cover
Contact Name
Eny Puspani
Contact Email
jurnaltropika@unud.ac.id
Phone
+62361-222096
Journal Mail Official
jurnaltropika@unud.ac.id
Editorial Address
Fakultas Peternakan Universitas Udayana Kampus UNUD, Bukit Jimbaran Badung, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Peternakan Tropika
Published by Universitas Udayana
ISSN : jurnaltr     EISSN : 27227286     DOI : https://doi.org/10.24843/JPT
Core Subject : Health,
Jurnal Peternakan Tropika (JPT) was published by the Faculty of Animal Husbandry, Udayana University. Jurnal Peternakan Tropika (JPT) is published regularly, three times a year, in January-April, May-August, and September - December. Jurnal Peternakan Tropika (JPT) summarizes various manuscripts in the field of animal husbandry such as nutrition, production, reproduction, post-harvest (processing and technology) and socio-economic fields of livestock. Open manuscripts for lecturers and researchers related to the field of animal husbandry, and open to S1, S2 and S3 students, by following the rules set by Jurnal Peternakan Tropika (JPT).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 718 Documents
KECERNAAN DAN NILAI NUTRISI DEDAK PADI YANG DIFERMENTASI DENGAN Saccharomyces sp ISOLAT DARI RAGI TAPE Santi N.P.A.A; Bidura IG.N.G; Candrawati D.P.M.A
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 1 (2015)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.924 KB)

Abstract

Tinggi kandungan serat kasar pada dedak padi berpengaruh pada efiesiensi penggunaan ransum, oleh karena itu pemberian dedak padi pada ransum harus dibatasi. Keterbatasan penggunan dedak padi disebabkan karena tingginya kandungan serat kasar, yang berdampak pada menurunnya kecernaannya.Oleh karena itu ransum yang menggunakan komponen  dedak padi yang cukup tinggi (20-30%) perlu dilakukan rekayasa bioteknologi fermentasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan khamir Saccharomyces spyang diisolasi dari tape sebagai inokulan fermentasi dedak padiuntukmeningkatkannilai nutrisi dan nilai cerna dedak padi. Rancangan yang diamati adalah rancangan Acak Lengkap  (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 kali ulangan. Ketiga perlakuan tersebut adalah dedak padi tanpa fermentasi (A),dedak padi terfermentasi dengan 0,20% kultur khamir Saccharomyces sp (B),dedak padi terfermentasi dengan 0,40%dan kultur khamir Saccharomyces sp (C). Variabel yang diamati adalah kandungan nutrient yang diamati adalah  bahan kering, bahan organik, protein kasar,dan serat kasar,koefisien cerna yang diamati adalah koefisien cerna bahan kering, bahan organik, protein kasar, dan serat kasar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan bahan kering dan bahan organik dedak padi perlakuan B dan C tidak berbeda nyata (P>0,05) dibandingkan dengan kontrol (A). Namun kandungan protein kasar dan serat kasar meningkat nyata (P<0,05) dibandingkan di kontrol. Fermentasidedak padi perlakuan B dan C nyata (P<0,05) dapat meningkatkan koefisien cerna bahan kering bahan organik, protein kasar dan serat kasar dedak padi dibandingkan di kontrol (A). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fermentasi dedak padi yang menggunakan kulturkhamir Saccharomyces spyang diisolasi dari ragi tape dapat meningkatkan kandungan protein kasar kasar dan serat kasar serta koefisien cerna bahan kering, bahan organik, protein kasar, dan koefisien cernaseratkasar dedak padi.
KARKAS AYAM KAMPUNG UMUR 11 MINGGU YANG DIBERI RANSUM DENGAN TINGKAT PROTEIN YANG BERBEDA Nugraha G. A.; I M. Nuriyasa; A. W. Puger
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 1 (2018): Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.929 KB)

Abstract

The aims of this research was to findout the effect of the protein level in the ration on the carcass ofkampung chicken at 11 weeks age. This research was carried out for 2 months at the Faculty of Animal Husbandry Research Station, Sesetan, Denpasar. The study used a Completely Randomized Design (CRD) with three treatments and six replicates. Those treatments were rations containing protein 14.5% (R1), rations containing protein 15.5% (R2), and rations containing protein 16.5% (R3). Drinking water and feed were given ad libitum. The variables observed were final weight, carcass weight, carcass percentage, and percentage of carcass component.The results showed that chicken giving rations containing protein 14.5% (R1), rations containing protein 15.5% (R2) and rations containing protein 16.5% (R3) not different (P>0.05) an all of the variables as of final weight, carcass weight, carcass percentage and percentage of carcass component. It can be concluded that chicken giving rations containing protein (14.5%, 15.5% and 16.5%) has no effect on the final weight, carcass weight, carcass percentage, and percentage of carcass component of kampung chicken at 11 weeks age. Key words:Carcass, Kampung Chicken, Level of Protein.
KOMPONEN KIMIA DAGING DI LOKASI OTOT YANG BERBEDA PADA SAPI BALI YANG DIGEMBALAKAN DI AREA TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH Muliana I K.; Ariana I N.T.; Oka A.A.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.575 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi otot yang berbeda terhadap komponen kimia daging dari sapi bali yang digembalakan di area tempat pembuangan sampah. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian dan Laboratorium Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana Denpasar. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan yaitu perlakuan daging punggung (Longissimus dorsi LD, paha belakang (Semimembranosus SM) dan kaki depan (Infraspinatus IF), Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu kandungan protein daging, kandungan lemak daging, kandungan air daging, dan kandungan abu daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein pada lokasi IF berbeda nyata (P< 0,05) dibandingkan dengan lokasi daging LD dan SM. Kadar lemak pada lokasi daging IF menunjukakan berbeda nyata (P< 0,05)  dibandingkan kadar lemak LD dan SM. Kadar air dan kadar abu pada semua lokasi daging (LD, IF dan SM) menunjukan berbeda tidak nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada perbedaan lokasi otot  sapi bali yang digembalakan di area Tempat Pembuangan Sampah ditemukan komponen kimia yang berbeda nyata, terutama pada kandungan protein daging dan kandungan lemak daging.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT Paspalum atratum YANG DIBERIKAN BEBERAPA DOSIS PUPUK N, P, DAN K PADA BERBAGAI TINGGI DEFOLIASI Sugita I W.; M.A.P. Duarsa; N. G. K. Roni
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 1 (2019): Vol. 7 Isssues 1 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.732 KB)

Abstract

The study aimed to obtain information about the growth and production of Paspalum atratum grass given several doses of N, P, and K fertilizers at various high of defoliations. The research was carried out in the greenhouse of the Faculty of Animal science, Udayana University, Highway Sesetan Merkisa, up to 11 weeks. The grass used was Paspalum atratum grass which was obtained at the research station from the Faculty of Animal science, Udayana University, Pangotan, Bangli. The design used was a completely randomized design (CRD) of spit plot patterns consisting of main plots, namely defoliation height 5 cm (D1), 10 cm (D2), 15 cm (D3) and 20 cm (D4), and subplot namely fertilizer dose (P0); without fertilizer, P1: 50 kg N ha-1 + 50 kg P205 ha-1 + 50 kg K2O ha-1 (P2); 100 kg N ha-1 + 100 kg P205 ha-1 + 100 kg K2O ha-1(P3); 200 kg N ha-1 + 100 kg P205 ha-1 + 100 kg K2O ha-1. There were 16 combinations of treatments and repeated 3 times so that there were 48 experimental units. The variables observed were plant height, number of leaves, number of branches, chlorophyll content, root volume, leaf dry weight, root dry weight, stem dry weight, total forage dry weight, leaf stem dry weight ratio, total forage / root ratio (top root ratio), and leaf area per pot. The results showed that high defoliation treatment had a significant effect (P <0.05) on shoot number, leaf dry weight, stem dry weight, total forage dry weight, leaf / stem dry weight ratio, total forage dry weight ratio, and leaf area per pot, while the treatment of N, P and K fertilizer dosages was significant (P <0.05) in all observed variables. The interaction between N, P and K fertilizer doses with high defoliation significantly affected root volume and dry / leaf weight ratio. Based on the results of the study it can be concluded that the highest growth and production of Paspalum atratum grass was produced on the treatment of P3 fertilizer dose (200 kg N ha-1 + 100 kg P205 ha-1 + 100 kg K2O ha-1), high Defoliation D4 (20 cm) and interaction between dose fertilizer with high defoliation at root volume and leaf / stem dry weight ratio. Keywords: Paspalum atratum, defoliation, N, P and K fertilizers
KUALITAS ESKTERIOR DAN INTERIOR TELUR ITIK YANG DISIMPAN SELAMA 0-28 HARI DI DAERAH DATARAN TINGGI BEDUGUL Pasaribu C. A.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.743 KB) | DOI: 10.24843/ejpt.2019.v07.i03.p014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas eksterior dan interior telur itik yang disimpan selama 0-28 hari di daerah dataran tinggi Bedugul. Penelitian ini dilakukan di dataran tinggi Bedugul dan analisa sampel dilakukan di Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Udayana tanggal 30 Maret–04 Mei 2019. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan, 3 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 butir telur. Variabel yang diamati yaitu kualitas eksterior meliputi berat telur dan indeks bentuk telur, dan kualitas interior meliputi berat kerabang telur, tebal kerabang telur, warna kuning telur, Haugh Unit (HU), dan pH telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Haugh Unit (HU) telur penyimpanan 21 hari dan pH telur penyimpanan 7 hari lebih rendah dibandingkan dengan kontrol dan secara statistik menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian pada berat telur, indeks bentuk telur, berat kerabang telur, tebal kerabang telur dan warna kuning telur menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penyimpanan telur itik selama 21 hari pada suhu kamar 18°C pada malam hari dan 21°C pada siang hari di Bedugul sudah mengalami penurunan kualitas pada nilai Haugh Unit (HU) dan penyimpanan pada umur 7 hari pada nilai pH telur, tetapi penyimpanan hingga 28 hari tidak berpengaruh terhadap berat telur, indeks bentuk telur, berat kerabang telur, tebal kerabang telur dan warna kuning telur. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas telur itik tetap memiliki kualitas yang baik dan masih layak dikonsumsi setelah penyimpanan selama 0-28 hari. Kata kunci: telur itik, lama waktu penyimpanan, dataran tinggi, kualitas eksterior dan interior
Persepsi Penyuluh Tentang Penyelenggaraan Sistem Penyuluhan Pertanian Berdasarkan UU No 16 Tahun 2006 Di Kabupaten Tabanan Alfred Tanggu Dendo; Suparta IN.; Nuraini NK
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 2 (2014): Elektronikal Jurnal Ilmu Peternakan tropis
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.741 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi penyuluh tentang penyelenggaraan sistem penyuluhan pertanian berdasarkan UU No 16 tahun 2006 di Kabupaten Tabanan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian  dilaksanakan di Kabupaten Tabanan. Jumlah responden sebanyak 45 orang terdiri atas penyuluh PNS, penyuluh  Swasta, dan penyuluh  Swadaya yang diambil secara kuota (Sugiyono, 2001). Metode pengumpulan data  menggunakan instrumen  kuesioner. Data yang dikumpulkan dianalisis  dengan analisis deskriptif dan analisis koefisien korelasi jenjang Spearman (Siegel, 1988). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi penyuluh mengenai  penyelenggaraan sistem penyuluhan pertanian berdasarkan UU No 16 Tahun 2006 di Kabupaten Tabanan termasuk dalam kategori baik. Faktor- faktor yang berhubungan dengan persepsi adalah Umur, Tingkat pendidikan, Keterampilan, Pengalaman, Sikap, dan Pengetahuan. Variabel  umur dan pengetahuan penyuluh masing-masing mempunyai hubungan yang nyata (P<0,05) dengan  tingkat persepsi untuk penyuluh Swasta, sedangkan  untuk  penyuluh PNS dan penyuluh  Swadaya mempunyai hubungan yang tidak nyata (P>0,10). Untuk variabel tingkat pendidikan, pengalaman, dan tingkat keterampilan penyuluh masing- masing  mempunyai hubungan yang tidak nyata (P>0,10) dengan persepsi penyuluh. Namun untuk variabel sikap menunjukkan hubungan yang berkorelasi negatif  nyata (P<0,05) dengan persepsi pada penyuluh PNS, dan penyuluh Swadaya, sedangkan pada penyuluh  Swasta menunjukkan  hubungan yang tidak nyata (P>0,10) dengan persepsi mengenai penyelenggaraan sistem penyuluhan pertanian berdasarkan UU No 16 Tahun 2006.
EVALUASI TINGKAT CEMARAN MIKROBA PADA DAGING AYAM YANG DIPASARKAN DI BEBERAPA PASAR DI KOTA DENPASAR Setyawan I M. E.; S. A. Lindawati; I N. S. Miwada
Jurnal Peternakan Tropika Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.106 KB)

Abstract

The aimed of this study to analyze the level of microbe’s spreading (TPC, Coliform, E.coli ) and the water degree in chiken which sold in some traditional market in Denpasar. This study took place in Livestock Product Technology and Microbiology laboratory Faculty of Animal Husbandry – Udayana University for 3 months from September until November 2016. The design which was used for this study was a Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 4 repititions. The 4 treatments were Sanglah market (S), Kreneng market (K), Badung market (B) and Pemedilan market (P). The part of the chicken which was used for this study was the chicken’s chest. This study used 2 step. The first step was descriptive aspects when the cutting process from the beginning until the end was observed fully. The second step was quantitative analysis including TPC (Total Plate Count), Coliform, E. coli and water degree. The results showed that TPC in Sanglah markets was 2.77 x 108 cfu/g, TPC in Kreneng market was 4.52 x 107 cfu/g, TPC in Badung pasar was 7.50 x 107 cfu/g and TPC in Pemedilan market was 4.87 x 107 cfu/g. Coliform in Sanglah market was 7.21 x 106 cfu/g, Coliform in Kreneng market was 4.42 x 106 cfu/g, Coliform in Badung market was 6.17 x 106 cfu/g, and Coliform in Pemedilan market was 5.10 x 106 cfu/g. Escherichia coli in Sanglah market was 6.25 x 105 cfu/g, Kreneng market 4.12 x 105 cfu/g, Badung market 3.55 x 106 cfu/g and Pemedilan market 4.72 x 104 cfu/g. The water degree in Sanglah market 75.39% 74.54% Kreneng market, Badung market 75.50% and Pemedilan market 75.86%. This study concluded that the level of microbe’s spreading in chicken in some some traditional markets in Denpasar was over Indonesia National Standard.
KEMAMPUAN DEGRADASI ISOLAT BAKTERI LIGNOSELULOLITIK ASAL CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP BERBAGAI SUBSTRAT LIGNOSELULOSA Slamet I K; I G.L.O Cakra; I M Mudita
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.376 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan degradasi dari isolat bakteri lignoselulolitik asal cacing tanah terhadap substrat murni (asam tanat, CMC, xylan) dan substrat alami (eceng gondok, dan daun apu). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 2 bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pada substrat asam tanat isolat bakteri EB3LC menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan secara statistik menunjukan berbeda nyata (P<0,05) terhadap EB2LC, namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap EB1LC dan EB4LC. Pada substrat CMC isolat bakteri EB3LC menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan secara statistik menujukan berbeda nyata (P<0,05) terhadap EB1LC dan EB4LC, namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap EB2LC. Pada substrat xylan dan eceng gondok, isolat bakteri EB3LC menunjukan nilai yang lebih tinggi secara kuantitaif, namun secara statistik menunjukan berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap EB1LC, EB2LC, dan EB4LC. Pada substrat Daun Apu isolat bakteri EB3LC menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan secara statistik berbeda nyata (P<0,05) terhadap EB1LC, EB2LC, dan EB4LC (1,532 cm, 1,536 cm, dan 1,529 cm). Hasil uji kemampuan degradasi menunjukan bahwa isolat bakteri EB3LC menunjukan hasil tertinggi pada semua substrat uji.
Populasi Bakteri Rumen Sapi Bali Dara yang Diberi Ransum dengan Kandungan Energi dan Protein Berbeda Saragih K.; N. N. Suryani; S. A. Lindawati
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 3 (2018)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.854 KB)

Abstract

This study aim to determine the total population of bacteria, cellulolytic bacteria, amylolytic bacteria and proteolytic bacteria in bali cattle heifers fed ration contain different energy and protein levels. This study used rumen fluid taken from 12 balicattle heifers. The study was conducted on February 22nd – March 16th 2018 in Livestock Product Technology and Microbiology Laboratory of Animal Husbandry Faculty, Udayana University. This study used Randomized Block Design (RBD) with four treatments and three replications. The treatments given is four types ration consist of 12% of crude protein and 2000 kcal ME / kg of energy (Treatment A), 13% of crude protein and 2100 kcal ME / kg of energy (Treatment B), 14% of crude protein and 2200 kcal ME / kg of energy (Treatment C) and 14% of crude protein and 2300 kcal ME / kg of energy (Treatment D). Rumen fluid from bali cattle heifer obtained for rumen bacteriacalculation.Variables observed were total population of bacteria (colony/ml), cellulolytic bacteria (colony/ml), amylolytic bacteria (colony/ml) and proteolytic bacteria (colony/ml). Data obtained was analyzed using variance analysis and if the results were affected significantly different (p <0.05) then the analysis was continued with Duncan distance test. The result of variance analysis showed that treatments gave no significant affect (P> 0.05) of the total population of bacteria, cellulolytic bacteria, amylolytic bacteria and proteolytic bacteria. The total population of bacteria, cellulolytic bacteria, amylolytic bacteria and proteolytic bacteria obtained were 1.1-5.7 × 109cfu/ml of rumen fluid, 1.5-4.5 × 105 cfu/ml of rumen fluid, 1.3-6.3 × 105 cfu/ml of rumen fluid and 2.7-8.3 × 107 cfu/ml of rumen fluid. Based on the results of this study, it can be concluded that the given of 12% to 15% of crude protein content and energy 2000 kcal ME / kg to 2300 kcal ME / kg of energy content did not affect the total population of bacteria, cellulolytic bacteria, amylolytic bacteria and proteolytic bacteria in the bali cattle heifers' rument bacteria.Keywords: population of rumen bacteria, energy and protein levels, bali cattle heifer
Pengaruh Tepung Kulit Kecambah Kacang Hijau Terhadap Komposisi Fisik Karkas Itik Bali Jantan Umur 8 Minggu Putra R. P.; I M. Suasta; N. M. S. Sukmawati
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.695 KB)

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung kulit kecambah kacang hijau terhadap komposisi fisik karkas itik bali jantan umur 8 minggu telah dilaksanakan di Farm Sesetan Fakultas Peternakan Universitas Udayana yang berlokasi di Jalan Raya Sesetan, selama 8 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas tiga perlakuan, yaitu: Itik yang diberi ransum tanpa tepung kulit kecambah kacang hijau (P0), itik yang diberi ransum mengandung 6% kulit kecambah kacang hijau (P1), itik yang diberi ransum mengandung 12% kulit kecambah kacang hijau (P2). Masing-masing perlakuan terdiri atas lima ulangan dan setiap ulangan menggunakan tiga ekor itik bali jantan umur 3 hari dengan bobot badan rata-rata 42,90 g ± 1,98 g. Variabel yang diamati adalah berat potong, berat karkas, persentase karkas, persentase daging, persentase tulang, dan persentase lemak subkutan termasuk kulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa itik yang diberi ransum mengandung 6% tepung kulit kecambah kacang hijau (P1) dan itik yang diberi ransum mengandung 12% tepung kulit kecambah kacang hijau (P2) secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan perlakuan tanpa tepung kulit kecambah kacang hijau (P0) terhadap berat potong, berat karkas, persentase karkas, dan komposisi fisik karkas itik bali jantan umur 8 minggu. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kulit kecambah kacang hijau sebesar 6% sampai 12% memberikan hasil yang sama dengan kontrol, meliputi : berat potong, berat karkas, persentase karkas, dan komposisi fisik karkas itik bali jantan umur 8 minggu. Kata kunci: Tepung kulit kecambah kacang hijau, itik bali jantan, komposisi fisik karkas.

Page 5 of 72 | Total Record : 718