Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Potensi Produksi Padi (Oryza sativa L.) pada Pola Curah Hujan Monsunal di Jawa Timur Milladina, Shofa Haditsa; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 8 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1201

Abstract

Beras sebagai sumber bahan pangan utama di sebagian besar penduduk Asia termasuk Indonesia. Sehingga sampai saat ini, beras akan tetap menjadi sumber pangan prioritas di Indonesia. Pemba-ngunan dalam sektor pertanian khususnya dalam subsektor tanaman pangan memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan masyarakat Indonesia (Kementan, 2016). Tantangan dalam bidang pertanian di Indonesia tidak hanya terjadinya konversi lahan pertanian, tetapi juga adanya anomali iklim. Salah satu unsur iklim yang dapat digunakan sebagai indikator dalam kaitannya dengan tanaman adalah curah hujan. Mengingat curah hujan merupakan unsur iklim yang fluktuasinya tinggi dan pengaruhnya terhadap produksi tanaman cukup signifikan. Jumlah curah hujan secara keseluruhan sangat penting dalam menentukan hasil (Anwar et al., 2015), terlebih apabila ditambah dengan peningkatan suhu, peningkatan suhu yang besar dapat menurunkan hasil. Penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2018 sampai dengan Juli 2018.Penelitian ini dilaksanakan di Kota Malang, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterpretasikan-nya. Pengumpulan data meliputi curah hujan, suhu udara, lama penyinaran matahari dan data produksi padi selama 22 tahun. Wilayah sampel dalam penelitian ini yaitu, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Sumenep. Data diolah dengan menggunakan Microsoft. Excel 2013 dengan tahapan menentukan nilai korelasi masing-masing variabel bebas, menentukan persamaan linier dan koefisien determinasi (R2) dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata unsur iklim (curah hujan dan lama penyinaran matahari) di Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang dan Kabupaten Nganjuk.
Pengaruh Jumlah dan Frekuensi Pemberian Air pada Hasil dan Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Granola Zulfahmi, Hafizh; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1222

Abstract

Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) saat ini mempunyai peran penting bagi perekonomian di Indonesia. Kondisi iklim yang semakin sulit diprediksi dan semakin berkembangnya jumlah penduduk dunia menyebabkan sulitnya keseimbangan antara ketersediaan dan permintaannya. Krisis pangan tersebut memicu berbagai negara untuk mulai mempertimbangkan bahan pangan alternatif, terutama bahan pangan berbasis karbohidrat. Kemudian saat ini di Indonesia sedang mengalami anomali iklim, dimana musim tidak tentu antara bulan basah maupun bulan kering. Sedangkan untuk menghadapi hal tersebut maka harus diketahui jumlah dan frekuensi air yang tepat bagi tanaman. Penelitian dilakukan di rumah kaca pada bulan April sampai dengan Juli 2018, di Agro Techno Park Universitas Brawijaya, Desa Sumber Brantas, Kota Batu. Terletak pada ketinggian 1609 m dpl, dengan suhu udara rata-rata 18 °C. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (splitplot) dengan jumlah pemberian air sebagai petak utama (J) dan frekuensi pemberian air sebagai anak petak (F). Masing – masing faktor terdiri dari 3 taraf yang diulang sebanyak 3 kali. Parameter pengamatan yakni parameter lingkungan mikro tanaman, pertumbuhan dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi nyata antara jumlah dan frekuensi pemberian air pada komponen lingkungan mikro yang meliputi : suhu tanah minimum, suhu tanah maksimum, kelembaban tanah maksimm, dan kelembaban tanah minimum. Pada komponen pertumbuhan tanaman meliputi: panjang akar, berat segar akar, berat kering akar, luas daun, serta berat kering total tanaman. Pada komponen hasil : berat umbi pada umur 120 hst. Pada hasil penelitian ini, tanaman kentang yang diairi sebanyak 900 mm/musim dengan frekuensi pemberian air satu hari sekali, menunjukkan hasil yang paling tinggi.
Pengaruh Sumber dan Proporsi Aplikasi Pupuk Nitrogen (N) pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bauji Ridwan, Mohamad; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 10 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1256

Abstract

Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman holtikultura yang termasuk ke dalam umbi lapis yang memiliki banyak manfaat. Manfaat dari Bawang merah yaitu sebagai bahan baku dan bahan obat-obatan. Tingginya manfaat tersebut menyebabkan permintaan bawang merah terus meningkat, dan perlu adanya berbagai upaya untuk meningkatkan produksi bawang merah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan cara perbaikan teknik budidaya. Perbaikan teknik budidaya tersebut yang harus diperhatikan yaitu pada penggunaan pupuk anorganik. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkombinasikan pupuk nitrogen yang digunakan petani yang bersumber dari Urea, ZA dan NPK Mutiara dengan proporsi dan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh berbagai sumber dan proporsi aplikasi pupuk N yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Blaru Kecamatan Badas Kabupaten Kediri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 - Januari 2019. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan mengkombinasikan sumber pupuk N dan proporsi pupuk N. Parameter yang diamati meliputi komponen pertumbuhan dan hasil bawang merah serta komponen panen bawang merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan NPK 100%, memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah yang lebih tinggi.
Pengaruh Kombinasi Aplikasi Kalium dan Beauveria bassiana pada Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Varietas Cilembu di Lahan Kering, Jatikerto Azizah, Azizah; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 12 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1294

Abstract

Ubi jalar cilembu adalah tanaman umbi yang saat ini mempunyai peran penting tidak hanya sebagai bahan pangan pengganti, tetapi juga sebagai sumber bahan baku industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi pupuk kalium dan waktu aplikasi B. bassiana yang tepat agar diperoleh pertumbuhan, hasil dan kualitas umbi ubi jalar varietas Cilembu yang terbaik di dataran rendah Jatikerto. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 hingga Maret 2019 di Agrotechno park Jatikerto. Penelitan menggunakan Rancangan Acak kelompok yang terdiri dari 12 perlakuan yaitu (P1) 75% kalium + B. bassiana 20 hst, (P2) 75% kalium + B. bassiana 35 hst, (P3) 75% kalium + B. bassiana 50 hst, (P4) 100% kalium + B. bassiana 20 hst, (P5) 100% kalium + B. bassiana 35 hst, (P6) 100% kalium + B. bassiana 50 hst, (P7) 125% kalium + B. bassiana 20 hst, (P8) 125% kalium + B. bassiana 35 hst, (P9) 125% kalium + B. bassiana 50 hst, (P10) 75% kalium + tanpa B. bassiana, (P11) 100% kalium + tanpa B. bassiana dan (P12) 125% kalium + tanpa B. bassiana dengan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Analisis data yang digunakan adalah uji F taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5% jika ada pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kalium dan B. bassiana memberikan pengaruh yang nyata pada parameter jumlah daun, bobot kering total tanaman, jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman, hasil panen per hektar, jumlah umbi mulus dan kandungan gula terlarut.
Pengaruh Pupuk Kalsium dan Giberelin pada Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Cabai Besar (Capsicum annuum) Rachma, Ariyadni Devi; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 12 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1298

Abstract

Cabai besar (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas sayuran yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi karena memiliki peran yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di industri pangan cabai dimanfaatkan untuk campuran beraneka bumbu masakan seperti bahan sambal dan yang lainnya, sehubungan dengan hal tersebut kebutuhan cabai yang tinggi belum dapat terpenuhi karena masih kurangnya persediaan cabai di dalam negeri. Beberapa upaya perlu dilakukan tidak hanya mengutamakan dalam segi kuantitas namun juga secara kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kalsium dan giberelin pada pertumbuhan, hasil dan kualitas buah cabai besar serta untuk mendapatkan dosis pupuk kalsium dan konsentrsi GA3 yang tepat pada pertumbuhan, hasil dan kualitas buah cabai besar. Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga November 2018 di Green House Kebun Percobaan Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pengamatan dilakukan secara non destruktif yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga dan umur berbuah, jumlah bunga, jumlah buah, persentase fruitset serta parameter pengamatan panen yang meliputi bobot buah per tanaman dan kualitas buah. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang nyata dari kombinasi GA3 dan Ca pada komponen pertumbuhan yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah, persentase fruitset serta parameter pengamatan panen yang meliputi bobot buah per tanaman dan kualitas buah.
Pengaruh Waktu Aplikasi dan Sumber Bahan Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale Var. Rubrum Rhizoma) Kurnia, Refri Fahmi; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1327

Abstract

Jahe merah merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis pada bagian rimpang. Permasalahan yang terjadi adalah kondisi tanah yang mengalami penurunan daya dukung lahan sebagai akibat tanah menjadi padat dan diikuti dengan pH masam. Pemberian bahan organik mampu memperbaiki kondisi tanah tersebut. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang waktu aplikasi dan sumber bahan organik yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah. Penelititan dilaksanakan di Agro Techno Park kebun Jatikerto Universitas Brawijaya Malang, November 2018 hingga April 2019.  Rancangan menggunakan Rancangan Petak Terbagi, sumber bahan organik sebagai petak utama yang meliputi pupuk kandang ayam, kompos azolla, dan kompos UB dan waktu aplikasi sebagai anak petak yang meliputi bersamaan tanam, 15 hari sebelum tanam dan 30 hari sebelum tanam. Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali dan diuji lanjut menggunakan BNJ 5%. Parameter komponen pertumbuhan meliputi bobot segar akar dan jumlah daun. Parameter komponen hasil meliputi jumlah anakan total, bobot segar total tanaman, dan bobot rimpang per hektar. Pemberian berbagai sumber bahan organik pada waktu aplikasi 30 hari sebelum tanam memberikan hasil terbaik.
PENGARUH WAKTU APLIKASI DAN SUMBER BAHAN ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE VAR. RUBRUM RHIZOMA) Kurnia, Refri Fahmi; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21176/protan.v8i2.1355

Abstract

Jahe merah merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis pada bagian rimpang. Permasalahan yang terjadi adalah kondisi tanah yang mengalami penurunan daya dukung lahan sebagai akibat tanah menjadi padat dan diikuti dengan pH masam. Pemberian bahan organik mampu memperbaiki kondisi tanah tersebut. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang waktu aplikasi dan sumber bahan organik yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah. Penelititan dilaksanakan di Agro Techno Park kebun Jatikerto Universitas Brawijaya Malang, November 2018 hingga April 2019.  Rancangan menggunakan Rancangan Petak Terbagi, sumber bahan organik sebagai petak utama yang meliputi pupuk kandang ayam, kompos azolla, dan kompos UB dan waktu aplikasi sebagai anak petak yang meliputi bersamaan tanam, 15 hari sebelum tanam dan 30 hari sebelum tanam. Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali dan diuji lanjut menggunakan BNJ 5%. Parameter komponen pertumbuhan meliputi bobot segar akar dan jumlah daun. Parameter komponen hasil meliputi jumlah anakan total, bobot segar total tanaman, dan bobot rimpang per hektar. Pemberian berbagai sumber bahan organik pada waktu aplikasi 30 hari sebelum tanam memberikan hasil terbaik.
Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) di Kabupaten Malang Ridho, Mochamad Nukman; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1386

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frustescens L.) adalah salah satu tanaman hortikultura yang tergolong keluarga Solanaceae yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tanaman ini banyak digemari masyarakat Indonesia, karena dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Kabupaten Malang merupakan salah satu kabupaten sentra yang berkontribusi dalam produksi cabai rawit di Jawa Timur yang mengahasilkan 22,316 ton dari 250,007 ton produksi cabai rawit pada tahun 2015. Keberhasilan budidaya tanaman cabai rawit sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim suatu tempat. Perubahan iklim menjadi permasalahan nyata yang tidak bisa dihindarkan. Perubahan iklim yang terjadi dapat berpengaruh terhadap hasil tanaman cabai rawit yang diakibatkan perubahan curah hujan, suhu dan kelembaban. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan dan pengaruh antara curah hujan, suhu, kelembaban udara, dan luas panen dengan produktivitas tanaman cabai rawit. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Juli–November 2019 di Kabupaten Malang, Jawa Timur.  Lokasi penelitian difokuskan pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Karangploso, Kecamatan Sumberpucung dan Kecamatan Pakis Pada penelitian ini digunakan 2 data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa data hasil wawancara dengan para petani tanaman cabai rawit dan data sekunder berupa data curah hujan, suhu, dan kelembaban pada tahun 2003-2018 dan data luas panen produktivitas tanaman cabai rawit tahun 2003-2018 dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang. Metode analisis yang digunakan ialah analisis korelasi dan regresi linear dengan menggunakan software SPSS 24. Hasil uji korelasi dan regresi curah hujan, suhu, dan kelembaban serta luas panen dengan produktivitas tanaman cabai rawit di Kabupaten Malang menunjukkan bahwa kelembaban udara memiliki pengaruh yang lebih besar.
Pengaruh Bobot Umbi dan Pemupukan Kalium pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Talas Mbote (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) di Lahan Kering Chriswanto, Deby Alfian; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1397

Abstract

Umbi talas mbote adalah satu diantara beberapa komoditas umbi-umbian yang berpotensi sebagai sumber bahan pangan alternatif. Dalam budidaya tanaman talas mbote biasanya petani menggunakan bahan tanam umbi dengan bobot umbi lebih kecil yang kurang nilai ekonomisnya, sedangkan umbi yang bobotnya lebih besar akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tanaman talas mbote biasanya ditanam di pekarangan, sehingga perhatian petani pada masalah unsur hara masih rendah. Berdasrkan hal tersebut dapat diketahui bahwa adanya kesamaan karakteristik pekarangan dan lahan kering yaitu tingkat kesuburan yang rendah. Pemupukan merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah. Unsur kalium sangat dibutuhkan dalam jumlah yang besar oleh tanaman umbi-umbian. Oleh karena itu, perlunya dilakukan percobaan tentang pengaruh bobot umbi dan pemupukan kalium. Hal ini bertujuan untuk mempelajari dan mendapatkan informasi mengenai pengaruh bobot umbi dan pupuk kalium pada pertumbuhan dan hasil tanaman talas di lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan November 2018 sampai dengan Mei 2019. Rancangan yang digunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil umbi yang maksimum sebesar 24,87 ton ha-1 pada bobot umbi 25-30 g diperlukan penambahan pupuk kalium sebesar 73% (197,8 kg KCl ha-1). Pada bobot umbi 35-40 g dengan peningkatan dosis kalium (67,75 kg KCl ha-1) menyebabkan turunnya hasil umbi sekitar 11,8 %. Sedangkan pada bobot umbi 45-50 g diperlukan dosis K sebesar 87% (235,8 kg KCl ha-1) untuk mendapatkan hasil umbi maksimum sebesar 20,82 ton ha-1.
KOMBINASI KOMPOS KOTORAN SAPI DAN PAITAN (Tithonia diversifolia L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) Pramudika, Gita; Tyasmoro, Setyono Yudo; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.656 KB) | DOI: 10.21776/103

Abstract

Seiring dengan meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan bahan makanan yang berkualitas mendorong  dikembangkannya sistem pertanian yang mengarah pada kelestarian lingkungan, aman dan sehat. Peluang dalam produksi pertanian organik, khususnya buah terung masih terbuka lebar hal ini didukung dengan permintaan buah terung yang terus meningkat 21,46 % per tahun.  Tanaman terung responsif terhadap penyerapan unsur hara makro seperti N, P dan K, selain itu pemenuhan kebutuhan tanaman terung dapat dipenuhi dengan penggunaan kompos kotoran sapi dan paitan (Tithonia diversifolia L.) sebagai bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aplikasi pupuk an-organik maupun organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman terung, serta untuk menentukan dosis kompos kotoran sapi dan paitan yang tepat pada tanaman terung agar diperoleh hasil yang paling tinggi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan september 2012 sampai dengan februari 2013 di lahan pertanian Ponpes Bahrul Maqhfiroh, Jl. Joyo Agung nomer 2 Tlogomas Kota Malang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik yang berupa kombinasi kompos kotoran sapi 75% + paitan 25%, dan perlakuan pupuk an-organik 100% menghasilkan pertumbuhan yang tidak berbeda nyata terhadap semua parameter pengamatan (luas daun, bobot kering daun, bobot kering batang, bobot kering akar, jumlah buah panen dan bobot segar buah panen). Kata kunci : Terung, kompos kotoran sapi, paitan, lahan organik
Co-Authors Abdul Aziiz Adwar Ardhi Pradana Agung Nugroho Agus Nurchaliq Agustin, Rema Ruska Akbar, Alfin Nur Alfaridzy, Rizky Anggriawan, Fahjar Apriliani, Iin Nur AR, Raisa Friska Ardani, Primarini Dayu Ardiani Husadilla Arga P.H., Bagus Harits Ariffin, Ariffin Arifin Arifin Ariska, Tri Aziiz, Abdul Azizah, Azizah Azizah, Nur Bagus Harits Arga P.H. Bambang Guritno Bambang Guritno Bayu, Pamungkas Budi Kusuma, Febrian Candra Choirunnisa, Adzra Chriswanto, Deby Alfian Danaparamita, Galuh Hayu Dewantari, Rima Putri Dewi, Resqiana Dewi, Tika Noviana Didik Hariyono Diyah, Sulinda Istining Eko Susanto Eko Widaryanto Elvira Ambarasti Rahmiana Febri Dwi Mulyanto Febrian Candra Budi Kusuma Febrina Dwi Pangesti Gede Bayu Surya Pradana Gita Pramudika Guntoro, Andi Yuono Heddy, Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Hendra, Archippus Christopher Husadilla, Ardiani Husni Thamrin Sebayang Iin Nur Apriliani Kurnia, Refri Fahmi Kurnia, Refri Fahmi Lazuardian, Faizal Achmad Manurung, Winda Karla Mariyam, Reni Medha Baskara Milladina, Shofa Haditsa Mochamad Zainal Muchamad Arif Yahfi Muhammad Nagano Mulyanto, Febri Dwi Mushoffan Prasetianto Nagano, Muhammad Natalia Devinta Suprihantono Ninuk Herlina Novelia, Riana Novrianti, Ratih Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nur Azizah Nurchaliq, Agus Pahlevi, Reza Widhi Pamungkas Bayu Pangesti, Febrina Dwi Pangestu, Inggil Luji Pitoyo, Alief Cahyo Pradana, Adwar Ardhi Pramudika, Gita Prayogo, Yusmani Putri, Yoladeva Anneke Rachma, Ariyadni Devi Rahmiana, Elvira Ambarasti Ratih Novriani Rehan Putra, Muhammad Reni Mariyam Retno Wulan Twisty Tjahyani Retno Wulandari Reza Widhi Pahlevi Ridho, Mochamad Nukman Ridwan, Mohamad Rima Putri Dewantari Rofiatun, Siti Safitri, Devi Anggraini Sari, Maria Yunita Sebayang, Husni Thamrin Sebayang, Husni Thamrin Setyaningsih, Nurul Setyono Yudo Tyasmoro Simangunsong, Muhammad Rakha Aditya Sisca Fajriani Sri Ngenana Br Tarigan Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sukresna, Surya Cahya Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Surya Cahya Sukresna Surya Pradana, Gede Bayu Susanto, Eko Suwasono Heddy Syaifudin, Muhamad Tarigan, Sri Ngenana Br Tika Noviana Dewi Titiek Islami Tri Ariska Twisty Tjahyani, Retno Wulan Uliyah, Vika Noer Vika Noer Uliyah Widyastuti, Erlita Dian Wulandari, Retno Yahfi, Muchamad Arif Yoladeva Anneke Putri Zainal, Mochamad Zaini, Akbar Hidayatullah Zulfahmi, Hafizh