Claim Missing Document
Check
Articles

Aplikasi Pupuk Urea dan Pupuk Kandang Ayam pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Suryaatmaja, Bagas Heri; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1365

Abstract

Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.L) merupakan komoditas sayuran yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Produktivitas jagung manis di Indonesia sebesar 8,31 ton/ha dengan potensi mencapai 14-18 ton/ha. Pupuk urea merupakan salah satu kunci utama dalam meningkatkan produksi jagung manis. Untuk menghindari dampak negatif digunakan pupuk kandang ayam. Selain produktivitas, perlu untuk meningkatkan kualitas jagung manis yaitu mencari umur panen yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk urea dan kandang ayam pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, terdapat  12 perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan tersebut terdiri dari Faktor I yaitu pupuk kandang ayam (P), Faktor II yaitu pupuk urea (N). Penelitian dilakukan di lahan sawah pada bulan April-Juli 2019. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pupuk kandang ayam dan pupuk urea tidak terjadi interaksi pada pertumbuhan tanaman, namun pada hasil panen terjadi interaksi. Pada perlakuan pupuk kandang ayam 10 ton/ha dan pupuk urea 250 kg/ha memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan tanaman. Perlakuan pupuk kandang ayam 15 ton/ha dan pupuk urea 375 kg/ha meningkatkan diameter tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, bobot segar tongkol tanpa kelobot, bobot segar tongkol berkelobot. Pada kadar gula jagung manis umur 75 hst perlakuan pupuk kandang ayam 15 ton/ha memberikan hasil terbaik, namun pada umur 85 hst tidak berpengaruh nyata.
STUDI PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleorotus ostreatus) PADA MEDIA TUMBUH JERAMI PADI DAN SERBUK GERGAJI Hariadi, Nurul; Setyobudi, Lilik; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.236 KB) | DOI: 10.21776/6

Abstract

Tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari perbedaan pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih antara baglog jerami padi dan serbuk kayu gergaji, dan mendapatkan perbandingan campuran komposisi antara serbuk gergaji kayu dengan jerami padi yang tepat sehingga dapat  digunakan sebagai media tumbuh jamur tiram putih. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan sembilan perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan M8 dengan komposisi serbuk gergaji kayu 700 g, jerami padi 100 g, bekatul 50 g, dan kompos sampah hijau 150 g. Perlakuan M8 menghasilkan lama penyebaran miselium pada substrat 35,19 HSI; saat muncul badan buah (Pin head) pertama 65,63 HSI; rata-rata diameter tudung  buah 6,57 cm; frekuensi panen 9,33 kali; rata-rata bobot segar badan buah 58,71 g; interval panen 3,34 hari.  Perhitungan analisis usaha tani, M8 menghasilkan total keuntungan Rp 820.600,00 dengan BEP volume produksi 390,63Kg; (B/C) Ratio 1,26; ROI sebesar 0,26 %.
STUDI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR KUPING (Auricularia auricula) PADA SUBSTRAT SERBUK GERGAJI KAYU DAN SERBUK SABUT KELAPA Nurilla, Neilla; Setyobudi, Lilik; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.77 KB) | DOI: 10.21776/29

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan perbandingan persentase serbuk gergaji kayu dan serbuk sabut kelapa sebagai substrat tumbuh alternatif yang tepat bagi pertumbuhan dan produksi jamur kuping (Auricularia auricula) telah dilaksanakan di Desa Sengkaling, Kecamatan Dau, Malang dari bulan Juli hingga November 2012. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang  terdiri atas 9 perlakuan kombinasi media tanam dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan dan produksi jamur kuping adalah serbuk gergaji kayu 60%, serbuk sabut kelapa 20%, bekatul 10%, dan tepung jagung 10%. Komposisi ini menghasilkan persentase pertumbuhan miselium penuh, interval panen, diameter badan buah, rata-rata bobot segar per baglog, total bobot segar per baglog, rata-rata bobot kering, dan frekuensi panen berturut-turut yaitu 73,33%, 33,02 hari, 12,22 cm, 65,32 g, 567,70 g, 9,8 g, dan 8,67 kali panen. Hasil pertumbuhan pada variabel persentase pertumbuhan miselium memenuhi baglog lebih besar 36,36% dari perlakuan kontrol dengan nilai B/C ratio 1,12. Diharapkan adanya penelitian pemanfaatan substrat alternatif lain yang mampu mengurangi penggunaan serbuk gergaji kayu lebih besar.
PENGARUH ADAT DALAM PENENTUAN JENIS TANAMAN DI TAMAN BALI Hazrinah, Novia Dwi; Nihayati, Ellis; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/287

Abstract

Taman di daerah Bali memiliki sentuhan tinggi dari segi adat istiadatnya. Pemilihan tanaman di taman Bali tidak hanya dipengaruhi oleh faktor estetika tetapi dipengaruhi juga oleh fungsi adat yaitu sebagai tanaman Upakara, Usada dan tanaman dengan fungsi Filosofi adat masyarakat Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh adat dalam pemilihan dan penempatan jenis tanaman dalam taman di Puri Kanginan Singaraja – Bali. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Puri Kanginan yang terletak di Jl. Gajah Mada 2 Singaraja – Bali pada bulan April - bulan Juli 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data atau inventarisasi, evaluasi, dan rekomendasi. Pemilihan jenis tanaman diPuri Kanginan dari 64 jenis tanaman, 55% dipengaruhi oleh adat (18 Upakara, 4 Usada, dan 13 menurut Filosofi) dan 29 jenis tanaman atau 45% pemilihan tanaman dipengaruhi oleh estetika. Penempatan tanaman sesuai dengan adat istiadat masyarakat Bali yaitu 88%, sebagian kecil kurang sesuai yaitu 6%, dan tidak sesuai sebanyak 6%.
STUDI EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) PADA PERKECAMBAHAN KEDELAI (Glycine max) Puspasari, Latifah Diah; Azizah, Nur; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/363

Abstract

Ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) memiliki sifat alelopati yang berasal dari hasil senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit tersebut menghambat pertumbuhan tanamanlain. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi ekstrak rimpang temulawak dan mendapatkan konsentrasi ekstrak rimpang temulawak yang tidak dapat menghambat perkecambahan kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2015 yang dilaksanakan di Laboratorium Sumberdaya Lingkungan menggunakan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Rancangan Acak Lengkap. Penelitian ini terdiri atas 6 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (konsentrasi 20%), P2 (konsentrasi 40%), P3 (konsentrasi 60%), P4 (konsentrasi 80%), P5 (konsentrasi 100%) dan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak rimpang temulawak mampu menghambat perkecambahan kedelai yang terlihat pada perlakuan konsentrasi 60%.
PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN APLIKASI BORON TERHADAP FERTILITAS POLEN DAN HASIL GANDUM (Triticum aestivum L.) Pratama, Faris Fikardian; Nihayati, Ellis; Barunawati, Nunun
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.368 KB) | DOI: 10.21776/380

Abstract

Suhu merupakan satu dari syarat tumbuh yang mempengaruhi produksi biji gandum di Indonesia tidak terkecuali galur gandum Maros 7 (M7). Galur M7 memiliki umur panen yang pendek dan viabilitas biji yang tinggi. Produksi biji yang optimal diperoleh dengan menanam gandum di dataran tinggi lebih dari 1000 mdpl khususnya di Indonesia. sementara itu, penambahan unsur hara mikro seperti boron berfungsi meningkatkan produksi biji gandum dengan mempengaruhi perkecambahan tabung polen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil biji yang optimal pada ketinggian tempat dan aplikkasi boron yang tepat. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2014 sampai April 2015 di dua lokasi, pertama di kebun Percobaan FP-UB Cangar dan kedua di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu. Penelitian menggunakan rancangan tersarang (Nested Design) dengan 2 faktor yang diulang 4 kali. Faktor pertama terdiri dari 2 level ketinggian tempat meliputi dataran tinggi 1.650 mdpl dan dataran medium 700 mdpl. Faktor kedua terdiri dari 4 taraf yang meliputi tanpa aplikasi boron, 0,23 mM, 0,49 mM dan 1 mM. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi nyata antara perlakuan ketinggian tempat dengan aplikasi boron terhadap pengamatan hasil yaitu pada parameter bobot 100. Selain itu, aplikasi boron di dataran tinggi 1.650 mdpl dan dataran medium 700 mdpl menunjukkan pengaruh nyata terhadap pengamatan fase generatif dan hasil  pada taraf konsentrasi 0,49 mM dan 1 mM.
PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI (Leporidae) DAN KNO3 PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STROBERI (Fragaria sp.) Simorangkir, Christina Anzelia; Supriyanto, Arry; Murdiono, Wisnu Eko; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/443

Abstract

Salah satu yang mengakibatkan hasil produksi rendah adalah kurang tersedia unsur hara N bagi tanaman stroberi. Untuk menambah ketersediaan N tanaman stroberi, maka perlu ditambahkan unsur N. N organik pada urin kelinci memiliki  N dan mukosa yang tinggi dibanding dengan hewan lain dapat mengikat unsur hara tersedia. Oleh karena itu N organik tidak langsung tersedia bagi tanaman, maka perlu ditambah pupuk N anorganik yaitu pupuk KNO3, dimana KNO3 memiliki N anorganik yang tersedia dalam bentuk NO3- dan K yang lebih cepat tersedia dalam bentuk K2O. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial  (RAKF) yang terdiri dari 12 perlakuan, dan diulang 3 kali sehingga jumlah tanaman diperoleh 432 tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Sumber Brantas, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika  Kota Batu. Ketinggian tempat penelitian 1350-1400 meter di atas permukaaan laut. Penelitian dimulai dari bulan Februari 2015 - Mei 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk urin kelinci dan KNO3 memberikan respon pertumbuhan dan hasil yang terhadap jumlah daun, total bunga, jumlah buah, panjang buah, diameter buah, kadar gula buah, dan hasil buah.
SIMULASI PANJANG GELOMBANG CAHAYA TERHADAP KUALITAS TANAMAN KRISAN (Chrysanthemum morifolium) POTONG Agnestika, Intan Kartika; Nihayati, Ellis; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/493

Abstract

Seiring dengan meningkatnya permintaan krisan potong tiap tahun, diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas krisan. Penambahan cahaya dengan kualitas yang berbeda akan mempengaruhi kualitas krisan potong karena memiliki panjang gelombang tertentu yang dapat diserap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai panjang gelombang cahaya terhadap kualitas krisan potong dan mengetahui panjang gelombang cahaya yang sesuai untuk meningkatkan kualitas krisan potong. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juli 2015 di Ds. Punten, Kec. Bumiaji, Kota Batu (112̊17’10,90’’-122̊57’11’’ BT dan 7̊44’55,11’’-8̊26’35,45 LS). Penelitian menggunakan Rancangan Tersarang dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah simulasi panjang gelombang cahaya yang diaplikasikan dengan warna yang berbeda cahaya, dan faktor kedua adalah varietas krisan potong. Pemberian panjang gelombang cahaya yang berbeda pada tiga varietas krisan potong memberikan interaksi terhadap tinggi tanaman dan diameter bunga. Pemberian panjang gelombang cahaya yang berbeda pada tiga varietas krisan potong memberikan interaksi terhadap tinggi tanaman dan diameter bunga. Pemberian cahaya merah menghasilkan panjang tangkai lebih panjang (78.79 cm) dan lama kesegaran bunga lebih lama (15.50 hsp), sedangkan pemberian cahaya biru menghasilkan waktu inisiasi bunga (47,08 hst) dan waktu coloring (83,42 hst) lebih cepat. Varietas Fiji putih memiliki kesegaran bunga yang lebih lama dibandingkan varietas Fiji kuning dan Fiji pink. Varietas Fiji putih, Fiji kuning, dan Fiji pink menghasilkan kualitas bunga dengan kelas mutu AA apabila ditanam pada lingkungan yang diberi lampu dengan plastik merah dengan panjang gelombang 503.15-638.60 nm.
PENGARUH PERBEDAAN POLA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TEMULAWAK (Curcuma xanthorizha Roxb.) PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) Agwi, Szatayu Nabila; Barunawati, Nunun; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/491

Abstract

Rendahnya minat petani untuk menanam temulawak disebabkan temulawak memiliki umur panen yang panjang dan jarak tanam yang lebar sehingga temulawak tidak ditanam sebagai tanaman utama. Bagi petani lebih menguntungkan menanam tanaman pangan seperti ubi jalar  sehingga penerapan pola tanam tumpangsari temulawak dengan ubi jalar dapat dijadikan solusi untuk masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola tanam yang terbaik dan paling menguntungkan dalam sistem tumpangsari antara temulawak dengan ubi jalar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga September 2015 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Desa Jatikerto Kabupaten Malang, menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan menggunakan 6 perlakuan pola tanam, yaitu: P1= row cropping temulawak - ubi jalar, P2= strip cropping temulawak - ubi jalar, P3= row relay cropping temulawak - ubi jalar, P4= strip relay cropping temulawak - ubi jalar, P5 = row relay cropping ubi jalar - temulawak dan P6= strip relay cropping ubi jalar-temulawak dan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan pola tanam pada sistem tumpangsari temulawak dan ubi jalar memberikan pengaruh pertumbuhan dan hasil temulawak dan ubi jalar. Perlakuan pola tanam row relay dan strip relay (T-UJ) lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya pada seluruh parameter pengamatan temulawak. Perlakuan pola tanam strip relay (T-UJ) meningkatkan hasil temulawak sebesar 13.7% dibandingkan pola tanam row relay (T-UJ). Nilai R/C rasio pola tanam strip relay (T-UJ) memiliki pendapatan tertinggi pada temulawak dengan nilai 2.92.
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI KINETIN TERHADAP INDUKSI TUNAS AKSILAR TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) SECARA IN VITRO Rizal, Syamsi; Murdiono, Wisnu Eko; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.059 KB) | DOI: 10.21776/534

Abstract

Usaha paling  tepat dalam penyediaan bibit kakao yang berkualitas dan dapat diproduksi dalam jangka waktu dekat adalah dengan perbanyakan bahan tanam bibit kakao menggunakan bagian tanaman yang paling muda dengan teknologi kultur jaringan dengan penambahan hormon kinetin. Tujuan penelitian ini ialah Mempelajari pengaruh pemberian beberapa konsentrasi zat pengatur tumbuh kinetin terhadap pertumbuhan tunas aksilar kakao (Theobroma cacao L.). Rancangan percobaan ialah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 7 macam perlakuan dan diulang 6 kali sehingga didapat 42 satuan percobaan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei-September 2015. Perlakuan 2 ppm memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah eksplan bertunas dengan rata rata sebesar 0,833 serta memberikan hasil terbaik juga pada parameter bobot basah dan bobot kering dengan rata rata sebesar 0,609 gram dan 0,3348 gram. Namun pada parameter pengamatan jumlah eksplan berkalus, perlakuan penambahan kinetin 1.5 ppm memberikan hasil terbaik yaitu sebesar 0,625. Daya tumbuh tunas terbanyak dihasilkan pada perlakuan dengan penambahan kinetin 2 ppm.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Agnestika, Intan Kartika Agusti Ardiansyah Saputro Agwi, Szatayu Nabila Andini, Irmalia Mirza Anna Satyana Karyawati Ariffin, Arifin ARIS BUDI UTOMO, ARIS BUDI Armita, Deffi Armita, Deffi Audina, Diana Azizah, Nur Azizah, Nur Barunawati, Nunun Budi Waluyo Cahyo Prayogo, Cahyo Dellia Rezha Bayu Rizqullah Derantika, Clarista Djumali, Djumali Doppy Roy Nendissa Eko Widaryanto Hariadi, Nurul Hazrinah, Novia Dwi Hendardi, Bramantyo Irvania, Widha Kalsumy, Umi Kartikasari, Asti Koesriharti Koesriharti Larasati, One Grahita Dinar Latifah Diah Puspasari Lestari, Aryani Trie Lintang, Cempaka Widyas Lydianthy, Holanda Maghfirah, Maghfirah Maulana, Riskan Servira Melati, Agatha Indah Moch Dawam Maghfoer Mochammad Roviq Murdiono, Wisnu Eko Nur Azizah Nur Azizah Nur Ibnu Alwan Nuria, Grace Ajeng Nurilla, Neilla Nurtalitha, Saviera Hayu Nurul Jannah, Risda Felia Octavina, Dwita Risti Parastaka, Ghanousha Pratama, Faris Fikardian Purnamaningrum, Aisyah Puspasari, Latifah Diah Putra, Anggara Ista Ramadhan, Roni Ratri, Yonita Cahya Rezyawaty, Mariana Rizal, Syamsi Rosi, Akhmad Rosida, Anisa Rulliyah, Binti Sabrina, Aulia Ilma Mirza Salsabila, Shofa Santoso, Mudji Saputera Sari, Enggis Purwita Setyobudi, Lilik Sholihah, Puri Kholifatush Simorangkir, Christina Anzelia Sitawati Sitawati Soemarno Soemarno Sudrajat, Iman Sunaryo, Sunaryo Supriyanto, Arry Suryaatmaja, Bagas Heri Sutikno, Handy Budiman Swasono, Fris Guinnea Syukur Makmur Sitompul, Syukur Makmur Taihuttu, Hermina Neltje Tatik Wardiyati Tatik Wardiyati Titiek Islami Titin Apung, Atikah Tristinandi, Putri Yunia Rahma Utami, Christa Dyah Utami, Desy Fitri Fajar Utami, Erinda Patmawati Putri Yogi Sugito Yuniarachma, Alifia Zaenal Kusuma