Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Aktivitas Antioksidan dan Analisis Fitokimia Buah dan Daun Black Sapote (Diospyros nigra) Farida Aryani; Sari, Nur Maulida; Br Barus, Mika Debora; Paurru, Periani; Nurmarini, Eva; Zamroni, Ahmad; Syauqi, Anis; Devita Sari , Elfani; Isyati Rahimah , Nurin
Jurnal Loupe Vol 19 No 02 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i02.2923

Abstract

Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang kaya akan keaneragaman hayati. Salah satu tumbuhan yang tumbuh di Kalimantan Timur adalah tumbuhan Black Sapote. Black sapote merupakan tumbuhan dari family Ebenaceae yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan fitokimia yang terdapat pada ekstrak daging buah, kulit buah, dan daun black sapote terhadap radikal DPPH (1, 1-diphenyl-1-picrylhidrazyl) menggunakan UV-Vis Spektrofotometer. Simplisia daging buah, kulit buah, dan daun masing-masing diekstrak menggunakan etanol 96% pada suhu ruang, kemudian dilakukan pemekatan ekstrak menggunakan vacuum rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kasar. Analisis fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasi golongan senyawa metabolit sekunder yang meliputi flavonoid, alkaloid, tanin, saponin terpenoid dan steroid. Aktivitas antioksidan dilakukan pada konsentrasi 100 µg/ml dengan menggunakan radikal DPPH dan ascorbic acid sebagai kontrol positif. Hasil analisis fitokimia menunjukkan daging buah, kulit buah, dan daun memiliki kandungan fitokimia yang sama yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan terpenoid, sedangkan Steroid tidak terdeteksi pada masing-masing ekstrak. Pengujian aktivitas antioksidan memberikan hasil nilai penghambatan pada ekstrak kulit buah sebesar 90,52%, daun 84,66%, dan daging buah 81,26%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan black sapote memiliki potensi sebagai antioksidan alami.
Peningkatan Produksi Kompos Biochar Pembenah Tanah melalui Rekayasa Konstruksi Mesin Pencacah Bahan Organik dalam Mendukung Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Pertanian bagi Masyarakat Kampung Belimau-Kelurahan Lempake, Kelurahan Sempaja Utara, Kota Samarinda Syafii, Syafii; Zarta, Abdul Rasyid; Akshar, Muh; Marroh, Zahrotul Isti'anah; Nurmarini, Eva; Patulak, Ita Merni; Alex, Taman; Tahrir, Muhammad; Zahroni, Teguh Rizali; Yusdiansyah, Yusdiansyah; Ridwan, Ridwan; Azzahrah, Nadia Fatimah
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i2.17412

Abstract

Background: Berkuranganya lahan subur, cekaman alam dan biotik terhadap lahan pertanian di Kalimantan Timur menuntut tindakan adaptasi yang bermuara pada peningkatan produktivitas dan keberlanjutan usaha pertanian. Adaptasi dan keberlanjutan menuntut inovasi kreativitas yang didasarkan riset, dengan adanya kegiatan produksi kompos biochar menggunakan mesin pencacah maka kuantitas hasil produksi akan semakin bertambah yang akan berpengaruh pada jumlah dan kualitas hasil pertanian. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai upaya peningkatan produksi kompos biochar pembenah tanah melalui rekayasa konstruksi mesin pencacah bahan organik. Mitra pada kegiatan pengabdian ini adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) P4S Puri Leisa. Metode: Untuk mengatasi permasalahan maka diadakan penyuluhan dan pelatihan terhadap 15 – 20 orang petani dan mahasiswa, dengan materi teori dan praktek pembuatan kompos biochar selama 1 hari (4 jam) antara lain Penyiapan Alat Pirolysis, Pemilihan Bahan Biochar, Proses Pembakaran, Pemantauan Suhu dan Pemadaman, Penjemuran, Aktivasi dan Penepungan, Analisis dan Distribusi.  Hasil: Pada tahap awal kegiatan pengabdian, para peserta pelatihan mendapatkan kulsponsi penjelasan prosedur cara membuat kompos biochar dari instruktur. Tahap kedua adalah praktik dengan memasukkan bahan-bahan organik yang berasal dari limbah pertanian dan serasah kehutanan ke mesin pencacah untuk menghasilkan serbuk yang seragam sebelum akhirnya diproses menjadi biochar.  Limbah pertanian serta limbah kehutanan atau limbah alami organik lainnya tidak membutuhkan perlakuan khusus maupun perlakuan pendahuluan seperti dengan menjemurnya atau membuatnya menjadi bagian-bagian dengan ukuran lebih kecil. Kesimpulan: Melalui penggunaan mesin pencacah bahan alami, produktivitas kompos meningkat menjadi 800 kg per hari dibandingkan sebelumnya hanya berkisar 100-200 jika menggunakan tenaga manual. 
Respon Panelis dan Karakteristik Kimia Terhadap Dodol yang Disubtitusi dari Pisang Raja (Musa Sapientum L) Hamka; Mayanti, Lisa; Marwati; Nurmarini, Eva; Salusu, Heriad Daud; Beze, Husmul; Yulianto; Yamin, Muhammad
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1242

Abstract

Buah pisang merupakan salah satu buah yang mudah sekali mengalami perubahan fisiologis, kimia dan fisik bila tidak ditangani secara tepat dan bernilai ekonomi rendah. Untuk itu diperlukan adanya pengolahan sehingga olahan pisang ini menjadi produk-produk variatif yang bernilai ekonomi tinggi. Salah satunya adalah pemanfaatan pisang sebagai bahan baku untuk pembuatan dodol. Pembuatan dodol pisang diharapkan akan memberikan nilai tambah, nilai gizi yang lebih baik dan sekaligus menjadi keanekaragaman olahan pisang. Dalam penelitian pembuatan dodol pisang ini menggunakan bahan baku pisang raja. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon panelis dan kandungan kimia (kadar air, kadar abu, kadar lemak, padatan terlarut) terhadap dodol pisang raja. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 Perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu menggunakan perlakuan pisang raja 0 g dan tepung ketan 500g, pisang raja 150g dan tepung ketan 350g, pisang raja 250g dan tepung ketan 250g, pisang raja 350g dan tepung ketan 150g. Hasil penelitian ini didapatkan kandungan kimia untuk kadar air terendah yaitu sebesar 5,71%, kadar abu tertinggi 1,39%, kadar lemak tertinggi 4,94% dan padatan terlarut tertinggi 8.33obrix untuk perlakuan pisang raja 350g dengan tepung ketan 150g. Sementara untuk uji organoleptic menunjukkan tingkat kesukaan panelis dari segi warna bernilai 3,77, aroma 3,71, rasa 3,84, dan tekstur 3,77 yang semuanya berkategori suka untuk perlakuan pisang raja 250g dengan penambahan tepung ketan 250g.
Studi Sifat Fisika, Mekanika dan Keawetan Rotan Manau (Calamus manan Miq.) yang Telah Melalui Proses Penggorengan Minyak Jelantah Salusu, Heriad Daud; Waldini, Vania Azhara; Patulak, Ita Merni; Sari, Nur Maulida; Nurmarini, Eva; Yusuf, Andi; Andriany, Riri
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.1975

Abstract

Rotan merupakan komoditas utama hasil hutan bukan kayu, karena memiliki nilai jual yang tinggi dan pasaran yang luas terutama pasar ekspor. Produk rotan telah turut berperan menambah penerimaan ekspor unggulan selain minyak dan gas bumi, serta dapat disejajarkan dengan penerimaan ekspor utama pertanian lainnya seperti kopi, karet, dan minyak sawit. Rotan Manau merupakan salah satu dari berbagai jenis rotan yang memiliki kualitas baik untuk bahan meubel dan furniture. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan penggorengan Rotan Manau yang memanfaatkan minyak jelantah pada sifat fisika dan mekanika seperti kadar air, keteguhan lentur (MoE) dan keteguhan patah (MoR) serta keawetan rotan terhadap serangan jamur. Metode penelitian yang dilakukan yaitu pengambilan bahan baku, pemotongan sampel uji, penggorengan rotan, pengujian sifat fisika, mekanika dan pengamatan serangan jamur pada rotan, setelah itu hasil pengujian dihitung dan di rata-ratakan. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kadar air sampel (tanpa perlakuan) yaitu 16,386%, keteguhan lentur (MoE) 14355,15 kg/cm2 dan keteguhan patah (MoR) 162,81 kg/cm2. Dibandingkan pengujian sampel dengan perlakuan memiliki kadar air 10,463%, keteguhan lentur (MoE) 21151,07 kg/cm2 dan keteguhan patah (MoR) 213,74 kg/cm2. Hasil persentase dari pengamatan serangan jamur pada Rotan Manau tanpa perlakuan adalah sebesar 17,69%, sedangkan dengan perlakuan sebesar 5,4%. Persentase daya hambat minyak jelantah dalam mencegah serangan jamur pada rotan adalah sebesar 68,30%.
Karakteristik Fisika dan Mekanika Papan Partikel dari Limbah Serbuk Gergaji Meranti Merah (Shorea leprosula): Effect of Board Thickness on The Physical and Mechanical Properties of Particleboard Made from Red Meranti (Shorea leprosula) Sawdust Waste Nona, Risna; Nurmarini, Eva; Fadilla, Ferdi Alim; Kutana, Agung Nugrawan
PERENNIAL Vol 21 No 2 (2025): Vol. 21 No. 2, October 2025
Publisher : Forestry Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v21i2.47452

Abstract

The wood processing industry produces red meranti (Shorea leprosula) sawdust waste. This waste is generally not optimally utilized and can have negative impact. The use of sawdust as a raw material for particleboard is an environmentally friendly and economically valuable solution, given that particleboard has the potential to replace solid wood in the wood industry. This study aims to utilize red meranti sawdust waste as raw material for particleboard production using urea formaldehyde adhesive with different particleboard thicknesses. This studi evaluates the effect of thickness variations (1 cm, 1.5 cm, and 2 cm) on the physical properties (moisture content, density, and thickness swelling) and mechanical properties (elasticity/MoE, breaking strength/MoR, and tensile strenth) of particleboard. The results of testing the physical properties of particleboards showed that the average moisture content ranged from 10.92 % to 11.76 %, the density ranged from 0.54 g/cm3 to 0.6 g/cm3, and the thickness swelling ranged from 4.05 % to 12.02 %. Mechanical property testing of particleboard showed that the average MoE ranged from 9,110 kg/cm2 to 67,813 kg/cm2, MoR ranged from 9.44 kg/cm2 to 37.93 kg/cm2, and internal bonding ranged from 0.292 kg/cm2 to 0.396 kg/cm2. Based on the results of statistical analysis, it shows that in testing physical properties, thickness variation does not affect moisture content and density, but affects the thickness swelling of particleboards after being immersed for 2 and 24 hours. In mechanical property testing, thickness variation did not affect internal bonding, but it did affect MoE and MoR. Overall, this study confirms the potential of red meranti sawdust waste as a raw material for particleboard, although improvements are needed in increasing mechanical strength, particularly MoR and internal bonding.