Teguh Akbar Budiana
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Achmad Yani

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hubungan Tingkat Kecukupan Protein, Fe dan Diare dengan Kejadian Anemia Pada Anak Sekolah Dasar Di MI PUI Kota Cimahi Teguh Akbar Budiana; Lela Juariah
JURNAL KESEHATAN KARTIKA Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Kesehatan Kartika
Publisher : Faculty of Health Science and Technology, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkkes.v15i1.122

Abstract

Latar belakang: anemia merupakan salah satu masalah gizi mikro yang cukup serius dengan prevalensi cukup tinggi di Indonesia. Anemi pada anak sekolah dasar merupakan satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian khusus. Kejadian anemia di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya asupan zat gizi yang kurang dan kejadian infeksi. Metode: penelitian ini dilakukan di MI PUI Kota Cimahi dengan desain penelitian cross sectioanal, subjek penelitian anak sekolah kelas 5 yang berjumlah 44 anak. Kejadian diare di ukur menggunakan form kuesioner, recall 2 x 24 jam untuk mencatat asupan protein, dan Fe, kadar hemoglobin dianalisis menggunakan metode cyanmethemoglobin, analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian hasil penelitian diperoleh responden anemia sebesar 20,5%, tingkat kecukupan protein kurang 27.3%, tingkat kecukupan Fe kurang 45.5%, dan kejadian diare 18.2%. Analisis chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan protein dengan kejadian anemia (p=0.007), terdapat hubungan yang signifikan antara asupan Fe (p=0.006) dengan kejadian anemia dan tidak terdapat hubungan antara diare dengan kejadian anemia (p=0.326). Kesimpulan: asupan protein dan Fe yang rendah berperan terhadap resiko terjadinya anemia pada anak sekolah
Aspek-Aspek yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Cigugur Tengah : Aspects Related to the Incidence of Anemia in Pregnant Women at Cigugur Tengah Public Health Center Budiana, Teguh Akbar; Nasir Ahmad; Cheris Melan
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2: DECEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v12i2.3087

Abstract

Anemia dalam kehamilan merupakan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr/dL. Prevalensi anemia di Indonesia menurut data Riskesdas tahun 2013 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia 37,1% dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 48,9% dan prevalensi anemia pada ibu hamil di Puskesmas Cigugur Tengah pada tahun 2020 yaitu 4,93%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Umur Ibu, Usia Kehamilan dan Paritas dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Cigugur Tengah Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif analitik dengan rancangan kasus kontrol. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling sebanyak 54 kasus dan 54 kontrol (1:1). Kasus adalah ibu hamil yang mengalami anemia dari catatan buku register kebidanan. Kontrol adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Cigugur Tengah dan tidak mengalami anemia. Analisis data menggunakan dua cara yaitu analisis univariat dengan analisis distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji Chi-square (α: 0,05 dan CI: 95%). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0.0001 OR=9.775 95% CI: 3.849-24.826), hasil uji statistik menujukan adanya hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0.020 OR= 4.375 95%CI: 1.336-14,330), sedangkan hasil uji statistik menujukan tidak ada hubungan usia kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0.327 OR= 1,588 95% CI: 0,733-3,441). Disarankan hendaknya Puskesmas Cigugur Tengah dapat melaksanakan perencanaan pencegahan terhadap peningkatan faktor resiko anemia pada ibu hamil. seperti memberikan penyuluhan dan meningkatkan pengetahuan terhadap masyarakat khususnya ibu hamil sehingga dapat menurunkan kejadian anemia pada ibu hamil.
Hubungan asupan zat besi, vitamin C dan pengetahuan siswi terhadap kejadian Anemia pada remaja putri Budiana, Teguh Akbar; Nugrahaeni, Dyan Kunthi; Sari, Dewi Kartika; Ruhyandi, Ruhyandi; Mauliku, Novie Elvinawaty
Journal of Health Research Science Vol. 4 No. 02 (2024): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v4i02.1395

Abstract

Latar Belakang: Anemia pada remaja masih menjadi permasalahan Kesehatan di Indonesia. Hasil screening tahun 2023 di Kota Cimahi menunjukan kejadian anemi pada siswi SMP/MTS 19.72% (ringan), 13.88% (sedang) dan 0.26% (berat). Tujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat besi (Fe), vitamin C, dan pengetahuan siswi dengan kejadian anemia pada remaja putri.Metode: Studi analisis cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 61 siswi, yang dipilih melalui teknik proporsional sampling. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner SQFFQ untuk mengidentifikasi asupan zat besi dan vitamin C siswi serta spektrofotometer untuk mengidentifikasi kadar hemoglobin, sedangkan data sekunder didapatkan dari absen nama dan kelas siswi perempuan. Analisis data menggunakan univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan nutrisurvey dan chi-square.Hasil: 8 siswi (13,1%) mengalami anemia ringan, defisit berat zat besi (65,6%), defisit berat vitamin C (47,5%), serta (54,1%) memiliki pengetahuan cukup tentang anemia. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan zat besi (p = 1,000), asupan vitamin C (p = 0,333), dan pengetahuan siswi (p = 0,476) dengan kejadian anemia.Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara asupan zat besi, vitamin C dan pengetahuan siswi terhadap kejadian anemia.
Efektivitas Edukasi Keamanan Pangan Untuk Meningkatkan Praktik Pada UMKM Tahu di Wilayah Puskesmas Cibuntu Kota Bandung Kurniawan, Dwi; Riyanto, Agus; Budiana, Teguh Akbar; Nugrahaeni, Dyan Kunthi; Mauliku, Novie E.
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1024

Abstract

Latar Belakang: Industri pangan di Indonesia berkembang sangat pesat, terdapat 70% UMKM bergerak di industri makanan. Seiring perkembangan tersebut, banyak ditemukan UMKM yang kurang terdidik dalam masalah keamanan pangan. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Koperasi dan UMKM tahun 2021 di Jawa Barat terdapat 3 dari 622.225 UMKM yang memiliki sertifikasi HACCP, sedangkan Di kota Bandung terdapat satu UMKM yang sudah bersertifikat HACCP.Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimental dengan pendekatan Non-equivalent control group  prettest-posttest. Jumlah sampel 38 kelompok intervensi dan kontrol. Analisa statistik menggunakan uji dependen T-test, Independen T-test dan regresi logistic berganda.Hasil: Hasil penelitian menggunakan dependen T-test diperoleh p value pada kelompok intervensi (p 0,001) dan kelompok kontrol (p 0,044) yang artinya terdapat perbedaan praktik sebelum dan sesudah intervensi. Uji Independen T-Test diperoleh p value pada kelompok intervensi (p 0,001) dan kelompok kontrol (p 0,001) terdapat perbedaan praktik setelah intervensi. Hasil uji regresi logistik berganda bahwa jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan merupakan variable perancu.Kesimpulan: Edukasi keamanan pangan dapat direkomendasikan dalam peningkatan praktik pada UMKM tahu di Wilayah Puskesmas Cibuntu Kota Bandung.
Hubungan Riwayat Anemia, Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Dan Asupaan Protein Balita Dengan Insiden Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Kabupaten Bandung Barat 2024 Pratiwi, Nadya Citra; Astuti, Indria; Noviyanti, Noviyanti; Budiana, Teguh Akbar
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1037

Abstract

Latar Belakang: Satu dari lima anak di dunia mengalami stunting. Stunting merupakan ketidakmampuan tumbuh yang ditandai dengan laju pertumbuhan kurang dari -2 SD. Penyebab paling umum dari stunting adalah kekurangan gizi kronis yang berlangsung mulai dari masa kehamilan hingga awal kelahiran sehingga gizi ibu selama hamil dan asupan gizi setelahnya menjadi fondasi bagi tumbuh kembang anak.Metode: Riset ini menggunakan desain case control secara retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 45 kasus dan 45 kontrol, yang dipilih melalui teknik proporsional sampling. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara menggunakan instrumen kuesioner SQ FFQ untuk mengidentifikasi asupan protein balita sedangkan data sekunder didapatkan dari e-PPGBM untuk mengidentifikasi balita stunting dan buku KIA untuk mengidentifikasi riwayat anemia dan KEK pada ibu.Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara asupan protein balita dengan insiden stunting (p=0,000), di mana kekurangan asupan protein meningkatkan risiko stunting sebanyak 10,716 kali di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Tahun 2024. Sedangkan insiden stunting dengan riwayat anemia dan riwayat KEK pada ibu tidak terbukti berhubungan (p>0,05).Kesimpulan: Kekurangan asupan protein merupakan faktor dominan penyebab stunting.
Pengaruh frekuensi konsumsi kopi robusta (coffea canephora) terhadap gambaran histopatologi & biokimia ginjal pada tikus putih jantan galur wistar Suharjiman, Suharjiman; Khristian, Erick; Supriadi, Dedi; Purnama, Jeri Nobia; Budiana, Teguh Akbar
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i02.1214

Abstract

Latar Belakang: Kopi merupakan minuman yang umum dikonsumsi dan memiliki kemampuan sebagai antioksidan yang dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan ginjal. Tujuan dari penelitian untuk melihat efek frekuensi konsumsi kopi robusta terhadap gambaran histopatologis dan biokimia organ ginjal meliputi kadar ureum dan kreatinin pada model hewan uji tikus galur wistar.Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain Posttest Only Group Control. Tikus dibagi secara acak menjadi 4 kelompok perlakuan (masing-masing terdiri dari 5 ekor). Perlakuan per oral ekstrak kopi diberikan selama 30 hari untuk dievaluasi parameter histopatologis dan fungsi ginjal.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kadar ureum dan kreatinin serum tidak ada perbedaan yang signifikan pada setiap peningkatan pemberian dosis kopi robusta setelah 30 hari masa penelitian. Skoring histopatologis ginjal mencit tidak menunjukan perbedaan yang signifikan pada kelompok yang diberikan kopi robusta terhadap kelompok kontrol (p value < 0,005).Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsumsi kopi Robusta tidak memberikan efek negatif terhadap fungsi dan struktur histopatologis ginjal mencit. Temuan tersebut melengkapi pengetahuan tentang manfaat dari konsumsi kopi yang tidak berdampak pada kesehatan ginjal.
FACTORS ASSOCIATED WITH TUBERCULOSIS-DIABETES MELLITUS COMORBIDITY: Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Komorbiditas Tuberkulosis-Diabetes Mellitus Nugrahaeni, Dyan Kunthi; Kusumasari, Ika; Budiana, Teguh Akbar; Mauliku, Novie Elvinawaty
Jurnal Berkala Epidemiologi Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Berkala Epidemiologi (Periodic Epidemiology Journal)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbe.V13I12025.75-84

Abstract

Background: The double burden disease refers to the increase of communicable and non-communicable disease, such as comorbidity tuberculosis (TB) with diabetes mellitus (DM). If not treated properly and managed, tuberculosis can lead to comorbidity with diabetes mellitus. Purpose: This research aims to determine factors associated with tuberculosis-diabetes mellitus comorbidity. Methods: Research design used case-control study, sample cases are TB patients with DM as many as 15 people, while sample control is TB patient without DM as many as 30 people. Independent variables include age, education, occupation, TB severity, body mass index, and quality of life, while the dependent variable is comorbidity TB-DM. The instrument used the World Health Organization’s Quality of Life Brief Version (WHOQOL-BREF). Data analysis was performed utilizing the Chi-Square test and Independent T-test. Results: This study’s findings indicated that the variable age (p= 0.011; OR= 6; 95% CI= 1.39-25.85), education (p=0.03; OR= 4.12; 95% CI= 1.06-16.03), TB severity (p= 0.02; OR= 4.57; 95% CI= 1.18-17.67), and quality of life domains were significantly related to TB-DM with comorbidity: physical (p=0.00; OR=42.25; 95%CI=6.82-261.61), psychological (p=0.03; OR=4; 95% CI=1.07-14.89) and environmental domain (p=0.01; OR=10.54; 95% CI=1.06-105.03). Conclusion: Factors influencing comorbidity between TB-DM include age, education level, TB severity and quality of life. Enhancing immunity in TB patients is essential to reduce the severity of TB and comorbidity of TB-DM, with recommendations for support from family, parents, children, and friends to improve the quality of life for those with TB-DM.