Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MENELUSURI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN OVO PADA PELANGGAN GRAB MAHASISWA IAIN SURAKARTA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Fajar, Bagus Mutiara; Lutfiyani, Lutfiyani; Mirati, Titik
Academica : Journal of Multidisciplinary Studies Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.771 KB)

Abstract

This research aimed to find out the factors that influence the use of OVO in Grab customers. The informant in this research is students of IAIN Surakarta, Faculty of Economics and Islamic Business, class of 2016. Data collection techniques by using in-depth interviews to 10 informants. The analysis techniques by using descriptive qualitative method that is useful to provide facts and data. The result showed the factors that influenced the interest in using OVO in Grab customers of IAIN Surakarta student Faculty of Economics and Islamic Business were due the ease, benefit, price value, and social factor.Keyword : interest using OVO; grab.
MANAJEMEN PENDIDIKAN AKHLAK Sriwardona; Lutfiyani, Lutfiyani; Septiana, Yulda Dina; Yenni, Yenni; Salman, Salman; Nofrizal, Nofrizal
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 13 No. 1 (2023): TARBIYA ISLAMIA
Publisher : Islamic Education Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/tarbiya.v13i1.2481

Abstract

Students of SMKN 1 Pasaman are multicultural because they have a variety of educational backgrounds, languages, religions, ethnicities and cultures. The diversity of students is not something that prevents the school from fostering the morals of its students. The principal of SMKN 1 Pasaman fosters the morals of multicultural students through the management of moral education. This research is interesting to study with the aim of describing the management of moral education for multicultural students that accumulates in planning, organizing, implementing, controlling, and evaluating moral education. This qualitative research uses a descriptive method with data collection techniques of observation, interviews and documentation, the data collected is analyzed and tested for validity through triangulation. The results of his research that 1) moral education is carried out through careful planning and written in the RPP, 2) it is organized that all parties have an obligation to foster the morals of multicultural students, 3) implementation of moral education for multicultural students a) carried out by the homeroom teacher directly b) moral development by the homeroom teacher with the subject teacher, c) moral development in collaboration with the homeroom teacher and the counseling teacher, d) student moral development with school leaders, e) coaching student morals with parents, 4) control and supervision are also carried out directly and indirectly, systematic 5) evaluation of moral education begins with guidance, direction, guidance, sanctions and cooperation
Five Boarding School Activities in Educating Students' Character Daulay, Winni Elmina; Lutfiyani, Lutfiyani; Rozaq, M. Abdur; Lestari, Prawidiya; Ramadhani, Mutiara Suci; Kaema, Muhammad Tolal
Al-Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 8 No. 1 (2023): January
Publisher : STAI YAPTIP Simpang Empat Pasaman Barat Indonesia in collaboration with International Islamic Studies Development and Research Center (IISDRC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One effort to shape the character of students is through activities at boarding school. These activities include; curricular, extracurricular, leadership, sports, social and humanitarian activities, arts and culture, health and welfare, and deliberation. Boarding schools can be part of a wider educational ecosystem to prepare children to become responsible, ethical citizens and have good social skills. This research aims to determine whether boarding school activities in educating the character of students in Islamic education institutions can produce strong and positive characters in everyday life. This research uses qualitative methods with a case study approach (case study design). Data sources were taken from thirty people consisting of; one principal, one curriculum representative, three dormitory supervisors, five parents of students, five members of the community, and fifteen students who were conducted using in-depth interviews were selected using the technique of purposive sampling. Furthermore, in this research, there are five boarding school activities in educating students' character in Islamic education institutions, including: first; extra-curricular activities form creative, independent, disciplined, and religious character. Second, sport: builds a healthy body and soul, appreciation for achievement, and enthusiasm. Third, social and humanitarian: hard work, tolerance, social concern, love of peace. Fourth, arts and culture: creativity, love of the country, responsibility. Fifth, religion: religion, discipline, independence, and responsibility. From the five boarding school activities, it is hoped that students will be accustomed to implementing strong Islamic religious-based character values ​​as preparations for future life.
PROFESI PENDIDIK DALAM PERSFEKTIF HADITS Lutfiyani, Lutfiyani; Elvia Roza, Finni
Jurnal Al-Karim : Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Al-Karim - Maret 2022
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.586 KB)

Abstract

Kajian profesi guru dalam persfektif hadits menjadi hal yangmenarik dalam ajaran Islam disebabkan penghargaan Islam yang sangattinggi terhadap guru. Begitu tingginya penghargaan itu sehinggamenempatkan kedudukan guru setingkat dibawah Nabi dan Rasul,dalam beberapa riwayat hadis mereka mendapat julukan warâtsatual-anbiyâ (pewaris para nabi), dan diibaratkan keunggulan merekadibandingkan dengan yang lain, seperti bulan purnama di tengahtengah bintang.Tujuan dari penulisan kajian ini adalah untuk mengetahui tentangbagaimana profesi guru dalam persfektif hadits, dari penjelasan dalamkajian ini diharapkan dapat gambaran tentang yang jelas tentang profesiguru dalam persfektif hadits.Jenis penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Yaknipenelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasidengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruangperpustakaan, misalnya berupa; buku-buku, majalah, naskah-naskah,catatan, kisah sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain.Hasil penelitian bahwa tugas pendidik dalam hadis tidak hanyasebagai pengajar, yaitu guru bukan sekedar memberikan ilmu ataupengalihan ilmu kepada peserta didiknya, akan tetapi guru sebagaipendidik, yaitu guru berkewajiban menanamkan nilai-nilai kebajikanseperti akhlak, etika, moral dan lain sebagainya. Sedangkan etikaguru menurut hadis yaitu guru sebagai teladan/idola, sumber inspirasiserta menanamkan sifat-sifat mulia yang lain agar peserta didik menjadiinsan kamil.
MENGGUNAKAN BAHASA, PENAMPILAN, GERAK DAN WAKTU SELANG DALAM PEMBELAJARAN Aslamiyah Nasution, Suaibatul; Nengsih, Heria; Marzuki, Marzuki; Lutfiyani, Lutfiyani
Jurnal Al-Karim : Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Al Karim : Maret 2023
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.091 KB)

Abstract

Mengajar adalah satu pekerjaan profesional yang menuntut kemampuan yang kompleks untuk dapat melakukannya. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilainilai. Sebagaimana halnya pekerjaan profesional yang lain, pekerjaan seorang guru menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak setiap orang mampu melakukan pekerjaan tersebut sebagaimana mestinya. Ada seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Perangkat kemampuan tersebut disebut kompetensi guru. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial. Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus (most spesific instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional
KONSEP PEMBINAAN PROFESINALISME GURU Aini, Sukma; Rahman, Abdul; Lutfiyani, Lutfiyani
Jurnal Al-Karim : Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Al Karim : September 2023
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengajar merupakan suatu profesi yang memerlukan keterampilan khusus dan tidak dapat dilakukan apabila seseorang tidak terlatih dalam bidang pendidikan. Guru yang profesional memegang peranan penting dalam menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan siswa yang lebih baik. Pendidikan abad 21 menekankan pada kualitas guru yang profesional untuk menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas dan peserta didik yang lebih berkualitas. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan langkah-langkah strategis dalam mengembangkan guru profesional. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian bibliografi dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan penelitian bibliografi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan. Hasil dari penelitian ini, yaitu: 1) indikator keberhasilan guru yang profesional dapat dilihat dari kualitas proses maupun dapatmenguasaihasil belajar dari peserta didik yang merupakan tanggung jawab dari seorang guru; 2) guru harus menguasai kompetensi keguruan; dan 3) terdapat berbagai upaya dalam meningkatkan profesionalisme guru. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Lutfiyani, Lutfiyani; Syofrianisda, Syofrianisda; Tresna, Nurnia; Ramadhani, Widia
Jurnal Al-Karim : Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Al Karim Edisi September 2024
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media utama untuk mengintegrasikan pengetahuan baru. Pembelajaran Berbasis Proyek adalah pendekatan pembelajaran yang inovatif, menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan kompleks. Yang guna nya untuk membantu siswa dalam investigasi pemecahan masalah, mengembangkan keterampilan berpikir, dan menghasilkan produk nyata yang bermakna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa, siswa menjadi aktif dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini menggunakan metode library research yang mana sumber acuan nya dari buku-buku atau jurnal-jurnal yang bisa di pertanggung jawabkan ke absahan nya.
Gerakan Pembersihan Pantai Untuk Mengurangi Sampah Di Kawasan Pantai Pulau Pigago Pasaman Barat Lutfiyani, Lutfiyani; Fitria, Mita; Septiana, Yuda Dina; Kurnia, Ridho; Yenni, Yenni; Hamdan, Hamdan
Abdimas Indonesian Journal Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Civiliza Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59525/aij.v4i2.522

Abstract

Garbage and environmental pollution are one of the problems faced in the coastal area of ​​Pigago Island, which is located in West Pasaman Regency. One solution to deal with this problem is to encourage people to be more aware of the dangers of rubbish by socializing and carrying out rubbish cleaning activities around the beach area. The activity carried out was to clean the beach in the Pigago Island area. This service method combines theory and practice. In the theory section, material is presented through a presentation followed by a question and answer session to clarify understanding. Meanwhile, in the practical part, participants participate directly in beach cleaning activities by cleaning up rubbish in the beach area. This activity was attended by as many as 120 participants consisting of lecturers and students from STAI YAPTIP West Pasaman. This activity was carried out well and smoothly according to plans and objectives. This activity began by coordinating with the local government and then continued with cleaning the surrounding beaches. Apart from that, this activity also aims to increase the attractiveness of tourists so that they are more interested in visiting.
The Role of Professional Ethics Courses in Producing Prospective Islamic Religious Education Teachers with Character Iswandi, Iswandi; Syarnubi, Syarnubi; Rahmawati, Ulfah; Lutfiyani, Lutfiyani; Hamrah, Desi
INJIES: Journal of Islamic Education Studies Vol. 1 No. 2 (2024): December
Publisher : STKIP Pesisir Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34125/injies.v1i2.9

Abstract

Educator ethics is a moral basis that directs the behavior and actions of educators in carrying out their duties. An educator or prospective educator needs to prioritize main principles such as justice, integrity and character development and apply these values ​​in the learning process. This research aims to identify important characters that must be formed in students so that they can become prospective Islamic Religious Education (PAI) teachers who have good morals and are relevant to the demands of the times. A professional educator does not only depend on material, but also on moral qualities and the application of a professional code of ethics. This research uses a qualitative descriptive method, which describes real situations or phenomena. The research was carried out at STAI YAPTIP West Pasaman in the Islamic Religious Education study program, with a sample of sixth semester students from the class of 2021. The sampling technique used was purposive sampling (based on objectives). Research instruments include questionnaires and interview guidelines. The results of the research show that through optimally designed educational professional ethics lecture activities, students' character values ​​can increase from less active to more active. This research reveals that professional ethics courses play a very important role in forming student character, lecturers contribute with affective assessments to instill character, students need role models from lecturers, and lecturer behavior has a significant impact on student character development. The character of today's students requires further improvement.
PENGEMBANGAN EKONOMI PEREMPUAN NELAYAN DI NAGARI SASAK RANAH PASISIE: PENDEKATAN PARTISIPATIF DAN GERAKAN JULO-JULO Husni Fadlan, Amul; Lutfiyani, Lutfiyani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 9 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i9.3437-3451

Abstract

Nagari Sasak Ranah Pasisie di Kabupaten Pasaman Barat, yang sebelumnya masuk dalam kategori 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal), telah menunjukkan beberapa perubahan sosial-ekonomi sejak dikeluarkan dari kategori tersebut pada tahun 2019. Berbagai sumber daya yang dimiliki dari hasil laut berupa ikan, udang, memiliki paasar ikan dan tempat pendaratan ikan, jumlah kunjungan pariwisata yang cukup tinggi, hasil pertanian dan perkebunan juga tinggi, pertambangan, peternakan, seni budaya seperti orgen tunggal, tari, ronggeng, pencak silat, julo-julo dan lain sebagainya. Dari berbagai sumber daya tersebut belum termanfaatkan dengan baik.  Pendampingan ini berfocus terhadap perempuan nelayan karena  perempuan di sini banyak terlibat dalam berbagai aspek perikanan, mulai dari penjualan ikan, pengolahan hasil ikan, hingga pemasaran. Namun, perkembangan signifikan masih belum terlihat. Pendampingan ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan nelayan melalui Gerakan Julo-Julo guna memperkuat ekonomi lokal. Pengabdian ini dilakukan menggunakan metode PAR (Participatory Action Research), dengan melibatkan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan dalam pengelolaan ikan, pengemasan, dan pemasaran. Data dikumpulkan melalui observasi, FGD (Focused Group Discussion), dan wawancara sesuai strategi yang ada dalam metode PAR. Selanjutnya pelaksanaan pengabdian pemberdayaan perempuan nelayan ini dimulai dari FGD untuk melihat potensi daerah, Pengorganisasian kelompok, Sosialisasi kesehatan dan kelayakan pangan serta perizinan usaha Rumah Tangga, sosialisasi pengembangan kewirausahaan , pelaksanaan pelatihan pengolahan ikan, kemudian pelatihan pengemasan dan pelabelan produk kemasan, terakhir adalah pelatihan pemasaran produk melalui online shop melalui took online shopee, lazada, IG, Tik Tok dan lain sebagainya. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan nelayan melalui pelatihan dan pendampingan mampu meningkatkan kualitas produk, pengetahuan manajemen keuangan, serta keterampilan dalam pemasaran online dan offline. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat nelayan di Sasak Ranah Pasisie, serta memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan alam di daerah tersebut.