Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM KERJA PENYULUH KB DALAM PENDAMPINGAN KELUARGA BERESIKO STUNTING DI KECAMATAN KLUET UTARA Suriana, Suriana; Duana, Maiza; Putra, Onetusfifsi; Marniati, Marniati; Saputra, Firman Firdauz
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48673

Abstract

Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terganggu akibat kurangnya asupan gizi yang terjadi dalam jangka waktu tertentu khususnya pada masa krusial 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak. Permasalahan ini telah menjadi prioritas utama dalam RPJMN 2020–2024 dengan target penurunan prevalensi stunting hingga mencapai 14% pada tahun 2024. Daerah yang masih menunjukkan angka stunting yang cukup tinggi adalah Kabupaten Aceh Selatan, di mana Kecamatan Kluet Utara mencatat prevalensi sebesar 41,6%. Penyuluh Keluarga Berencana (KB) memiliki peran penting dalam program pendampingan keluarga berisiko stunting, namun efektivitas sistem kerja mereka dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan sistem kerja penyuluh KB dalam mendampingi keluarga yang berisiko stunting di Kecamatan Kluet Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi potong lintang (cross-sectional). Sebanyak 53 penyuluh KB dijadikan sampel penelitian melalui teknik pengambilan secara acak (random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui instrumen kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil analisis mengungkapkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan (p = 0,00) sikap (p = 0,03), serta motivasi (p = 0,02) dengan pola kerja penyuluh KB. Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan motivasi memiliki hubungan dengan sistem kerja para penyuluh KB dalam mendampingi keluarga yang berisiko mengalami stunting. Oleh karena itu, disarankan adanya peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi penyuluh KB guna memperkuat efektivitas upaya penanggulangan stunting.
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Balita Di Desa Jatirejo Humairah, Rauzah; Farisni, Teungku Nih; Alamsyah, Teuku; Fitriani, Fitriani; Putra, Onetusfifsi
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 2 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss2.1754

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada balita di Desa Jatirejo. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan metode cross-sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 0–5 tahun sebanyak 184 orang, dengan sampel 64 responden yang ditentukan menggunakan rumus Slovin melalui random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitas, kemudian dianalisis dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kelengkapan imunisasi dengan akses informasi (p = 0,003), dukungan keluarga (p = 0,014), dan kualitas pelayanan kesehatan (p = 0,013). Sementara itu, faktor keyakinan terhadap mitos (p = 0,114), partisipasi posyandu (p = 0,634), status gizi (p = 0,926), dan budaya setempat (p = 0,609) tidak berhubungan secara signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa kelengkapan imunisasi dasar balita dipengaruhi oleh akses informasi, dukungan keluarga, dan kualitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, intervensi program imunisasi perlu difokuskan pada peningkatan literasi kesehatan ibu, penguatan dukungan keluarga, serta optimalisasi mutu pelayanan kesehatan di masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PABRIK INDARUNG V PT. SEMEN PADANG Rezeki, Yupita Tri; Fahlevi, M.Iqbal; Luthfi, Fakhrruradhi; Wintah, Wintah; Putra, Onetusfifsi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.26953

Abstract

Kebisingan yang berasal dari lingkungan kerja atau peralatan kerja, merupakan faktor yang memengaruhi keamanan kerja. Gangguan pendengaran yang timbul akibat kebisingan mencakup gangguan auditori, gangguan fisiologis, gangguan psikologis, dan gangguan komunikasi. Kondisi bising dapat berdampak negatif pada pendengaran pekerja, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan secara keseluruhan. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan antara kebisingan, masa kerja, lama kerja dan Alat Pelindung Telinga (APT) terhadap keluhan gangguan pendengaran. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan desain  cross sectional. Populasi dalam penelitian meliputi seluruh tenaga kerja yang bekerja di Pabrik Indarung V PT. Semen Padang berjumlah 139 pekerja selama bulan Desember 2023. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan Sound Level Meter. Analisis bivariat dilakukan dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara kebisingan dan gangguan pendengaran (p value= 0,154 > 0,05) adanya hubungan antara masa kerja dengan gangguan pendengaran (p value= 0,017 < 0,05). Adanya hubungan antara lama kerja dengan gangguan pendengaran (p value= 0,023 < 0,05) dan adanya hubungan antara APT dengan gangguan pendengaran p value= 0,035 < 0,05).
Effects of Steaming on the Functional Properties and Mineral Content of Lumi-Lumi Fish (Harpodon Nehereus) Meal Safrida, Safrida; Rahma, Cukri; Putra, Onetusfifsi; Rinawati, Rinawati; Nurtiana, Winda; Kurniati, Yeni
J-Kesmas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat (The Indonesian Journal of Public Health) Vol 10, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/j-kesmas.v10i1.7462

Abstract

The purpose of this study is to evaluate the mineral content, phenolic content, antioxidant activity, and soluble protein of Lumi-lumi fish meal (Harpodon nehereus) treated with and non-steamed for 30 min. The results revealed that iron (Fe) mineral content was significantly higher in the steamed than non-steamed treatment but not in calcium (Ca). However, there was a decrease in the minerals magnesium (Mg), phosphorus (P), and zinc (Zn) during the steamed process, which was not significant. Then, during steamed, there was a significant decrease in antioxidant activity but not in total soluble protein, whereas phenolic content increased. Based on the findings of this study, Lumi-lumi fish (Harpodon nehereus) meal steamed treatment could be the best treatment because it contained the best phenolic and Fe and Ca minerals.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA BONGKAR MUAT TABUNG GAS DI STASIUN PENGANGKUTAN DAN PENGISIAN BULK ELPIJI (SPPBE) PT.X TAHUN 2023 Cherelia, Emily; Fahlevi, M Iqbal; Putra, Onetusfifsi; Siregar, Siti Maisyaroh Fitri; Duana, Maiza
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27614

Abstract

Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pekerjaan tanpa persiapan atau pengawasan yang baik, kita menyebutnya sebagai kecelakaan kerja. Menurut penelitian, faktor manusia mencakup 85% penyebab kecelakaan kerja, dan merupakan penyebab utama kecelakaan kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bongkar Muat Tabung Gas Di SPPBE PT. X. Metodologi penelitian kuantitatif didasarkan pada desain cross-sectional. Di SPPBE PT. X, peneliti menggunakan Teknik Total Sampling untuk mengumpulkan data dari 30 partisipan. Dimana kecelakaan kerja sebagai variabel terikat dan umur, masa kerja, penggunaan APD, pengetahuan K3, dan sikap terhadap kerja sebagai faktor bebasnya. Kuesioner adalah instrumen penelitian pilihan untuk mengumpulkan informasi.
PENGARUH USIA, MASA KERJA DAN SHIFT KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA OPERATOR ALAT BERAT DI DEPARTEMEN TAMBANG PT. X Sitanggang, Roberto; Zakiyuddin, Zakiyuddin; Nabela, Danvil; Putra, Onetusfifsi; Iqbal Fahlevi, Muhammad
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28867

Abstract

Kelelahan kerja merupakan masalah penting dalam sektor industri. Kelelahan dapat menyebabkan penurunan kinerja yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja yang bisa menimpa pekerja. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelelahan kerja seperti usia, masa kerja dan shift kerja yang tidak standart yang dapat meyebabkan kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia, masa kerja dan shift kerja terhadap kelelahan kerja. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 53 pekerja pada bagian operator alat berat di Departemen Tambang PT. X dengan sampel berjumlah 53 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square dengan program SPSS. Penelitian ini dilakukan di Departemen Tambang PT. X pada tanggal 03 Juli-31 Oktober 2023. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh usia (p= 0.768) dan masa kerja (p= 0.400) terhadap kelelahan kerja dan terdapat pengaruh shift kerja (p= 0.002) terhadap kelelahan kerja pada operator alat berat di Departemen Tambang PT. X tahun 2023. Menunjukkan shift kerja berpengaruh terhadap kelelahan kerja pada pekerja di bagian operator alat berat, PT. X
Pengelolaan Limbah Obat Kadaluwarsa di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Sawani, Sawani; Nursia, Lili Eky; Putra, Onetusfifsi; Darmawan, Darmawan; Yulizar, Yulizar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 05 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v14i05.4008

Abstract

Pengelolaan limbah obat kadaluarsa merupakan bagian penting dalam praktik kefarmasian yang aman dan berkelanjutan, karena limbah tersebut mengandung zat aktif yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia serta mencemari lingkungan. Penanganan limbah ini harus sesuai dengan standar pengelolaan limbah B3, mencakup proses pengumpulan, pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, dan pemusnahan. Kualitas pengelolaan limbah obat kadaluarsa mencerminkan tingkat kepatuhan terhadap regulasi, integritas tenaga kefarmasian, dan komitmen institusi terhadap kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi pengelolaan limbah obat kadaluarsa di fasilitas pelayanan kesehatan di bawah naungan Dinas Kesehatan. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara dengan koordinator kesling, staff kesling, dan apoteker ahli pratama Dinas Kesehatan Aceh Barat, pengelola obat dan Pj. Kesling Puskesmas Suak Ribee, dan tenaga kesling serta koordinator ruang gudang obat Puskesmas Johan Pahlawan, observasi ruang penyimpanan sementara obat kadaluarsa, dan dokumentasi standar operasional prosedur pengelolaan obat. Penelitian ini khusunya di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (Puskesmas) dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi. Faktor yang memengaruhi keberhasilan pengelolaan limbah antara lain pelatihan petugas, dukungan manajerial, serta pemahaman terhadap regulasi. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan rutin, penyusunan SOP yang terstandar, dan pengawasan yang berkelanjutan untuk mencegah pencemaran dan penyalahgunaan limbah obat kadaluwarsa.
Analisis Masalah Kesehatan Program Pencegahan Penyakit HIV/AIDS Di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun 2018 Febriyanti, Febriyanti; Kusumawardani, Eva Flourentina; Nugroho, Agung; Paradhiba, Meutia; Fadillah, Mardi; Putra, Onetusfifsi; Harahap, Laila Apriani Hasanah; Saputra, Firman Firdauz; Siahaan, Perry Boy Chandra; Rimonda, Rubi; Syam, Nasrianti
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3334

Abstract

HIV/AIDS adalah masalah serius di Kabupaten Blitar dengan lonjakan kasus AIDS pada tahun 2017 (120 kasus) dibandingkan 2016 (160 kasus). Meski HIV mengalami penurunan, cakupan pengobatan ARV rendah (33,75% pada 2016 dan 50% pada 2017) karena kejenuhan dan persepsi kesembuhan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data dari Dinas Kesehatan Blitar (2014-2017) dan wawancara pemegang program HIV. Temuan menunjukkan prioritas kesehatan lain seperti hipertensi, diabetes, gangguan mental, kanker serviks, tuberkulosis dan demam berdarah. Demam berdarah dan HIV/AIDS adalah masalah utama menurut kriteria Urgency, Seriousness, Growth (USG). Diperlukan komitmen dalam memberikan konseling sebelum ARV, melibatkan Pengawas Minum Obat dan tenaga kesehatan untuk memperbaiki pengendalian ARV.Kata kunci: HIV/AIDS, Blitar, ARV, StigmaHIV/AIDS was a significant concern in Blitar District, with a surge in AIDS cases in 2017 (120 cases) compared to 2016 (160 cases). Although HIV experienced a decline, the ARV treatment coverage remained low (33.75% in 2016 and 50% in 2017) due to both treatment fatigue and the perception of recovery. This research utilized a descriptive method with data obtained from Blitar District Health Office (2014-2017) documents and interviews with HIV program managers. Findings revealed other health priorities such as hypertension, diabetes, mental disorders, cervical cancer, tuberculosis, and dengue fever. Dengue fever and HIV/AIDS were identified as the primary concerns based on Urgency, Seriousness, Growth (USG) criteria. Commitment to counseling before ARV treatment is necessary, involving Drug Adherence Supervisors and healthcare professionals to enhance ARV treatment control.Keywords: HIV/AIDS, Blitar, ARV, Stigma
Analisis Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam Upaya Pencegahan Penularan Virus Covid-19 di Tempat Kerja (Studi PT. Midas Multi Industri) Sinaga, Asina Br; Ginting, Rapael; Ginting, Johannes Bastira; Siahaan, Perry Boy Chandra; Putra, Onetusfifsi; Fadilah, Mardi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2826

Abstract

Penyakit Covid-19 menjadi bahaya kerja baru bagi pekerja, dalam penanggulangan bahaya penyebaran Covid-19 ditempat kerja pemerintah melalui Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04/III/2020, dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 mengarahkan agar adanya integrasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 ditempat kerja dengan K3 perusahaan. Dalam penerapan protokol kesehatan ditempat kerja masih ditemukan berbagai pelanggaran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif, tujuan penelitian ini adalah menggambarkan dan mengidentifikasi SMK3 dan pelaksanaan protokol kesehatan ditempat kerja PT. Midas Multi Industri. SMK3 dan program K3 PT. Midas Multi Industri sudah dirancang sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 ditempat kerja, pekerja yang melanggar beberapa aturan yang diberikan disebabkan tidak terbiasa dengan penetapan budaya baru dilingkungan kerja. PT. Midas Multi Industri perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada pekerja dan menetapkan sanksi terhadap pelanggaran aturan protokol kesehatan ditempat kerja.Kata kunci: SMK3, K3,Covid-19, Protokol KesehatanThe Covid-19 disease has become a new work hazard for workers, in overcoming the danger of spreading Covid-19 in the government's workplace through Circular Letter of the Minister of Manpower Number M/3/HK.04/III/2020, and Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number HK.01.07 /MENKES/328/2020 directs the integration of the Covid-19 prevention health protocol in the workplace with the company's K3. In the application of health protocols in the workplace, various violations are still found. The study was conducted using qualitative-descriptive research methods, the purpose of this study was to describe and identify SMK3 and the implementation of health protocols in the workplace of PT. Midas Multi Industries. SMK3 and PT. Midas Multi Industries has been designed in accordance with health protocols to prevent the spread of Covid-19 in the workplace, workers who violate some of the given rules are not accustomed to establishing a new culture in the work environment. PT. Midas Multi Industries need to conduct more in-depth socialization to workers and set sanctions for violations of health protocol rules in the workplace. Keywords: SMK3, K3, Covid-19, Health Protocol.
Hubungan Faktor Sosiodemografi dan Tingkat Konsumsi Suplement Multivitamin Pada Mahasiswa di Kabupaten Sumenep Saputra, Firman Firdaus; Kusumawardani, Eva Flourentina; Fadillah, Mardi; Paradhiba, Meutia; Putra, Onetusfifsi; Rimonda, Rubi; Chandra Siahaan, Perry Boy; Nurhakim, Lukman; Syam, Nasrianti
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2562

Abstract

Pandemi Covid-terjadi diseluruh dunia. Salah satu populasi yang memiliki risiko tinggi adalah remaja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah paparan Covid-19 adalah dengan mengkonsumsi supplement multivitamin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor sosio demografi dan konsumsi supplement multivitamin pada mahasiswa di Kabupaten Sumenep. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan google form dengan total responden yang mengisi kuesioner sebanyak 300 orang. Variable dependent yaitu konsumsi supplement multivitamin. Variable independent yaitu faktor sosio demografi (usia, jenis kelamin, Pendidikan terakhir orang tua, penghasilan bulanan keluarga, pekerjaan orang tua, lokasi tempat tinggal, sumber informasi). Data dianalisis menggunakan regresi logistic sederhana dan regresi logistic berganda. Faktor yang berhubungan dengan konsumsi supplement multivitamin yaitu usia (α 0.000; aOR 1.341), pekerjaan orang tua (α 0.100; aOR 0.729), Pendapatan bulanan keluarga (α 0.001; aOR 3.103) dan sumber informasi yang digunakan remaja untuk mencari informasi mengenai supplement multivitamin (α 0.009; aOR 2.585). Selama pandemic Covid-19 pemerintah perlu menjaga stabilitas harga dan menjaga stock multivitamin agar selalu tersedia dan dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat, hal ini karena selama pandemic Covid-19 berlangsung ekonomi masyarakat mengalami dampak yang cukup buruk sehingga menurunkan daya beli masyarakat termasuk remaja.Kata Kunci : Remaja, Sosiodemografi, Konsumsi, Suplement, Covid-19The pandemic of COVID-19 is happening all over the world. One population that has a high risk is teenagers. One of the efforts that can prevent exposure to Covid-19 is taking multivitamin supplements. This study determined the relationship between sociodemographic factors and consumption of multivitamin supplements in students in the Sumenep Regency. This study used a quantitative method with a cross-sectional approach. Data was collected using a google form with 300 respondents who filled out the questionnaire. The dependent variable was the consumption of multivitamin supplements. The independent variables were sociodemographic factors (age, gender, parents' last education, family monthly income, parents' occupations, location of residence, and sources of information). Data were analyzed using simple logistic regression and multiple logistic regression. Factors related to the consumption of multivitamin supplements were age (α 0.000; aOR 1.341), parents' occupation (α 0.100; aOR 0.729), and family monthly income (α 0.001; aOR 3.103), and sources of information used by adolescents to seek information about multivitamin supplements. (α 0.009; aOR 2.585). During the Covid-19 pandemic, the government needs to maintain price stability and maintain a stock of multivitamins so that they are always available and accessible to all people; this is because, during the Covid-19 pandemic, the community's economy has had a bad enough impact, reducing people's purchasing power, including teenagers.Keywords: teenagers, sociodemographic, consumption, supplement, Covid-19