Abstract The lack of public awareness about reproductive health care, or misconceptions about reproductive health among couples of childbearing age, may be due to the public still not considering reproductive health to be important. Furthermore, this lack of information leads to women being undereducated regarding the importance of reproductive health. Many women seek health services not for promotive or preventive measures, but for curative measures, thus ensuring a good understanding of reproductive health is essential. The purpose of this community service activity is to improve women's understanding of reproductive health through health cadres. The method used is providing education in the form of materials and techniques to improve reproductive health. The results of the activity showed an increase in participant knowledge. Regarding the PHBS material, 38.4% of participants had good knowledge during the pre-test and 100% during the post-test. Regarding the material on reproductive health issues, 27% of participants had good knowledge during the pre-test and 100% during the post-test. Therefore, it can be concluded that the community service activity in increasing women's awareness of reproductive health has proven successful. Keywords: reproductive health, women, PHBS Abstrak Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemeliharaan kesehatan reproduksi atau mempunyai konsep yang salah terhadap kesehatan reproduksi pada pasangan usia subur dapat disebabkan karena masyarakat masih belum menganggap bahwa kesehatan reproduksi itu penting. Selain itu, kurangnya informasi menyebabkan perempuan kurang teredukasi terkait pentingnya kesehatan reproduksi. Banyak perempuan yang datang ke pelayanan kesehatan bukan untuk tindakan promotif ataupun preventif, tetapi sudah tindakan kuratif, sehingga diperlukannya pemahaman yang baik bagi perempuan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman perempuan melalui kader kesehatan terkait kesehatan reproduksi. Metode yang digunakan adalah pemberian edukasi berupa materi dan teknik untuk meningkatkan kesehatan reproduksi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta. Pada materi mengenai PHBS, peserta yang memiliki pengetahuan baik saat pre-test sebesar 38,4% dan post-test menjadi 100%. Pada materi mengenai masalah-masalah kesehatan reproduksi, peserta yang memiliki pengetahuan baik saat pre-test sebesar 27% dan post-test menjadi 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran perempuan terhadap kesehatan reproduksi terbukti berhasil. Kata kunci: kesehatan reproduksi, perempuan, PHBS