Articles
Dialektika Dasein Dan Semesta Bahasa
salim rosyadi
Aqlania: Jurnal Filsafat dan Teologi Islam Vol 10 No 2 (2019): December
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (430.469 KB)
|
DOI: 10.32678/aqlania.v10i2.2300
Hermeneutika Fenomenologi hadir sebagai uapaya kritik atas hermeneutika yang metodis yang menjadikan realitas dipahami dengan kekakuan dan bersifat hitam-putih. Percangkokan Hermeneutika dengan Fenomenologi itu dimulai ketika Hedegger membawa dirinya langsung kepada sebuah tataran ontologi mengenai jumlah tertentu untuk memulihkan pemahaman, yang tidak lagi menjadi model pengetahuan, melainkan lebih sebagai model ada. Dalam pemahaman Heidegger lingkaran hermeneutika fenomenologi itu ketika terjadinya dialog anatara dasein dengan dunia kebahasaan, yang mana asal mula tempat segala bentuk pikiran lainnya dapat muncul melalui kesatuan yang saling memuat secara timbal balik dari manusia (sebagai pengguna bahasa) dengan dunia. Suatu lingkaran Hermeneutika. Sehingga bagi Heidegger bahasa mengacu kepada pikiran kemudian dasein, di mana keduanya erat berdialektika.
MELACAK VALIDITAS HADIS ḌA‘ĪF DALAM PEMIKIRAN IMĀM AḤMAD IBN ḤANBAL DAN IMĀM ABŪ DĀWŪD
Falahiyah .;
Salim Rosyadi
Holistic al-Hadis Vol 7 No 1 (2021): January - June (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32678/holistic.v7i1.5287
Ḍa‘īf adalah lawan dari kata al-qawiy, yang berarti “lemah” , maka sebutan hadis ḍa‘īf dari segi bahasa berarti hadis yang lemah atau hadis yang tidak kuat. Sedangkan secara istilah diantara para ulama terdapat perbedaan rumusan dan mendefinisikan hadis ḍa‘īf ini. Banyak perbedaan pendapat antara ulama Muhaddiṡin dengan para fuqoha mengenai masalah periwayatan dan pengamalannya, ada yang membolehkan mengamalkan hadis ḍa‘īf dan ada juga yang melarang mengamalkan hadis ḍa‘īf. Imām Aḥmad dan Imām Abū Dāwūd termasuk ulama yang membolehkan mengamalkan hadis ḍa‘īf. Keduanya membolehkan jika dalam permasalahan faḍail al- ‘amal dan selagi tidak ada hadis lain yang menerangkannya. Sedangkan dalam perbedaan pendapat antara Imām Aḥmad Ibn Ḥanbal bahwa hadis da‘īf itu lebih disukai dari pada pendapat para ulama, sedangkan menurut Imām Abū Dāwūd ia berpendapat bahwa hadis Ḍa‘īf itu lebih kuat dari pada pendapat para ulama.
Model Nalar Burhânî dalam Madzhab Tafsir Teologi Mu’tazilah
Salim Rosyadi
Al-Fath Vol 13 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32678/alfath.v13i1.2891
Dinamika sejarah perkembangan tafsir periode pertengahan ini ditandai dengan pergeseran tradisi penafsiran dari tafsir bi al-ma’tsur ke tradisi bi al-ra’y. Penggunaan rasio semakin kuat, meskipun kemudian sering terjadi bias ideologi. Di manatafsir lebih berupa afirmasi (penegasan dan pembelaan) terhadap ideologi keilmuan dan madzhab penafsirannya. Sebagai implikasinya, muncullah berbagai kitab tafsir yang diwarnai dengan corak dan kecenderungan tafsir sesuai disiplin ilmu dan madzhab ideologi para penafsirnya atau bahkan penguasa saat itu. Mu’tazilah yang kebetulan secara sosio-politik telah membangun gagasan teologinya yang bertumpu pada nalar Burhani melalui upaya menafsiran al-Qur’an yang bersifat rasional. Nalar burhani sendiri merupakan cara berpiokir masyarakat Arab yang bertumpu pada kekuatan natural manuisia, yaitu pengalaman empiris dan penilaian akal, dalam mendapatkan pengetahuan tentang segala sesuatu. Sehingga implikasinya, nalar burhani dalam teologi Mu’tazilah menjadikan al-Qur’an sebagai upaya pembenaran atas segala bentuk agumentasi serta kritik terhadap lawan-lawanya. Upaya pembelaan terhjadap ajarannya tersebut, bagi Mu’tazilah didasarkan pada upaya penafsiran yang rasional melalui gagasan Majaz dan pena’wilan.
Peranan Keluarga sebagai Upaya Penekanan Penyebaran Covid-19: Studi atas Penelitian di Kota Serang
Novalia Rahmah;
Salim Rosyadi
Sosial Budaya Vol 19, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/sb.v19i1.14082
Wabah Covid-19 yang melanda di berbagai negara memiliki dampak negatif di berbagai bidang kehidupan, salah satunya di bidang kesehatan. Peran keluarga akan sangat penting dalam memberikan edukasi dan menerapkan pencegahan penyebaran Covid-19. Artikel ini akan berfokus pada pembahasan tentang pentingnya peran keluarga siaga bencana dalam membantu pemerintah menekan angka penyebaran Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan sumber data primer berupa observasi dan wawancara serta sumber data sekunder berupa kajian literatur terdahulu. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan bahwa keluarga sangat berperan penting dalam menekan angka penyebaran virus Covid-19.
Pemberdayaan Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Dalam Implementasi Pembelajaran Moderasi Beragama Melalui Laman Kepustakaan Keagamaan di Kota Serang
Ali Muhtarom;
Verry Mardiyanto;
Salim Rosyadi
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 12, No 1 (2023): Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/mjppm.v12i1.9892
Pemberdayaan tokoh masyarakat dengan pendekatan implementasi pembelajaran moderasi beragama melalui laman kepustakaan keagamaan yaitu sebuah pengabdian yang bertemakan pemberdayaan masyarakat berbasis moderasi beragama, Laman keagamaan ini digagas oleh Kementerian Agama yang digunakan oleh para tokoh agama maupun masyarakat Kota Serang untuk mempublikasikan informasi yang bernilai toleransi dan kebersamaan dengan pendekatan lintas agama. Laman ini berisikan informasi mengenai keberagaman dari masing-masing agama yang ada di Indonesia. Metode pengabdian yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan pendekatan Community Based Research (CBR) yang dilanjutkan dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Metode ini dengan kolaborasi antara komunitas yang ada dilanjutkan dengan melihat partisipasi aktif dari masing-masing aktor dalam komunitas. Hasil dari pengabdian ini adalah masing-masing agama dengan para tokoh yang menjadi aktor utama dapat memaksimalkan laman kepustakaan keagamaan secara bertahap dan memudahkan masyarakat untuk mengetahui perbedaan yang ada dan meningkatkan nilai toleransi kehidupan beragama. Pelaksanaan observasi, sosialisasi Focus Group Discussion (FGD) dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dilakukan dalam pengabdian ini sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada para tokoh. Dari pengabdian ini juga menjadi gerbang akses digital untuk dapat memoderasikan beragama untuk kehidupan yang penuh toleransi.
KTIRIK ATAS ORIENTALIS DALAM INTERPRETASI HADIS
Syafi'in Mansur;
Salim Rosyadi
Holistic al-Hadis Vol 8 No 2 (2022): July -December 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32678/holistic.v8i2.9608
The purpose of this research is to illustrate that Orientalist studies and interpretations of the Prophet's Hadith or Sunnah are positive and negative. Positive Orientalist studies and interpretations are not polemical, but sympathetic and academically good and enlightening. While the study and interpretation of the negative Orientalists brought polemics both among the Orientalists themselves and among Muslim intellectuals. The Orientalist who brought this polemic, is due to untruthfulness, dishonesty and objectivity so that the Orientalist gets sharp criticism from Muslim intellectuals, both inclusive, exclusive and modernist. All of that, aimed at Orientalists studying and interpreting the Hadith of the Prophet and the Sunnah with a scientific and systematic purpose, not for their personal, group and religious interests.
Good Attitude Dalam Perspektif Kontemporer
Muhamad Reza;
Salim Rosyadi
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 3 No. 4 (2024): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59188/jcs.v3i4.679
Era kontemporer banyak memicu perkembangan pada aspek yang terjadi saat ini. Hasil yang diciptakannya bukan sekedar tekhnologi serta media belaka, namun lahirnya generasi yang akan menjadi pemicu masa depan yang akan datang. Penelitian ini di lakukan dengan pengolahan data hadis dengan metode tematik dengan sumber kitab 14 imam serta pembahasan yang terkait dengan akhlak serta pengaruh media pada moral akhlak saat ini. Dalam penelitian ini di bahas bahwa attitude yang terjadi pada era kontemporer saat ini di sebabkan moralitas yang turun karna era perkembangan media tekhnologi, semua dapat di raih dan di lihat dengan cepat, tanpa adanya saringan dari sumber hadis yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber hadis attitude dengan metode kuantitatif dengan mennggunakan metode tematik kitab 14 imam. Kesimpulan pada penelitian ini adalah kebijakan menggunakan media saat ini serta faktor lingkungan sosial yang segalanya di sebut dengan trend.
Perkembangan dan Nilai - Nilai Ajaran Thoriqoh Syattariyyah di Banten
Siti Komariah;
Agus Ali Dzawafi;
Salim Rosyadi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i8.17043
Perkembangan Thoriqoh memiliki pengaruh yang besar pada setiap daerah di Indonesia. Banten salah satu daerah yang memiliki ketenaran mengenai ajaran Thoriqoh. Bahkan, menjadi salah satu lembaga keagaman tersohor yang menolak kolonialisme. Karena itu peneliti mencari fakta-fakta sejarah tentang perkembangan Thoriqoh, terutama Thoriqoh Syattariyyah yang pernah menjadi primadona di kalangan masyarakat Banten. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu metode dengan studi lapangan atau field research, sebagai data primer. Serta didukung oleh data sekunder seperti buku, jurnal-jurnal dan artikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengunggap sejarah yang terkubur tentang Thoriqoh Syattariyyah, mengemukakan ajaran Thoriqoh Syattahiyah yang masih eksis di Banten. Thoriqoh Syatthariyah yang masih ada di Banten yaitu bertempat di Tanara dan Cakung. Kemudian muncul terbaru di daerah padarincang, tepatnya di pondok Pesantren Shadana Padarincang-Banten yang di pimpin langsung oleh Kiyai H Arif Hidayat. Dengan di temukannya mursyid Thoriqoh Syattariyyah di kawasan padarincang semoga penelitian ini bisa menjadi sebagai sumber referensi untuk penelitain selanjutnya.
EDUCATION FOR WOMEN: a Thematic Hadith Study with a Grounded Theory Approach
Mila, Mila;
Firdaus, Amar;
Rosyadi, Salim;
Millah, Mus'idul;
Alif, Muhammad
Al-Bukhari : Jurnal Ilmu Hadis Vol 7 No 1 (2024): Al-Bukhari: Jurnal Ilmu Hadis
Publisher : Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32505/al-bukhari.v7i1.8291
Some people consider that women do not need to study higher, because women only take care of household affairs. Higher education is considered an obstacle to life goals. This research aims to discuss education for women based on hadith. This research uses a type of qualitative research, namely with a thematic method of hadith with a grounded theory approach. The formal object of this research is the understanding and urgency of education for women which is grouped based on hadith themes. Meanwhile, the material object in this study is the argument that women do not need to study. The discussion in this study explains that women are free to do something, especially in learning. This study concludes that through the grounded theory approach, the themes of women's education hadith are obtained. Education for women is mandatory and prioritized, women also have the right to education. Because it is from women that a new generation will be created and that new generation must be educated to create a quality generation.
Studi Tematik Hadis Tentang Mendahulukan Yang Kanan Dalam Tinjauan Syar’i
Vina Rohmatika;
Salim Rosyadi;
Fajar Gilang Hermawan;
Mochamad Miftahuddin
Tabsyir: Jurnal Dakwah dan Sosial Humaniora Vol. 5 No. 3 (2024): Juli : Jurnal Dakwah dan Sosial Humaniora
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59059/tabsyir.v5i3.1360
This study aims to provide and discuss the core themes of prioritizing the right in a syar'i review. This type of research method is a qualitative research method through a thematic approach, where this research is only focused on library research or library research and analyzing literature related to the theme. The results of the discussion of this study include general views regarding prioritizing the right in Islam, hadiths regarding prioritizing the right, as well as discussing core themes of prioritizing the right. The researcher concluded that it is important for someone to get used to it from an early age so that they always do good things by prioritizing the right side.