Ranny Septiani
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjung Karang

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER KESEHATAN MELALUI PENYULUHAN DAN PELATIHAN TEKNIK KOMPLEMENTER PIJAT OKSITOSIN Ranny Septiani; M. Ridwan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 2, No. 1: Juni 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.135 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v2i1.1340

Abstract

Abstrak Praktik melakukan pijat oxytosin dalam rangka peningkatan produksi Air Susu Ibu (ASI) untuk kesehatan bayi dan anak  dan pemberian makan yang baik dan tepat sangat penting untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, perkembangan, kesehatan dan gizi bayi dan anak batita.Metode yang digunakan (1) Pre-post tes (2) Ceramah dan tanya jawab pentingnya pijat oxytosin, (3) Demonstrasi dan simulasi pijat oksitosin,(4) redemonstrasi oleh kader.Hasil dari pelaksanaan kegiatan berdasarkan pre dan post tes terjadi peningkatan pengetahuan kader tentang pijat oksitosin dari rata-rata 42 menjadi 75. Dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya pelatihan telah berhasil menambah pengetahuan dan ketrampilannya tentang tekhnik komplementer: Pijat Oxytosin pada ibu menyusui Abstract:  The practice of doing oxytocin massage to increase the production of breast milk for infant and child health and good and proper feeding is very important for the survival, growth, development, health, and nutrition of infants and toddlers. Methods used (1) Pre-post tests (2) Lectures and discussion about the importance of oxytocin massage, (3) Demonstration and simulation of oxytocin massage, (4) re-demonstration by health cadres. The results of the implementation of activities based on pre and post-tests occur increasing health cadre's knowledge about oxytocin massage from the average averaged 42 to 75. It can be concluded that in principle the training has succeeded in increasing knowledge and skills about complementary techniques: Oxytocin massage in breastfeeding mothers. 
Pengaruh Konsumsi Madu terhadap Lama Persalinan Kala I dan Kala II Rosmadewi Rosmadewi; Ranny Septiani
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v12i1.2547

Abstract

The proportion of incidence of prolonged labor is 4,3 and is the second order of birth disorders or complications after premature rupture of membranes. The problem in this study was that 9% of women who gave birth were referred to the hospital because they experienced prolonged labor/labor was not advanced. This study aims to determine the effect of honey consumption on stage I and stage II labor duration in third-trimester multigravida pregnant women at PMB Karang Anyar Community Health Center, South Lampung Regency in 2019. This type of research is a quantitative (analytical) research method using a true experimental design with a post-test design only control group design. The subjects of the study were 90 third trimester multigravida, pregnant women. Data collection uses primary data. Univariate data analysis using percentages and bivariate analysis using chi-square. The results showed that there was an effect of giving honey consumption to third-trimester multigravida pregnant women on the first stage of labor with a p-value of 0,05 and there was an effect on the duration of labor in the second stage with a p-value of 0,02. Midwives as service providers to pregnant women and women who give birth advise mothers to consume honey 2-3 tablespoons 2 times a day from 34 weeks of gestation for good uterine contractions and increase the strength of the mother to push during the labor process.
PENGETAHUAN, SIKAP IBU HAMIL DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU HAMIL DALAM KELAS IBUHAMIL DI PUSKESMAS KOTA METRO LAMPUNG Ranny Septiani
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.179 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i2.85

Abstract

Ranny Septiani1)1) Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarange-mail : koeny.rani@gmail.com Abstract : Knowledge, Attitude Pregnant women About Pregnancy Class and Husband’s Support With Participation In Antenatal Class at Primary Healthcare Centers  In Metro City Lampung. Antenatal class is one of the efforts to accelerate the decline in maternal mortality by improving the knowledge, skills pregnant women about pregnancy, childbirth and postpartum. This study aims to analyze the correlation between knowledge, attitudes and husband;s support  with pregnant women participating in a antenatal class and see what factors most affect the participation of pregnant women in a antenatal class. This research is analytic correlations, using a case-control design. Sampling using multi-stage random sampling in pregnant women who participated and did not participate in antenatal class in the health centers working area of Metro City from of 29 January to 29 February 2013. The sample size in each group totaled 104 people. Chi squre test results show that there is a significant relationship between knowledge (p <0.001 OR = 96.91 95% CI 36.04 to 260.6), the attitude of pregnant women (p <0.001 OR = 16.17, 95% CI 8.133 - 32 and the support of her husband (p <0.001 OR = 2601 95% CI 359.44 to 18821.1) with the participation of antenatal class of pregnant women. From the results of multivariable analysis with logistic regression showed a risk has affected the participation of pregnant women in antenatal clas.is knowledge  (p = 0.010 OR = 37.72 95% CI 2.39 to 594.62), attitude (p = 0.035 OR = 13.17 95% CI 1.37 to 127.08), husband's support (p = 0.000 OR=1330,57  95% CI 82.5 to 21455.2 1330.57). Concluded that the higherknowledge, attitudes about class pregnant women pregnant women, and the husband's support can improve the participation of pregnant womenin a class of pregnant women. Support from husband became the most dominant factor influence participation of pregnant womenin a class of pregnant women. Keywords: knowledge;attitude;husband support;participation in antenatal class.  Abstrak : Pengetahuan, Sikap Ibu Hamil Dan Dukungan Suami dengan Keikutsertaan Ibu Hamil dalam Kelas Ibuhamildi Puskesmas Kota Metro Lampung. Kelas ibu hamil merupakan salah satu upaya percepatan penurunan AKI dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan ibu hamil mengenai kehamilan, persalinan dan nifas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor pengetahuan, sikap ibu hamil serta dukungan suami dengan keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil serta melihat faktor apa yang paling mempengaruhi keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi analitik, dengan menggunakan rancangan  kasus kontrol. Pengambilan sampel mengunakan multi stage random sampling pada ibu hamil yang ikutserta dan tidak ikutserta dalam kelas ibu hamil di Puskesmas wilayah kerja Kota Metro sejak tanggal 29 Januari-29 Februari 2013. Ukuran sampel pada masing-masing kelompok berjumlah 104 orang. Hasil uji chi squre menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p<0,001 OR=96,91 IK 95% 36,04-260,6), sikap ibu hamil (p<0,001 OR= 16,17 IK 95% 8,133-32 dan dukungan suami (p<0,001 OR=2601 IK 95% 359,44-18821,1) dengan keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil. Dari hasil analisis multivariabel dengan regresi logistik ganda menunjukkan risiko yang memengaruhi keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil.adalah pengetahuan (p=0,010 OR= 37,72 IK 95% 2,39-594,62), sikap (p=0,035 OR=13,17 IK95% 1,37-127,08), dukungan suami (p=0,000 OR=1330,57 IK 95% 82,5-21455,2). Disimpulkan bahwa semakin tinggi  pengetahuan, sikap ibu hamil tentang kelas ibu hamil, dan dukungan suami semakin tinggi keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil. Dukungan suami menjadi faktor yang paling dominan mempengaruhi keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil. Kata kunci : pengetahuan, sikap, dukungan suami, keikutsertaan kelas ibu hamil
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI, SIKAP TERHADAP MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN AKSES MEDIA SEKSUAL REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA Ranny Septiani
Menara Medika Vol 2, No 1 (2019): Vol 2 No 1 September 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i1.2168

Abstract

Remaja merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi. Data Kajian Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia menunjukkan 5.912 perempuan berusia antara 15 dan 19 tahun pernah melakukan hubungan seks. (BKKBN). Akibatnya perilaku seksual remaja berujung pada penyakit menular seksual (HIV / AIDS), kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan berujung pada aborsi tidak aman. Pelecehan seksual pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, sikap remaja terhadap masalah kesehatan reproduksi, dan akses media seksual yang dapat diterima oleh remaja tersebut.Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Komunitas penelitian adalah 197 siswa dari Sekolah Menengah Atas di Wilayah Kota Metro. Sampel acak didistribusikan. Dengan tujuan diperoleh jumlah sampel sebanyak 132 siswa yang terdiri dari: 31 laki-laki dan 101 siswa. Metode pengambilan sampel acak sederhana: pengambilan sampel acak sederhana dengan menarik semua anggota masyarakat. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner (kertas pertanyaan), dan setelah pengumpulan data dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54% siswa memiliki perilaku seksual yang buruk dan 46% siswa memiliki perilaku seksual yang baik. Variabel pengetahuan kesehatan reproduksi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku seksual remaja dengan p = 0,564 (POR = 0,99; CI 95% = 0,5-1,9) tetapi variabel sikap remaja tentang masalah kesehatan reproduksi dan akses remaja terhadap media seksual memiliki hubungan. signifikan dengan perilaku seksual remaja dengan p
Peningkatan Peran Pendampingan Suami/Keluarga Ibu Hamil Dalam Kelas Ibu Di Wilayah Puskesmas Margorejo Kota Metro Yetti Anggraini; Martini Martini; Ranny Septiani
Jurnal Perak Malahayati Vol 4, No 1 (2022): Vol.4 No 1,Mei 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.411 KB) | DOI: 10.33024/jpm.v4i1.6521

Abstract

Pendahuluan Salah satu program meningkatkan kesehatan ibu hamil adalah kelas ibu hamil merupakan sarana  belajar bersama tentang kesehatan ibu hamil. Laporan kunjungan ibu hamil di Puskesmas Margorejo tahun 2020: Jumlah kunjungan ibu hamil di kelas ibu masih sangat rendah. Pertemuan kelas ibu hanya dihadiri 2-5 orang ibu hamil setiap poskeskel dan sebagian besar ibu hamil yang datang tidak didampingi oleh suami atau pendamping. Ketidakhadiran ibu hamil dengan alasan situasi covid-19 saat ini, banyak ibu hamil yang merasa khawatir dan takut tertular korona. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dari 6 orang ibu hamil, didapatkan hasil 36,7% mengikuti kelas ibu hamil dan 63,3% ibu hamil tidak mengikuti kelas ibu hamil. Adapun alasan ibu tidak mengikuti kelas ibu hamil karena ibu bekerja sebanyak 42,6%, tidak ada yang mengantar 21%, malas mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 21%, dan sebanyak 15,4% ibu mengatakan tidak tahu ada kelas ibu hamil.Tujuan kegiatan PKM  ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pada ibu hamil dan pendampingnya tentang kegiatan kelas ibu selama  hamil,  bersalin,  nifas,  termasuk   kesehatan   bayi yang baru dilahirkannya dan kebutuhan akan KB pasca persalinan. Metode kegiatan ceramah, diskusi, praktik melalui simulasi dan demonstrasi, serta evaluasi. Periode kegiatan selama delapan bulan di Puskesmas Margorejo Kecamatan Metro SelatanMetode Kegiatan kelas ibu hamil dilaksanakan di 4 kelurahan yang berada di Poskeskel masing-masing kelurahanHasil Kegiatan pendampingan suami/keluarga di setiap poskeskel mengalami peningkatan, dengan rata-rata kehadiran pendampingan suami atau keluarga ibu hamil sebesar 100% pada pertemuan terakhir. Suami/keluarga mengatakan sangat antusias pada kegiatan ini, karena selain menambah wawasan dan pengetahuan, juga bisa melihat secara langsung kegiatan apa saja yang dilakukan disetiap pertemuan dan bisa terlibat langsung.Kesimpulan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah berjalan dengan lancar, kegiatan pendampingan suami/keluarga ibu hamil dalam kelas ibu terjadi peningkatan dengan rata-rata pendampingan pada pertemuan akhir mencapai 100 %. Ibu hamil dan suami sangat mendapatkan manfaat dengan bertambahnya wawsan, pengetahuan dan keterampilan tentang kesehatan ibu hamil, sehingga lebih siap untuk mengahdapi proses persalinan dan masa nifas. Kata Kunci : Peran, dukungan suami, hamil   ABSTRACT One of the programs to improve the health of pregnant women is the class for pregnant women, which is a means of learning together about the health of pregnant women. Report on the visit of pregnant women at the Margorejo Health Center in 2020: The number of visits by pregnant women in the mother's class is still very low. The class meeting for mothers was only attended by 2-5 pregnant women from each health post and most of the pregnant women who came were not accompanied by their husbands or companions. The absence of pregnant women due to the current COVID-19 situation, many pregnant women are worried and afraid of contracting the corona virus. Based on a preliminary survey conducted from 6 pregnant women, it was found that 36.7% took the class for pregnant women and 63.3% did not take the class for pregnant women. The reasons why mothers did not take classes for pregnant women were 42.6% of working mothers, 21% of whom did not take them, 21% of mothers lazy to take classes for pregnant women, and 15.4% of mothers said they did not know there was a pregnant women class. The purpose of this PKM activity is to provide knowledge and skills to pregnant women and their companions about maternal class activities during pregnancy, childbirth, postpartum, including the health of the newborn baby and the need for postnatal family planning. The method of activities is lecture, discussion, practice through simulation and demonstration, and evaluation. The activity period is for eight months at the Margorejo Health Center, Metro Selatan District.Methods The class activities for pregnant women are carried out in 4 villages located in the Poskeskel of each villageResults Husband/family mentoring activities in each poskeskel have increased, with an average attendance of 100% assistance for pregnant women's husbands or families at the last meeting. Husband/family said they were very enthusiastic about this activity, because apart from adding insight and knowledge, they could also see firsthand what activities were being carried out at each meeting and could be directly involved.Conclusion Community service activities have been running smoothly, mentoring activities for husbands/families of pregnant women in the mother's class have increased with an average mentoring at the final meeting reaching 100%. Pregnant women and husbands greatly benefit from increasing insight, knowledge and skills about the health of pregnant women, so that they are better prepared to face the labor and postpartum period. Keyword: Support by Husben, Role, Pregnant 
Hubungan Karakteristik Bidan dengan Praktik Kebidanan Komplementer di Praktek Mandiri Bidan Ranny Septiani; Gangsar Indah Lestari
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.516 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v15i2.1695

Abstract

Penggunaan terapi komplementer merupakan terapi alternatif yang menjadi banyak perhatian banyak negara. Terapi komplementer juga merupakan pendukung pengobatan konvensional atau pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional. Hampir di seluruh dunia, bidan menggunakan terapi komplementer dalam profesi mereka lebih dari praktisi medis lainnya. Sebuah tinjauan pustaka memperkirakan 60 – 100% bidan telah menggunakan satu atau lebih terapi komplemeter  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian adalah semua bidan praktek mandiri di Kota Metro yang berjumlah 52 orang, Pengumpulan data dilakukan dalam satu waktu dengan menggunakan instrumen kuesioner. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat.  Hasil penelitian ini,  67,3% bidan telah melakukan praktik kebidanan komplementer, hanya variabel pendidikan yang tidak mempunyai hubungan bermakna terhadap praktik kebidanan komplementer. Saran untuk bidan agar melakukan peningkatan pengetahuan secara formal maupun informal tentang terapi-terapi non konvensional/komplementer sehingga dapat memberikan pelayanan praktik kebidanan komplementer dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Sosialisasi Pencegahan Covid-19 dan Peningkatan Kapasitas kader Posyandu melalui Penyuluhan tentang Pemberian Makanan Seimbang bagi Baduta di Desa Cipadang Endang Sri Wahyuni; Usdeka Muliani; Ranny Septiani
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.3664

Abstract

ABSTRAKPada akhir Maret tahun 2020, di Desa Cipadang  terdapat 16 orang dengan pengawasan kasus covid-19 (ODP) dan meningkat menjadi 84 orang pada 14 April 2020. Social distancing dan penggunaan masker belum dilaksanakan masyarakat di Desa Cipadang. Di sisi lain, Cipadang merupakan lokus stunting di Pesawaran. Tujuan kegiatan adalah terdistribusinya bantuan, meningkatnya kesadaran warga untuk pencegahan covid 19 serta pengetahuan kader tentang pemberian makanan seimbang pada baduta di Desa Cipadang.  Pengetahuan kader tentang pemberian makanan seimbang bagi baduta meningkat dengan nilai rata-rata dari 63,53 menjadi 71,18. Uji paired t test berpengaruh pada tingkat pengetahuan kader (p=0,000). Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan kader secara bermakna. Penggunaan masker dan praktek social distancing telah dilaksanakan oleh kader posyandu dalam kegiatan posyandu maupun pada saat berinteraksi dengan orang lain. Pendampingan kader diperlukan untuk menjamin penerapan pemberian makanan seimbang bagi baduta di Desa Cipadang. Kata Kunci: Pencegahan Covid-19, Makanan Baduta, Desa Cipadang  ABSTRACT At the end of March 2020, in Desa Cipadang there were 16 people with surveillance of the Covid-19 case and increased to 84 people on April 14, 2020. Social distancing and wearing of masks have not been implemented by the community in Desa Cipadang. On the other hand, Cipadang is a stunting locus in Pesawaran. The purpose of the activity is the distribution of aid, increasing awareness of residents for the prevention of Covid 19 and knowledge of cadres about giving balanced food to baduta in Desa Cipadang. The knowledge of cadres about providing balanced food for baduta increased with an average value from 63.53 to 71.18. The paired t test affected the cadres' level of knowledge (p = 0.000). Education increase cadres' knowledge significantly. The use of masks and social distancing practices have been carried out by posyandu cadres in posyandu activities and when interacting with other people.. Cadre assistance is needed to ensure the implementation of balanced feeding for baduta in Cipadang Village. Keywords: Prevention of Covid-19, Diet for Baduta, Desa Cipadang 
EFEKTIVITAS SENAM HAMIL MENURUT MANUABA TERHADAP NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER III Ranny Septiani; Islamiyati Islamiyati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 10 No 2 (2021): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v10i2.250

Abstract

Back pain is one of the most common complaints experienced by pregnant women in their third trimester of pregnancy. Of the 172 pregnant women in the third trimester of pregnancy, 80% (137 people) experienced back pain. One way to deal with back pain is to do pregnancy exercises. There are various types of pregnancy exercises, this study uses pregnancy exercises according to Manuaba. The purpose of this study is to study the effect of pregnancy training according to Manuaba on back pain in pregnant women of the third trimester in Metro City. The design of this study is a pseudo-experimental research with a single group approach. The population in this study was all third trimester pregnant women at the Puskesmas in Metro City. The sampling technique was a temporary sample with a sample of pregnant women in the third trimester with back pain complaints. Data analysis in this study uses univariate analysis with frequency and bivariate percentage analysis with t-test. The results of this study show that there is a difference in back pain before and after pregnancy training, according to Manuaba, with a mean difference of 3.06. In conclusion, there are effects of exercise, according to Manuaba, on back pain in pregnant women. These results are expected to be a source of reference for health workers to perform pregnancy exercises according to Manuaba to pregnant women to reduce back pain in pregnant women.
The Application Of Shallots (Allium Ascalonicum L) Against Breast Engorgement Ranny Septiani; Sumiyati Sumiyati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.6562

Abstract

Latar Belakang: Pembengkakan payudara (breast engorgrment) merupakan salah satu masalah yang sering dialami ibu paling awal pada masa setelah persalinan. Pembengkakan payudara terjadi karena peningkatan produksi air susu melebihi kapasitas penyimpanan. Tingkat kejadian pembengkakan payudara yang terjadi pada ibu di masa awal menyusui dapat mencapai hingga 85% terutama ibu primigravida. Sekitar10 % ibu post partum mengalami nyeri payudara akibat dari membengkaknya payudara dan memerlukan obat penghilang rasa sakit untuk meredakan nyeri.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas aplikasi Bawang Merah (Alium Ascalonicum L) terhadap pembengkakan payudara (Breast Engorgement) pada ibu nifas.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan Non Equivalent Control Group. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang mengalami pembengkakan payudara (breast engorgement) di Wilayah Kabupaten Pringsewu. Variabel dependen penelitian ini adalah pembengkakan payudara (breast engorgement) sedangkan variabel independent dari penelitian ini adalah bawang merah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dengan teknik observasi dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner/checklist yang diisi oleh responden sebelum dan sesudah melakukan perlakuan. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah tahun 2019.Hasil :Didapat nilai signifikasi/ nilai Asymp Sig (2–tiled) adalah 0,000 < 0,05. Berarti ada perbedaan hasil skor pembengkakan payudara sesudah diberi kompres bawang dengan hasil skor pembengkakan payudara sesudah perawatan payudara Breast Care.Simpulan:kompres bawang pada payudara efektif terhadap pembengkakan payudara pada ibu nifas. Bidan mempunyai kemampuan untuk menerapkan terapi komplementer untuk melakukan penatalaksanaan pembengkakan payudara.Saran: Meningkatkan kemampuan bidan dalam melakukan deteksi dini pembengkakan payudara saat menyusui, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen pembengkakan payudara saat menyusui dengan berbagai metode atau teknik komplementer menggunakan ramuan atau obat tradisional yang terbukti secara ilmiah bermanfaat. Kata Kunci : Bengkak, Bawang Merah,Payudara ABSTRACT Background: Breast engorgement is one of the problems that are most often experienced by mothers in the postpartum period. Swelling of the breast occurs because the increase in milk production exceeds the storage capacity. The incidence of breast swelling that occurs in mothers during early breastfeeding can reach up to 85%, especially in primigravida mothers. About 10% of postpartum mothers experience breast pain due to breast swelling and need painkillers to relieve pain. Purpose: To determine the effectiveness of the application of Shallots (Alium Ascalonicum L) against breast engorgement in postpartum mothers. Methods: This study uses a quasi-experimental research design with the Non-Equivalent Control Group approach. The study population was all postpartum mothers who experienced breast engorgement in the Pringsewu District. The dependent variable of this study was breast engorgement while the independent variable of this study was the onion. Collecting data in this study using primary data with observation techniques using instruments in the form of a questionnaire/checklist filled out by respondents before and after treatment. The time of this research is 2019. Results : of this study found the significance value / Asymp Sig (2-tiled) value was 0,000 <0.05. This means there is a difference in the results of the breast swelling score after being given an onion compress with the result of the breast swelling score after breast care. Conclusion: Compressing the onion on the breast is effective against breast swelling in the puerperal mother. Midwives can apply complementary therapy to manage breast swelling.Suggestion Improving the ability of midwives to carry out early detection of breast swelling during breastfeeding, increasing knowledge and skills in breast swelling management when breastfeeding with various complementary methods or techniques using ingredients or traditional medicines that are scientifically proven to be useful.Keywords: Breasts, Swelling, Shallots.
Analisis pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) pada masa pandemi COVID-19 di Puskesmas Kota Metro Ranny Septiani; Yetti Anggraini; Martini Martini; Yeyen Putriana
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 12 No 2 (2023): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v12i2.1065

Abstract

Background: Adolescent Care Health Service (PKPR) is a health service program aimed at adolescents at the Health Center, to create "healthy youth". committed to running the program, lack of fund allocation, lack of infrastructure that can support the implementation of PKPR according to national standards, and has not been recorded and evaluated according to standards so that the most prominent problems are not found to be followed up.Objective: This study aims to analyze the implementation of the program at the Metro City Health CenterMethod: Descriptive research with a quantitative approach with a cross-sectional design to find out the description of the implementation of the program at the Health Center. The population of this study was the head of the Health Center as the person in charge of the program, implementing officers, support officers, and assisted youth in the working area of Metro City, totaling 40 people. The instrument used is the published National Adolescent Health Service Standards questionnaire.Results: The level of compliance is still low, namely youth standards, networking and health management.Conclusion: Screening youth problems as a promotive and preventive effort needs to be underlined, there must be an increase in services that reach all youth.