Teguh Akbar Budiana
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Achmad Yani

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Aspek-Aspek yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Cigugur Tengah : Aspects Related to the Incidence of Anemia in Pregnant Women at Cigugur Tengah Public Health Center Budiana, Teguh Akbar; Nasir Ahmad; Cheris Melan
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2: DECEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v12i2.3087

Abstract

Anemia dalam kehamilan merupakan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr/dL. Prevalensi anemia di Indonesia menurut data Riskesdas tahun 2013 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia 37,1% dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 48,9% dan prevalensi anemia pada ibu hamil di Puskesmas Cigugur Tengah pada tahun 2020 yaitu 4,93%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Umur Ibu, Usia Kehamilan dan Paritas dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Cigugur Tengah Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif analitik dengan rancangan kasus kontrol. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling sebanyak 54 kasus dan 54 kontrol (1:1). Kasus adalah ibu hamil yang mengalami anemia dari catatan buku register kebidanan. Kontrol adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Cigugur Tengah dan tidak mengalami anemia. Analisis data menggunakan dua cara yaitu analisis univariat dengan analisis distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji Chi-square (α: 0,05 dan CI: 95%). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0.0001 OR=9.775 95% CI: 3.849-24.826), hasil uji statistik menujukan adanya hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0.020 OR= 4.375 95%CI: 1.336-14,330), sedangkan hasil uji statistik menujukan tidak ada hubungan usia kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0.327 OR= 1,588 95% CI: 0,733-3,441). Disarankan hendaknya Puskesmas Cigugur Tengah dapat melaksanakan perencanaan pencegahan terhadap peningkatan faktor resiko anemia pada ibu hamil. seperti memberikan penyuluhan dan meningkatkan pengetahuan terhadap masyarakat khususnya ibu hamil sehingga dapat menurunkan kejadian anemia pada ibu hamil.
Hubungan asupan zat besi, vitamin C dan pengetahuan siswi terhadap kejadian Anemia pada remaja putri Budiana, Teguh Akbar; Nugrahaeni, Dyan Kunthi; Sari, Dewi Kartika; Ruhyandi, Ruhyandi; Mauliku, Novie Elvinawaty
Journal of Health Research Science Vol. 4 No. 02 (2024): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v4i02.1395

Abstract

Latar Belakang: Anemia pada remaja masih menjadi permasalahan Kesehatan di Indonesia. Hasil screening tahun 2023 di Kota Cimahi menunjukan kejadian anemi pada siswi SMP/MTS 19.72% (ringan), 13.88% (sedang) dan 0.26% (berat). Tujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat besi (Fe), vitamin C, dan pengetahuan siswi dengan kejadian anemia pada remaja putri.Metode: Studi analisis cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 61 siswi, yang dipilih melalui teknik proporsional sampling. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner SQFFQ untuk mengidentifikasi asupan zat besi dan vitamin C siswi serta spektrofotometer untuk mengidentifikasi kadar hemoglobin, sedangkan data sekunder didapatkan dari absen nama dan kelas siswi perempuan. Analisis data menggunakan univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan nutrisurvey dan chi-square.Hasil: 8 siswi (13,1%) mengalami anemia ringan, defisit berat zat besi (65,6%), defisit berat vitamin C (47,5%), serta (54,1%) memiliki pengetahuan cukup tentang anemia. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan zat besi (p = 1,000), asupan vitamin C (p = 0,333), dan pengetahuan siswi (p = 0,476) dengan kejadian anemia.Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara asupan zat besi, vitamin C dan pengetahuan siswi terhadap kejadian anemia.
Efektivitas Edukasi Keamanan Pangan Untuk Meningkatkan Praktik Pada UMKM Tahu di Wilayah Puskesmas Cibuntu Kota Bandung Kurniawan, Dwi; Riyanto, Agus; Budiana, Teguh Akbar; Nugrahaeni, Dyan Kunthi; Mauliku, Novie E.
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1024

Abstract

Latar Belakang: Industri pangan di Indonesia berkembang sangat pesat, terdapat 70% UMKM bergerak di industri makanan. Seiring perkembangan tersebut, banyak ditemukan UMKM yang kurang terdidik dalam masalah keamanan pangan. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Koperasi dan UMKM tahun 2021 di Jawa Barat terdapat 3 dari 622.225 UMKM yang memiliki sertifikasi HACCP, sedangkan Di kota Bandung terdapat satu UMKM yang sudah bersertifikat HACCP.Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimental dengan pendekatan Non-equivalent control group  prettest-posttest. Jumlah sampel 38 kelompok intervensi dan kontrol. Analisa statistik menggunakan uji dependen T-test, Independen T-test dan regresi logistic berganda.Hasil: Hasil penelitian menggunakan dependen T-test diperoleh p value pada kelompok intervensi (p 0,001) dan kelompok kontrol (p 0,044) yang artinya terdapat perbedaan praktik sebelum dan sesudah intervensi. Uji Independen T-Test diperoleh p value pada kelompok intervensi (p 0,001) dan kelompok kontrol (p 0,001) terdapat perbedaan praktik setelah intervensi. Hasil uji regresi logistik berganda bahwa jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan merupakan variable perancu.Kesimpulan: Edukasi keamanan pangan dapat direkomendasikan dalam peningkatan praktik pada UMKM tahu di Wilayah Puskesmas Cibuntu Kota Bandung.
Hubungan Riwayat Anemia, Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Dan Asupaan Protein Balita Dengan Insiden Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Kabupaten Bandung Barat 2024 Pratiwi, Nadya Citra; Astuti, Indria; Noviyanti, Noviyanti; Budiana, Teguh Akbar
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1037

Abstract

Latar Belakang: Satu dari lima anak di dunia mengalami stunting. Stunting merupakan ketidakmampuan tumbuh yang ditandai dengan laju pertumbuhan kurang dari -2 SD. Penyebab paling umum dari stunting adalah kekurangan gizi kronis yang berlangsung mulai dari masa kehamilan hingga awal kelahiran sehingga gizi ibu selama hamil dan asupan gizi setelahnya menjadi fondasi bagi tumbuh kembang anak.Metode: Riset ini menggunakan desain case control secara retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 45 kasus dan 45 kontrol, yang dipilih melalui teknik proporsional sampling. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara menggunakan instrumen kuesioner SQ FFQ untuk mengidentifikasi asupan protein balita sedangkan data sekunder didapatkan dari e-PPGBM untuk mengidentifikasi balita stunting dan buku KIA untuk mengidentifikasi riwayat anemia dan KEK pada ibu.Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara asupan protein balita dengan insiden stunting (p=0,000), di mana kekurangan asupan protein meningkatkan risiko stunting sebanyak 10,716 kali di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Tahun 2024. Sedangkan insiden stunting dengan riwayat anemia dan riwayat KEK pada ibu tidak terbukti berhubungan (p>0,05).Kesimpulan: Kekurangan asupan protein merupakan faktor dominan penyebab stunting.
Pengaruh frekuensi konsumsi kopi robusta (coffea canephora) terhadap gambaran histopatologi & biokimia ginjal pada tikus putih jantan galur wistar Suharjiman, Suharjiman; Khristian, Erick; Supriadi, Dedi; Purnama, Jeri Nobia; Budiana, Teguh Akbar
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i02.1214

Abstract

Latar Belakang: Kopi merupakan minuman yang umum dikonsumsi dan memiliki kemampuan sebagai antioksidan yang dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan ginjal. Tujuan dari penelitian untuk melihat efek frekuensi konsumsi kopi robusta terhadap gambaran histopatologis dan biokimia organ ginjal meliputi kadar ureum dan kreatinin pada model hewan uji tikus galur wistar.Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain Posttest Only Group Control. Tikus dibagi secara acak menjadi 4 kelompok perlakuan (masing-masing terdiri dari 5 ekor). Perlakuan per oral ekstrak kopi diberikan selama 30 hari untuk dievaluasi parameter histopatologis dan fungsi ginjal.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kadar ureum dan kreatinin serum tidak ada perbedaan yang signifikan pada setiap peningkatan pemberian dosis kopi robusta setelah 30 hari masa penelitian. Skoring histopatologis ginjal mencit tidak menunjukan perbedaan yang signifikan pada kelompok yang diberikan kopi robusta terhadap kelompok kontrol (p value < 0,005).Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsumsi kopi Robusta tidak memberikan efek negatif terhadap fungsi dan struktur histopatologis ginjal mencit. Temuan tersebut melengkapi pengetahuan tentang manfaat dari konsumsi kopi yang tidak berdampak pada kesehatan ginjal.
FACTORS ASSOCIATED WITH TUBERCULOSIS-DIABETES MELLITUS COMORBIDITY: Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Komorbiditas Tuberkulosis-Diabetes Mellitus Nugrahaeni, Dyan Kunthi; Kusumasari, Ika; Budiana, Teguh Akbar; Mauliku, Novie Elvinawaty
Jurnal Berkala Epidemiologi Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Berkala Epidemiologi (Periodic Epidemiology Journal)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbe.V13I12025.75-84

Abstract

Background: The double burden disease refers to the increase of communicable and non-communicable disease, such as comorbidity tuberculosis (TB) with diabetes mellitus (DM). If not treated properly and managed, tuberculosis can lead to comorbidity with diabetes mellitus. Purpose: This research aims to determine factors associated with tuberculosis-diabetes mellitus comorbidity. Methods: Research design used case-control study, sample cases are TB patients with DM as many as 15 people, while sample control is TB patient without DM as many as 30 people. Independent variables include age, education, occupation, TB severity, body mass index, and quality of life, while the dependent variable is comorbidity TB-DM. The instrument used the World Health Organization’s Quality of Life Brief Version (WHOQOL-BREF). Data analysis was performed utilizing the Chi-Square test and Independent T-test. Results: This study’s findings indicated that the variable age (p= 0.011; OR= 6; 95% CI= 1.39-25.85), education (p=0.03; OR= 4.12; 95% CI= 1.06-16.03), TB severity (p= 0.02; OR= 4.57; 95% CI= 1.18-17.67), and quality of life domains were significantly related to TB-DM with comorbidity: physical (p=0.00; OR=42.25; 95%CI=6.82-261.61), psychological (p=0.03; OR=4; 95% CI=1.07-14.89) and environmental domain (p=0.01; OR=10.54; 95% CI=1.06-105.03). Conclusion: Factors influencing comorbidity between TB-DM include age, education level, TB severity and quality of life. Enhancing immunity in TB patients is essential to reduce the severity of TB and comorbidity of TB-DM, with recommendations for support from family, parents, children, and friends to improve the quality of life for those with TB-DM.
Factors Related To Stunting Events In Body 25 - 59 Months At Tanjung Wangi Village, Pataruman Health Center Working Area, West Bandung Regency In 2019 B Budiman; Teguh Akbar Budiana; Laras Pualamsari
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.056 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.753

Abstract

This study talks about stunting, that is, a chronic malnutrition problem that occurs as the fetus is still in the womb and only appears after the child has been two years old. West Bandung Regency is one of the priority districts has determined 10 villages in focusing (locus) to handle stunting cases, like at Tanjung Wangi Village. The research design used a case control. The sample was toddlers aged 25 - 59 months who were selected by purposive technique. Respondents were taken from 30 case samples and 30 control samples from the results of questionnaire, interviews, the SQFFQ form and height measurements using microtoise. Data analysis included univariate and bivariate analysis using the chi square test. The results of this study showed that there was no relationship among protein intake and stunting, calcium intake (p = 0.670), health insurance ownership status (p = 0.335), history of ANC (p = 0.515) and maternal occupation (p = 0.859). ) with the stunting event. However, there was a relationship between vitamin D intake (p = 0.022) and body length at birth (p = 0.021) with the incidence of stunting.
Perbedaan determinan faktor keluarga dengan kejadian balita stunting di pedesaan dan perkotaan Budiana, Teguh Akbar; Nugrahaeni, Dyan Kunthi; Mauliku, Novie Elvinawaty
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 1 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i1.355

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kejadian stunting di Jawa Barat sebesar 8.3%, sedangkan kejadian stunting di Kota Cimahi sebesar 10.9% dan di Kabupaten Bandung Barat sebesar 6.96%. Stunting merupakan permasalahan yang harus segera di tanggulangi karna akan berdampak kepada kesehatan anak dimasa kini dan yang akan datang. Tujuan penelitian menganalisis perbedaan determinan faktor terjadinya stunting menurut jumlah anggota keluarga, umur ibu saat hamil, dan pendapatan keluarga diwilayah perkotaan dan pedesaan. Rancangan penelitian cross sectional, responden balita stunting usia 24 – 59 bulan. Penelitian dilakukan di 2 tempat, wilayah pedesaan peneliti mengambil tempat di wilayah kerja Puskesmas Patarumah Kabupaten Bandung Barat, sedangkan perkotaan di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Tengah Kota Cimahi. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan kuota sampling dan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah sampeli sebanyak 96 responden (48 balita stunting yang berada di pedesaan dan 48 balita stunting yang berada di perkotaan) diukur dengan TB/U. Instrumen penelitian meliputi kuesioner, microtoice, dan alat bantu statistik. Analisis data bivariat menggunakan uji Mann-Whitney Test. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara jumlah anggota keluarga (p=0.838), usia ibu saat hamil (p=0.80), dan pendapatan keluarga (p=0.816) dengan kejadian stunting di pedesaan dan perkotaan. Memperhatikan umur ibu pada saat hamil agar tidak hamil pada usia beresiko, memperkuat kerjasama lintas sector dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan meningkatkan pendapatan keluarga.