Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EFEK SUPLEMENTASI VIRGIN COCONUT OIL TERHADAP PARAMETER METABOLIK DAN ANTROPOMETRIK TIKUS WISTAR JANTAN OBESITAS Wijaya, Hendy; Surdijati, Siti
Journal of Nutrition College Vol 9, No 1 (2020): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4976.745 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v9i1.25324

Abstract

Latar Belakang: Untuk mengatasi masalah obesitas ada banyak program modifikasi gaya hidup melalui pengaturan pola makan dan peningkatan aktivitas fisik. Di antara program diet dikenal diet rendah lemak serta derivatnya dan diet rendah karbohidrat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek positif diet rendah karbohidrat sebagian besar diperantarai oleh keton dalam darah. Selain dapat berfungsi sebagai sumber energi alternatif yang efisien, keton dapat berperan juga sebagai molekul sinyal yang dapat mempengaruhi metabolisme sel dan perilaku. Virgin Coconut Oil (VCO) adalah sumber asam lemak rantai sedang alamiah dengan kuantitas dan kualitas tinggi yang dapat diserap dan dimetabolisme di dalam liver dengan mudah dan cepat menjadi keton Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek suplementasi virgin coconut oil terhadap kadar glukosa darah, keton darah, asupan makanan, massa lemak viseral dan berat badan pada model obesitas yang diinduksi melalui diet tinggi lemak-sukrosa.Metode: Tiga puluh dua subyek tikus wistar jantan yang sebelumnya sudah dibuat obesitas (indeks Lee >0,300) melalui diet tinggi lemak-sukrosa selama 20 minggu dibagi ke dalam empat kelompok. Kelompok (A) mendapat akuades per oral, kelompok (S) mendapat larutan sukrosa per oral, kelompok (VCO) mendapat VCO per oral, dan kelompok (CO) mendapat minyak jagung per oral selama 4 minggu, diberikan sebelum makan pada siklus malam tikus.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada kadar glukosa darah, massa lemak viseral dan berat badan antar kelompok subyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian virgin coconut oil dapat meningkatkan kadar keton darah dan menurunkan asupan makanan (p=0,023 dan p=0,000) dibandingkan dengan kelompok perlakuan lain.Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi VCO sebelum makan dapat meningkatkan kadar keton darah dan menekan asupan makanan tikus obesitas yang diinduksi diet tinggi lemak-sukros. Namun, penurunan asupan makanan tampaknya tidak dipengaruhi oleh kadar keton dalam darah.
MODELISASI ANALISIS NUMERIK GAYA LATERAL PADA ELEVATED REINFORCED CONCRETE PILE CAP PADA TANAH NON KOHESIF Lo, Alvin; Wijaya, Hendy; Yuwono, Amelia
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i1.8984

Abstract

Bridges are construction structures that are built to connect parts of the road that are cut off by obstacles such as deep valleys, irrigation channel paths. In order to build a bridge, a strong, economical and easy to build foundation is needed to carry gravity loads and also earthquake force. A common problem encountered in bridge foundation is the occurrence of erosion around the piles due to scouring of water which causes exposing some portion of the piles, which are often referred as elevated reinforced concrete pile-cap foundations. In this study, a numerical analysis of pile groups on elevated reinforced concrete pile-cap foundations is carried out with lateral forces on sandy soil to see the ductility behavior of piles using geotechnical-based programs and to compare the results with the previous studies. The analysis includes the pilecap model and the soil-to-pile interaction and also considers the pile group effect. The analysis was carried out to see the structural and geotechnical conditions on the ductility behavior of a partially embedded piles on sandy soil. The result obtained is a comparison of the ductility and overstrength values that can be used as a consideration in designing elevated reinforced concrete pile-cap foundations.Keywords: Elevated RC pile-cap foundations; numerical analysis; lateral force; ductility AbstrakJembatan adalah struktur konstruksi yang dibangun untuk menghubungkan bagian jalan yang terputus oleh rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur saluran irigasi. Untuk membangun sebuah jembatan, diperlukan fondasi yang kuat, ekonomis dan mudah untuk dibangun untuk memikul beban dari jembatan dan juga gaya gempa. Masalah yang umum ditemui pada konstruksi fondasi jembatan adalah terjadinya erosi pada sekitar fondasi dikarenakan gerusan air yang menyebabkan tanah terangkat dan memperlihatkan sebagian tiang fondasi, yang sering disebut dengan elevated reinforced concrete pile-cap foundations. Pada penelitian ini dilakukan analisis secara numerik terhadap kelompok tiang pada elevated reinforced concrete pile-cap foundations yang dibebani gaya lateral pada tanah berpasir untuk melihat perilaku daktilitas tiang dengan bantuan program berbasis geoteknik dan membandingkan dengan hasil penelitian terdahulu. Analisis menyertakan model kepala tiang dan hubungan antara tanah dengan tiang serta mempertimbangkan efek kelompok tiang. Analisis dilakukan untuk melihat kondisi struktural dan geoteknikal pada perilaku daktilitas fondasi yang ditanam sebagian pada tanah pasir. Hasil yang didapatkan adalah perbandingan nilai daktilitas dan overstrength yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mendesain elevated reinforced concrete pile-cap foundations.
PERBANDINGAN STABILITAS BERBAGAI TIPE DINDING PENAHAN TANAH PADA PROYEK TOWER TURYAPADA DI BALI Five, Johny; Wijaya, Hendy; Iskandar, Ali
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Agustus 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i3.30826

Abstract

This study compares the stability of cantilever retaining walls (DPT) with the combined method of MSE (Mechanically Stabilized Earth) retaining walls and soil nailing retaining walls under the same soil conditions. The stability analysis is conducted by considering shear, overturning, and bearing capacity factors. The results show that MSE retaining walls have the highest overturning safety factor value of 10.83, which exceeds the minimum SNI standard. MSE retaining walls also show the highest shear safety factor value of 7.54, while the highest bearing capacity safety factor value is found in cantilever retaining walls, amounting to 28.73. The pullout safety factor values in soil nailing are also analyzed, indicating the need for adjustments in nail length or excavation sequence to achieve the required minimum values. This study suggests the use of various types of retaining walls and more diverse soil conditions for a more comprehensive analysis in the future, as well as the application of 3D computer programs to model the interaction between retaining structures and the surrounding soil in greater detail. Abstrak Penelitian ini membandingkan stabilitas dinding penahan tanah (DPT) tipe kantilever dengan metode gabungan DPT MSE (mechanically stabilized earth) dan  DPT soil nailing dalam kondisi tanah yang sama.  Analisis stabilitas dilakukan dengan mempertimbangkan faktor geser, guling, dan daya dukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPT MSE memiliki nilai faktor keamanan guling terbesar sebesar 10,83, yang melebihi standar minimum SNI. DPT MSE menunjukkan nilai faktor keamanan geser terbesar sebesar 7,54, dan nilai faktor keamanan daya dukung terbesar adalah DPT kantilever sebesar 28,73. Nilai faktor keamanan akibat cabut (pullout) pada soil nailing juga dianalisis, dengan hasil menunjukkan perlunya penyesuaian panjang nail atau urutan penggalian untuk mencapai nilai minimum yang disyaratkan. Penelitian ini menyarankan penggunaan berbagai jenis DPT dan kondisi tanah yang lebih beragam untuk analisis yang lebih komprehensif di masa mendatang, serta penerapan program komputer 3D untuk memodelkan interaksi antara struktur penahan tanah dan tanah di sekitarnya dengan lebih detail.
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SEISMIK STRUKTUR BANGUNAN ABC DENGAN VARIASI DIMENSI SHEAR WALL Jonathan, Jonathan; Untari Liucius, Yenny; Wijaya, Hendy
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 1, Februari 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i1.32662

Abstract

Indonesia is highly susceptible to earthquakes due to its location at the convergence of the Indo-Australian, Eurasian, and Pacific tectonic plates. This makes buildings in Indonesia particularly vulnerable to seismic damage. To enhance structural resilience, the use of shear walls has proven effective in strengthening buildings against earthquake forces. This study analyzes the seismic performance of the ABC building structure without shear walls and compares it to structures with three different shear wall configurations. These configurations vary in length and thickness but have similar moments of inertia. The shear walls are placed in identical positions across all models, ensuring that performance differences are solely due to geometric variations. Structures without shear walls serve as a baseline for comparison. The seismic load analysis uses the response spectrum method to evaluate key parameters such as behavior during natural vibration periods, percentage of seismic load received by the structure, lateral displacement, and inter-story drift. Findings indicate that the model with a 3-meter-long and 300 mm thick shear wall is the most effective, achieving the smallest reductions in natural vibration period and inter-story drift, thereby offering the best improvement in structural resilience. ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang rawan gempa karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Posisi geografis ini menjadikan bangunan di Indonesia rentan terhadap kerusakan akibat gempa. Dalam upaya meningkatkan ketahanan struktur terhadap beban seismik, penggunaan shear wall telah terbukti efektif dalam memperkuat struktur dan meminimalkan kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan kinerja struktur seismik pada bangunan ABC tanpa shear wall dengan bangunan yang memiliki tiga variasi shear wall yang berbeda dalam dimensi panjang dan ketebalan tetapi memiliki nilai momen inersia yang serupa. Posisi shear wall pada ketiga model tetap seragam agar perbedaan kinerja disebabkan murni oleh variasi geometris. Analisis beban gempa pada bangunan menggunakan metode respon spektrum untuk mengevaluasi berbagai parameter kinerja struktur, yaitu periode getar alami, distribusi beban seismik yang diterima struktur, simpangan lateral tingkat, dan simpangan antar lantai tingkat. Berdasarkan hasil analisis pada tiga model shear wall, dapat disimpulkan bahwa pemodelan shear wall dengan panjang 3 meter dan tebal 300 mm merupakan yang pemodelan terbaik karena menghasilkan  penurunan nilai periode getar alami terbesar dan nilai simpangan antar lantai terkecil dibandingkan dengan struktur awal dan model shear wall lainnya.
ANALISIS PERUBAHAN NILAI CBR PADA TANAH LATERIT AKIBAT PENAMBAHAN GARAM Muhammad Raihan Suganda; Wijaya, Hendy; Iskandar, Ali
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 1, Februari 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i1.33218

Abstract

Laterite soil is a specific type of soil characterized by high iron and alumina content, found mainly in tropical regions. The density of soil is an important physical parameter that affects soil quality and has a significant impact on plant growth and soil structure stability. The addition of salt to laterite soil can potentially alter its physical properties, including soil density, due to changes in soil particle aggregation and electrostatic interactions caused by salt ions. Laterite soil samples were taken from Cakung area, East Jakarta and mixed with coarse salt at concentrations of 5% and 10%. This study aims to investigate the effects of salt on the density of laterite soil by adding salt to the soil and observing the changes in soil compaction and strength through various laboratory tests, including compaction, CBR, pocket penetrometer, and shear tests. Results indicated that the addition of salt can increase soil density by altering soil particle structure, leading to more compact soil conditions. This research provides valuable insights for sustainable land management in tropical areas, particularly for agricultural and construction purposes. Abstrak Tanah laterit adalah jenis tanah yang memiliki kandungan besi dan alumina tinggi, banyak ditemukan di daerah tropis. Kepadatan tanah merupakan parameter fisik yang penting yang memengaruhi kualitas tanah dan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman serta kestabilan struktur tanah. Penambahan garam pada tanah laterit dapat mempengaruhi sifat fisik tanah, termasuk kepadatannya, akibat perubahan dalam pengikatan partikel tanah dan interaksi elektrostatik yang disebabkan oleh ion garam. Sampel tanah laterit diambil dari daerah Cakung, Jakarta Timur dan dicampur dengan garam krosok pada konsentrasi 5% dan 10%. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh garam terhadap kepadatan tanah laterit dengan menambahkan garam pada tanah dan mengamati perubahan kompaksi dan kekuatan tanah melalui berbagai uji laboratorium seperti uji kompaksi, CBR, pocket penetrometer, dan uji geser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan garam dapat meningkatkan kepadatan tanah dengan mengubah struktur partikel tanah, yang mengarah pada kondisi tanah yang lebih kompak. Penelitian ini memberikan wawasan berharga untuk pengelolaan lahan secara berkelanjutan, terutama untuk keperluan pertanian dan konstruksi.
ANALISIS MEKANIK CAMPURAN TANAH LEMPUNG BERLANAU (MH-OH) DENGAN PASIR GUNA MENINGKATKAN KEKUATAN GESER TANAH Prihatingingsih, Aniek; Wijaya, Hendy; Christopher; Valentino, Ralf Josh Hilliard
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 1, Februari 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i1.33274

Abstract

Silty clay (MH-OH) exhibits high plasticity, low bearing capacity, and significant instability, often posing challenges in construction projects. To address these issues, this study investigates the effect of mixing silty clay with sand to improve the soil's shear strength. The research involves compaction tests, triaxial tests, and unconfined compression tests (UCT) to evaluate the impact of sand addition with varying percentages of 8%, 10%, and 12% by the weight of the clay. The compaction test results show that adding sand reduces the optimum water content from 34.8% to 32% and increases the dry density from 1.311 g/cm³ to 1.342 g/cm³. Triaxial tests indicate that increasing the sand content raises the soil’s shear angle from 13.97° to 34.27°, while cohesion decreases from 2.57 kg/cm² to 1.94 kg/cm². In the UCT, cohesion also declines with increasing sand content, from 3.37 kg/cm² to 2.64 kg/cm². This study demonstrates that adding sand to silty clay effectively enhances soil shear strength, making it more stable and suitable for safer construction applications. Abstrak Tanah lempung berlumpur (MH-OH) memiliki karakteristik plastisitas tinggi, daya dukung yang rendah, dan ketidakstabilan yang signifikan, sehingga sering menjadi tantangan dalam proyek konstruksi. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan penelitian mengenai pencampuran tanah lempung berlumpur dengan pasir guna meningkatkan kekuatan geser tanah. Penelitian ini menggunakan uji kompaksi, triaksial, dan uji tekan bebas (Unconfined Compression Test atau UCT) untuk mengukur pengaruh penambahan pasir dengan variasi persentase 8%, 10%, dan 12% terhadap berat tanah. Hasil uji kompaksi menunjukkan bahwa penambahan pasir menurunkan kadar air optimum dari 34,8% menjadi 32% dan meningkatkan kepadatan kering dari 1,311 g/cm³ menjadi 1,342 g/cm³. Uji triaksial mengindikasikan bahwa peningkatan campuran pasir meningkatkan sudut geser tanah dari 13,97° menjadi 34,27°, sedangkan kohesi menurun dari 2,57 kg/cm² menjadi 1,94 kg/cm². Pada uji tekan bebas, kohesi juga mengalami penurunan seiring bertambahnya pasir, yaitu dari 3,37 kg/cm² menjadi 2,64 kg/cm². Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan pasir pada tanah lempung berlumpur secara efektif dapat meningkatkan kekuatan geser tanah, menjadikannya lebih stabil dan cocok untuk aplikasi konstruksi yang lebih aman.
Rapid isolation and characterization of Wharton's jelly-derived mesenchymal stem cells maintained in fresh-prepared human AB-serum Tjahjono, Yudy; Dewi, Sianty; Novita, Bernadette Dian; Wijaya, Hendy; Putra, Brilliant Dwi; Kuncorojakti, Suryo; Hendriati, Lucia; Jong, FX Himawan Haryanto; Widodo, Teguh; Malonda, Franklin Vincentius
Universa Medicina Vol. 44 No. 1 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/UnivMed.2025.v44.65-72

Abstract

Background Mesenchymal stem cells (MSCs) are valued in regenerative medicine for their multipotency, proliferative capacity, and immunomodulatory properties. Wharton’s jelly-derived MSCs (WJ-MSCs) from the umbilical cord offer a non-invasive, promising source for clinical applications, because easy isolation, lack of ethical concerns, and the presence of both embryonic and adult stem cells have made them a valuable source for use in therapeutic applications and regenerative medicine. This study aimed to optimize WJ-MSC isolation and characterization methods. Methods Human umbilical cords from three healthy donors were collected post-cesarean under strict inclusion criteria. WJ-MSCs were isolated using the explant culture method, with cells adhering to T75 flasks pre-coated with 2% gelatin. Cultures were maintained in Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM) supplemented with 10% freshly prepared Human AB serum and monitored for 21 days. Flow cytometry (BD FACSAria) was performed at passages 1 and 5 to assess MSC markers CD105, CD73, CD90, and CD44, alongside the exclusion marker CD45. Results WJ-MSCs exhibited fibroblast-like morphology by passage 1 and showed robust proliferation. Flow cytometry revealed high CD44 expression (~60%) at passage 1, while CD105, CD73, and CD90 became prominent by passage 5. CD45 remained low, suggesting minimal hematopoietic contamination. Conclusion This study confirms the feasibility of isolating and expanding WJ-MSCs using DMEM with 10% human AB serum. While consistent cell growth was achieved, the 21-day culture period may require optimization for scalability, including serum concentration, substrate coatings, and oxygen levels. CPJ-MSCs may be preferable for applications demanding rapid expansion and early marker expression.
ANALISIS PENGARUH BESAR SUDUT KONFIGURASI STAGGERED BOLT PADA BATANG TARIK MENGGUNAKAN APLIKASI MIDAS FEA NX Gotharia, Eduard Antero; Leman, Sunarjo; Wijaya, Hendy; Sandjaya, Arif
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 2, Mei 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i2.33138

Abstract

The angle variation of configuration bolts can influence stress and deflection factors. Therefore, it is necessary to analyze FEM toward its configuration by using MIDAS FEA NX. The sample experiment is a tensile steel plate with 20 mm thickness formed by bolts in five-by-five linear and staggered configurations with angles between bolts of 60, 45, and 30 degrees. All samples are pulled using the same distribution force with a value of 500 kN. All samples' nearest bolt distance and hole diameter are 50 mm and 20 mm. The analysis type is linear. Analysis shows that the tensile/compressive stress and deflection values ​​are smaller for holes perpendicular to the force from front to back. Analysis shows that the smaller the angle sample, the greater the tensile and compressive stress and deflection value. The sample formed as a linear pattern shows the best result due to the smallest stress value, significantly raising the stress hole from linear to a staggered 30-degree pattern at 59.38%. Abstrak Konfigurasi baut yang sudutnya bervariasi bisa memengaruhi faktor tegangan serta defleksi. Oleh karena itu, diperlukan untuk menganalisis FEM terhadap konfigurasi tersebut dengan menggunakan MIDAS FEA NX. Sampel tes berupa pelat baja tarik dengan ketebalan 20 mm yang terbentuk oleh baut dengan konfigurasi lima kali lima linear dan zig-zag bersudut antar baut 60, 45, dan 30 derajat. Semua sampel ditarik dengan gaya distribusi yang sama sebesar 500 kN. Jarak baut terdekat dan diameter lubang pelat untuk semua sampel adalah 50 mm dan 20 mm. Tipe analisis berupa linear. Analisis menunjukkan nilai tegangan tarik/tekan dan defleksi semakin kecil untuk lubang yang tegak lurus gaya dari depan ke belakang. Analisis menunjukkan bahwa semakin mengecil sudut sampel, semakin besar nilai tegangan tarik, tegangan tekan, dan defleksi. Sampel konfigurasi linear menunjukkan hasil yang paling baik sebab memiliki nilai tegangan yang paling kecil, secara signifikan kenaikan tegangan lubang dari sampel berpola linear terhadap zig-zag 30 derajat yakni 59,38%.
KINERJA NONLINIER RANGKA BAJA TER–BREIS KONSENTRIK KHUSUS PADA RENTANG KETINGGIAN 48-80 METER Prabowo, Andy; Silvester Boenyamin, Michael; Wijaya, Hendy
JURNAL TEKNIK SIPIL CENDEKIA (JTSC) Vol 6 No 2 (2025): July
Publisher : Departement of Civil Engineering, Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51988/jtsc.v6i2.352

Abstract

This study analyzes the nonlinear performance of Special Concentrically Braced Steel Frames (SCBF) in high-rise buildings exceeding the height limits stipulated in SNI 1726 (48 meters). Three case studies were selected, which are steel buildings with 48 (for benchmarking), 64, and 80-meter heights. Motivated by the urban demand for space efficiency and the crucial need for seismic resistance in steel structures, this study aims to evaluate the ductility and plastic hinge behavior of SCBF in multi-storey steel buildings. The primary objectives are to analyze SCBF structural performance, compare ductility parameters ) based on design and first yield results, and determine forces and deformations in braces during Design Basis Earthquake (DBE) and Maximum Considered Earthquake (MCE) events. The methodology involves nonlinear pushover analysis using MIDAS GEN 2024 software, including plastic hinge and fiber element modeling. The results indicate that SCBF performance in 48 and 64 m building heights experienced plastic hinge failure in the braces during MCE, yet met DBE limitations. Only the 20-story building satisfied MCE limits. Comparisons of  and  values show consistency with the design plan but are lower at first yield compared to SNI 1726.
MEASUREMENT OF THE EFFECTIVENESS STRATEGY IS/IT TO BUSINESS STRATEGY WITH IT BALANCED SCORECARD METHOD AT BINUS INTERNATIONAL JOSEPH WIBOWO CENTER Wijaya, Hendy; Carolina, Erny
Infotech: Journal of Technology Information Vol 6, No 1 (2020): JUNI
Publisher : ISTEK WIDURI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37365/jti.v6i1.72

Abstract

JWC is a campus line from Binus University that supports international standard management and business with the management of the academic development framework-EQUIS. To be able to work together and compete in a globalized world also requires the provision of operational facilities that are supported by the provision and management of information technology. The problem in this study is that companies are implementing an IS / IT strategy but not in accordance with their business strategy. If the strategy used cannot really be done, bankruptcy. The purpose of this research is to study whether the IS / IT strategy refers to the JWC business strategy. Measurement of the compatibility of the IS / IT strategy with this business strategy uses the IT Balance Scorecard, SWOT method to support strategic planning, and the Analytical Hierarchy Process method in determining the importance of interest. Data collection methods used were observation, interviews, literature study, questionnaires. The agreed outcome is an agreement consisting of the best IT SI SI strategy that supports JWC's business strategy.