Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGINTERNALISASIKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DI TENGAH KOMUNITAS YANG HETEROGEN DI SMP XAVERIUS KOTA BUKITTINGGI. (STUDI KASUS). Suhaili, Hidayati
Menara Ilmu Vol 12, No 5 (2018): Vol. XII No. 5 April 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i5.784

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam yangdilakukan guru Pendidikan Agama Islam di tengah komunitas yang heterogen di SMP Xaverius KotaBukittinggi telah dilakukan dengan baik. Siswa-siswanya terlihat memiliki aqidah, ibadah, dan akhlakyang baik. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1)strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam menginternalisasi nilai nilai pendidikan Islam di kelas,di tinjau dari aspek aqidah, ibadah, dan akhlak dan (2) strategi guru Pendidikan agama Islam dalammenginternalisasi nilai nilai pendidikan Islam di luar kelas, di tinjau dari aspek aqidah, ibadah, danakhlak di tengah komunitas yang heterogen di SMP Xaverius Kota Bukittinggi. Penelitian inibercorak penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriftif kualitatif. Adapun yangmenjadi sumber data adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islamdan guru lain yang beragama Islam, siswa dan wali murid. Teknik pengumpulan data melaluiwawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan diolah dengan mereduksi danverifikasi data, lalu ditarik kesimpulan dan dianalisis secara kualitatif Hasil penelitian inimengungkapkan guru Pendidikan Agama Islam dalam menginternalisasi nilai-nilai pendidikan Islamdi komunitas yang heterogen di SMP Xaverius Kota Bukittinggi dilakukan di kelas dan di luar kelas.Internalisasi nilai pendidikan Islam di kelas dilakukan dengan: Pertama, aspek aqidah denganberdo?a pagi dan tadarusan al-Qur?an, menggunakan metode yang menggugah perasaan,memotivasi siswa, membuat makalah mini berkaitan dengan kisah Rasulullah dan sahabatnya. Keduaaspek ibadah dengan praktek langsung, menghafal surat pendek, menerapkan agenda ibadah. Ketiga,aspek akhlak dengan membudayakan gerakan senyum, salam, dan sapa. , pendekatan keteladanan,kegiatan bersih diri dan lingkungan, menerapkan metode hukuman dan larangan. Sedangkan di luarkelas dengan: Pertama, aspek aqidah dengan bina iman dan perayaan hari besar Agama. Kedua,aspek ibadah dengan sholat zuhur berjama?ah dan pesantren ramadan. Ketiga, aspek akhlak denganpemungutan infaq dan mengawasi tingkah laku siswa di luar sekolah.Kata Kunci: Strategi Guru PAI, Internalisasi Nilai Pendidikan Islam, Komunitas yang Heterogen
Komparasi Epistemologi Hadis Sunni dan Syiah: Pendekatan Validitas dan Otoritas di Tengah Tantangan Modernitas Fortuna Ihsan, Sartika; Wendry, Novizal; Suhaili, Hidayati; Kurnia, Asraf
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 5 No 2 (2024): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v5i2.1192

Abstract

Artikel ini mengkaji perbedaan epistemologi hadis antara Sunni dan Syiah dengan menyoroti aspek-aspek seperti metodologi, sumber otoritas, kriteria validitas, koleksi kitab hadis, konsep imamah, klasifikasi hadis mutawatir dan ahad, serta peran akal dalam pemahaman hadis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi pustaka untuk mengeksplorasi literatur yang relevan, dengan tujuan memahami perbedaan mendalam dalam cara kedua mazhab memahami dan mengaplikasikan hadis dalam praktik keagamaan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan epistemologi hadis antara Sunni dan Syiah tidak hanya berakar pada perbedaan teologis, tetapi juga membawa dampak praktis dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Sebagai contoh, pendekatan skeptis Sunni terhadap hadis ahad berbeda dengan penerimaan Syiah yang lebih fleksibel terhadap hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para imam, yang dianggap sebagai sumber otoritas utama dalam tradisi Syiah. Penelitian ini juga menekankan pentingnya dialog antarmazhab untuk memperkuat kerukunan dan pemahaman di kalangan umat Islam, khususnya dalam menghadapi tantangan modernitas yang semakin kompleks. Dengan demikian, artikel ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika keilmuan dalam tradisi Islam dan menegaskan pentingnya kolaborasi antarmazhab dalam konteks pluralisme agama yang terus berkembang. This article examines the differences in the epistemology of hadith between Sunni and Shia, focusing on aspects such as methodology, sources of authority, criteria for validity, collections of hadith, the concept of imamate, the classification of mutawatir and ahad hadith, and the role of reason in understanding hadith. This study employs a qualitative approach with a literature review method to explore relevant literature, aiming to understand the deep differences in how both sects understand and apply hadith in their religious practices. The findings indicate that the differences in the epistemology of hadith between Sunni and Shia are not only rooted in theological differences but also have practical implications for the daily lives of Muslims. For instance, Sunni's more skeptical approach toward ahad hadith contrasts with the Shia's more flexible acceptance of hadith narrated by the imams, who are considered the primary source of authority in Shia tradition. The study also emphasizes the importance of inter-sect dialogue to strengthen understanding and harmony among Muslims, particularly in facing the increasingly complex challenges of modernity. Thus, this article contributes to a deeper understanding of the scholarly dynamics within Islamic tradition and underscores the importance of collaboration between sects in the context of the growing religious pluralism.
Pendekatan Evaluasi Pendidikan Islam untuk Anak Usia Dini: Kajian Literatur Teoritis Suhaili, Hidayati; Remiswal; Sabri, Ahmad; Kurnia, Asraf; Fortuna Ihsan, Sartika
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1149

Abstract

Penelitian ini membahas pentingnya evaluasi dalam pendidikan Islam untuk anak usia dini, dengan penekanan pada pengembangan model evaluasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Evaluasi dalam konteks ini tidak hanya berfungsi untuk menilai pencapaian akademik anak, tetapi juga untuk mengukur perkembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai Islami yang sangat penting bagi masa depan mereka. Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan, ditemukan bahwa pendekatan evaluasi yang holistik dan relevan sangat diperlukan, seperti pendekatan formatif dan sumatif, serta penggunaan alat evaluasi berbasis observasi, portofolio, dan asesmen naratif. Pendekatan-pendekatan ini memungkinkan pendidik untuk lebih memahami perkembangan anak secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Namun, tantangan utama dalam penerapannya adalah kurangnya pemahaman dan pelatihan yang memadai bagi pendidik mengenai metode evaluasi yang sesuai. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan pengembangan model evaluasi yang lebih efektif dan menyarankan penelitian lanjutan untuk menguji efektivitasnya dalam konteks praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, terutama dalam pendidikan anak usia dini, dan membantu meningkatkan pembentukan karakter serta nilai-nilai Islami pada generasi mendatang This study discusses the importance of evaluation in Islamic education for early childhood, with an emphasis on developing an evaluation model aligned with Islamic principles. In this context, evaluation not only functions to assess academic achievement but also to measure the development of character and the internalization of Islamic values, which are crucial for their future. Based on the literature review conducted, it was found that a holistic and relevant evaluation approach is necessary, such as formative and summative approaches, as well as the use of evaluation tools based on observation, portfolios, and narrative assessments. These approaches allow educators to better understand the child's development comprehensively, not only cognitively but also affectively and psychomotorically. However, a major challenge in implementation is the lack of understanding and adequate training for educators regarding appropriate evaluation methods. Therefore, this study recommends the development of a more effective evaluation model and suggests further research to test its effectiveness in practical contexts. This research is expected to make a significant contribution to the development of Islamic education in Indonesia, particularly in early childhood education, and help improve the formation of character and Islamic values in future generations.
Doktrin Hukum Islam dan Hukum Adat Menikahi Wanita yang Sesuku dengan Mantan Isteri di Minangkabau Destuliadi, Destuliadi; Suhaili, Hidayati
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 5 No. 2 (2024): (DECEMBER 2024) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v5i2.10642

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi ajaran Islam mengenai pernikahan antara seorang pria dengan wanita dari kelompok etnis yang sama, dimana wanita tersebut pernah menjadi mantan istrinya, di daerah Minangkabau. Penelitian ini memanfaatkan metode deskriptif dengan pendekatan sosiologis (socio-legal research) bersama dengan analisis deskriptif guna menjelajahi aspek hukum dan sosial dari perkawinan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa dalam pandangan doktrin Islam, tidak ada larangan eksplisit terhadap perkawinan tersebut, karena Islam telah secara khusus mengatur kategori wanita yang tidak boleh dinikahi. Namun, dalam tradisi adat Minangkabau, perkawinan semacam itu dianggap tidak diperbolehkan secara turun-temurun karena wanita yang sebangku dengan mantan istri dipandang sejajar dengan anggota keluarga. Akibat dari melanggar adat ini adalah penerapan sanksi sosial yang disebut dengan "babuang puluih", yang berarti pengucilan atau diusir dari lingkungan adat. Dari segi hukum, perkahwinan itu digolongkan sebagai 'Urf Shahih, iaitu adat yang tidak bercanggah dengan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Penelitian menyatakan bahwa meskipun sesuai dengan ajaran Islam, tindakan menikah jenis ini berdampak sosial serta budaya yang penting di lingkungan masyarakat Minangkabau. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan serius sebelum dilakukan.
PENERAPAN PENDEKATAN NILAI DALAM PEMBELAJARAN PAI UNTUK MEMBENTUK MODERASI BERAGAMA PADA GENERASI Z Suhaili, Hidayati; Sepriyanti, Nana; Kustati, Martin
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 13 No 1 (2025): Vol 13 No 1 Januari 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i1.6637

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pendekatan nilai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai upaya membentuk moderasi beragama pada generasi Z. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi partisipatif untuk menggali pemahaman siswa dan guru terkait nilai-nilai moderasi, seperti toleransi, inklusivitas, dan empati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan nilai dalam PAI efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap pentingnya sikap moderat dan inklusif dalam kehidupan beragama. Melalui diskusi terbuka, refleksi diri, dan studi kasus, siswa lebih terbuka dalam menerima perbedaan dan mampu menghindari sikap eksklusif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendekatan nilai dalam pembelajaran PAI berpotensi kuat sebagai media untuk melawan radikalisme di kalangan generasi muda. Rekomendasi kajian mendatang mencakup pengembangan strategi pembelajaran yang lebih adaptif dengan beragam konteks sosial siswa, serta penggunaan metode yang lebih variatif untuk memperkuat nilai moderasi beragama pada generasi Z.
Evaluasi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Asy Syarif untuk Optimalisasi Infrastruktur dalam Mendukung Pembelajaran Suhaili, Hidayati; Remiswal, Remiswal; Sabri, Ahmad
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 2 (2025): Vol 19 No. 02 JANUARI 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i2.6141

Abstract

Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang berperan penting dalam mencetak generasi yang memiliki kompetensi dalam bidang agama dan umum. Namun, pengelolaan sarana dan prasarana yang optimal sangat diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan Islam di Pondok Pesantren Asy Syarif, dengan fokus pada optimalisasi infrastruktur dalam mendukung pembelajaran. Metode yang digunakan adalah penelitian evaluasi dengan pendekatan deskriptif, yang melibatkan analisis terhadap empat komponen utama: konteks, masukan, proses, dan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana di pesantren masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan fasilitas pendukung pembelajaran berbasis teknologi, anggaran yang terbatas, serta kebijakan pengelolaan yang belum terstruktur dengan baik. Proses pengelolaan sarana dan prasarana yang cenderung reaktif dan kurang terencana mengakibatkan ketidakoptimalan pemanfaatan fasilitas yang ada. Produk dari pengelolaan sarana dan prasarana, baik dari segi kualitas pembelajaran maupun kenyamanan santri, belum mencapai potensi maksimal. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk meningkatkan perencanaan dan pengelolaan fasilitas yang lebih terstruktur, serta menyediakan sarana yang lebih mendukung pembelajaran berbasis teknologi, guna meningkatkan kualitas pendidikan di Pondok Pesantren Asy Syarif. Kata Kunci: Evaluasi, Pengelolaan Sarana Dan Prasarana, Optimalisasi Infrastruktur. 
Konseling Karir Di Sekolah Dan Dunia Kerja Dalam Perspektif Pendidikan Islam Kurnia, Asraf; Suhaili, Hidayati; Kenedi, Gusril; Ihsan, Sartika Fortuna
Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam Vol 4 No 2 (2024): Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Sumatera Barat Pariaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55062/IJPI.2024.v4i2/678/5

Abstract

This literature review aims to identify and analyze the significant role of career counseling in schools to prepare students for the dynamic workforce, especially within the context of Islamic education. In an era of globalization and rapid technological advancement, school-based career guidance plays a crucial role in helping students understand their potential and explore available career options. This study reviews the concept of work in Islam, career preparation at different educational levels, career counseling theories, career planning, decision-making, career development, and relevant supporting activities. The approach integrates Islamic ethical and spiritual values as a foundation for career decision-making. The findings indicate that career counseling based on Islamic values can guide students to achieve not only professional success but also contribute positively to society. Therefore, a comprehensive and continuous approach in career counseling can shape individuals who possess good character and are ready to face changes in the job market.
Strategies for the Contextualization of Religious Content Through Social Media for STKIP Students Suhaili, Hidayati; Kustati, Martin; Amelia, Rezki; Sartini, Titi; Nini, Nini
Jurnal Kajian dan Pengembangan Umat Vol 8, No 1 (2025):Vol. 8, No. 1 Juni 2025
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jkpu.v8i1.6759

Abstract

This study aims to examine the contextualization strategy of religious content by STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh students through social media in order to strengthen understanding and internalization of moderate and contextual Islamic values. This research uses a qualitative approach, with data collection techniques in the form of in-depth interviews, observation, and documentation. The results showed that students not only act as passive consumers, but also as active, adaptive, and reflective producers of religious content. Contextualization strategies are carried out through the use of communicative and dialogical language, the selection of visual formats that are attractive and in accordance with the characteristics of digital platforms, and the delivery of Islamic values that are reflective, moderate, and relevant to contemporary issues. However, this process is not free from various challenges, such as limited digital and religious literacy, time constraints, algorithmic pressure, and social resistance in the form of negative comments. This research recommends the importance of strengthening digital Islamic literacy, creative media training, and the integration of digital da'wah in student character development programs in higher education.
Doktrin Hukum Islam dan Hukum Adat Menikahi Wanita yang Sesuku dengan Mantan Isteri di Minangkabau Destuliadi, Destuliadi; Suhaili, Hidayati
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 5 No. 2 (2024): (DECEMBER 2024) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v5i2.10642

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi ajaran Islam mengenai pernikahan antara seorang pria dengan wanita dari kelompok etnis yang sama, dimana wanita tersebut pernah menjadi mantan istrinya, di daerah Minangkabau. Penelitian ini memanfaatkan metode deskriptif dengan pendekatan sosiologis (socio-legal research) bersama dengan analisis deskriptif guna menjelajahi aspek hukum dan sosial dari perkawinan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa dalam pandangan doktrin Islam, tidak ada larangan eksplisit terhadap perkawinan tersebut, karena Islam telah secara khusus mengatur kategori wanita yang tidak boleh dinikahi. Namun, dalam tradisi adat Minangkabau, perkawinan semacam itu dianggap tidak diperbolehkan secara turun-temurun karena wanita yang sebangku dengan mantan istri dipandang sejajar dengan anggota keluarga. Akibat dari melanggar adat ini adalah penerapan sanksi sosial yang disebut dengan "babuang puluih", yang berarti pengucilan atau diusir dari lingkungan adat. Dari segi hukum, perkahwinan itu digolongkan sebagai 'Urf Shahih, iaitu adat yang tidak bercanggah dengan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Penelitian menyatakan bahwa meskipun sesuai dengan ajaran Islam, tindakan menikah jenis ini berdampak sosial serta budaya yang penting di lingkungan masyarakat Minangkabau. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan serius sebelum dilakukan.
Islamic Education in Egypt: An Overview, System Structure, and Government Policies Suhaili, Hidayati; Zalnur, Muhammad; Rosyada, Dede; Kirin, Arwansyah Bin; Nini, Nini; Sartini, Titi
Thawalib: Jurnal Kependidikan Islam Vol. 6 No. 2 (2025): Thawalib: Jurnal Kependidikan Islam
Publisher : STAI Publisistik Thawalib Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54150/thawalib.v6i2.726

Abstract

Al-Azhar University, Egypt, presents a model of Islamic education that is moderate and holistic, relevant in addressing the challenges of modernity, radicalism, and the integration of Islamic tradition with scientific progress. This study identifies a gap in the previous literature, which generally partially discusses Islamic education in Egypt, focusing on the history of Al-Azhar or primary education, without comprehensively analysing the integration of traditional and modern values, system structure, and state policies. This study employs a qualitative approach, utilising data collection techniques through literature review and document analysis of scholarly journals, academic books, and official reports from the Ministry of Education and Al-Azhar University. Data analysis is conducted using qualitative content analysis methods, which include stages of collection, filtering, coding, categorisation, synthesis, and triangulation. The results show that the Islamic education system in Egypt has successfully integrated religious and general knowledge through a moderate and inclusive curriculum, supported by government policies such as the Al-Azhar Law of 1961 and the 2014 curriculum reform. However, educational access inequality, limited technological infrastructure, and conservative resistance continue to hinder comprehensive reform efforts. In conclusion, these findings offer important lessons for developing Islamic education in Indonesia and other Muslim countries.