Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Penerapan Arsitektur Biofilik dengan Prinsip Desain Nature In Space pada Perancangan Gedung Olahraga Voli Mutiah, Uryun; Idrus, Irnawaty; Amin, Siti Fuadillah A.; Latif, Sahabuddin; Abdullah, Ashari; Amal, Citra Amalia
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i2.16159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan Arsitektur Biofilik dengan prinsip desain Nature in Space pada perancangan Gedung Olahraga Voli di Kabupaten Luwu Utara. Arsitektur Biofilik mengintegrasikan elemen alam ke dalam desain bangunan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, sehat, dan terhubung dengan alam. Prinsip Nature in Space menciptakan hubungan langsung antara pengguna dan elemen alam seperti pencahayaan alami, ventilasi, vegetasi dan pemandangan luar. Metode penelitian yang digunakan meliputi kajian literatur, analisis desain Gedung Olahraga Voli, serta studi kasus bangunan yang telah menerapkan konsep Biofilik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip desain Nature in Space pada Perancangan Gedung Olahraga Voli di Kabupaten Luwu Utara menerapkan semua prinsip Nature in Space. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan Arsitektur Biofilik dengan prinsip Nature in Space pada Gedung Olahraga Voli tidak hanya mendukung kenyamanan dan kesehatan pengguna tetapi juga memberikan dampak positif terhadap efisiensi energi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pada perancangan fasilitas olahraga yang berkelanjutan
Penerapan Arsitektur Ekologis pada Perancangan Pusat Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis 3R di Kota Makassar Hidayat, Rahmat; Amal, Citra Amalia; Alhumairah Amin, Siti Alhumairah; Syarif, Muhammad; Abdullah, Ashari; Rohana, Rohana
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i2.16161

Abstract

Menurut data dari Sistem Informasi Sampah Nasional (SIPSN) jumlah sampah mencapai 363.800 ton pada tahun 2020, akibat pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup, jumlah timbulan sampah mengalami peningkatan menjadi 376.707 ton pada tahun 2023. Kurangnya infrastruktur dan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai 3R (Reduce, Reuse, Recycle) memperburuk keadaan, yang berdampak pada estetika lingkungan, polusi, dan masalah kesehatan. Arsitektur ekologis mecerminkan adanya perhatian terhadap lingkungan dan sumber alam yang terbatas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan studi literatur dan analisis kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen desain ekologis, seperti pemanfaatan material alami, pencahayaan alami, dan penggunaan sumber energi alam, dalam upaya menciptakan bangunan yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai bagaimana penerapan arsitektur ekologis agar perancangan tidak menimbulkan masalah yang serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan arsitektur ekologis dalam perancangan pusat pengolahan sampah terpadu berbasis 3R dapat mengurangi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan.
Identifikasi Penerapan Prinsip Arsitektur Neo Vernakuler pada Perancangan Bangunan Rest Area Type A di Kota Palopo Rapi, Adam; A Amin, Siti Fuadillah; Amalia, Andi Annisa; Amal, Citra Amalia; Syahruddin, A. Syahriyunita; Yusri, Andi
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 3 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i3.16162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan prinsip arsitektur neo vernakuler dalam perancangan bangunan Rest Area Tipe A di Kota Palopo. Arsitektur neo vernakuler merupakan pendekatan desain yang memadukan elemen-elemen arsitektur tradisional dengan konsep modern, sehingga menciptakan bangunan yang tidak hanya fungsional tetapi juga mencerminkan kearifan lokal. Kota Palopo, dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, menjadi lokasi yang relevan untuk penerapan prinsip arsitektur ini guna mempertahankan identitas lokal dalam fasilitas publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kajian literatur mengenai arsitektur neo vernakuler, observasi lapangan, serta analisis desain bangunan Rest Area yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan elemen-elemen arsitektur lokal, seperti bentuk atap, penggunaan material lokal, serta pola ruang tradisional, dapat memperkuat identitas budaya setempat tanpa mengorbankan fungsi modern dari bangunan Rest Area. Selain itu, prinsip-prinsip desain berkelanjutan, seperti penggunaan ventilasi alami dan pencahayaan yang efisien, juga dapat diintegrasikan dengan estetika vernakuler untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa penerapan prinsip arsitektur neo vernakuler pada Rest Area Tipe A di Kota Palopo dapat meningkatkan nilai estetika, memperkuat identitas lokal, serta memberikan kenyamanan bagi pengguna. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pengembang dan perencana dalam merancang bangunan publik yang berkelanjutan dan selaras dengan budaya lokal.
Penerapan Arsitektur Humanis Pada Perancangan Autism School And Care Dengan Pendekatan Aspek Rasa Aman Dan Aktualisasi Diri Kadir, Sania Ramadhani; Amal, Citra Amalia; Idrus, Irnawaty; Latif, Sahabuddin; Syahruddin, A. Syahriyunita; Amin, Siti Fuadillah A.
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 3 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i3.16164

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan arsitektur humanis pada perancangan Autism School and Care dengan pendekatan aspek rasa aman dan aspek aktualisasi diri. Arsitektur Humanis menekankan pentingnya menciptakan ruang yang mendukung kebutuhan emosional, psikologis dan fisik pengguna terutama bagi individu dengan kebutuhan khusus (Autisme). Rasa aman dan aktualisasi diri menjadi dua aspek penting dalam merancang fasilitas pendidikan dan perawatan bagi anak-anak dengan Autisme, agar dapat meningkatkan kenyamanan, kemandirian serta potensi mereka. Metode penelitian ini meliputi studi literatur mengenai arsitektur humanis dan kebutuhan ruang bagi anak-anak autisme, serta analisis studi kasus bangunan pendidikan yang telah menerapkan prinsip serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain yang mempertimbangkan aspek rasa aman, seperti penggunaan tata ruang yang jelas, aksesbilitas yang mudah, serta kontrol sensorik yang baik, dapat mengurangi stress dan kecemasan pada anak-anak autism. Sementara itu penerapan elemen-elemen yang mendukung aspek aktualisasi diri, seperti ruang kreatif, area bermain yang interaktif, dan ruang terapi yang fleksibel, dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan dan potensi mereka secara optimal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan arsitektur humanis pada Autism School and Care dengan pendekatan rasa aman dan aktualisasi diri dapat menciptakan lingkungan yang ramah, mendukung perkembangan individu, serta meningkatkan kualitas hidup pengguna. Studi ini diharapkan menjadi masukan bagi perencana dalam merancang fasilitas pendidikan dan perawatan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Konsep Arsitektur Organik pada Perancangan Kawasan Wisata Pembuatan Kapal Pinisi Di Pantai Mandala Ria Kab. Bulukumba Nengsih, Anni Syahrilia; A. Amin, Siti Fuadillah; Amal, Citra Amalia; Syarif, Muhammad; Abdullah, Ashari; Rohana, Rohana
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v4i1.17519

Abstract

Arsitektur organik adalah filosofi arsitektur yang menjaga keharmonisan antara lingkungan manusia dan alam melalui pendekatan desain. Arsitektur organik terintegrasi dengan baik ke dalam tapak dan memiliki sebuah kesatuan, komposisi yang saling berkaitan, berisi bangunan-bangunan dan lingkungan sekitarnya. Arsitektur organik mendeskripsikan ekspresi individualitas serta mengesplorasi kebutuhan manusia untuk terhubung dengan alam. Arsitektur organik adalah interpretasi prinsip-prinsip alam yang diekspresikan ke dalam bentuk. Arsitektur organik mengharmonisasikan antara ruang luar dan ruang dalam. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip arsitektur organik ke dalam desain kawasan wisata pembuatan kapal pinisi yang selaras dengan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data dan analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada perancangan kawasan wisata pembuatan kapal pinisi di pantai Mandala Ria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip arsitektur organik yang diterapkan pada bangunan di kawasan wisata pembuatan kapal pinisi di pantai Mandala Ria dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Prinsip arsitektur organik seperti building as nature, of the materials, dan youthful and unexpected dimana tetap mempertahankan bentuk bangunan dan materialnya serta ide desain yang bersumber dari alam. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan kawasan wisata pembuatan kapal pinisi di pantai Mandala Ria agar tetap selaras dengan alam dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Perancangan Hotel Resort dengan Pendekatan Arsitektur Biofilik di Kawasan Pantai Wade, Kabupaten Lembata Dapubeang, Awaludin; Amin, Siti Fuadillah A.; Idrus, Irnawaty; Rohana, Rohana; Amal, Citra Amalia; Paddiyatu, Nurhikmah
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v4i1.17534

Abstract

Skripsi ini membahas perancangan hotel resor di pantai Wade, dusun Wade, desa Balurebong, Kec. Lebatukan Kab. Lembata, Prov. Nusa Tenggara Timur, dengan menggunakan pendekatan arsitektur biofilik. Arsitektur biofilik adalah pendekatan desain yang memadukan unsur alam dan budaya lokal ke dalam desain arsitektur bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang harmonis antara manusia dan lingkungan. Melalui pendekatan ini, hotel resor Pantai Wade bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan emosional tamu dengan mengoptimalkan interaksi mereka dengan alam iklim tropis yang khas di Nusa Tenggara Timur, khususnya di pantai Wade Kab. Lembata yang juga memiliki view indah perbukitan dan pantai pasir putih yang masih asri. Konsep ini juga bertujuan untuk mengurangi kerusakan lingkungan dengan mendorong penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan seperti alang-alang, bambu, kayu, dan batu alam, yang juga menjadi material bangunan adat masyarakat setempat, teknik konstruksi yang tidak merusak yang tidak berdampak negatif pada ekosistem lokal, dan memberikan bentuk bangunan yang langsung terinspirasi dari alam dalam hal ini bentuk ikan paus yang trinspirasi dari salah satu tradisi masyarakat di Lembata yaitu berburu paus dan trinspirasi pula dari logo Kab. Lembata itu sendiri. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menciptakan hotel resor yang tidak hanya memberikan kenyamanan dan relaksasi tetapi juga berdampak positif terhadap kehidupan akuatik di kawasan Pantai Wade.
Konsep Arsitektur Organik pada Perancangan Kawasan Wisata Eco Park Mangrove di Kabupaten Kepulauan Selayar Ahmad, Andi Firman; Syarif, Muhammad; Yusri, Andi; Latif, Sahabuddin; Amal, Citra Amalia; Rohana, Rohana
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v4i1.17565

Abstract

Hutan Mangrove Matalalang di Kabupaten Kepulaun Selayar memiliki potensi yang cukup unik dan alamiah yaitu kekayaan biodiversitasnya. Mulai dari persebaran tumbuhan mangrovenya juga biota laut yang melimpah. Namun keadaan Kawasan hutan mangrove tersebut sudah lama terbengkalai akibat abrasi, alih fungsi lahan, dan kurangnya pemahaman masyarakat sekitar pentingnya ekosistem mangrove. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun konsep dan perancangan arsitektur organik pada Eco Park Mangrove di Kabupaten Kepulauan Selayar. Konsep arsitektur organik merupakan perancangan arsitektur yang menggabungkan ruang dan bentuk dengan pusat pemikiran pada harmoni antara manusia dan alam. Adapun metode penelitian yang digunakan yakni pengumpulan data dan analisis data yang sesuai dengan tema perancangan dan pendekatan arsitektur organik. Dari hasil perancangan, Eco Park Mangrove yang berlokasi di Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Total luas tapak sebesar 38.000 m2 dan luas lahan terbangun sebesar 15.200 m2. Bentuk bangunan mengadopsi bentuk daun mangrove yang berupa bidang berbentuk elips dengan dua bidang lengkung. Siteplan terdiri dari bangunan utama wisata mangrove, cafetaria, rumah kreatif mangrove, cottage, rumah pembibitan mangrove (rumah kaca mangrove), mangrove tracking, kolam pemancingan, mushollah, area hutan mangrove, dermaga, plaza, area parkir, dan jembatan pedestrian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan kawasan wisata Eco Park Mangrove agar tetap selaras dengan alam dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Pendekatan Arsitektur Smart Building pada Perancangan E-Sport Arena di Kota Makassar Huddin, Misba; Syarif, Muhammad; Yusri, Andi; Abdullah, Ashari; Amal, Citra Amalia; A Amin, Siti Fuadillah
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v4i1.17567

Abstract

Arsitektur Smart Building merupakan suatu pendekatan arsitektur yang mewujudkan bangunan hemat energi dengan prinsip bagaimana konsumsi energi tersebut dapat dikurangi serta memberi kemudahan dan kenyamanan kepada pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip smart building yang diterapkan pada bangunan E-Sport Arena di Kota Makassar. Penerapan prinsip-prinsip smart building dapat dilihat pada bagian Fasad, sistem penghawaan, dan area outdoor bangunan Arena E-Sports tersebut. Sistem penghawaan yang memanfaatkan udara alami dengan menggunakan cuttingan ACP sehingga udara dapat masuk kedalam bangunan hal tersebut akan mengurangi penggunaan sistem penghawaan yang menggunakan energi listrik. Penerapan prinsip smart building juga dapat dilihat pada fasad bangunan dengan memberikan LED Wall disetiap sisi bangunan. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kemudahan, kenyamanan, dan efisiensi pada para pengguna bangunan tersebut.
Konsep Biophilic pada Perancangan Pusat Olahraga Islami di Kota Makassar Baharsin, Syamsir Aman; Amal, Citra Amalia; A. Amin, Siti Fuadillah; Syarif, Muhammad; Latif, Sahabuddin; Abdullah, Ashari
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v4i1.17573

Abstract

Biophilic design merupakan pendekatan yang menekankan hubungan manusia dengan alam, yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.. Biophilic design berbeda dengan pendekatan arsitektur lain. Fokus utama biophilic design terletak pada dampak alam terhadap psikologi manusia. Teori biophilic meyakini bahwa alam memberikan pengaruh psikologi manusia dan bagaimana mengolah desain agar manusia dapat merasakan kehadiran alam sekitarnya. Teori ini menjelaskan bagaimana alam dipersepsikan oleh panca indera manusia dan pengaruhnya terhadap sistem organ atau metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip biophilic design ke dalam desain pusat olahraga islami yang menghubungkan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data dan analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada perancangan pusat olahraga islami di Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip biophilic design yang diterapkan pada bangunan di pusat olahraga islami di Kota Makassar dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Prinsip biophilic design seperti direct experience of nature (pengalaman langsung dengan alam, dan indirect experience of nature (pengalaman tidak langsung dengan alam) dimana pemanfaatan pencahayaan alami, material dan warna alam yang digunakan dalam bangunan, serta . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pusat olahraga islami di Kota Makassar agar tetap memberikan kenyamanan penggunanya dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Perancangan Kawasan Kantor Pemerintahan Di Kabupaten Takalar Dengan Pendekatan Arsitektur Biophilik Setiawan, Aldi; Syarif, Muhammad; Rohana, Rohana; Abdullah, Ashari; Idrus, Irnawaty; Amal, Citra Amalia
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v4i1.17580

Abstract

Perancangan kawasan kantor pemerintahan yang efisien dan berkelanjutan menjadi tantangan utama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kabupaten Takalar, sebagai wilayah yang berkembang, membutuhkan desain kantor pemerintahan yang tidak hanya fungsional tetapi juga ramah lingkungan dan mendukung kesejahteraan penggunanya. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan penerapan pendekatan arsitektur biophilic dalam perancangan kawasan kantor pemerintahan di Kabupaten Takalar. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan produktif dengan mengintegrasikan elemen alam ke dalam desain bangunan, seperti pencahayaan alami, ventilasi yang baik, vegetasi, dan penggunaan material alami. Metode penelitian yang digunakan mencakup observasi lapangan, studi literatur, serta analisis tapak dan kebutuhan ruang. Hasil perancangan menunjukkan bahwa penerapan arsitektur biophilic dapat meningkatkan kualitas lingkungan kerja, mengurangi dampak lingkungan, serta memperkuat identitas kawasan perkantoran sebagai ruang yang berkelanjutan. Dengan konsep ini, diharapkan kawasan kantor pemerintahan di Kabupaten Takalar dapat menjadi contoh bagi pembangunan infrastruktur pemerintahan yang lebih hijau dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan.