Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu dalam Memberikan Makanan Tambahan bagi Balita di Desa Rundeng Salvia, Depi; Rahma, Cukri; Mulyani, Itza; Marniati, Marniati
Polyscopia Vol. 1 No. 4 (2024)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57251/polyscopia.v1i4.1443

Abstract

Providing supplementary food made from local ingredients is an effective way to address nutritional issues among toddlers. In Desa Rundeng, toddlers are underweight due to poor dietary habits, such as frequent consumption of fast food and insufficient intake of fruits, vegetables, milk, and other nutritious foods. Additionally, mothers in the area have limited knowledge about preparing balanced supplementary foods to support toddler growth. This study aims to examine the factors influencing the provision of supplementary food for toddlers in Desa Rundeng. A quantitative descriptive research method was employed, with univariate and bivariate data analysis, conducted in May in Desa Rundeng, Aceh Barat, within the Johan Pahlawan Health Center area. A total of 68 respondents participated in the study. The results indicate that knowledge, attitude, income, and socio-cultural factors significantly affect the provision of supplementary food, as evidenced by a p-value < 0.05. These findings highlight the importance of educating mothers on the nutritional value of supplementary foods to ensure the healthy growth and development of toddlers.
HUBUNGAN POLA MAKAN, DURASI TIDUR DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT STRES DALAM MENGERJAKAN TUGAS AKHIR DIKALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS TEUKU UMAR TAHUN 2024 Seventia, Ade Irma; Jihad, Fikri Faidul; Farisni, Teungku Nih; Rahma, Cukri
Media Ilmiah Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): JANUARY
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/miki.v3i1.566

Abstract

Stres merupakan masalah umum yang dialami oleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Faktor kebiasaan hidup seperti pola makan, lamanya waktu tidur dan kegiatan fisik. Berperan penting dalam memengaruhi tingkat stres, namun penelitian yang mengintegrasikan ketiga faktor ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keterkaitan antara kebiasaan makan, durasi tidur, serta aktivitas fisik terhadap level stres mahasiswa selama proses pengerjaan tugas akhir. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 95 mahasiswa Universitas Teuku Umar. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup pola makan, durasi tidur, aktivitas fisik, dan tingkat stres, kemudian dianalisis menggunakan uji Likelihood Ratio (G-Test). Hasil studi mengungkapkan bahwa kebiasaan makan tidak sehat dan durasi tidur kurang dari 6 jam setiap malam. Memiliki hubungan signifikan dengan tingkat stres tinggi (p<0.000). Selain itu, aktivitas fisik teratur ditemukan sebagai faktor pelindung terhadap stres. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola konsumsi makanan bergizi, durasi istirahat yang memadai dan olahraga yang rutin dapat mengurangi risiko kecemasan pada mahasiswa yang tengah menyelesaikan skripsi. Penelitian ini memberikan rekomendasi penting bagi mahasiswa dan institusi pendidikan untuk memperhatikan faktor gaya hidup sebagai bagian dari strategi manajemen stres.
Sosialisasi BTM “Rhodamin-B” dalam Jajanan Sekolah bagi perkembangan Anak Usia Dini di SD Negeri Tanjong Aceh Barat Rahma, Cukri; Eka Putri, Suci; Safrida, Safrida; Harahap, Laila Apriani Hasanah; Syam, Nasriyanti; Iskandar, Wardah; Rahmi Niani, Cukri
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v9i1.7174

Abstract

Penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) seperti pewarna sintetis dalam makanan semakin marak, khususnya pada jajanan anak-anak sekolah dasar. Salah satu zat pewarna berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan adalah Rhodamin B, yang dikenal bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius seperti kerusakan hati, ginjal, dan bahkan kanker. Anak-anak usia sekolah dasar, khususnya di daerah dengan tingkat sosioekonomi menengah ke bawah, menjadi kelompok yang rentan terhadap paparan zat aditif berbahaya akibat kurangnya pengetahuan dan pengawasan terhadap jajanan yang mereka konsumsi. Berdasarkan temuan BPOM dan sejumlah laporan nasional, masih banyak jajanan sekolah yang tidak memenuhi standar keamanan pangan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya Rhodamin B serta cara mengenali jajanan yang tidak aman kepada siswa-siswi SD Negeri Tanjong Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif dengan bantuan media presentasi (PowerPoint) yang berlangsung selama 3–4 jam pelajaran. Diharapkan melalui kegiatan ini, pengetahuan siswa meningkat sehingga mereka mampu memilih jajanan yang lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Sosialisasi Identifikasi Boraks dan Formalin Dalam Makanan di Desa Alue Tampak Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Rahma, Cukri; Eka Putri, Suci; Syam, Nasrianti; Safrida, Safrida; Rahminiani, Cukri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 3 (2025): Edisi Juli - September
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i3.6332

Abstract

Paradigma kesehatan saat ini perlu diubah yaitu melakukan berbagai upaya preventif untuk menjaga kesehatan bukan lagi mencari obat untuk menyembuhkan orang sakit. Salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan adalah menjaga asupan makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang sehat dan bergizi adalah makanan yang tidak mengandung bahan berbahaya, seperti boraks dan formalin. Makanan yang sehat akan memberikan efek baik pula bagi kesehatan tubuh. Boraks dan formalin merupakan senyawa kimia yang rentan digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Efek dari kedua bahan kimia ini sangat fatal yaitu menyebabkan kanker, bahkan bisa menyebabkan kematian apabila terkonsumsi banyak. Masyarakat desa pada umumnya tidak tahu bahaya boraks dan formalin bagi kesehatan. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan sosialisasi dan pelatihan pengujian boraks dan formalin menggunakan kunyit, bawang merah, serta buah naga. Medote yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Participatory Action Research (PAR) melalui pendekatan pelatihan dan penyuluhan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengidentifikasi makanan yang mengandung boraks dan formalin. Pengabdian diawali dengan pretest, pemberian materi kemudian demontrasi pembuatan alat uji dan pengujian boraks dan formalin di dalam makanan. Tahap terakhir adalah pembagian posttes untuk mengetahui peningkatan pengetahuan peserta. Peserta pengabdian ini adalah ibu-ibu PKK di desa Alue Tampak. kegiatan pengadian ini berjalan dengan baik, dimana peserta sangat antusias dalam melakukan praktek uji coba keberadaan boraks dan formalin didalam makanan. Evaluasi dari posttes terdapat peningkatan pengetahuan peserta tentang boraks dan formalin serta dapat melakukannya secara mandiri. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancer dan memberikan dampak yang nyata yaitu peningkatan pengetahuan tentang borask dan formalin. Juga ketrampilan perserta terkait pengujian boraks dan formalin dalam makanan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Effects of Steaming on the Functional Properties and Mineral Content of Lumi-Lumi Fish (Harpodon Nehereus) Meal Safrida, Safrida; Rahma, Cukri; Putra, Onetusfifsi; Rinawati, Rinawati; Nurtiana, Winda; Kurniati, Yeni
J-Kesmas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat (The Indonesian Journal of Public Health) Vol 10, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/j-kesmas.v10i1.7462

Abstract

The purpose of this study is to evaluate the mineral content, phenolic content, antioxidant activity, and soluble protein of Lumi-lumi fish meal (Harpodon nehereus) treated with and non-steamed for 30 min. The results revealed that iron (Fe) mineral content was significantly higher in the steamed than non-steamed treatment but not in calcium (Ca). However, there was a decrease in the minerals magnesium (Mg), phosphorus (P), and zinc (Zn) during the steamed process, which was not significant. Then, during steamed, there was a significant decrease in antioxidant activity but not in total soluble protein, whereas phenolic content increased. Based on the findings of this study, Lumi-lumi fish (Harpodon nehereus) meal steamed treatment could be the best treatment because it contained the best phenolic and Fe and Ca minerals.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN WASTING PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI DESA LAPANG KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2024 Putri, Fiona; Khairunnas; Muliadi, Teuku; Rahma, Cukri
Jurnal Biogenerasi Vol. 10 No. 1 (2024): Volume 10 Nomor 1, Agustus 2024 - Februari 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v10i1.5293

Abstract

This research aims to determine the factors that influence the incidence of wasting in toddlers in Lapang Village, Johan Pahlawan District, West Aceh Regency. This type of research is an analytical survey with a cross sectional approach which was carried out from October to November 2024 in Lapang Village, Johan Pahlawan District, West Aceh Regency. The sample consisted of 67 toddlers aged 6-59 months. The sampling technique used in this research is purposive sampling. Data collection through interviews using a questionnaire. From the results of this research, it was found that the factors that influence the incidence of Wasting are History of Diarrhea, Energy Intake, Protein Intake, Family Income and Mother's Knowledge of Basic Feeding Rules. Meanwhile, factors that do not influence are history of ISPA, Fat Intake, Carbohydrate Intake and history of wasting. Exclusive breastfeeding. This study suggests that future researchers can examine other factors that influence the incidence of wasting besides those in this study, such as number of family members, immunization status and sociodemographics.