Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGUJIAN CONFIRMATORY FACTOR ANAYSIS ALAT UKUR UWESSS VERSI INDONESIA Yudhistira, Santi Yudhistira; Tiatri, Sri; Mularsih, Heni
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i2.970

Abstract

Penelitian ini merupakan pengujian confirmatory factor analysis alat ukur academic engagement yaitu Utrecht Work Engagement Scale Student Survey (UWES-SS) 17 ke dalam versi Indonesia. Academic engagement merupakan sikap positif dan fulfilling dalam pekerjaan yang kaitan dengan pikiran mahasiswa yang dikarakteristikan oleh vigor, dedication, dan absorption. Data diambil pada 164 orang mahasiswa Fakultas Psikologi disalah satu universitas negeri di Tangerang Selatan dengan sampel acak. Academic engagement merupakan materi pengembangan dari work engagement yang telah diadaptasi ke dalam berbagai bahasa dari berbagai negara dan diukur dengan grup sample yang berbeda pula. Proses adaptasi dan pengembangan alat ukur UWES-SS 17 terdiri dari tahapan: 1) translation, 2) back translation, 3) adaptasi bahasa sesuai dengan kesesuaian bahasa Indonesia yang baik dan benar, 4) face validity, 5) content validity, 6) pengumpulan data, 7) pengolahan data berupa Uji Model CFA dengan menggunakan software M-Plus 7, dan 8) melakukan analisis data. Berdasarkan uji CFA model I (first order) didapatkan hasil vigor (P.value 0.2728, CFI 0.993, TLI 0.985, RMSEA 0.039), dedication (P.value 0.7781, CFI 1.000, TLI 1.014 RMSEA 0.000), absorption (P.value 0.9216, CFI 1.000, TLI 1.057, RMSEA 0.000) dan hasil uji model 2 (second order) terhadap alat ukur UWES-SS 17. Kedua model dan ketiga dimensi dikatakan fit dan bekerja sesuai dengan teori academic engagement. maka didapatkan hasil P.value 0.0737, CFI 0.982, TLI 0.977, RMSEA 0.035. Berdasarkan hasil uji CFA tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 17 butir pernyataan yang diajukan kepada partisipan, maka 16 butir dinyatakan signifikan, dan satu butir yang tidak signifikan. Dengan demikian, UWES-SS merupakan alat ukur yang representatif dan efisien untuk mengukur academic engagement pada kalangan mahasiswa.
ANALISIS MODEL PENGARUH GOAL ORIENTATION, GENERAL SELF-EFFICACY DAN JENIS KELAMIN TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH Yudhistira, Santi; Deasyanti, Deasyanti; Muzdalifah, Fellianti
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v4i2.8849.2020

Abstract

Since COVID-19's entry into Indonesia in early March, 2020, the government has determined all educational institutions to carry out learning activities using the Distance Education method. The method changes are so fast that students as students who use this method do not have much time to adjust and meet various obstacles. This study aims to see how self-efficacy and goal orientation influences students self-regulated learning while carrying out distance education. This study also wants to look at differences in self-regulated learning between male and female students. This research uses quantitative methods. Respondents in this study were 319 students at a university in Jakarta who were carrying out learning activities with distance education methods. The instrument used is General Self-Efficacy Scale (Schwarzer & Jerusalem, 1995), 2x2 Achievement Goal Orientation Framework (Elliot & McGregor, 2001), and Metacognitive Self-Regulation dalam Motivated Strategies Learning Questionaire (MSLQ). The validity of the measuring instrument was carried out using the Confirmatory Factor Analysis (CFA) method and hypothesis testing using path analysis processed through Mplus software version 7.11. The results of the path analysis test found that the model tested fit with the chi-square index = 2.39, df = 1, p-value = 0.25> 0.05), and RMSEA = 0.067. The final results of the study showed that self-efficacy, goal orientation, and gender had an effect of 19.7% on student self-regulated learning. Sejak masuknya COVID-19 ke Indonesia awal Maret tahun 2020, pemerintah menetapkan seluruh institusi pendidikan untuk melaksanakan kegiatan belajar dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Perubahan metode yang begitu cepat menyebabkan mahasiswa sebagai peserta didik yang menggunakan metode ini tidak memiliki banyak waktu untuk menyesuaikan diri dan menemui berbagai kendala. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh keyakinan diri (self-efficacy) dan penetapan tujuan belajar (goal orientation) terhadap strategi regulasi dan pengelolaan aktivitas belajar (self-regulated learning) pada mahasiswa dengan metode PJJ. Penelitian ini juga ingin melihat self-regulated learning pada mahasiswa laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah 319 mahasiswa disalah satu universitas di Jakarta yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dengan metode PJJ. Alat ukur yang digunakan yaitu General Self-Efficacy Scale (Schwarzer & Jerusalem, 1995), 2x2 Achievement Goal Orientation Framework (Elliot & McGregor, 2001), dan Metacognitive Self-Regulation dalam Motivated Strategies Learning Questionaire (MSLQ). Validitas alat ukur dilakukan dengan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan pengujian hipotesis menggunakan Path Analysis yang diolah melalui software Mplus versi 7.11. Hasil uji Path Analysis diketehui model yang diuji fit dengan indeks chi-square=2,39, df=1, p-value=0,25 >0,05), dan RMSEA=0,067. Hasil akhir penelitian menunjukkan self-efficacy, goal orientation, dan jenis kelamin memberikan pengaruh sebesar 19,7% terhadap self-regulated learning pada mahasiswa.
Pembelajaran Jarak Jauh: Kendala dalam Belajar dan Kelelahan Akademik Yudhistira, Santi; Murdiani, Deni
MAARIF Vol 15 No 2 (2020): Pendidikan Masa Pandemi Covid-19: Strategi, Adaptasi dan Transformasi
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya Covid-19 pertama kali pada akhir 2019 menyebabkan pemerintah memutuskan untuk melaksanakan pendidikan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penelitian ini bertujuan untuk melihat kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa dalam melaksanakan PJJ dan gambaran kelelahan akademik yang dirasakan dalam belajar dari rumah. Responden dalam penelitian ini adalah 1227 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dengan metode PJJ. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kelelahan akademik yaitu Maslach Burnout Inventory Student Survey (MBI-SS) (Maslach, Schaufeli, & Leiter, 2001). Instrumen ini memiliki reliabilitas Cronbach Alpha 0.850 yang menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dalam melaksanakan PJJ yang dibagi ke dalam tiga klasifikasi, yaitu kendala yang berkaitan dengan dengan aktivitas belajar, kendala yang berkaitan dengan penggunaan teknologi, dan kendala yang berkaitan dengan pribadi mahasiswa atau lingkungan tempat tinggal mahasiswa. Selain itu, hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara mahasiswa yang menikmati atau tidak menikmati kuliah dengan metode PJJ terhadap kelelahan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang cenderung tidak dapat menikmati perkuliahan dengan metode PJJ maka memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kelelahan akademik.
Goal Orientation & Metacognitive Self-Regulation Students on Discourse Learning Deasyanti, Deasyanti; Yudhistira, Santi
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.082 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i4.31396

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) has impacted throughout all aspects of human life including education.  Despite the previously applied distance education or e-learning in the conventional education, nowadays this instructional model became a newly common approach in education. Therefore, students have to make some adjustments in their learning approach in order to reach out their learning goals. Self-regulated learning (SRL) is a process of monitoring and controlling learning behaviors to achieve learning goals. One of the key factors that contribute to SRL is achievement goal orientation. The aim of this study is to find out the role of types of goal orientation towards metacognitive self-regulation. A total of 320 undergraduate students participated in this study. The findings showed that performance approach and performance avoidance were the significant predictors of metacognitive self-regulation. Students’ preferences to performance goal-orientations were associated with the preliminary study findings that the new instructional model was related to decreased students’ efficacy in learning and feelings of uncertainty to their academic achievement.
Goal Orientation & Metacognitive Self-Regulation Students on Discourse Learning Deasyanti Deasyanti; Santi Yudhistira
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 10 No 4 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.082 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i4.31396

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) has impacted throughout all aspects of human life including education.  Despite the previously applied distance education or e-learning in the conventional education, nowadays this instructional model became a newly common approach in education. Therefore, students have to make some adjustments in their learning approach in order to reach out their learning goals. Self-regulated learning (SRL) is a process of monitoring and controlling learning behaviors to achieve learning goals. One of the key factors that contribute to SRL is achievement goal orientation. The aim of this study is to find out the role of types of goal orientation towards metacognitive self-regulation. A total of 320 undergraduate students participated in this study. The findings showed that performance approach and performance avoidance were the significant predictors of metacognitive self-regulation. Students’ preferences to performance goal-orientations were associated with the preliminary study findings that the new instructional model was related to decreased students’ efficacy in learning and feelings of uncertainty to their academic achievement.
Construct Validity of Unidimensional General Self-Efficacy Using Confirmatory Factor Analysis Santi Yudhistira; Deasyanti Deasyanti; Fellianti Muzdalifah
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 10, No 1 (2021): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v10i1.17150

Abstract

Self-efficacy is a specific domain which is divided into several aspects (e.g., magnitude, strength, and generality) based on Bandura’s theory.  However, many researchers attempt to generalize the concept of self-efficacy to examine personal competence in a broader view.  This study aims to test the validity of items on the General Self-Efficacy Scale (GSES), a measuring instrument that was developed by Ralf Schwarzer and designed by Matthias Jerusalem in 1979 to regulate the construction of self-efficacy as a broader concept of personality. This research used the Confirmatory Factor Analysis (CFA) method on 643 students in the Jabodetabek area to test the instrument’s validity and the CFA test results showed that out of the 10 items tested, the written statement is valid to measure the General Self-Efficacy variable.
Pembelajaran Jarak Jauh: Kendala dalam Belajar dan Kelelahan Akademik Santi Yudhistira; Deni Murdiani
MAARIF Vol 15 No 2 (2020): Pendidikan Masa Pandemi Covid-19: Strategi, Adaptasi dan Transformasi
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47651/mrf.v15i2.122

Abstract

Munculnya Covid-19 pertama kali pada akhir 2019 menyebabkan pemerintah memutuskan untuk melaksanakan pendidikan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penelitian ini bertujuan untuk melihat kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa dalam melaksanakan PJJ dan gambaran kelelahan akademik yang dirasakan dalam belajar dari rumah. Responden dalam penelitian ini adalah 1227 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dengan metode PJJ. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kelelahan akademik yaitu Maslach Burnout Inventory Student Survey (MBI-SS) (Maslach, Schaufeli, & Leiter, 2001). Instrumen ini memiliki reliabilitas Cronbach Alpha 0.850 yang menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dalam melaksanakan PJJ yang dibagi ke dalam tiga klasifikasi, yaitu kendala yang berkaitan dengan dengan aktivitas belajar, kendala yang berkaitan dengan penggunaan teknologi, dan kendala yang berkaitan dengan pribadi mahasiswa atau lingkungan tempat tinggal mahasiswa. Selain itu, hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara mahasiswa yang menikmati atau tidak menikmati kuliah dengan metode PJJ terhadap kelelahan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang cenderung tidak dapat menikmati perkuliahan dengan metode PJJ maka memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kelelahan akademik.
Pembelajaran Jarak Jauh: Kendala dalam Belajar dan Kelelahan Akademik Santi Yudhistira; Deni Murdiani
MAARIF Vol 15 No 2 (2020): Pendidikan Masa Pandemi Covid-19: Strategi, Adaptasi dan Transformasi
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47651/mrf.v15i2.122

Abstract

Munculnya Covid-19 pertama kali pada akhir 2019 menyebabkan pemerintah memutuskan untuk melaksanakan pendidikan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penelitian ini bertujuan untuk melihat kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa dalam melaksanakan PJJ dan gambaran kelelahan akademik yang dirasakan dalam belajar dari rumah. Responden dalam penelitian ini adalah 1227 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dengan metode PJJ. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kelelahan akademik yaitu Maslach Burnout Inventory Student Survey (MBI-SS) (Maslach, Schaufeli, & Leiter, 2001). Instrumen ini memiliki reliabilitas Cronbach Alpha 0.850 yang menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dalam melaksanakan PJJ yang dibagi ke dalam tiga klasifikasi, yaitu kendala yang berkaitan dengan dengan aktivitas belajar, kendala yang berkaitan dengan penggunaan teknologi, dan kendala yang berkaitan dengan pribadi mahasiswa atau lingkungan tempat tinggal mahasiswa. Selain itu, hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara mahasiswa yang menikmati atau tidak menikmati kuliah dengan metode PJJ terhadap kelelahan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang cenderung tidak dapat menikmati perkuliahan dengan metode PJJ maka memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kelelahan akademik.
Literasi Digital pada Mahasiswa: Dampak Keberfungsian Keluarga dalam Mengatasi Penyalahgunaan Internet di Masa Pandemi Santi Yudhistira; Lussy Dwiutami Wahyuni; Deasyanti Deasyanti
MAARIF Vol 17 No 1 (2022): Digitalisasi, Era Tantangan Media (Nalar Kritis dan Penguatan Wawasan Global di
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47651/mrf.v17i1.165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh fungsi keluarga, jenis kelamin, dan durasi penggunaan internet di luar kegiatan belajar terhadap problematic internet use (PIU) pada mahasiswa di masa pandemi covid 19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengambil responden 1062 mahasiswa S1 dan Diploma di seluruh Indonesia yang aktif mengikuti perkuliahan dengan metode pembelajaran jarak jauh menggunakan teknik non-probability sampling, dengan convenience sampling. Instrumen yang digunakan, yaitu Generalised Problematic Internet Use-2 (GPIU-2; Caplan, 2010) dan Family Assessment Device (FAD) Survey (Eipstein, Baldwin, dan Bishop, 1983). bahwa hasil uji regresi linear berganda menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000, dimana nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan P<0,05 maka terdapat pengaruh signifikan antara keberfungsian keluarga, durasi penggunaan internet di luar aktivitas belajar, dan jenis kelamin terhadap PIU pada mahasiswa. Hasil ini mengindikasikan bahwa keberfungsian keluarga, jenis kelamin, dan durasi penggunaan internet di luar aktivitas belajar merupakan faktor prediktor dan memberikan efek terhadap PIU pada mahasiswa di Indonesia.
PENGEMBANGAN WEBSITE BUMIKITA.LIFE SEBAGAI MEDIA PSIKOEDUKASI PERILAKU PRO-LINGKUNGAN BAGI MASYARAKAT Herdiyan Maulana; Santi Yudhistira; Gantina Komalasari
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.586 KB)

Abstract

Abstract A growing trend of technology and information used in the last decade has transformed the way environmental activist delivering their massage into more an efficient method, the online platform. This current community service program focuses on psychoeducation attempt to enhance people’s awareness about the importance of pro-environmental behavior for the community. It was highly relevant using the online media as a method of delivering community relevant service activities to reach a wider community during the Covid-19 pandemic situation. Our effort to deliver this massage was carried out through the design and development of the website that contain information about the importance of environmentally friendly behavior. This psycho-educational website was designed and developed by involving community participation. The public can contribute to this website by submitting articles or any important information about environmental conservation. The website was designed in such a way as to attract people to access it. The domain of the website is bumikita.life, which describes the vision of our attempt which is drived by our concern towards environmental issues. While the domain ".life" represents the breath of the living which should always be close to the word “earth” as an analogy to describe the vision of our website. The output of this activity was an establishment of an active website, social media accounts, and activity videos on the YouTube channel. Within three months of running the website has generated 1,279 views from all over Indonesia with more than 20 materials posted with various material variations. Abstrak Perkembangan teknologi dan informasi dalam satu dekade terakhir mentransformasi model gerakan pelestarian lingkungan jalanan menuju gerakan dengan platform daring. Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan ini berfokus pada upaya psikoedukasi mengenai kesadaran akan pentingnya perilaku pro lingkungan bagi masyarakat. Situasi pandemi Covid-19 turut mendorong semakin relevan nya kegunaan media daring sebagai metode penyampaian kegiatan pengabdian masyarakat untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas. Upaya penyampaian informasi tersebut dilakukan melalui desain dan pengembangan website yang berisi informasi tentang penting nya perilaku ramah lingkungan. Kegiatan psiko-edukasi ini dibuat dengan melibatkan partispasi masyarakat. Masyarakat dapat berkontribusi dalam website ini dengan mengirimkan artikel atau informasi menarik tentang pelestarian lingkungan. Website didesain sedemikian rupa agar dapat menarik masyarakat dalam mengakses. Nama website tersebut adalah bumikita.life. Nama “bumikita” menggambarkan visi kegiatan pengabdian masyarakat ini yang berorientasi pada isu-isu prolingkungan. Sementara itu, domain “life” mereprespentasikan nafas kehiupan yang sejatinya harus selalu menempel pada kata bumi sebagai sumber penghidupan manusia. Luaran dari kegiatan ini berupa website aktif, akun media sosial, serta video kegiatan pada kanal YouTube.Dalam kurun waktu tiga bulan berjalan nya web bumikita.life telah menghasilkan 1.279 views dari seluruh Indonesia dengan lebih dari 20 materi yang diposting dengan ragam varian materi.