Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PERANCANGAN DINDING PENAHAN TANAH PADA BASEMENT DENGAN DUKUNGAN STRUT-BEAM Renaldo Livando; Aksan Kawanda
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 3, Agustus 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i3.8748

Abstract

Basement development in the construction world has become common. The contractor is expected to be able to master the knowledge for the construction of the basement. In practice, it cannot use only one or two methods to be used in each field condition. Many things must be estimated to design a structure, in addition to choosing the shape of the retaining wall used, the selection of support becomes something that must really be considered by looking at field conditions. An example that must be considered in designing a retaining wall itself is the stress of the soil that must be calculated appropriately so as not to damage the retaining wall itself. In addition, the relationship used between projects with deep or shallow excavations. If the retaining wall is lacking or not strong enough to withstand the stresses of the soil, it must be assisted with a support system that will withstand some of the lateral pressure exerted by the soil. In this analysis, the focus of the discussion is on the support system strutting model or can be called a strut-beam that is used to support the diaphgarm wall.
STUDI KORELASI NILAI TAHANAN KONUS SONDIR TERHADAP PARAMETER TANAH PADA PROYEK DI JAKARTA BARAT Edrick Tanuwijaya; Aksan Kawanda; Hendy Wijaya
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, November 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i4.6188

Abstract

Tanah adalah salah satu bagian yang memegang peran penting dalam perencanaan konstruksi. Selain bahan konstruksi tanah juga berguna sebagai pendukung yang menahan seluruh beban aksial dari suatu konstruksi. Dengan mengetahui jenis tanah dan parameter-parameter tanah kita dapat merencanakan suatu pondasi bangunan yang aman dan ekonomis. Parameter-parameter tanah dapat diperoleh dari hasil penyelidikan tanah. Salah satu cara penyelidikan tanah dilapangan yaitu dengan uji sondir (CPT) yang menghasilkan parameter-parameter tanah berupa qc, fs, dan FR. Parameter-parameter Nspt, c, f, gwet, gdry, dan gsat adalah parameter yang berguna dalam perencanaan konstruksi. Parameter-parameter Nspt, c, f, gwet, gdry, dan gsat dapat dihitung menggunakan korelasi yang didapat dengan melakukan regresi pada grafik hubungan  qc terhadap Nspt sehingga menghasilkan korelasi untuk qc bernilai antara 0 sampai 20 kg/cm2 adalah Nspt = 0.25 q­c, antara 20 sampai 90 kg/cm2 adalah Nspt = 0.2148 qc + 0.7143, dan antara 90 sampai 250 kg/cm2 adalah Nspt = 0.1059 qc + 10.4706.
STUDI KASUS PERBANDINGAN ANALISIS PENURUNAN AKIBAT TIMBUNAN, DI TANGERANG, BANTEN Fachry Ibrahim; Gregorius Sandjaja Sentosa; Aksan Kawanda
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 2, Mei 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i2.4297

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi dalam konstruksi pembangunan jalan adalah kondisi tanah dasar pada permukaan tanah yang lunak. Apabila tidak dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu pada jenis tanah ini, maka tanah dasar akan mengalami penurunan yang relatif besar, maka dari itu penimbunan yang dilakukan pada tanah lunak akan mengalami penurunan konsolidasi. Konsolidasi merupakan fenomena dalam mekanika tanah yang sering menimbulkan permasalahan geoteknik yang terjadi pada waktu yang lama. perbaikan tanah dilakukan dengan pemasangan PVD yang diberi beban untuk mempercepat proses konsolidasi demi tercapainya penurunan akhir. Studi ini bertujuan untuk mengetahui penurunan konsolidasi dengan metode Terzaghi, program FEM (finite element method), dan metode Asaoka, lalu membandingkan hasil dari penurunan konsolidasi ketiga metode dengan aktual. Prediksi penurunan konsolidasi teori Terzaghi, memberikan hasil yang lebih besar dari penurunan aktual. Pada prediksi penurunan tanah dengan FEM, analisis terhadap penurunan dan waktu sangat bergantung terhadap parameter, sehingga metode ini tidak memberikan hasil yang cukup baik jika tidak berdasarkan parameter pada tanah aslinya. Estimasi hasil dari Asaoka dapat diperoleh nilai penurunan akhir yang lebih mendekati penurunan aktual lapangan. Nilai penurunan ini diperoleh berdasarkan pengamatan penurunan awal di lapangan, sehingga hasil analisis akan lebih sesuai.
ANALISIS PENURUNAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GEOTEKSTIL PADA TIMBUNAN David Surachmat; Hendy Wijaya; Aksan Kawanda
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, November 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i4.6191

Abstract

Dalam proyek teknik sipil, terutama proyek jalan raya, banyak masalah yang ditimbulkan oleh beban. Beban yang bekerja pada perkerasan jalan, seperti berat sendiri, beban lalu lintas, dan timbunan, dapat menimbulkan penurunan yang besar pada tanah. Salah satu usaha perkuatan yang sering digunakan adalah memasang geotekstil. Dalam studi ini akan dibandingkan besarnya penurunan dengan atau tidak menggunakan geotekstil dengan memperhatikan faktor keamanan terhadap berbagai kedalaman muka air tanah. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan geotekstil dapat mengurangi penurunan pada tanah dasar bila dibandingkan dengan tidak menggunakan geotekstil dengan rata-rata 7,633% pada kondisi short term dan 4,113% pada kondisi long term selain itu terdapat peningkatan faktor keamanan rata-rata sebesar 2,064% pada kondisi short term dan 19,58% pada kondisi long term.
PERANCANGAN FONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERPOTENSI LIKUIFAKSI DI SULAWESI Markus Jusuf; Aksan Kawanda
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 3, Agustus 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i3.8747

Abstract

ABSTRACTIndonesia is a country located in the most active earthquake paths in the world. This makes Indonesia prone to earthquakes and has the potential to experience liquefaction. Liquefaction can cause pile failure, so several things need to be considered in designing piles on potentially liquefied soils. One project in Sulawesi has a profile of uniform grained saturated soil that is susceptible to liquefaction. Two things that need to be considered in the design of piles on potentially liquefied soils is to ignore the capacity of pile friction and calculate the moment due to lateral spreading effects. Calculation of liquefaction potential is done by comparing the ratio of the cyclic stress and the cyclic resistance ratio and is compared by four other methods namely: the Seed et al. (2003), Tsuchida (1970), Seed et al. (2003), and Bray & Sancio (2004). The lateral spreading effect is calculated by referring to the JRA Code where the liquefied soil layer gives pressure to the pile at 30% of the overburden stress and the soil layer above the liquefied soil gives passive soil pressure to the pole. The moment effect caused by lateral spreading results in the addition of dimensions or number of poles.Keywords: liquefaction; lateral spreading; bearing capacity; JRA Code; pile foundationABSTRAKIndonesia adalah negara yang terletak di jalur gempa teraktif di dunia. Hal ini menyebabkan Indonesia rawan gempa dan memiliki potensi untuk mengalami likuifaksi. Likuifaksi dapat menyebabkan kerusakan/kegagalan struktur yang sangat merugikan, sehingga perlu diperhatikan beberapa hal dalam merancang tiang pada tanah berpotensi likuifaksi. Salah satu proyek di Sulawesi memiliki profil tanah pasir berbutir seragam dan jenuh air yang memiliki potensi likuifaksi. Dua hal yang perlu diperhitungkan dalam perancangan tiang pada tanah berpotensi likuifaksi adalah mengabaikan daya dukung friksi tiang dan memperhitungkan momen akibat efek lateral spreading. Perhitungan potensi likuifaksi dilakukan dengan membandingkan rasio tegangan siklik (CSR) dan rasio hambatan siklik (CRR) serta dibandingkan dengan empat metode lainnya yaitu: metode Seed et al. (2003), Tsuchida (1970), Seed et al. (2003), dan Bray & Sancio (2004). Daya dukung aksial pada tiang pancang mengalami pengurangan 32% akibat lapisan tanah yang terlikuifaksi. Efek lateral spreading dihitung dengan acuan JRA Code dimana lapisan tanah terlikuifaksi memberikan tekanan ke tiang sebesar 30% dari tegangan overburden dan lapisan tanah di atas tanah terlikuifaksi memberikan tekanan tanah pasif ke tiang. Efek momen yang diakibatkan oleh lateral spreading mengakibatkan penambahan dimensi ataupun jumlah tiang.Kata kunci: likuifaksi; lateral spreading; daya dukung; JRA Code; fondasi tiang    
ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG DENGAN METODE STATIK, DINAMIK, DAN PERSAMAAN GELOMBANG SOFTWARE GRLWEAP Chris Tengdyantono; Gregorius Sandjaja Sentosa; Aksan Kawanda
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 2, November 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i2.2677

Abstract

Formula pemancangan tiang secara luas digunakan untuk menentukan daya dukung statis dari tiang. Dedikasi dan kecerdasan yang luar biasa telah dikeluarkan oleh para insinyur dalam pengembangan formula pemancangan tiang. Terdapat banyak sekali formula yang digunakan untuk pemancangan tiang, dan para insinyur tidak bisa menyetujui formula mana yang terbaik. Akibatnya, semua rumus pemancangan tiang bersifat empiris dan hanya berlaku untuk jenis atau panjang tertentu. Esai ini disajikan dengan tujuan memberikan insinyur konsepsi tentang metode mana meminimalkan risiko tersebut, termasuk bagaimana menerapkan GRLWEAP untuk menganalisis drivebility tanah dengan menyediakan parameter. Penggunaan formula program GRLWEAP direkomendasikan dalam perhitungan kapasitas daya dukung aksial karena memiliki tingkat akurasi mencapai rentang ±5% jika dibandingkan terhadap hasil uji PDA / Pile Driving Analyzer proyek jembatan yang berlokasi di Jakarta Utara dan dapat memudahkan proses simulasi serta mengurangi resiko kegagalan konstruksi yang dapat menimbulkan dampak kerugian biaya, material, dan waktu.
ANALISIS DAYA DUKUNG FONDASI DALAM DENGAN METODE INNER BORING DI JAKARTA Shella Christiani; Aksan Kawanda
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 2, Mei 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i2.4298

Abstract

Dewasa ini tingkat pembangunan semakin meningkat mengikuti bertambahnya populasi penduduk. Pada umumnya lahan yang tersedia untuk pembangunan di kota-kota besar relatif kecil serta berhimpitan dengan bangunan-bangunan di sekitarnya sehingga di perlukannya alternatif teknik instalasi fondasi yang minim getaran. Inner boring merupakan sebuah teknologi pemasangan tiang fondasi pracetak (spun pile) yang mengkombinasikan metode drilling dan jacking dengan cara melubangi tanah dengan bor sambil memasukan tiang fondasi dengan cara di tekan. Tugas akhir ini membahas analisa perbandingan daya dukung fondasi dalam dengan metode instalasi Inner boring ,Pancang, dan Bored pile serta membandingkan dengan data uji beban-VWSG. Perhitungan daya dukung fondasi Inner boring menggunakan metode Nakabori Kakutei System (NAKS). Perhitungan daya dukung Pancang dihitung dengan membandingkan metode Meyerhof, Brown, dan Briaud .et.al. Sedangkan fondasi Bored pile dihitung dengan membandingkan metode Meyerhof, Reese and Wright, dan Luciano de Court. Analisa perhitungan dilakukan pada tiang fondasi pracetak berongga berdiameter 1200mm dengan kedalaman 21m
PERANCANGAN TIANG PANCANG DENGAN TAHANAN FRIKSI NEGATIF Vionita Salim; Aksan Kawanda
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 3, Agustus 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i3.8450

Abstract

Development in Jakarta took place the most, but the condition of the land in Jakarta ehich was dominated by sof soil was becoming an obstacle. Landfill is one way that can be done to strengthen or improve soft soil. But if this landfill causes a settlement in soil around the pile is bigger than the settlement in the pile, there will be negative skin friction which will cause the pile to be pulled down. This study aims to analyze and compare the magnitude of the influence of negative skin friction caused by the pile by using the undrained parameter, drained parameter, Meyerhof empirical, and Vesic empirical to analyze the carrying capacity of the pile and determine the neutral plane and negative skin friction with the Fellenius method and Prakash & Sharma methods. From the results of the analysis,negative skin friction does not accur in the pile that ends hard soil while it occurs in soil that ends soft soil. The location of neutral plane between the Fellenius method and Prakash & Sharma is not too different. But piles that experience negative skin friction need to be redesign. Changes in diameter of this pile can reach 2.5 times the initial size. Pembangunan di Jakarta sangat banyak, tetapi kondisi tanah di Jakarta yang didomisasi oleh tanah lunak mnjdi kendala. Timbunan menjadi salah satu cara yang dapt dilakukan untuk memperkuat atau memperbaiki tanah lunak. Tetapi apabila timbunan ini menyebabkan penurunan tanah di sekitar tiang lebih besar daripada penurunan tiang maka akan timbul gesekan antara selimut tiang dengan tanah ke arah bawah yang akan menyebabkan tiang tertarik ke bawah. Gaya geser ke bawah ini dikenal sebagai gesekan selimt negatif. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan besarnya pengaruh gesekan selimut negatif akibat timbunan dengan menggunakan metode undrained parameter, drained parameter, empiris Meyerhoff, dan empiris Vesic untuk menganalisis daya dukung tiang serta penentuan titik netral dan friksi negatif dengan metode Fellenius dan Prakash & Sharma. Dari hasil analisis, gesekan selimut negative tidak terjadi di tiang yang berujung tanah keras sedangkan terjadi di tanah pada tanah yang berujung tanah lunak. Letak tiitk netral antara metode Fellenius dan Prakash & Sharma tidak terlalu berbeda. Tetapi tiang yang mengalami friksi negatif perlu didesain ulang ukurannya. Perubahan diameter tiang ini bisa mencapai 2.5 kali dari ukuran awal.
PERENCANAAN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN UNTUK MEMPEROLEH POLA DAN JARAK YANG EFEKTIF Joshua Michael; Aksan Kawanda
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 3, Agustus 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i3.8759

Abstract

As a city develops, less areas will be available for constructions. Out of these available lands, a large quantity of areas has low soil bearing capacity and great amount of settlement. For this type of soil, loading is required in order to stabilize it. This will push out porewater contained inside the soil. However, reaching the expected settlement requires a long time, which can be solved by using prefabricated vertical drain to speed up the process. This is possible because prefabricated vertical drain decreases the travel distance of porewater to half of the vertical drain. Calculations for this thesis are done using one dimensional consolidation method, finite element method, and asaoka method for actual data calculation from the field. Using one dimensional consolidation method, with prefabricated vertical drain distance of 1.2 m in triangular pattern, resulted in settlement level of 2.048 m for 110 days. Using finite element method resulted in settlement level of 2.604 m for 120 days. On the other hand, using asaoka method resulted in settlement level of 1.422 m for 102 days. This difference is caused by lack of depth data from the laboratory.Semakin berkembangnya jaman maka pembangunan semakin banyak sehingga lahan untuk dilakukannya pembangunan semakin sedikit. Sekarang banyak tanah yang memiliki daya dukung kecil dan penurunan yang besar contohnya seperti tanah lunak. Agar tanah model ini dapat memiliki kondisi yang stabil , maka solusinya diberi beban sehingga air pori dari dalam tanah dapat tertekan keluar. Namun untuk mencapai penurunan yang diinginkan membutuhkan waktu yang cukup lama, disini digunakan metode prefabricated vertical drain untuk mempercepat penurunan. Prefabricated vertical drain disini membuat jarak tempuh air pori tanah yang sebelumnya setebal tanah lunak, menjadi setengah jarak antar prefabricated vertical drain. Perhitungan analisa pada skripsi ini menggunakan metode one dimensional consolidation, metode elemen hingga, dan metode asaoka sebagai perhitungan hasil aktual dari data lapangan. Penurunan total menggunakan metode one dimensional consolidation dengan jarak antar prefabricated vertical drain 1.2m dengan pola segitiga sebesar 2.048 m selama 110 hari, sedangkan dari metode elemen hingga didapatkan penurunan sebesar 2.604 m selama 120 hari. Dari data settlement recording yang dihitung menggunakan metode asaoka terjadi penurunan sebesar 1.422 m selama 102 hari. Perbedaan disini disebabkan oleh kurang banyaknya sample kedalaman dari data laboratorium.
STUDI PERUBAHAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG TERHADAP WAKTU BERDASARKAN UJI PEMBEBANAN STATIK DAN DINAMIK Gerraldi Pratama; Aksan Kawanda; Hendy Wijaya
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, November 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i4.6169

Abstract

Pondasi tiang telah menjadi salah satu pilihan dalam suatu proyek infrastruktur dikarenakan fondasi tiang berfungsi meneruskan beban dari struktur diatasnya menuju lapisan tanah. Salah satu pilihan pondasi tiang adalah pondasi tiang pancang. Dalam proses desain untuk mencari daya dukung pondasi tiang terdapat beberapa kombinasi rumus baik di tanah pasir ataupun lempung, diantaranya adalah Meyerhof 1976, Lambda, Alpha, Beta, Tomlinson, Coyle Castello, Meyerhof 1956 dan deRuiter&Beringen. Hasil daya dukung dari rumus tersebut perlu diuji dilapangan dengan pembebanan statik dan dinamik. Kemudian untuk tiang pancang terdapat faktor yang mempengaruhi daya dukung salah satunya faktor soil setup. Hasil Analisis menunjukan tiang pancang yang terpasang pada tanah di daerah Cirebon dengan ukuran 400mm, 600mm dan 762mm dengan jenis spun pile dan steel pipe pile memiliki kecenderungan peningkatan daya dukung dengan kisaran 18-33% berdasarkan uji pembebanan statik dan dinamik selama 7 hari, dan memiliki peningkatan sebesar 10% selama 92 hari setelahnya. Analisis rumus pendekatan peningkatan daya dukung Skov&Denver juga menunjukan dapat dipakai pada kondisi tanah Cirebon. Sedangkan rumus perhitungan teoritis dapat digunakan dalam perhitungan daya dukung tiang, dapat sesuai dengan pembebanan statik dan dinamik pada waktu yang pendek ataupun hasil perhitungan teoristis akan tercapai dalam waktu yang lama terlihat dari pola yang terbentuk.