Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGGUNAAN SERAT KAYU PINUS PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON MUTU NORMAL Muhammad Yusuf; Liana Herlina; Akbar Triandhika Budiman; M. Mubaarak Alvian; Vindy Talahatu
INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD) Vol. 5 No. 2 (2022): INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CES
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/cesd.v5i2.15740

Abstract

The use of concrete materials is an important element in sustainable development in every part of the world. Sustainable development must of course support various aspects, from the aspect of development to the maintenance of the development process to the establishment of a building. Departing from this, innovations emerged in which in terms of the development process, construction projects can run better, of course taking into account global climate conditions. The construction project itself certainly has an impact in the form of large-scale waste, as is the case with the construction of houses which still tend to use wood construction. Utilization of construction waste can be optimized by utilizing this waste. The material substitute is a form of innovation to make concrete that is different from normal concrete. Substitutes for this material vary from cement substitutes, fine aggregate to coarse aggregate. In this case sawdust became a substitute for fine aggregate with a 5% substitution. Mix design using SNI 7656:2012. The results obtained from concrete with a 5% substitution of wood fiber were lighter by 4% than normal concrete, but the compressive strength results also decreased by 10.7%
PERCONTOHAN PEMBUATAN DINDING BATAKO DENGAN MATERIAL ADITIF FLY ASH DI KELURAHAN BENDUNG KOTA SERANG Liana Herlina; Aksan Kawanda; Pratama Haditua R Siregar; Endah Kurniyaningrum
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v4i2.15120

Abstract

Rumah tinggal saat ini merupakan kebutuhan wajib untuk manusia. Dinding merupakan bagian dari rumah yang merupakan penutup sisi samping dan penyekat antar ruang umumnya terbuat dari batu bata atau batako. Batako adalah bata yg dibuat dari adukan pasir dan semen, dan umumnya berukurannya lebih besar dari pada batu bata biasa. Pada Kelurahan Bendung Kecamatan Kasemen Kota Serang banyak rumah warga banyak dalam keadaan rusak, terlihat dari kolom yang bergeser, balok dan dinding yang retak-retak, tidak di plester, dinding membentuk celah terpisah dari kusen pintu dan jendela. Untuk meningkatkan kekuatan dari rumah tinggal, maka sebagai alternatif pengunaan batu bata digantikan dengan batako. Tujuan utama dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan percontohan pembuatan batako sebagai penganti batu bata dengan menggantikan sebagian semen dengan fly ash. Metode yang digunakan dengan cara pemaparan materi pembuatan serta diskusi dan diakhiri dengan pemberian material. Sehingga memberikan pengetahuan kepada masyarakat di kelurahan Bendung dalam pembuatan batako dapat memanfaatkan limbah yang sulit didaur ulang seperti fly ash yang dihasilkan dari pembakaran batu bara, sehingga dapat mengurangi limbah. Dengan program ini masyarakat mendapatkan pengetahuan untuk membuat batako yang kuat dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah dari pembakaran batu bara.
EFFECT OF BORAX ON SETTING TIME OF GEOPOLYMER CONCRETE BASED ON FLY ASH TYPE C Septia Wulandari; Liana Herlina
International Journal on Livable Space Vol. 7 No. 1 (2022): GREEN ANALYSIS AND CONSTRUCTION MANAGEMENT
Publisher : Jurusan Arsitektur - FTSP - Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/livas.v7i1.16805

Abstract

Geopolymer concrete is a new type of concrete that does not use cement as a binder at all. In addition to replacing cement, the use of fly ash in concrete can reduce coal emissions from many coal-fired power plants. However, geopolymer concrete has drawbacks, one of which is that it has a setting time that tends to be too fast. Therefore, this study aims to determine the effect of adding borax on the hardening time and compressive strength of geopolymer concrete. With the addition of 1%, 3%, 5%, and 10% borax. The ratio of activator Na2SiO3 and NaOH is used 2.5:1 with a molarity of 10M NaOH. Variations in the addition of borax during mixing include 1%, 3%, 5% and 10% by weight of fly ash. The test results showed that the higher the borax content added, the longer the setting time. The longest final setting time was achieved in geopolymer concrete with the addition of 10% borax for 480 minutes.
Analisis Perubahan Garis Pantai dengan Pendekatan Penginderaan Jauh di Pesisir Jakarta Utara Kurniyaningrum, Endah; Siburian, Carlos Tua March Siburian; Herlina, Liana; Mulya, Hegi Daniel; Saily, Randhi; Misshuari, Imas Wihda
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v4i1.53

Abstract

Kawasan pesisir yang mengalami perkembangan dalam hal alih fungsi lahan, tata ruang dan tutupan lahan akan berdampak pada perubahan garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai yang terjadi di pesisir Jakarta Utara, dimana perkembangan tata ruang DKI Jakarta sangat signifikan. Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh dengan media citra satelit Landsat 7 dan 8, analisis perubahan garis pantai menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dengan metode single transect dan end point rate. Hasil analisis Pemanfaatan citra satelit dalam melihat perubahan garis pantai di wilayah Jakarta Utara menunjukkan bahwa setiap kurun waktu 10 tahun, wilayah pesisir mengalami akresi. Hal ini dikarenakan proses sedimentasi dan kegiatan reklamasi. Faktor yang mempengaruhi perubahan garis pantai pada wilayah pesisir Jakarta Utara yaitu sedimentasi dan kegiatan reklamasi. Akresi terjadi pada zona 2 dan 3 tahun 1990, zona 1 dan 3 tahun 2000, zona 2 dan 3 tahun 2010, dan zona 1, 2, dan 3 tahun 2021. Abrasi terjadi pada zona 1 tahun 1990, zona 2 tahun 2000, dan zona 1 tahun 2010. Berdasarkan kondisi tersebut pesisir DKI Jakarta mengalami perubahan yang cukup dinamis, hal ini berdampak pada kemampuan wilayah pesisir untuk mengantisipasi perubahan iklim diantaranya kenaikan muka air laut.
PEMANFAATAN LIMBAH MASKER UNTUK BUDIDAYA TANAMAN RUMAH Herlina, Liana; Kawanda, Aksan; Siregar, Pratama Haditua R; Endah Kurniyaningrum; Mahardika, Diky Bayu
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i1.17978

Abstract

Masker sekali pakai merupakan Alat pelindung diri yang banyak digunakan selama pandemi COVID-19 hingga saat ini, limbah ini akan merusak ekosistem lingkungan jika tidak tepat dalam pengelolaannya. Limbah masker sekali pakai berasal dari bahan polipropilen (PP) yang merupakan salah satu jenis limbah plastic sehingga memerlukan porses dalam pengelolaan sampahnya sehingga tidak menimbulkan pencemaran. Pengabdian Masyarakat yang berbentuk sosialisasi ini dilaksanakan pada masa pandemic Covid-19. Untuk membantu program pemerintah dalam penanggulangan sampah khususnya sampah medis yakni masker sekali pakai pada skala rumah tangga yaitu pemanfaatan limbah masker untuk budi daya tanaman dengan system vertikultur. Sosialisasi ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam budi daya vertikultur dengan memanfaatkan limbah masker sekali pakai untuk membantu ketahanan pangan dan ekonomi di masa pandemic dengan ramah lingkungan. Hasil yang diperoleh Penggunaan limbah masker sebagai media tanam dapat memberikan manfaat ganda dengan mengurangi limbah dan memanfaatkannya untuk budidaya tanaman di rumah, pemanfaatan limbah masker untuk budidaya tanaman di rumah dapat menjadi cara kreatif untuk memanfaatkan masker yang tidak terpakai dan berkontribusi pada praktik berkebun yang ramah lingkungan dan pemanfaatan Budi daya vertikultur bisa menjadi alternatif usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan pada masa pandemic covid-19.
KONSULTASI DESAIN PENTINGNYA SIRKULASI UDARA YANG BAIK DI RUANG LUAR KOMUNAL Inavonna, Inavonna; Rosnarti, Dwi; Herlina, Liana; Kusumawati, Lili
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i2.18496

Abstract

Jumlah penduduk di Kelurahan Petamburan adalah 21,3% dari jumlah keseluruhan penduduk di Kecamatan Tanah Abang. Kelurahan Petamburan merupakan kelurahan yang memiliki tingkat kepadatan paling tinggi di kecamatan Tanah Abang. Namun juga terdapat RW yang sangat aktif didalam organisasi masyrakatnya. RW tersebut adalah RW. 03 dimana RW ini juga yang merupakan RW terpadat dalam satu kelurahan Petamburan. RW ini terdiri dari 16 RT, dari jumlah RT dalam satu RW sangatlah beralasan jika dikatakan wilayah RW ini sangat padat. Satu RT terbentuk karena ada minimal 37 kepala keluarga. Dengan kondisi perumahan yang cukup padat, maka ruang luar yang ada selain berfungsi sebagai jalur pedestrian tetapi juga difungsikan sebagi ruang komunal. Dari pengamatan sementara, ruang bersama atau komunal dan jalur pedestrian yang sehari-hari digunakan, beberapa tempat terasa sirkulasi udaranya kurang. Permasalahan yang timbul di masyarakat RW 03 kelurahan Petamburan Jakarta Pusat, yang diangkat sebagai fokus dari program pengabdian masyarakat kali ini adalah rendahnya kualitas sirkulasi udara di ruang luar komunal, karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran kolektif serta terbatasnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk memperbaikinya. Tujuan yang hendak dicapai pada tahap ini adalah membuka wawasan masyarakat akan pentingnya ruang luar komunal yang sehat dan dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana berbiaya murah. Agar supaya terbangunnya kesadaran warga untuk berinisiatif mewujudkan fisik ruang luar komunal dengan menerapkan desain tepat guna memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
PEMASANGAN LAMPU TAMAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNARIF DI KELURAHAN BENDUNG KOTA SERANG Irlan, Ade Okvianti; Herlina, Liana; Hermawan, Fahmy; Kurniyaningrum, Endah; Rizkina, Salwa Zahra; Herprioningrum, Maharani
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i2.18685

Abstract

Solar cell are a technology that converts sunlight into electrical energy. Solar energy can produce up to 156.486 MW of power, a langer amount when compared to other renewable energy sources. Indonesia is a country located in the equatorial route, which receives sufficient amount of sunlight throughout the year, with an average eye-day radiation intensity of about 4.8 kWh/m2 per day throughout Indonesia. Especially in the Jakarta area, the DKI Provincial Government had released the Governor’s Instruction (InGub) Number 66 of 2019 on air quality control, one of the points of the InGub is the installation of PLTS to minimize air pollution in Jakarta. The Jakarta Provincial Government will instal solar panels in local government buildings, school buildings, sports halls and health facilities. DKI Education Agency Head Ratiyono said that there are now 100 schools that have installed solar panels.  The method used is a presentation using a power point on how to apply solar panels so that the material can reach participants using attractive visuals and direct practice. By continuing the program of DKI Provincial Government, therefore, as academicians we try to provide understanding, socialization and piloting PLTS in Serang enviroment, Banten. The pilot was implemented for garden lights in Kelurahan Bendung, this was because the field in Kelurahan Bendung was large and had minimal lighting.
PEMANFAATAN SERBUK CANGKANG KERANG SIMPINGSEBAGAI SUBSITUSI PASIR Aziz, Muhamad Rifqi; Aziz, Rifqi; Abdilla, Raihan; Rickianto, Rio; Yoladissa, Naviera; Herlina, Liana; Mahendra, Andhika
INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD) Vol 7 No 2 (2024): INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/10.25105/cesd.v7i2.21644

Abstract

The increase in the demand for concrete materials has triggered the mining of stone, which is a constituent material of concrete as sand, resulting in a decrease in the amount of natural resources available for concrete construction purposes. The composition of concrete consists of fine aggregate, coarse aggregate, cement, water, and additives. The use of scallop shell powder as a sand substitute encourages the utilization of local materials, and shows concern for the environment. This study aims to determine the comparison of the compressive strength value of normal concrete with the compressive strength value of concrete using scallop shell powder by 2.5%, 5%, 7.5% and 10% of the number of test specimens as many as 20 samples.The method used in this research uses experimental methods in the laboratory. The specimens used werecylinders with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm. The planned concrete quality is f'c = 30 Mpa.The compressive strength of normal concrete is 16.7 MPa at the age of 28 days and the compressivestrength of shell concrete with a composition of 2.5%, 5%, 7.5%, and 10 produces a compressive strengthof 11.6 MPa; 14.7 MPa; 13.72 MPa, and 12.45 MPa at the age of 28 days. The results of the study indicate that the lower the proportion of shell powder, the higher the compressive strength value, but it cannot exceed the compressive strength value of normal concrete. 
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN MENGGUNAKAN EPA-SWMM DI DAS KRUKUT Firmansyah, Arief; Kurniyaningrum, Endah; Herlina, Liana; Misshuari, Imas Wihdah; Amin, Rais
INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD) Vol 7 No 2 (2024): INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/10.25105/cesd.v7i2.21759

Abstract

Flooding in Jakarta, a lowland area traversed by several rivers, has become a recurring challenge due to increased development, business activities, and land-use changes. This study aims to calculate the design flood discharge for various return periods and analyze the impact of land-use changes on flooding in the Krukut River Basin. The analysis utilized ArcGIS for land-use changes and EPA-SWMM for hydrological and hydraulic simulations. Results indicate that changes in land cover have led to an increase in flood discharge, for instance, in the 2-year return period from 106.01 m³/s (2006) to 108.25 m³/s (2017), and in the 100-year return period from 204.61 m³/s (2006) to 208.93 m³/s (2017). Mitigation efforts, such as the implementation of infiltration wells, were effective in reducing flood discharge, with EPA-SWMM simulations showing a reduction in the 100-year return period from 208.93 m³/s to 186.22 m³/s. This study recommends the implementation of infiltration wells and the enforcement of spatial planning regulations (RTRW) as conservation strategies to mitigate flood risks in the Krukut River Basin.
Pengaruh Curah Hujan terhadap Ketersediaan Air pada DAS Bogowonto Rinanti, Astri; Herlina, Liana; Kurniyaningrum, Endah; Adhi Kurniawan, Mochamad; Primahessa, Angga; Dwiki Komara, Kresna; Difa Faluty, Mutiara; Wihdah Misshuari, Imas
SAINSTEK Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v12i2.259

Abstract

DAS Bogowonto merupakan salah satu DAS di Jawa Tengah. Isu pemanasan global akan berdampak pada perubahan iklim. Curah hujan merupakan salah satu parameter dari iklim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas data hujan, mengetahui adanya indikasi perubahan iklim terhadap curah hujan dan hujan wilayah serta ketersediaan air di DAS Bogowonto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui validitas data hujan adalah metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums). Karakteristik hujan dan perubahan distribusi hujan dianalisis dengan uji statistik, yaitu uji rata-rata dengan uji-t, uji kesamaan jenis varian sampel dan uji varian populasi dengan uji-F. Data hujan diambil dari Stasiun Sapuran, Stasiun Guntur, Stasiun Tanjungsari dan hujan wilayah DAS Bogowonto. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ketiga stasiun hujan adalah panggah. Rata-rata curah hujan tahunan antara periode 1 dan 2 di masing-masing stasiun hujan dan hujan wilayah menunjukkan tidak ada beda nyata. Hasil analisis statistic dengan menggunakan curah hujan total tahunan, bulan basah (DJF), bulan kering (JJA), dan bulan peralihan (MAM & SON) menunjukkan bahwa terjadi perubahan distribusi curah hujan yang cukup signifikan berdasarkan nilai rata-rata dan varian sehingga Terdapat bulan-bulan antara kebutuhan dan ketersediaan memiliki selisih yang tidak banyak yaitu Juli hingga Oktober dimana pada bulan-bulan tersebut memiliki intensitas curah hujan yang tidak stabil terjadi karena curah hujan pada bulan-bulan tersebut rendah (20-50mm) dengan karakteristik curah hujan di bawah normal (31%-50 %).