Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pembelajaran matematika berbasis lesson study dengan menggunakan model problem based learning (PBL) pada materi barisan dan deret Damar Jati Nugroho; Suparni; Tugiman
NOTASI: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Alpatih Cahaya Semesta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70115/notasi.v2i2.191

Abstract

Dengan menerapkan pendekatan Problem Based Learning (PBL) berbasis Lesson Research, penelitian ini berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika pada pokok bahasan barisan dan deret. Teknik deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini, yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Piyungan. Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data, yang kemudian diperiksa secara metodis sepanjang fase perencanaan, melakukan, dan melihat. Masalah dengan pembelajaran berbasis PBL terlihat pada siklus pertama, dan salah satunya adalah siswa kurang memiliki inisiatif saat bekerja dalam kelompok. Untuk mengatasi hal ini, metode Jigsaw diperkenalkan pada siklus kedua. Siswa dibagi menjadi kelompok ahli dan ditugaskan untuk mempelajari mata pelajaran tertentu seperti deret aritmatika, deret geometri, dan deret geometri tak hingga. Setelah itu, mereka berbagi apa yang telah mereka pelajari dengan kelompok asal mereka. Menurut temuan tersebut, tingkat aktivitas, konsentrasi, dan tanggung jawab anak-anak meningkat secara signifikan ketika PBL dan Jigsaw digunakan bersama-sama. Siswa menunjukkan minat dan pemahaman yang lebih besar terhadap subjek tersebut, bekerja sama secara lebih efektif, dan meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerja sama tim mereka. Refleksi siklus kedua menunjukkan bahwa pendekatan ini membantu siswa belajar dengan cara yang lebih menarik dan relevan, yang menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam penilaian.
Pengembangan Tarian Adat Moi Kreasi Baru Melalui Karakter Berekebinekaan Global Pada Siswa Kelas 7 kudori, Masngud; Santoso, Gunawan; purwanti; El abid, Mohammed; Tugiman; Alzein Alfatih
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i4.651

Abstract

Pendidikan karakter merupakan hal yang penting dalam konteks pendidikan di Indonesia bahkan di dunia. Mengingat begitu Pentingnya Pendidikan Karakter tersebut, Pendidikan karakter telah menjadi fokus utama dalam pendidikan di banyak negara. Populasi atau Subyek dalam penelitian ini adalah kelas tujuh semester Ganjil SMP UNIMUDA Pulau Arar Kabupaten Sorong tahun pelajaran 2023/2024 yang terdiri dari 26 siswa. Langkah awal pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi awal untuk mengetahui karakter berkebinekaan global siswa kelas tujuh tersebut. Kemudian melakukan tindakan pelatihan tari adat moi dengan kreasi baru dibantu dengan beberapa instruktur tari. Hal ini dilakukan dalam beberapa sesi latihan. Kemudian peneliti melakukan asesmen akhir untuk mengambil data nilai karakter berkebinekaan global. Setelah data asesmen awal dan asesmen akhir diperoleh, penulis melakukan analisis data yang tersaji dalam bentuk deskripsi persentase. Setelah melakukan analisis, diketahui bahwa perolehan total nilai dan rata-rata total nilai serta persentase partisipasi aktif siswa dari asesmen awal, tidakan aksi hingga asesmen akhir mengalami peningkatan. Presentase tingkat kreatifitas pada karakter Kreatif siswa meningkat 15,56%. Nilai rata-rata pada karakter Kreatif dari 69,70 pada asesmen awal menjadi 71,53 pada pada asesmen akhir. Pencapaian ketuntasan pada karakter Gotong royong meningkat dari 73,33 pada asesmen awal menjadi 93,33 pada asesment akhir. Hasil ini dapat digunakan sebagai bukti bahwa pengembangan tarian adat moi kreasi baru berpengaruh secara signifikan dalam membangun karakter Berkebinekaan global di SMP UNIMUDA Pulau Arar Kabuparen Sorong.
Implementasi P5 Pembuatan Aksesoris Tarian Adat: Sebagai Karakter Gotong Royong Pada Siswa Kelas 7 Tugiman; Gunawan Santoso; Masngud Kudori; Arifin
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i4.652

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pentingnya menjaga lingkungan sekitar sebagai tempat hunian yang nyaman bagi semua warga, terutama siswa kelas 5 di sekolah dasar. Dalam upaya mencapai tujuan ini, penelitian ini mengeksplorasi konsep gotong royong dan kolaborasi sebagai sarana untuk memperbaiki kualitas lingkungan sekolah. Metode penelitian yang digunakan mencakup survei, wawancara, dan observasi terhadap siswa, guru, staf sekolah, dan orang tua di sebuah sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan dan kesadaran berperan penting dalam membentuk pemahaman siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Siswa yang terlibat dalam kegiatan gotong royong dan kolaborasi mampu merasakan dampak positifnya pada lingkungan sekolah, termasuk perbaikan fisik, kebersihan, dan kenyamanan. Dalam prosesnya, siswa mengalami perubahan perilaku positif, seperti pengelolaan sampah yang lebih baik dan pengembangan nilai-nilai sosial seperti kerjasama dan tanggung jawab. Kesimpulannya, upaya untuk menjaga lingkungan sebagai tempat hunian yang nyaman melalui gotong royong dan kolaborasi di SD Kelas 5 adalah penting untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesadaran lingkungan siswa. Kolaborasi antara semua pemangku kepentingan dan perencanaan berkelanjangan adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam lingkungan sekolah. Dengan demikian, penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk memahami peran lingkungan sekolah dalam membentuk sikap dan perilaku siswa terhadap lingkungan serta mengidentifikasi strategi efektif untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekolah.
Kerumitan Pandangan Manusia Terhadap Keberadaan Tuhan Dalam Menghadapi Kejahatan, Penderitaan dan Dinamika Keyakinan Tugiman; Gunawan Santoso; Sri Sunarti; Masngud Kudori
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i3.1450

Abstract

Masalah kejahatan dan penderitaan membuka ruang pemikiran mendalam tentang bagaimana manusia memahami dan merespons dua aspek kompleks kehidupan ini dalam konteks keberadaan Tuhan yang baik dan berkuasa. Abstrak ini menggambarkan kerumitan pandangan manusia terhadap keberadaan Tuhan dalam menghadapi kejahatan dan penderitaan serta dinamika keyakinan pribadi yang memengaruhi interpretasi atas fenomena ini. Dalam konteks agama, pandangan terhadap kejahatan dan penderitaan sering terkait dengan keyakinan akan keadilan ilahi dan rahmat Tuhan. Pemahaman agama-religius memberikan landasan bagi individu untuk mencari makna spiritual dalam menghadapi penderitaan dan trauma. Namun, pertanyaan filosofis tetap ada, termasuk bagaimana kebebasan manusia berinteraksi dengan keadilan Tuhan dan mengapa penderitaan masih ada dalam dunia yang diatur oleh Tuhan yang dianggap baik. Dalam Abstrak ini juga menyoroti pentingnya pemikiran etis dan moral dalam tanggapan terhadap kejahatan dan penderitaan. Selain itu, abstrak ini mengakui bahwa pandangan terhadap kejahatan dan penderitaan dalam konteks Tuhan yang baik dapat mengalami perubahan seiring waktu, dipengaruhi oleh perubahan sosial, budaya, dan perkembangan pemikiran manusia.
ANALISA PERBANDINGAN KADAR LUMPUR PASIR DARAT PERMU DAN PASIR TALANG BENIH TERHADAP KUAT TEKAN BETON: ANALISA PERBANDINGAN KADAR LUMPUR PASIR DARAT PERMU DAN PASIR TALANG BENIH TERHADAP KUAT TEKAN BETON Febrianti, weni; Tugiman; R. Gunawan; Aswito, Alit; sajid, Ahmad
STATIKA: Jurnal Teknik Sipil Vol. 11 No. 1 (2025): Statika: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Raflesia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah bahan bangunan yang sering digunakan untuk pembangunan gedung, jalan, dan jembatan. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen, beton ini terbuat dari campuran agregat halus (pasir), agregat kasar (krikil), atau beberapa jenis agregat, air, dengan menggunakan semen portland dan semen hidrolik dan ditambahkan bahan kimia atau adiktif. Pasir Permu yang terletak di kabupaten Kepahiang dan pasir Talang Benih yang terletak di kabupaten Rejang Lebong. Pasir ini sering digunakan oleh masyarakat lokal dan daerah setempat untuk bahan campuran beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimen, untuk mengetahui kuat tekan beton maka peneliti mengunakan tabung silinder ukuran 15 x 30 cm dengan mengunaka pasir Permu dan Talang Benih, kadar lumpur pada pasir darat Permu sebesar 3,58% dan pasir Talang Benih sebesar 3,64% terhadap kuat tekan beton sebagai campuran agregat halus. Metode yang digunakan untuk mengetahui hasil dari penelitian ini dapat dilalui oleh beberapa tahapan, dan experimen ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kadar lumpur terhadap kuat tekan beton fc 15 Mpa Pengaruh Kadar Lumpur Pasir Talang Benih dan Permu Terhadap Kuat Tekan Beton. tersebut disebabkan oleh kandungan lumpur, pada beton yang berumur 7 hari pengaruh kadar lumpur sudah mulai terlihat. Beton dengan kadar lumpur tinggi akan menunjukan kuat tekan yang lebih rendah dibandingkan dengan beton yang kadar lumpur rendah. Pada umur 14 hari kuat tekan antara beton dengan kadar lumpur tinggi dan rendah akan semakin jelas terlihat pada umur 14 hari dan 28 hari.
Makna Tradisi Manisan Masyarakat Umat Buddha di Dusun Legok Desa Mandiraja Wetan Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara Tugiman; Ngadat
PATISAMBHIDA : Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama Vol. 3 No. 1 (2022): PATISAMBHIDA - Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/patisambhida.v3i1.789

Abstract

Tradisi manisan merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Mandiraja Wetan. Tradisi ini dilakukan secara turun temurun dari nenek moyang sebagai bentuk penghormatan pada leluhur yang dilakukan di Makam Keputihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu alasan mendasar mengapat tradisi manisan masih lestari sampai saat. Selain itu penelitian ini akan menguraikan proses bagaimana tradisi dilaksanakan oleh masyarakat umat Buddha di Desa Mandiraja Wetan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatatif deskriptif. Cara pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Data yang sudah diperoleh peneliti akan dinalisis dan disimpulkan. Hasil dari penelitian ini adalah tradisi manisan dilakukan oleh masyarakat umat Buddha di Desa Mandiraja Wetan karena dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran. Tradisi dilakukan dengan cara memberikan sesaji yang diberikan di makan keputihan yang dilakukan bersama juri kunci makan kemudian diberi doa dan dibacakan paritta suci. Implikasi tradisi manisan bagi masyrakat umat buddha di Desa Mandiraja Wetan diterimannya kalangan masyarakat dari berbagai golongan muda dan tua. Hal tersebut dikarenakan faktor utama yang paling penting dalam membuktikan suatu ajaran adalah dengan penyelidikan atau investigasi berdasarkan Pandangan Benar (sammaditthi). Menurut Buddha, investigasi kebenaran (dhammawicaya) atau membuka pandangan merupakan dasar bagi pencerahan dan kebahagiaan sejati. Tanpa ada keinginan untuk membuka diri dan berusaha untuk membebaskan pandangan dari ketidaktahuan, seseorang pasti diliputi ketidakbahagiaan.
Paving Block and Canopy Development of "Sweembath" Tourism Village Realizing Community Welfare Tugiman; Ariani, Farida; Dardanila; Suwilo, Saib; Tulus; Sartini, Eva; Bayu; Tafsih, Ma'Ruf; Patriani, Peni; Silalahi, Amlys Syahputra
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2020): ABDIMAS TALENTA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.984 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v5i2.5177

Abstract

The Sweembath Bahapal baths were built in 1930 by the Dutch government by employing plantation workers. This bathhouse was used as a place of entertainment by the Dutch. Currently, the management of the Sweembath tourism area has been handed over to the local community as the manager of village tourism. The preliminary survey shows the need for further development so that it is expected to improve the welfare of rural communities. Some of the problems that arise are related to the availability of infrastructure and facilities, as well as lack of promotion, which are inhibiting factors for the development of this tourism potential. The objective of the development of the Naga Sopa "Sweembath" Tourism Village, Bandar Huluan District, Simalungun Regency is to create community welfare. These are: Repairing road structuring facilities in the sweembath tourist area to increase the number of tourism visits that can improve the welfare of the community. The results of the activities carried out by USU's LPPM were road arrangement (paving blocks) and construction of a canopy.
Structuring the Greening of Tourism Areas Developing the "Sweembath" Naga Sopa Tourism Village Realizes Community Welfare Susilo, Hariadi; Dardanila; Suwilo, Saib; Tulus; Tafsin, Ma’ruf; Patriani, Peni; Tugiman; Ariani, Farida; Silalahi, Amlys Syahputra; Nur’ainun
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2021): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1628.091 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v6i2.5282

Abstract

Arrangement of Reforestation of Tourism Areas for the development of the "Sweembath" Naga Sopa Tourism Village, Bandar Huluan District, Simalungun Regency to Realize Community Welfare. The preliminary survey shows the need for further development so that it is expected to improve the welfare of the village community. The method of implementing the assisted villages is carried out with a participatory approach from the community managing the tourist area, elements of the Village/District apparatus and other relevant stakeholders. In-depth discussion and interview techniques are carried out to explore the root of the problem and developments in the short/long term that can be implemented or expected. the results of the implementation of plant arrangement, namely: (1) Reforestation of the Sweembat area (2) Focus Group discussion (3) Reforestation in the "sweembat" area (3) Mutual cooperation with the community (4) Arrangement of plants for reforestation (5) Installer of Simalungun Assisted Village Plank
Selfie Photo Spot Development of Naga Sopa Swimbath Tourism Realizes Community Welfare Dardanila; Susilo, Hariadi; Suwilo, Saib; Tulus; Bayu, Eva Sartini; Tafsin, Ma’ruf; Patriani, Peni; Tugiman; Ariani, Farida; Silalahi, Amlys Syahputra
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2021): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.397 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v6i2.5283

Abstract

The arrangement of selfie photo spots is expected to increase the target of tourist visits, both foreign and local. Therefore, making selfie photo spots will be used as a promotional medium to increase the number of tourist visits. Sweembath Bahapal baths were built in 1930 by the Dutch government by employing plantation workers. The results of the preliminary survey indicate the need for further development so that it is expected to improve the welfare of the village community. The purpose of the activity is to become a creative and attractive place for recreation with an environmental perspective, organizing selfie photo spots which are expected to increase the target of tourist visits, both foreign and local. The method used in the implementation of the construction of eight selfie photo spots is something that provides recreational facilities that can make tourists active in tourist activities, the University of North Sumatra community service agency builds facilities for self-painted photo spots as follows (1) Dolphins, (2) Dinosaurs, (3) Elephants, (4) Butterflies, (5) Fire Tongue Wings, (6) Whales, (7) Butterflies, and (8) Turtles. Spot facilities Selfie photos form facts in the form of responses from collective or individual subjects such as 1) the presence of visitors who take advantage of the facilities, 2) parking attendants who regulate vehicle parking 3) traders who sell types of merchandise products, 3) place rental, mats, buoys, and changing rooms. The impact of the development and improvement of the functions of the facilities and infrastructure above, affects the welfare of the community, managers and traders in the Sweembath environment.
Pelatihan Penggunaan Aplikasi Open-Source Dimensions AI Untuk Eksplorasi Data Literasi Reference Manager Budi Tjahjono; Muhamad Hadi Arfian; Lili Hastuti; Hermansyah; Arief Ichwani; Tugiman; Dewi Marini
IKRA-ITH ABDIMAS Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal IKRAITH-ABDIMAS Vol 8 No 2 Juli 2024
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan eksplorasi data literasi menggunakan aplikasi open-source Dimensions AI, terutama bagi pengguna yang sebelumnya familiar dengan Reference Manager. Pelatihan ini membahas permasalahan umum dalam pengelolaan referensi, seperti keterbatasan fitur pencarian dan analisis data pada Reference Manager, serta kurangnya integrasi dengan sumber data eksternal. Dimensions AI menyediakan sebagai solusi yang menghadirkan fitur pencarian canggih, analisis bibliometrik, dan visualisasi data interaktif. Metodologi pelatihan menekankan pendekatan partisipatif dan berbasis praktik,mencakup tahapan penggunaan Dimensions AI, pencarian dan navigasi literatur ilmiah, serta integrasi dengan Reference Manager. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan keterampilan peserta dalam mengelola dan menganalisis data literasi, serta pemahaman yang lebih baik tentang pemanfaatan Dimensions AI untuk mendukung penelitian. Pelatihan ini memberikan manfaat signifikan bagi peserta, termasuk peningkatan efisiensi waktu pengambilan keputusan yang lebih baik, identifikasi peluang penelitian baru, dan peningkatan produktivitas penelitian secara ter-integrasi.