Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Profile of Dengue Hemorrhagic Fever Cases in Children Fuadah, Novitasari Tsamrotul; Sarinengsih, Yuyun; Helena, Denni Fransiska
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5272

Abstract

Cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Bandung have increased in 2024. DHF is caused by the Dengue virus, which is transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito. It can affect all age groups but primarily affects children, with one of its clinical manifestations being a decrease in platelet levels. DHF with clinical manifestations of shock in pediatric patients carries a risk of death if not treated promptly and appropriately. This study aims to determine the profile of DHF cases in children at the Ibrahim Adjie Health Center in Bandung, including the children's age, gender, education level, platelet count, and hematocrit levels.This study employed a descriptive retrospective method. The population in this study consisted of children aged ≤ 18 years diagnosed with DHF who sought treatment at the Ibrahim Adjie Health Center in Bandung City from January to October 2024, totaling 129 children. A sample of 54 children was obtained using purposive sampling. Data collection utilized secondary data extracted from patient medical records. Univariate data analysis was presented in frequency distribution tables. The study results showed that children with DHF were distributed as follows: 9 children (17%) aged 1–3 years, 7 children (13%) aged >3 to <6 years, 31 children (57%) aged 6–12 years, 7 children (13%) aged >12–18 years, and none under 1 year old. Male children accounted for 29 cases (54%) and females for 25 cases (46%). Based on education level, 23 children (43%) had not yet started school, 24 children (44%) were in elementary school, 5 children (9%) were in junior high school, and 2 children (4%) were in senior high school. All 54 children (100%) had low platelet counts, defined as <150,000/µL of blood. Hematocrit levels varied: 4 children (7%) had low hematocrit levels, 41 children (76%) had normal levels, and 9 children (17%) had high levels. It can be concluded that most children with DHF are aged 6–12 years, or school-aged. There is no significant difference between male and female cases. The majority occur at the elementary school education level. All children experienced thrombocytopenia or a decrease in platelet count, and most had normal hematocrit levels.
Self Efficacy terhadap Psychological Well-Being Orang Tua Anak Thalasemia Mayor di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat Sarinengsih, Yuyun; Ts, Novita; Fransiska, Denni
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.18768

Abstract

ABSTRACT Thalassemia is a genetic blood disorder that requires children to undergo intensive medical treatment throughout their lives and parents of children with thalassemia major often face severe psychological challenges. As individuals who play a key role in their child's care and medical treatment, their self-efficacy can play an important role in maintaining psychological well-being. This study aims to examine the effect of self-efficacy on psychological well-being of parents of children with thalassemia major. This research method uses quantitative methods with a cross sectional approach to correlational design. Samples of 50 parents who have children with thalassemia major using the modified Bandura GSES instrument for self-efficacy and CW-PSWBS for PWB, Univariate analysis of frequency distribution and bivariate analysis of Pearson parametric test. The results showed that there is a correlation between self efficacy and psychological well-being of parents of thalassemia major children at Al-Ihsan Hospital, West Java Province (r=0.836, p<0.005). It is necessary to have family support for parents with thalassemia major children to improve and maintain parents' self efficacy and psychological well-being. The results of this study explain that there is a correlation between self efficacy and psychological well-being of parents of thalassemia major children at Al-Ihsan Hospital, West Java Province. Keywords: Parents, Psychological Well-Being, Self-Efficacy, Thalassemia Major Children  ABSTRAK Thalassemia adalah penyakit kelainan darah genetik yang mengharuskan anak-anak untuk menjalani perawatan medis yang intensif sepanjang hidup mereka sehingga orang tua yang mempunyai anak dengan thalasemia mayor sering menghadapi tantangan psikologis yang berat. Sebagai individu yang memegang peran kunci dalam pengasuhan dan perawatan medis anak, self-efficacy mereka dapat berperan penting dalam menjaga kesejahteraan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh self-efficacy terhadap psychological well-being orang tua anak dengan thalasemia mayor. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional pendekatan cross sectional. Sampel 50 orang tua yang mempunyai anak thalasemia mayor dengan menggunakan instrument Bandura GSES modifikasi untuk self efikasi dan CW-PSWBS  untuk PWB. Analisis univariat distribusi frekuensi dan analisis bivariat uji parametric Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi antara self efficacy terhadap psychological well-being  orang tua  anak  thalasemia mayor di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat (r=0,836, p<0,005). Perlu adanya dukungan keluarga terhadap orang tua dengan anak thalasemia mayor untuk meningkatkan dan mempertahankan self efficacy dan psychological well-being orang tua. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa adanya korelasi antara self efficacy terhadap psychological well-being  orang tua  anak  thalasemia mayor di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat. Kata Kunci:  Anak Thalasemia Mayor, Orang Tua, Psychological Well Being, Self-Effication
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN) DI RUANG IGD RSUD MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG: ANXIETY LEVEL IN SCHOOL-AGE PATIENTS (6-12 YEARS) IN THE EMERGENCY ROOM AT MAJALAYA REGIONAL HOSPITAL BANDUNG REGENCY PRAGHOLAPATI, ANDRIA; Sarinengsih, Yuyun; Susilawati, .
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 Juli 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i1.60

Abstract

Kecemasan muncul karena anak tidak bisa melakukan apa yang diinginkan dan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Kecemasan anak yang terjadi salah satunya akibat perlukaan pada tubuh seperti dilakukan infus dan perawatan luka. Efek dari kecemasan anak terhadap perawat diantaranya adalah tindakan perawatan lebih lama dan infus sering terlepas karena anak terus berontak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien anak usia sekolah (6-12 tahun) di ruang IGD RSUD Majalaya Kabupaten Bandung tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, dengan teknik pengumpulan sampel purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi kepada responden. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, dengan sampel sebanyak 93 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kecemasan pada pasien anak usia sekolah (6-12 tahun) di ruang IGD RSUD Majalaya Kabupaten Bandung sebagian besar mengalami kecemasan sebanyak 72 orang (77,4%) dan sebagian kecil tidak mengalami kecemasan sebanyak 21 orang (22,6%). Simpulan didapatkan bahwa sebagian besar pasien anak usia sekolah mengalami kecemasan. Saran bagi perawat untuk mampu menghadapi segala permasalahan yang dihadapi oleh pasien dan keluarga pasien seperti perawat mampu melakukan komunikasi terapeutik untuk menenangkan pasien.
Peningkatan Keterampilan Kader dalam Kegawatdaruratan Fisik dan Psikis dengan “SUKALAKU” (Sugema Kawijakan Dina Luka Sareng Kejiwaan) Abidin, Imam; Rokayah, Cucu; Sarinengsih, Yuyun; Herawati, Ade Tika
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i1.5113

Abstract

Kader kesehatan memiliki peran strategis dalam menangani kegawatdaruratan fisik dan psikis di masyarakat. Program “SUKALAKU” (Sugema Kawijakan Dina Luka sareng Kejiwaan) dirancang untuk meningkatkan keterampilan kader dalam menangani luka fisik dan gangguan psikis secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program SUKALAKU dalam meningkatkan kapasitas kader. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuasi-eksperimental dengan desain pretest-posttest. Jumlah sasaran adalah 30 orang yaitu kader RW 03 Rancabolang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan selama dua hari tanggal 2-3 Desember 2024. Hasil dari kegiatan pengabdian Masyarakat yaitu, 83,3% peserta pengmas memiliki nilai tekanan darah normal. 93,3% peserta pengmas memiliki nilai gula darah normal, 40% peserta pengmas memiliki nilai kecemasan minimal, 30% kecemasan rendah, 23,3% kecemasan sedang dan 6,7% kecemasan berat. Sebelum dilakukan pengabdian masyarakat, 70% memiliki pengetahuan kurang dan setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat, 86,7% memiliki pengetahuan baik. Artikel ini juga membahas implikasi praktis untuk pengembangan kader dalam konteks kesehatan masyarakat
A scoping review of educational methods to optimize parental self-efficacy and health literacy in improving the quality of life among children with thalassemia: Evidence from Asian studies Sarinengsih, Yuyun; Putri Alya, Fania; Harun, Zaliha; Gunavathy
Physical Therapy Journal of Indonesia Vol. 6 No. 2 (2025): Inpress July-December 2025
Publisher : Universitas Udayana dan Diaspora Taipei Medical University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/ptji.v6i2.296

Abstract

Background: The success of parents in managing thalassemia in children is influenced by several important aspects, including self-efficacy and health literacy. Educational programs specifically designed for parents and children with thalassemia have been shown to improve the quality of life of children significantly. This scoping review aimed to identify and map family-centered educational interventions that enhanced parental self-efficacy and health literacy to improve the quality of life for children with thalassemia. Methods: This research employs a scoping review method, following the preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses extension for scoping reviews (PRISMA-ScR) guidelines. A literature search was conducted across four databases: EBSCO, PubMed, Scopus, and Taylor & Francis, as well as the search engine Google Scholar. Inclusion criteria included full-text articles in English, primary studies discussing educational interventions related to self-efficacy and health literacy, and studies with a quality score ≥70% based on the Joanna Briggs Institute (JBI) assessment. Exclusion criteria consisted of secondary research such as literature reviews and editorials, as well as studies with a JBI score below 70%. The study selection strategy used the PICO (population, intervention, comparison, and outcome) approach. Total of 17 articles were finally included in the analysis. Results: A total of 17 articles were found and included in the study. There are two types of interventions, conventional and digital-based educations. The media used in conventional education include booklets, pamphlets, posters, and PowerPoint presentations, along with methods such as lectures, group discussions, and training sessions. In addition, digital-based education in this study was a smartphone app and mobile learning. Conclusion: Conventional and digital-based educations have the potential to be effective methods in optimizing parental self-efficacy, health literacy, and knowledge, which can improve the quality of life for children with thalassemia.
Analisis Faktor Perilaku Pacaran Pada Remaja Jayanti, Tri Nur; Rustikayanti, R Nety; Sarinengsih, Yuyun; Dirgahayu, Inggrid
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/ed7mgh58

Abstract

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke dewasa ditandai dengan adanyaperubahan fisik, emosi, dan psikis. Salah satu ciri dalam kehidupan remaja adalah adanyaperasaan mencintai dan dicintai oleh orang lain serta munculnya ketertarikan antar lawanjenis yang kemudian diekspresikan dengan menjalin hubungan pacaran. Perilaku pacaranyang dilakukan remaja berisiko menimbulkan berbagai dampak negatif seperti kehamilantidak diinginkan, PMS, dan HIV/AIDS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilakupacaran pada remaja beserta faktor-faktornya. Penelitian dilakukan secara kuantitatifdengan desain cross-sectional. Populasinya adalah semua remaja (10-19 tahun) di MTs Xdan MA X wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie. Pengambilan sampel silakukan secaratotal sampling sebanyak 81. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Datayang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji ContingencyCoefficient. Hasil penelitian didapatkan, lebih dari setengah responden memiliki perilakupacaran risiko tinggi, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan kategori baik,pengaruh media sosial dengan kategori terpapar, lingkungan keluarga dengan kategorimendukung, lingkungan sosial dengan kategori mendukung, dan kunjungan ke Posyandudengan kategori mendukung serta tidak ada hubungan antara faktor pengetahuan tentangkesehatan reproduksi, pengaruh media sosial, lingkungan keluarga, dan kunjungan kePosyandu remaja dengan perilaku seksual. Penelitian ini dapat digunakan sebagai datadasar bagi peneliti selanjutnya untuk menggali lebih dalam faktor risiko perilaku pacarandengan pendekatan secara kualitatif
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DIPUSKESMAS SUKAHENING KECAMATAN SUKAHENING KABUPATEN TASIKMALAYA Sarinengsih, Yuyun
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 13 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v13i2.102

Abstract

ABSTRAK Stunting yaitu keadaan gagal tumbuh akibat dari kekurangan gizi kronis. Prevalensi stunting di Kabupaten Tasikmalaya menempati urutan keempat, dimana kecamatan Sukahening menempati urutan pertama tertinggi dengan jumlah 155 balita mengalami stunting. Faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting yaitu pengasuhan anak yang kurang baik dimana tidak diberikannya ASI secara Ekslusif. Pencegahan stunting yaitu pada 1000 hari kehidupan dimana salah satunya pemberian ASI secara Ekslusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting pada balita 1-5 tahun di Puskesmas Sukahening Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi total sampling sebanyak 95 responden menggunakan teknik purposive sampling. Hasil Penelitian diperoleh lebih dari setengah responden 51,6% tidak diberikan ASI secara Ekslusif, dan sebagian besar 65,3% balita mengalami stunting. Hasil perhitungan chi-square diperoleh .value (0,000<0,05) maka H0 ditolak sehingga terdapat hubungan antara Pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting pada balita 1-5 tahun di Puskesmas Sukahening Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat dan perlu dilakukan pendidikan kesehatan ulang yang terjadwal terkait nutrisi yang terjangkau dan sehat sehingga dapat meningkatkan cakupan ASI Ekslusif dan dapat menurunkan angka stunting. Kata Kunci : ASI Ekslusif, Stunting Daftar Pustaka : 25 buku (2010-2018) 9 jurnal (2013-2019) 2 Website (2010-2017)  ABSTRACT Stunting is a condition of growth failure due to chronic malnutrition. The stunting prevalence in Tasikmalaya Regency was at the fourth place where Sukahening sub-district was at the highest with 155 stunting. Factor that can influence the occurrence of stunting is a poor parenting where exclusive breastfeeding is not given. The best prevention of stunting is on 1000 days of life where exclusive breastfeeding is given. The impact, if the baby is not given exclusive breastfeeding, they will lack of nutrition and also will have an impact on the growth or inappropriate height. This aims of the research is to determine the relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting on toddler under 5 years of at Sukahening Public Health Center, Sukahening Sub district, Tasikmalaya Regency. The type of research used is descriptive correlation with a cross-sectional approach. The total samplings were 95 respondents which used purposive sampling technique. The results of the research were obtained more than half of the respondents 51.6% were given exclusive breastfeeding, and most 65.3% of children under five had stunting. The chi-square calculation results obtained that .value (0,000 <0,05) then H0 is rejected so that there is a relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting on toddlers under 5 years in Sukahening Public Health Center, Sukahening Sub district, Tasikmalaya Regency. Performed the health education related to affordable and healthy nutrition so that it can increase the coverage of exclusive breastfeeding and can reduce stunting rates. Keywords : Exclusive breastfeeding, Stunting Bibliography : 25 books (2010-2018) 9 journals (2013-2019) 2 Websites (2010-2017)
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Helena, Denni Fransiska; Sarinengsih, Yuyun; Ts, Novitasari; Suhartini, Sri
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 14 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v14i2.143

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, telah menyumbang sekitar 34% kematian bayi di Indonesia. Faktor resiko terjadinya BBLR adalah usia ibu saat hamil, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, usia kehamilan, paritas, jumlah anak dan penyakit penyerta. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis factor yang berhubungan dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah di RSUD Soreang Bandung. Metoda penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling, jumlah sampel sebanyak 41 orang dengan kriteria inklusi adalah pasien yang melahirkan di RSUD Soreang. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada pasien yang melahirkan di RSUD Soreang Kabupaten Bandung. Analisis data dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara usia ibu (p-value 0,000), tingkat pendidikan (p-value 0,014), pekerjaan (p-value 0,001), penghasilan (p-value 0,021), usia kehamilan (p-value 0,000), paritas (p-value 0,014), jumlah anak (p-value 0,021) dan ada hubungan penyakit penyerta (p-value 0,000) dengan kejadian BBLR. Responden yang melahirkan hampir pada umumnya berasal dari pedesaan dengan latar belakang pendidikan rendah dan masih ada budaya nikah diusia muda, oleh karena itu pihak rumah sakit terutama bagian promosi kesehatan, perawat dan bidan pelaksana diharapkan untuk meningkatkan kegiatan skrining dan deteksi dini penyakit penyerta pada ibu hamil serta memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang factor-kator yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah.
Efektifitas PMK (Perawatan Metode Kanguru) Disertai Terapi Musik Klasik dengan Nesting Disertai Terapi Musik Klasik Terhadap Berat Badan BBLR di RSUD Majalaya Sarinengsih, Yuyun; Dirgahayu, Inggrid
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 14 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v14i2.145

Abstract

Latar Belakang: Terapi komplementer salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan berat badan pada bayi berat lahir rendah sehingga pertumbuhan dan perkembangan dapat di optimalkan dan meminimalisasi komplikasi dari BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah). Tujuan penelitian mengetahui perbedaan rerata peningkatan berat badan pada bayi berat lahir rendah sebelum dan setelah dilakukan PMK dan nesting disertai terapi musik klasik. Metode: penelitian menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan two groups pretest post test design. Sample 36 BBLR dengan pengambilan data menggunakan metode Purposive Sampling yang terbagi satu kelompok dilakukan PMK disertai terapi music klasik dan nesting disertai terapi music. Analisa data menggunakan uji T paired T test dan ujin independent T Test. Hasil: rerata BBLR sebelum dilakukan PMK disertai terapi musik klasik 2085gram dan sesudah dilakukan PMK disertai terapi music klasik 2108gram, rerata BBLR sebelum nesting disertai terapi music klasik 2039 dan sesudah dilakukan nesting disertai terapi music klasik 2725, efektifitas antara PMK dan nesting disertai terapy music didapatkan nilai p-value  0,05 artinya tidak terdapat perbedaan bermakna. Kesimpulan: terdapat perbedaan rerata berat badan pada BBLR sebelum dan sesudah dilakukan PMK dan nesting disertai terapi music, tapi ketika kedua intervensi ini di bandingkan maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut kedua intervensi dapat diterapkan di ruangan perinatology untuk membantu meningkatkan berat badan pada BBLR.
Pengaruh Edukasi Perawatan BBLR Terhadap Psikomotor Ibu dalam Merawat BBLR di Rumah Sarinengsih, Yuyun; Rustikayanti, Raden Nety; Fransiska, Denni
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 15 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v15i2.164

Abstract

Latar Belakang : BBLR merupakan bayi mengalami berat badan lahir rendah < 2500gram. Masalah pada BBLR seperti, gangguan penapasan, termoregulasi, imunologi, gastrointestinal, mengakibatkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas, sehingga dibutuhkan penatalaksanaan baik di Rumah Sakit maupun di rumah. Di rumah sakit perawatan dapat diberikan oleh tenaga kesehatan dan difasilitasi oleh rumah sakit sedangkan di rumah perawatan akan dilakukan oleh keluarga dalam hal ini ibu. Untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan psikomotor dibutuhan edukasi sehingga perawatan yang dilakukan oleh ibu menjadi optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap psikomotor ibu dalam merawat BBLR dirumah. Metode :  penelitian menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan two groups only post test design. Sample 30 BBLR dengan pengambilan data menggunakan metode Purposive Sampling  yang  terbagi  menjadi kelompok intervensi dan kelompok control. Analisa data menggunakan uji Mann-Whitney Test. Hasil : hampir seluruh responden (80%) pada kelompok intervensi bisa melakukan atau memperagakan perawatan BBLR, sedangkan pada kelompok control hampir seluruh responden (80%) tidak bisa melakukan perawatan BBLR dirumah. Kesimpulan : terdapat pengaruh edukasi terhadap psikomotor ibu dalam melakukan perawatan BBLR dirumah. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar penetapan SOP pemberian edukasi diruang perawatan sehingga ibu yang mempunyai BBLR bukan hanya mampu secara kognitif tapi dapat meningkatkan psikomotor dalam merawat anaknya dirumah.