25 ml cairan rumen segar/kg jerami + 25 ml cairan rumen steril/kg jerami), dan perlakuan D (jerami padi + 50 ml cairan rumen segar/kg jerami). Variabel yang diamati adalah kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, pH, NH3 (Amonia), dan VFA (volatile fatty acid).Hasil penelitian menunjukkan setiap variabel kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, NH3, dan VFA pada perlakuan A, B, C, dan D berbeda nyata (P<0,05), sedangkan untuk nilai pH tidak berbeda nyata (P>0,05). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan cairan rumen pada pembuatan silase jerami padi meningkatkan kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, NH3 (amonia), VFA, dan tidak mempengaruhi nilai pH. Kata kunci: silase jerami padi, cairan rumen, kecernaan in vitro, prodak fermentasi
PENGARUH PEMBERIAN MINYAK KALSIUM DALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP BERAT POTONG DAN LEMAK ABDOMEN BROILER Andi I M.; I M. Suasta; I G. N. G. Bidura
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 2 (2020): Vol. 8 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.805 KB) | DOI: 10.24843/JPT.2020.v08.i02.p09

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak kalsium dalam ransum komersial terhadap berat potong, lemak bantalan, lemak mesenterium, dan lemak ventrikulus broiler. Penelitian dilaksanakan selama 35 hari di Farm Fakultas Peternakan Universitas Udayana Bukit Jimbaran. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Tiap petak percobaan diisi dengan 5 ekor ayam broiler umur 7 hari dengan berat badan homogen. Keempat perlakuan tersebut adalah ayam yang diberi ransum tanpa minyak kalsium sebagai kontrol (A), dengan pemberian 1% minyak kalsium dalam ransum komersial (B), pemberian 2% minyak kalsium dalam ransum komersial (C), dan pemberian 3% minyak kalsium dalam ransum komersial (D). Variabel yang diamati yaitu berat potong, lemak bantalan, lemak mesenterium, dan lemak ventriculus. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian minyak kalsium 1-3%, dalam ransum komersial ternyata berat potong perlakuan B tidak berbeda nyata (P>0,05) perlakuan C dan D nyata lebih rendah (P<0,05) dibandingkan perlakuan A. Lemak bantalan ayam yang mendapat perlakuan B, C, dan D nyata (P<0,05) lebih rendah dari perlakuan A sedangkan lemak mesenterium dan lemak ventriculus tidak berbeda nyata (P>0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian minyak 1-3% dalam ransum komersial dapat menurunkan kandungan lemak abdomen broiler dan pemberian 2-3% menurunkan berat potong. Kata Kunci : Broiler, Lemak Bantalan, Minyak kalsium
Effects Of Mount Agung Eruption On Chemical Composition And Physical Characteristics Of Bali Cattle Ration Fed In Talibeng Evacuation Zones Sidemen District Karangasem Regency Widiarta I. P. G. D; I W. Suarna; N. N. Suryani
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 1 (2019): Vol. 7 Isssues 1 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.673 KB)

Abstract

Mount Agung eruption, August to December 2017, caused bali cattle to be evacuated. This aims of this study to compare the quality of bali cattle ration according to its chemical composition and physical characteristics before and after in evacuation zones. The first step is survey, conducted on January to April 2018 to the farmers to obtain information regarding the botanical composition of ration before and after in evacuation zones as well as sampling feed ingredients (forages and concentrates). The second step is analysis in the laboratory from May to June 2018. Ration sample was made according to observation at evacuation zones and the tabulation of questionnaire result data. The research variables were chemical compositionof ration ie: dry matter (%), organic matter (%), crude protein (%), crude fiber (%), ether extract (%) and gross energy (kcal/kg) and physical characteristics ie: bulk density (g/ml), water holding capacity (%), water solubility (%) of the ration. Study showed that the quality of bali cattle ration given before was better than after at the evacuation zones. Protein and energy content of ration before in evacuation zones were 17.94% and 4027 kcal/kg respectively and 8.85% and 3790 kcal/kg after evacuation zones. Physical characteristics of ration which includes bulk density, water holding capacity, and water solubility are higher before in evacuation zones.Keywords: chemical composition, bulk density, water holding capacity, water solubility
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) pada Jenis Tanah dengan Dosis Pupuk TSP dan Urea Berbeda Adhi I M. P.; N. N. C. Kusumawati; N. M. Witariadi
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.439 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman kelor serta adanya interaksi antara jenis tanah dengan dosis pupuk TSP dan urea berbeda. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu di Desa Sading, Kec. Mengwi, Kab. Badung. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah jenis tanah (regosol, latosol dan mediteran), dan faktor kedua adalah dosis pupuk yaitu D1 (urea 100 kg/ha); D2 (urea 50 kg/ha + TSP 50 kg/ha), dan D3 (TSP 100 kg/ha). Pada penelitian ini terdapat 9 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 36 pot penelitian. Hasil penelitian menunjukan tidak terjadi interaksi antara jenis tanah dengan dosis pupuk TSP dan urea berbeda, pada semua variabel pertumbuhan, hasil dan karakteristik tumbuh. Pertumbuhan dan hasil tanaman kelor yang ditanam pada jenis tanah regosol, latosol dan mediteran memberikan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pertumbuhan, hasil dan, karakteristik tumbuh. Pemberian dosis pupuk TSP dan urea berbeda, menunjukan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pertumbuhan, hasil, dan karakteristik tumbuh tanaman kelor. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman kelor cenderung terbaik pada jenis tanah regosol, sedangkan pada perlakuan dosis pupuk 50 kg TSP/ha + 50 kg urea/ha cenderung memberikan hasil tanaman kelor terbaik. Tidak terjadi interaksi antara jenis tanah dengan dosis pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kelor Kata Kunci : tanaman kelor, pertumbuhan, hasil, jenis tanah, TSP, urea
SUPLEMENTASI KULTUR Saccharomyces spp.G-7 SEBAGAI SUMBER PROBIOTIK DALAM RANSUM BASAL TERHADAP PENAMPILAN BROILER UMUR 2-6 MINGGU Mahartini N. K. N.; I G. N. G. Bidura; I. A. P. Utami
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.682 KB)

Abstract

The aim of this study is to obtain the optimum level of supplementation of Saccharomyces spp.G-7 culture as a source of probiotics in the ration against performance of broilers aged 2-6 weeks. About 36 chickens were chosen in average 2 week old broiler chickens with homogeneous weight, without considering the sex of the chickens. Complete randomized design (CRD) method used with three treatments and six repetitions. The third treatment was chicken which were given basal rations without supplementation of cultures of Saccharomyces spp.G-7 as a control (A), with 0,20% supplementation of cultures of Saccharomyces spp.G-7 (B), and 0.40% supplementation of cultures of Saccharomyces spp . G-7 (C). Each experimental unit were filled with two of 2 weeks of age broiler chickens with homogeneous weight. Variables which were observed including: ration consumption, water consumption, final body weight, weight gain, "Feed Conversion Ratio" (FCR). Based on the results above that supplementation of cultures of Saccharomyces spp.G-7 at the level of 0,20% and 0,40% in the basal diet (P<0.05) was obviously increased the feed consumption, water consumption, final body weight, weight gain , and efficiency of feed utilization compared to control. It is concluded that supplementation of 0,20% Saccharomyces spp.G-7 culture as a source of probiotics in diets were increased performance of broiler aged 2-6 week.

Page 7 of 72 | Total Record : 718