Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Kesehatan

Distribusi Kasus Celah Bibir dan Langit-Langit Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lokasi Celah di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020-2022: Distribution of Cleft Lip and Palate Based on Gender and Cleft Location in East Kalimantan Province in 2020-2022 Shadrina, Nida Midati; Samad, Syahril; Listiyawati, Listiyawati; Pramasari, Cristiani Nadya; Danial, Danial
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i1.1777

Abstract

Cleft lip and cleft palate are the most common congenital malformations of the head and neck and may be associated with other congenital anomalies. The etiology of cleft lip and/or palate has been studied extensively that this anomaly is multifactorial. Risk factors for clefts include gender, genetic factors, and family history. The clinical presentation of cleft palate varies and can be classified as isolated cleft palate or cleft lip with or without a cleft palate. The disorder may involve the lips, hard palate and/or soft palate, either completely or incompletely, and unilaterally or bilaterally. The purpose of this study is to describe the distribution of cases of cleft lip and/or cleft palate based on gender and cleft location in East Kalimantan Province in 2020-2022. This type of research is a descriptive study with total sampling technique. Data were obtained from patient registration forms based on predetermined inclusion criteria. The results showed that of the 77 samples, cases of clefts were more common in males, namely 52 people (67.53%) and females, namely 25 people (32.47%). The most frequent cleft location on the left unilateral were 36 people (46.75%) compared to the right unilateral of 19 people (24.68%), or bilateral as many as 22 people (28.57%). Based on the results of this study, the distribution of cases of cleft lip and/or cleft palate mostly occurs in males, with the location of the cleft more common in the left unilateral. Keywords:          Cleft Lip and Palate, Gender, Cleft Location   Abstrak Celah bibir serta langit-langit ialah malformasi kongenital kepala dan leher yang paling umum dan mungkin berhubungan dengan anomali kongenital lainnya. Etiologi celah bibir dan/atau langit-langit telah dipelajari secara ekstensif bahwa anomali ini bersifat multifaktorial. Faktor risiko terjadinya celah yaitu seperti, jenis kelamin, faktor genetik, dan riwayat keluarga. Presentasi klinis celah mulut bervariasi dan dapat diklasifikasikan sebagai celah langit-langit terisolasi atau celah bibir dengan ataupun tanpa celah langit-langit. Kelainan tersebut dapat melibatkan bibir, langit-langit keras dan/atau langit-langit lunak, baik secara lengkap atau tidak lengkap, serta unilateral atau bilateral. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan distribusi kasus celah bibir dan/atau celah langit-langit menurut jenis kelamin serta lokasi celah di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2020-2022. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan teknik total sampling. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 77 sampel, kasus celah lebih kerap dialami laki-laki yakni 52 orang (67,53%) dan perempuan yakni 25 orang (32,47%). Lokasi celah paling sering terjadi pada unilateral kiri berjumlah 36 orang (46,75%) dibandingkan dengan unilateral kanan sebanyak 19 orang (24,68%), ataupun bilateral sebanyak 22 orang (28,57%). Berdasarkan hasil penelitian ini, distribusi kasus celah bibir dan/atau celah langit-langit sebagian besar terjadi pada laki-laki, dengan lokasi celah lebih sering terjadi pada unilateral kiri. Kata Kunci:         Celah Bibir dan Langit-Langit, Jenis Kelamin, Lokasi Celah
Perbandingan Uji Aktivitas Antibakteri Sarang Semut (Myrmecodia Tuberosa Jack) Kalimantan Terhadap Pertumbuhan Bakteri Treponema denticola Penyebab Penyakit Infeksi Periodontal: Comparison Antibacterial Activity Test of Borneo Ant-Nest (Myrmecodia tuberosa Jack) Against the Growth of Treponema denticola Bacteria Causing Periodontal Infection Disease Sallata, Kaka Batara; Astuti, Lilies Anggarwati; Alhawaris, Alhawaris; Listiyawati, Listiyawati; Paramita, Swandari
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 5 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i5.2510

Abstract

Periodontitis is a condition that affects the supporting structure of the teeth and causes tooth loss. Indonesia has a variety of medicinal plants, one of which is ant's nest (Myrmecodia tuberosa jack) which contains various secondary metabolites. To determine the antibacterial activity of Kalimantan anthill extract (Myrmecodia tuberosa jack) in inhibiting the growth of Treponema denticola bacteria. This research is a pure experimental research (true experimental) with post test only control group design. Ant-nest extract (Myrmecodia tuberosa jack) was made by maceration method using 96% ethanol and then serial dilution. The results showed antibacterial activity at concentrations of 80 mg/mL and 40 mg/mL which means it has bacteriostatic properties with a p value = 0.003 which means there is a very significant difference in each concentration of anthill extract and the results of the Minimum Bactericidal Concentration (MBC) did not show any killing power against Treponema denticola bacteria. Ant-nest extract (Myrmecodia tuberosa jack) has the ability to inhibit the growth of Treponema denticola bacteria and there are very significant differences in each concentration of ant nest extract (Myrmecodia tuberosa jack) against Treponema denticola bacteria. Keywords:          Ethanol extract, Myrmecodia tuberosa jack, Chronic periodontitis, Treponema denticola   Abstrak Periodontitis adalah kondisi yang mempengaruhi struktur penyangga gigi dan menyebabkan gigi goyah bahkan tanggal. Indonesia memiliki beragam tanaman obat, salah satunya sarang semut (Myrmecodia tuberosa jack) yang mengandung berbagai metabolit sekunder. Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak sarang semut Kalimantan (Myrmecodia tuberosa jack) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Treponema denticola. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni (true experimental) dengan post test only control group design. Ekstrak sarang semut (Myrmecodia tuberosa jack) dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% lalu dilakukan serial dilusi. Hasil penelitian menunjukan adanya aktivitas antibakteri pada konsentrasi 80 mg/mL dan 40 mg/mL yang berarti memiliki sifat bakteriostatik dengan nilai p= 0,003 yang berarti terdapat perbedaan sangat signifikan pada setiap konsentrasi ekstrak sarang semut dan hasil Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) tidak menunjukan adanya daya bunuh terhadap bakteri Treponema denticola. Ekstrak sarang semut (Myrmecodia tuberosa jack) memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Treponema denticola dan terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada tiap konsentrasi ekstrak sarang semut (Myrmecodia tuberosa jack) terhadap bakteri Treponema denticola. Kata Kunci:         Ekstrak Etanol, Treponema denticola, Myrmecodia tuberosa jack, Periodontitis kronis