Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

INTEGRASI NILAI KEARIFAN LOKAL SUMBAWA (FILOSOFI BARAPAN KEBO) DALAM PEMBELAJARAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Eek Aldayana; Jhon Kenedy; Fatmawati Fatmawati; Suharli Suharli; Arbi Batulante
Jurnal Kependidikan Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.038 KB)

Abstract

Kearifan lokal (local wisdom) merupakan sebuah budaya atau gagasan yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional dalam masyarakat. Barapan kebo merupakan warisan secara turun temurun, dari nenek moyang tanah Sumbawa dan biasanya diadakan oleh seseorang yang berhajat menyelenggarakannya berdasarkan kaul maupun berdasarkan keinginan beberapa orang. Barapan kebo memiliki beberapa filosofi didalamnya yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran yaitu 1. religius (barapan kebo menjadi penyatu semua komponen masyarakat dan memperkuat silaturrahmi antar masyarakat) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran seperti kegiatan berdoa sesuai kepercayaaan sebelum memulai pembelajaran, 2. disiplin (bagi pelaku barapan kebo, mereka hendaknya disiplin dalam merawat dan menjaga kerbau-kerbaunya) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran seperti menjaga ketertiban, dan patuh pada aturan dan ketentuan yang ada selama proses pembelajaran, 3. kerja keras (dalam barapan kebo, peserta dituntut untuk melatih dan mempersiapkan kerbaunya sebaik mungkin dan didalam perlombaan, kerbau dituntut mengenai saka dalam waktu yang cepat dan tepat) yang terintegrasi dalam sikap sungguh-sungguh dalam belajar, 4. cinta damai (nilai ini menjadi karakter dalam barapan kebo, sejauh ini sangat jarang bahkan hampir tidak pernah ada perkelahian dalam permainan barapan kebo) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran pada sikap, perkatan ataupun tindakan yang dilakukan siswa menyebabkan orang lain merasa senang akan kehadirannya, 5. tanggung jawab (dalam permainan barapan kebo, pelaku bertanggung jawab atas kerbaunya masing-masing) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran, siswa melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik, 6. kreatif (sebelum permainan, peserta mempersiapkan kerbau secantik dan sekreatif mungkin dengan memberikan pernak-pernik hiasan) yang dalam pembelajaran terintegrasi pada proses berfikir atau menemukan hal-hal baru, 7. toleransi (dalam barapan kebo mempertemukan berbagai elemen masyarakat dan saling menghargai meskipun terdapat berbagai perbedaan) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran dimana seluruh siswa saling menghargai berbagai perbedaan yang ada, 8.persaingan dan penghargaan (adanya persaingan untuk mendapatkan juara antar masyarakat atau pelaku permainan barapan kebo) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran dimana siswa bersaing untuk menjadi yang terbaik, 9. percaya diri (setiap pelaku barapan kebo dituntut untuk memiliki rasa percaya diri yang tinggi) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran dimana siswa merasa percaya diri dalam bertanya, menyampaikan pendapatnya ataupun dalam kegiatan presentasi di kelas, 10. nilai ekonomis (dalam barapan kebo, setiap kerbau yang memiliki kecepatan tinggi atau sering mendapat juara akan cenderung lebih mahal dibandingkan kerbau biasa pada umumnya). Pada mata pelajaran Produk Kreatif & Kewirausahaan khususnya pada materi Prototype sangat lekat dengan nilai ekonomis. Beberapa nilai tersebut sangat penting untuk diintegrasikan ke dalam sebuah model pembelajaran sesuai dengan kriteria pendidikan budaya dan karakter bangsa saat ini.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL (FILOSOFI BARAPAN KEBO) DI SMKN 3 SUMBAWA BESAR Eek Aldayana; Jhon Kenedy; Fatmawati Fatmawati; Suharli Suharli; Arbi Batulante
Jurnal Kependidikan Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.587 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kondisi faktual pembelajaran ekonomi di SMKN 3 Sumbawa Besar, (2) filosofi permainan tradisional barapan kebo (3) tingkat kelayakan model pembelajaran berbasis permainan tradisional (filosofi barapan kebo) yang akan dikembangkan oleh peneliti menurut para ahli, (4) respon siswa terhadap model pembelajaran berbasis permainan tradisional (filosofi barapan kebo) yang akan dikembangkan oleh peneliti. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian Research and Development (R&D). Prosedur penelitian dan pengembangan menggunakan teori menurut Robert Maribe Branch. Subyek penelitian dilakukan pada siswa kelas XI Jurusan Multimedia di SMKN 3 Sumbawa Besar yang bersedia sebanyak 13 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Instrumen penelitian diperoleh dengan menggunakan lembar validasi ahli dan lembar angket untuk siswa terkait respon siswa terhadap produk pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi faktual pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan di SMKN 3 Sumbawa Besar belum memiliki kreatifitas dalam menciptakan inovasi baru, terutama inovasi pengembangan model berbasis lokal untuk mengurangi tingkat kejenuhan dan kebosanan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, terdapat siswa yang sering menggangu konsentrasi siswa lain selama proses pembelajaran berlangsung. Filosofi yang terkandung dalam permainan tradisional barapan kebo, berdasarkan hasil wawancara menunjukkan adanya nilai disiplin, religius, kreatif, ekonomi, toleransi, tolong-menolong, kebersamaan, kecepatan/ketepatan, sportif, percaya diri, persaingan, penghargaan, kerja keras, cinta damai, dan tanggung jawab yang sesuai dengan nilai pendidikan karakter bangsa. Sedangkan hasil pengembangan menunjukkan kelayakan model setelah dilakukan validasi oleh ahli model dengan kategori layak. Skor rata-rata diperoleh sebesar 3,8 dan nilai kelayakan model berada diatas nilai kelayakan produk minimal yaitu 3,4<3,8<4,2. Kelayakan perangkat pendukung pembelajaran setelah dilakukan validasi oleh ahli perangkat pendukung pembelajaran dengan kategori sangat layak. Skor rata-rata diperoleh sebesar 4,8 dan nilai kelayakan perangkat pendukung pembelajaran berada diatas nilai kelayakan produk minimal yaitu 4,8>4,2. Kelayakan model setelah dilakukan uji coba terbatas pada materi manajemen di kelas X IPS2 diperoleh skor rata-rata sebesar 5,54, dan nilai kelayakan uji respon siswa berada diatas nilai kelayakan produk minimal yaitu 5,54>4,2. Maka, hasil validasi ahli dan uji respon siswa model pembelajaran berbasis permainan tradisional (filosofi barapan kebo) layak dijadikan sebagai model pembelajaran.
Profile of Cultural Intelligence of Students in Sumbawa District Suharli Suharli; Nining Andriani; I Gusti Made Sulindra; I Made Sentaya
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 9, No 2: December 2021
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.832 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v9i2.4214

Abstract

This study aims to examine the profile of cultural intelligence of junior high school students in Sumbawa district. The sample in this study amounted to 450 junior high school students in Sumbawa-NTB district. Descriptive statistics were used to determine the level of cultural intelligence of the students in this study. The level of cultural intelligence of students is reflected in the percentage of respondents' answers to each indicator of cultural intelligence. The research instrument used a questionnaire. Test the validity and reliability of the questionnaire using IMB SPSS 26 statistics. Meanwhile, data analysis to determine the level of cultural intelligence of students was analyzed manually using the percentage formula. The results showed that from the 20 questionnaire items there were 17 items that were declared valid with a reliability level of 0.86. Furthermore, the level of cultural intelligence of students on the metacognitive indicator obtained a score of 75.63%, on the cognitive indicator a score of 57.96%, on the motivation indicator a score of 64.80%, on the behavioral indicator a score of 66.83%, and the total average score of 66.31 %. Thus, it is hoped that teachers and school principals can use the cultural intelligence of students as a reference in designing and implementing the learning process in the classroom.
PEMANFAATAN GETDIGEST UNTUK MEREVIEW ARTIKEL ILMIAH GUNA MENUNJANG PENYUSUNAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Suharli Suharli; Andi Haris; Supratman Supratman
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): KARYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The difficulties that students feel when starting to compose their final project are the biggest obstacles in completing their obligations. This has an impact on the length of their process in completing the study. The solution to this is to use Getdigest to review articles that will be used as references in the final project. The purpose of this activity is to assist students in reviewing scientific articles as a reference for their final project by using Getdigest. This activity was held by the Student Representative Council of the Faculty of Teacher Training and Education (FKIP) of Universitas Samawa as a form of their concern for the problems experienced by final semester students at FKIP. The lecture method is used to convey material during the activity. This activity received a positive response from students who have been having difficulty starting to prepare their final project.
IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION AT SCHOOL Nining Andriani; Suharli Suharli; Erma Suryani; Fatmawati Fatmawati
PROGRES PENDIDIKAN Vol. 4 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/prospek.v4i1.326

Abstract

The purpose of this study was to determine the implementation of character education in schools. It is said that character education is not new, scientific studies on its effectiveness have only been applied sporadically for the last thirty-five years. Therefore, most of the application of character education is not motivated by a scientific basis. This article introduces a scientific perspective on character education and summarizes the basic research examining the student impact of school-based character education. This article uses the literature study method. Sources from previous articles related to the purpose of this study. There are 5 sources of journal articles that are used as literature reviews. Research results explaining the relationship between character education and academic achievement should include a greater representation of schools in the average and below-average achievement categories. In particular analysis, a study of the extent to which character education is implemented in schools that may have test scores under the spectrum, but never less than expected by their socio-economic characteristics, would be an important contribution to our understanding of the relationship between character education and academic achievement. Researchers recommend the need for more in-depth research on character education in early childhood education, before entering elementary school so that moral values are instilled from an early age. So that in the future character education will be presented starting from education at the PAUD level.
PKM GURU AGAMA HINDU MELALUI PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DI PASRAMAN WIDYA DHARMA SUMBAWA BESAR I Made Sentaya; Fahmi Yahya; Suharli Suharli
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2022): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.845 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v5i3.3803

Abstract

Pasraman adalah lembaga pendidikan khusus untuk agama Hindu. Lembaga ini merupakan alternatif, jika Pendidikan Agama Hindu (PAH) “tidak bisa” diajarkan di sekolah formal karena keterbatasan SDM Guru PAH. Jadi, untuk semua siswa beragama hindu dari tingkat SD sampai SMA di Sumbawa akan diarahkan untuk belajar di Pasraman-pasraman terdekat dengan mereka. Salah satu pasraman yang ada di Sumbawa adalah Pasraman Widya Dharma. Beberapa permasalahan yang ditemui di Pasraman ini, diantaranya adalah pengetahuan guru-guru tentang pengembangan perangkat dan media pembelajaran yang baik terbilang sangat kurang. Selain karena latar belakang Pendidikan yang bukan dari Sarjana PAH. Mereka juga belum pernah mendapatkan pelatihan tentang bagaimana mengembangkan perangkat dan media pembelajaran. Penguasaan guru-guru pasraman ini terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga sangat kurang. Oleh karena itu, tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru agama Hindu, untuk dapat mengembangkan perangkat dan media pembelajaran berbasis TIK. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dibagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Kegiatan ini mendapat respon positif dari semua guru di pasraman Widya Dharma. Mereka merasa mendapat pengetahuan dan pengalaman baru dalam memanfaatkan TIK untuk menunjang pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya hasil karya guru berupa media pembelajaran yang telah layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
WORKSHOP PENYUSUNAN MODUL AJAR UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI MA’HAD AL FITRAH AL ISLAMI DOMPU Romi Aprianto; Suharli Suharli; Syafruddin Syafruddin; Hermansyah Hermansyah
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 3 (2023): KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian ini dilakukan sebagai respons terhadap implementasi Kurikulum Merdeka di Ma'had Al Fitrah Al Islami, dengan latar belakang adanya tantangan pemahaman konsep Kurikulum Merdeka dan penyusunan modul ajar yang efektif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman guru tentang Kurikulum Merdeka serta memberikan pelatihan dalam penyusunan modul ajar yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Metode yang digunakan melibatkan tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi, termasuk identifikasi kebutuhan awal, survei, pembentukan tim pengabdian, serta pelatihan intensif dan bimbingan praktis. Hasilnya adalah peningkatan pemahaman guru tentang Kurikulum Merdeka, kemampuan mereka dalam menyusun modul ajar yang efektif, dan identifikasi hambatan implementasi yang memberikan landasan untuk rekomendasi pembaruan di masa depan. Pengabdian ini memberikan kontribusi positif dalam mendukung adaptasi dan peningkatan kualitas pendidikan di Ma'had Al Fitrah Al Islami.
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH (Studi Multikasus Pada SMP dan MTs di Kabupaten Sumbawa) Suharli Suharli; Jhon Kenedi
Jurnal Kependidikan Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS di dalam kelas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi multikasus. Penelitian ini dilaksanakan di SMP/MTs di kabupaten Sumbawa. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru IPS. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Sedangkan teknik analisis data menggunakan alur reduksi data, penyajian data, perivikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar guru belum mampu memaksimalkan pembelajaran IPS di dalam kelas dan permasalahan utama yang dihadapi adalah kemempuan guru dalam memilih dan menerapkan metode serta media pembelajaran yang sesuai dengan keberagaman karakteristik siswa di dalam kelas.
PERSEPSI GURU DAN RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP MATA PELAJARAN IPS DI KABUPATEN SUMBAWA suharli - suharli
Edunomic : Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 7 No 1 (2019): EDISI MARET
Publisher : FKIP Unswagati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/ejpe.v7i1.1832

Abstract

Abstract: Perception of Teachers and Student Responses to Social Studies Education Subjects. This study aims to explore the teacher’s perception and students' responses to social studies education subject at junior high school in Sumbawa Regency-NTB. This research uses quantitative descriptive approach with survey research type. Data collection in this study using a questionnaire. 27 junior high schools in three zones of Sumbawa Regency-NTB are 9 junior high schools representing schools in western Sumbawa, 9 junior high schools representing schools in central Sumbawa, and 9 junior high schools representing schools in eastern Sumbawa as samples. Research subjects were 27 teachers of social studies education and 450 students in grade VIII junior high schools of Sumbawa Regency. The results showed, most teachers (74.07%) said that the subjects of social studies education are very easy to teach because the material is directly related to the real conditions in society. While most of the students also had a positive outlook, 82% of the students said that social studies education materials is very easy to understand, 61% of the students said that the social studies education materials were largely shaped memorization, 34% of the students said that the social studies education material was too broad so difficult to master, 90% of students said that the social studies education material is very useful, 93% of students stated very interested in studying social studies education and 74% of students said always taking the time to study the material of social studies.Keywords: Teacher's Perception, Student Responses, and Social Studies Education Subject
Analisis Kemampuan Guru Ekonomi Dalam Memahami Kurikulum Merdeka (Studi Multikasus Pada Sekolah Menengah di Kabupaten Sumbawa) Fatmawati, Fatmawati; Suharli, Suharli
widiyanto Vol 9, No 3 (2023): JPK, Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpk.v9i3.49294

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kemampuan guru ekonomi dalam memahami kurikulum merdeka pada sekolah menengah di kabupaten Sumbawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi multikasus. Penelitian ini memberikan gambar keadaan atau fenomena yang ada dengan mencatat kondisi ataupun kejadian yang terdapat pada objek penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru ekonomi dan wakil kepala sekolah di SMAN 2, SMAN 3, MAN 1, MAN 2, SMKN 1, SMKN 3, dan SMK Islam Farmasi Sumbawa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam. Adapun Teknik analisis data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan analisis data Miles and Hubeman dengan langkah sebagai berikut; 1) Data Collection, 2) Data Reduction, 3) Data Display, 4) Conclusion Drawing/Verification. Analisis ini dilakukan secara interaktif dan berlangung terus menerus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki pemahaman yang sangat baik dan memiliki pandangan yang positif terhadap kebijakan implementasi kurikulum merdeka.The aim of this research is to examine the ability of economics teachers to understand the independent curriculum in secondary schools in Sumbawa district. The method used in this research is a qualitative method with a multicase study approach. This research provides a picture of existing conditions or phenomena by recording conditions or events that occur in the research object. The data sources in this research are economics teachers and deputy principals at SMAN 2, SMAN 3, MAN 1, MAN 2, SMKN 1, SMKN 3, and Sumbawa Islamic Pharmacy Vocational School. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews. The data analysis technique used is by using Miles and Hubeman data analysis with the following steps; 1) Data Collection, 2) Data Reduction, 3) Data Display, 4) Conclusion Drawing/Verification. This analysis is carried out interactively and takes place continuously. The research results show that the majority of teachers have a very good understanding and have a positive view of the independent curriculum implementation policy.