Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KAJIAN HADITH TENTANG SALAM DALAM BUKU FIQIH LINTAS AGAMA (FLA) Syofrianisda, Syofrianisda
UNIVERSUM Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/universum.v11i1.590

Abstract

The background of this study is based on hadith riwayah of Muslim through Abu Hurairah about the Prophet’s prohibition to start saying salam to Jewish and Christian people. “Don’t start to say salam to Jewish and Christian people. If you greet one of them on the street, urge him to the side”. This hadith is understood by some writers showing the hard, cruel and frightening side of Islam. Moreover, they reject and abandon the hadith’s validity. They argue that this hadith is not suitable with the Islamic foundation that stresses on peace. The writer is interested in discussing this problem since there is no in depth study on some writers’ understanding especially in greeting to non-muslim. Besides, Hartono Ahmad Jaiz has been criticized their idea through books Preventing the Dangerous of Liberal Islamic Network (JIL) and Inter Faith Fiqh (FLA). However, Hartono seems to focus on pluralism verses only. Meanwhile, in tradition of his understanding, he often comments more on hadith related to interfaith problem. Therefore, this thought is strongly possible to develop in the future. It is proved by the development of pluralism study recently. Keywords: Hadith, salam, interfaith fiqh
KARAKTERISTIK PAKAIAN WANITA MUSLIMAH DALAM TINJAUAN AL-QUR’AN DAN HADIS Syofrianisda, Syofrianisda
Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.091 KB) | DOI: 10.31958/istinarah.v2i1.2160

Abstract

Permasalahan ini dilatarbelakangi oleh bentuk pengungkapan istilah pakaian dalam al-Qur?an cendrung menggunakan istilah dalam bahasa Arab, jika ditafsirkan dengan bahasa Indonesia, maka pakaian yang harus dipakai oleh semua orang termasuk orang Indonesia harus memakai pakaian yang sesuai dengan budaya Arab. Realita yang terjadi pada masyarakat Indonesia pada saat ini adalah memakai pakaian yang tidak sesuai dengan budaya Arab. Sementara dalam al-Qur?an tidak banyak ayat yang membahas tentang masalah pakaian dan etika dalam berpakaian yang sesuai dengan standar syar?i, perlu rujukan lain yang dapat dijadikan sebagai sumber yang qath?i tentang masalah ini baik dari tafsir, hadis, fiqih dan lain-lain.
KAJIAN HADITH TENTANG SALAM DALAM BUKU FIQIH LINTAS AGAMA (FLA) Syofrianisda, Syofrianisda
UNIVERSUM : Jurnal KeIslaman dan Kebudayaan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/universum.v11i1.590

Abstract

The background of this study is based on hadith riwayah of Muslim through Abu Hurairah about the Prophet’s prohibition to start saying salam to Jewish and Christian people. “Don’t start to say salam to Jewish and Christian people. If you greet one of them on the street, urge him to the side”. This hadith is understood by some writers showing the hard, cruel and frightening side of Islam. Moreover, they reject and abandon the hadith’s validity. They argue that this hadith is not suitable with the Islamic foundation that stresses on peace. The writer is interested in discussing this problem since there is no in depth study on some writers’ understanding especially in greeting to non-muslim. Besides, Hartono Ahmad Jaiz has been criticized their idea through books Preventing the Dangerous of Liberal Islamic Network (JIL) and Inter Faith Fiqh (FLA). However, Hartono seems to focus on pluralism verses only. Meanwhile, in tradition of his understanding, he often comments more on hadith related to interfaith problem. Therefore, this thought is strongly possible to develop in the future. It is proved by the development of pluralism study recently. Keywords: Hadith, salam, interfaith fiqh
METODE PEMAHAMAN MUHAMMAD SYAHRÛR TERHADAP AYAT-AYAT HUKUM Syofrianisda Syofrianisda; Dewi Murni
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.152 KB) | DOI: 10.32495/.v5i1.127

Abstract

Syahrûr as instigators of techniques can also be viewed as an observer of Islamic science, especially concerning the interpretation of legal verses of the famous al-hudud nazhariyyah theory (theoretical limit). Nazhariyyahal-Hudûd Muhammad Syahrûr is the ordinance of God against the limits of his terms in the Qur'an that should not be exceeded. The limit is there are six forms, namely the minimum limit, the maximum limits, maximum and minimum limits, minimum limits as well as maximum limits, maximum limits are close to straight lines and minimal restrictions that may be skipped but the maximum limit should not be skipped. Nazhariyyahal-Hudud foundation drawn from the word hudûd contained in the al-Quran al-Nisa 'verse 13, and in operational use Linguistic structuralism approach. This theory can be applied among others in the problems mahram who put in a minimum limit, the penalty of hand amputation for theft as the perpetrators of the maximum limit, the problem of polygamy in the position of minimum and maximum limits, penalty 100 times flogging for adultery as well as limit the maximum threshold, the physical relationship between men and women in positions close to the maximum limit straight line, and the permissibility of interest does not reach 100% is charged to those who have capital as the minimum limit that may be skipped and the maximum limits that should not be skipped.
KESETARAAN GENDER MENURUT Al-QURAN Dewi Murni; Syofrianisda Syofrianisda
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.197 KB) | DOI: 10.32520/syhd.v6i1.203

Abstract

Pembicaraan mengenai isu gender sudah banyak dikumandangkan baik dikalangan umum maupun di kalangan akademisi khususnya di Indonesia. Fokus pembicaraan ada yang bersifat umum, terutama menyangkut hak-hak dan pemberdayaan perempuan. Dan, ada yang bersifat khusus, termasuk dalam pemikiran Islam, yaitu penafsiran ayat-ayat terkait masalah perempuan. Beberapa kritikan terhadap perspektif gender dalam Al-Quran, umumnya dialamatkan kepada penafsiran tentang teks-teks tersebut oleh beberapa mufassir yang dinilai bersikap diskriminatif terhadap perempuan. Pemahaman mengenai sejauh mana obketivitas dan kejernihan kritikan tersebut, dapat dilakukan dengan memahami terlebih dahulu mengenai makna gender, kemudian menelusurinya lewat penafsiran Al-Quran, Sunnah dan penakwilan bahasa (isyari) . Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa esensi dari perspektif gender adalah ide tentang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Ide kesetaraan sesuai dengan prinsip dasar agama Islam sebagai rahmatan lil alamin, yang berarti juga termasuk rahmat bagi perempuan tanpa terpasung hak-haknya hanya dikarenakan berjenis kelamin perempuan.
Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam Islam Syofrianisda Syofrianisda; M Arrafie Abduh
Jurnal Ushuluddin Vol 25, No 1 (2017): January - June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v25i1.2559

Abstract

Salah seorang tokoh cendekiawan muslim yang berhasil mengkompromikan dan mengintegrasikan antara tasawuf dengan syari’at menjadi konstruksi yang sangat memuaskan kalangan syar’i dan kalangan sufi adalah Imam al-Ghazali (1058-1111), melalui karya monumentalnya Ihyā’ Ulūm al-Dīn menawarkan sufisme yang dinamis dan kreatif dengan melihat kehidupan sebagai proses untuk mencapai penyempurnaan diri yang harus dilalui melalui aktivitas yang kreatif. Kitab Ihyā’ Ulūm al-Dīn mendapat sambutan antusias dari kalangan Islam, karena al- Ghazali mengelaborasi tasawuf dalam al-Qur’an dan Sunnah, sehingga Mir Valiuddin menulis disertasinya, The Qur`anic Sufism (Sufisme dalam al-Qur`an). Ia menyuguhkan konsep cinta (mahabbah), tauhīd (monoteisme), makhafah (takut) dan ma’rifah (pengetahuan). Di antara tokoh sufi terbesar yang terpengaruh oleh al-Ghazali ialah Muhyiddin Ibn Arabi (1165-1240) tentang perwujudan Tuhan secara keseluruhan alam nyata dan alam ghaib, kemudian al- Sya’rani (w.973/1585) salah seorang pengikut tarekat Syadziliyah (didirikan oleh al-Syadzili, w.656/1258) tentang akhlak bahwa hidup yang baik terletak pada pengabdian terhadap orang lain. Di samping itu, karya-karya al-Ghazali juga mempengaruhi penulis Kristen terbesar pada abad pertengahan, yaitu St. Thomas Aquinas (1225-1274) tentang konsep Beatic Vision. Penulis generasi Kristen selanjutnya yang dapat dijumpai adanya dampak al-Ghazali adalah mistikus Perancis Pascal (1623-1662) tentang intuisi, yaitu hanya hati yang sadar akan Tuhan dan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang Tuhan, bukan pikiran.
Respon Al-Qur’an tentang Permasalahan Seputar Gender Syofrianisda Syofrianisda
An-Nida' Vol 44, No 1 (2020): January - June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v44i1.12504

Abstract

Pembicaraan  mengenai isu  gender  sudah  banyak  dikumandangkan baik dikalangan umum maupun di kalangan akademisi khususnya di Indonesia. Fokus pembicaraan ada yang bersifat umum, terutama menyangkut hak-hak dan pemberdayaan perempuan. Dan, ada yang bersifat khusus, termasuk dalam pemikiran Islam, yaitu penafsiran ayat-ayat terkait masalah perempuan. Beberapa kritikan terhadap perspektif gender dalam Al-Qur’an, umumnya dialamatkan kepada penafsiran tentang teks-teks tersebut oleh beberapa mufassir yang dinilai bersikap diskriminatif terhadap perempuan. Pemahaman mengenai sejauh mana obketivitas dan kejernihan kritikan tersebut, dapat dilakukan dengan memahami terlebih dahulu mengenai makna gender, kemudian menelusurinya lewat penafsiran Al-Qur’an dan Sunnah. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa esensi dari respon Al-Qur’an terhadap permasalahan gender adalah ide tentang adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Ide kesetaraan tersebut sudah tentu harus sesuai dengan prinsip dasar agama Islam sebagai rahmatan lil alamin, yang berarti juga termasuk rahmat bagi perempuan tanpa terpasung hak-haknya hanya dikarenakan berjenis kelamin perempuan
Analisis Faktor-Faktor Penentu Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah Di PT. Bprs Ampek Angkek Candung Cabang Pasaman Barat Eriawati, Yossi; Tasya Andria Nella; syofrianisda, Syofrianisda
At Tasyri'i : Jurnal Program Studi Perbankan Syariah Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal At Tasyri'i Juli Desember 2021
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang pada penelitian ini di PT Bank Pembiayaan Rakyat SyariahCabang Pasaman Barat. Pada sebuah Faktor penentu nasabah yaitu faktor penentunasabah merupakan proses pengambilan keputusan pembelian nasabah dipengaruhioleh faktor sumber daya nasabah, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, gayahidup. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan nasabahseorang di antaranya yaitu : faktor keadaan ekonomi, gaya hidup, religius. Jasaperbankan ialah suatu aktifitas ekonomi dalam sistem perbankan yangpelaksanaannya berdasarkan hukum islam.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Analisis Faktor-Faktor PenentuNasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah Cabang Pasaman Barat. Penelitianini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakanadalah regresi linier berganda.Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuosionermenggunakan penelitian lapangan (field research) dengn jumlah responden sebanyak50. Populasi dalam penelitian ini yaitu nasabah pada PT Bank Pembiayaan RakyatSyariah Cabang Pasaman Barat. Teknik pengumpulan data dilakukan denganpenelitian lapangan (Kuiesioner dan studi kepustakaan).Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antaravariabel keadaan ekonomi terhadap keputusan nasabah pada PT Bank PembiayaanRakyat Syariah Cabang Pasaman Barat dengan hasil nilai t sebesar 0.675 maka adapengaruh keadaan ekonomi terhadap keputusan nasabah pada PT. Bank PembiayaanRakyat Syariah Cabang Pasaman Barat sedangkan nilai signifikan sebesar 0.007.serta adanya pengaruh yang signifikan antara variabel gaya hidup terhadap keputusannasabah pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cabang Pasaman Barat, hasil nilai t sebesar 0.042 dengan nilai signifikan sebesar 0.758. dan adanya pengaruhsignifikan antara variabel religius terhadap keputusan nasabah, hasil nilai t sebesar0.032 dengan nilai signifikan 0.883 maka adanya pengaruh gaya hidup terhadapkeputusan nasabah pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cabang PasamanBarat.
BADAL HAJI DAN PUASA DALAM PERSPEKTIF HADIS syofrianisda, Syofrianisda
At Tasyri'i : Jurnal Program Studi Perbankan Syariah Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal At Tasyri'i Januari Juni 2022
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembahasan ini dilatarbelakangi oleh masalah yang muncul dikalanganmasyarakat ketika ada orang yang sudah mandaftar ibadah Haji, namun ketikawaktunya tiba, orang tersebut sudah meninggal dunia. Apakah bisa digantikanpelaksanaan ibadah haji orang tersebut atau tidak? Tulisan ini memaparkan teksteks hadis yang berkaitan dengan masalah badal haji dan meng-qadha puasa,bagaimana pendapat para ulama tentang hadis tersebut, apa yang dimaksuddengan badal haji dan puasa, serta hukum-hukum fikih yang muncul dari hadistersebut
ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MAN 3 PASAMAN BARAT PASCA PANDEMI COVID-19 Iswandi; Yenni, Yenni; syofrianisda, Syofrianisda; Sukma Wira, Andre
Jurnal Al-Karim : Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Al Karim : Maret 2023
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.294 KB)

Abstract

Pelaksanaan program tahfidz di SMPN 3 Duo Koto Jorong Pembangunan dilaksanakan 2 jam pelajaran setiap hari, Pembelajaran tahfidz ini diwajibkan bagi seluruh siswa, karena sudah termasuk ke dalam kurikulum, dalam pembelajaran tahfidz siswa dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelas VII khusus mempelajari tentang dasar-dasar ilmu tajwid tanpa menghafal, kelas VIII dan kelas IX sudah mulai menghafal ayat-ayat pendek di juz 30 dan masih diajarkan tentang ilmu tajwid. Materi dalam pembelajaran tahfidz di SMPN 3 Jorong Pembangunan adalah tentang dasar-dasar ilmu tajwid, baik makharijul huruf, hukum bacaan, dan mad. Sedangkan untuk materi hafalan, siswa menghafal ayat-ayat pendek di juz 30. Untuk menunjang keberhasilan program tahfidz di SMPN 3 Duo Koto Jorong Pembangunan pihak sekolah telah menyediakan fasilitas berupa ruang kelas, musalla, perpustakaan dan AlQuran. Evaluasi dilaksanakan ketika ujian semester dengan dua model ujian yaitu ujian lisan dengan cara menilai kemampuan membaca AlQuran siswa dan ujian tulisan dengan cara menilai kemampuan pemahaman siswa mengenai ilmu tajwid melalui soal-soal yang telah dibuat oleh guru. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program tahfidz di SMPN 3 Duo Koto Jorong Pembangunan adalah metode wahdah dan metode khitabah. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program tahfidz di SMPN 3 Duo Koto Jorong Pembangunan adalah berupa adanya dukungan dari pihak sekolah berupa penyediaan fasilitas untuk menunjang keberhasilan program tahfidz berupa ruang kelas, musalla, perpustakaan dan Al-Quran.  Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan program tahfidz yaitu:  Kurangnya waktu untuk menghafal dan murajaah yang hanya 2 jam pelajaran perminggu, Kurangnya kemampuan dasar siswa dalam membaca Al-Quran. Rasa malas siswa dan kurangnya motivasi siswa untuk menghafal dan mengulang hafalan. Proses pembelajaran yang membosankan dikarenakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang monoton tanpa ada kreatifitas.