Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Revitalisasi Pendidikan Karakter dalam PAI sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme pada Remaja Kurnia, Asraf; Kustati, Martin; Sepriyanti, Nana; Aisyah, Siti; Oviensy, Vegia
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 5 No 5 (2024): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, December 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v5i2.1172

Abstract

Radikalisasi di kalangan remaja semakin menjadi perhatian di Indonesia, terutama dengan dampak besar dari perkembangan teknologi digital yang memfasilitasi penyebaran ideologi radikal. Dalam hal ini, pendidikan karakter dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat menjadi solusi efektif untuk mencegah radikalisasi. Artikel ini mengulas pentingnya revitalisasi pendidikan karakter dalam PAI sebagai upaya untuk mencegah pengaruh radikal pada remaja. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, dan moderasi beragama, pendidikan karakter dalam PAI tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pembentukan sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai kebangsaan. Pendidikan karakter yang berbasis pada nilai dan kontekstual diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang penuh toleransi, berintegritas, dan memiliki rasa cinta tanah air. Selain itu, pentingnya kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat juga perlu ditekankan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan karakter positif pada remaja. Dengan pendekatan ini, revitalisasi pendidikan karakter dalam PAI dapat memperkuat ketahanan remaja terhadap radikalisasi dan membentuk individu yang memiliki akhlak mulia serta tanggung jawab terhadap bangsa dan negara. Radicalism among teenagers has become an increasingly pressing issue in Indonesia, especially with the significant influence of digital technology that facilitates the rapid spread of radical ideologies. In this context, character education within Islamic Religious Education (PAI) can be an effective solution to prevent radicalization. This article discusses the importance of revitalizing character education in PAI as an effort to prevent radical influences on teenagers. By integrating values such as tolerance, justice, and religious moderation, character education in PAI not only focuses on cognitive aspects but also on the formation of attitudes and behaviors that align with national values. Value-based and contextual character education is expected to shape a generation of young people who are tolerant, have integrity, and love their country. Furthermore, the collaboration between schools, families, and communities is essential to create an environment that supports the development of positive character in teenagers. With this approach, revitalizing character education in PAI can strengthen teenagers' resilience against radicalization and help shape individuals with noble character and responsibility toward the nation and the state.
Penguatan Moderasi Beragama Melalui Optimalisasi Manajemen Evaluasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Kurnia, Asraf; Sabri, Ahmad; Remiswal; Effendi, Heri; Muspardi
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 5 No 2 (2024): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v5i2.1190

Abstract

Artikel ini membahas pentingnya penguatan moderasi beragama melalui optimalisasi manajemen evaluasi Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan manajemen evaluasi PAI dalam membentuk sikap moderasi beragama pada siswa SD. Penelitian ini merupakan upaya untuk menghadapi tantangan radikalisasi dan intoleransi yang berkembang di kalangan generasi muda, serta untuk memastikan bahwa pendidikan agama dapat menghasilkan individu yang toleran, adil, dan seimbang dalam berinteraksi di masyarakat yang majemuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur, yang bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mensintesis informasi dari berbagai sumber yang relevan terkait manajemen evaluasi dalam PAI dan moderasi beragama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi dalam PAI tidak hanya bertujuan untuk mengukur pengetahuan agama, tetapi juga untuk menilai sikap moderasi beragama siswa. Evaluasi yang efektif dapat dilakukan melalui pendekatan autentik, seperti penggunaan rubrik penilaian sikap, observasi, diskusi kelompok, dan proyek berbasis sikap. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya perencanaan evaluasi yang mengintegrasikan indikator moderasi beragama dan tindak lanjut evaluasi melalui kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung nilai-nilai toleransi. Temuan ini mengindikasikan bahwa penguatan moderasi beragama melalui evaluasi PAI dapat membantu membentuk siswa menjadi individu yang lebih toleran dan berkeadilan. This article discusses the importance of strengthening religious moderation through the optimization of evaluation management in Islamic Religious Education (PAI) at the elementary school level. The aim of this research is to identify and explain strategies that can be used to optimize PAI evaluation management in shaping religious moderation attitudes among elementary school students. This study is an effort to address the challenges of radicalization and intolerance that are developing among the younger generation, as well as to ensure that religious education can produce individuals who are tolerant, just, and balanced in interacting within a diverse society. The research method used in this study is a literature review, which aims to collect, analyze, and synthesize information from various sources related to evaluation management in PAI and religious moderation. The findings of this research indicate that evaluations in PAI are not only intended to measure religious knowledge but also to assess students' religious moderation attitudes. Effective evaluations can be carried out through authentic approaches, such as the use of attitude assessment rubrics, observations, group discussions, and attitude-based projects. Furthermore, the study highlights the importance of evaluation planning that integrates religious moderation indicators and follow-up evaluations through extracurricular activities that support tolerance values. The findings suggest that strengthening religious moderation through PAI evaluations can help shape students into more tolerant and just individuals
Komparasi Epistemologi Hadis Sunni dan Syiah: Pendekatan Validitas dan Otoritas di Tengah Tantangan Modernitas Fortuna Ihsan, Sartika; Wendry, Novizal; Suhaili, Hidayati; Kurnia, Asraf
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 5 No 2 (2024): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v5i2.1192

Abstract

Artikel ini mengkaji perbedaan epistemologi hadis antara Sunni dan Syiah dengan menyoroti aspek-aspek seperti metodologi, sumber otoritas, kriteria validitas, koleksi kitab hadis, konsep imamah, klasifikasi hadis mutawatir dan ahad, serta peran akal dalam pemahaman hadis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi pustaka untuk mengeksplorasi literatur yang relevan, dengan tujuan memahami perbedaan mendalam dalam cara kedua mazhab memahami dan mengaplikasikan hadis dalam praktik keagamaan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan epistemologi hadis antara Sunni dan Syiah tidak hanya berakar pada perbedaan teologis, tetapi juga membawa dampak praktis dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Sebagai contoh, pendekatan skeptis Sunni terhadap hadis ahad berbeda dengan penerimaan Syiah yang lebih fleksibel terhadap hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para imam, yang dianggap sebagai sumber otoritas utama dalam tradisi Syiah. Penelitian ini juga menekankan pentingnya dialog antarmazhab untuk memperkuat kerukunan dan pemahaman di kalangan umat Islam, khususnya dalam menghadapi tantangan modernitas yang semakin kompleks. Dengan demikian, artikel ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika keilmuan dalam tradisi Islam dan menegaskan pentingnya kolaborasi antarmazhab dalam konteks pluralisme agama yang terus berkembang. This article examines the differences in the epistemology of hadith between Sunni and Shia, focusing on aspects such as methodology, sources of authority, criteria for validity, collections of hadith, the concept of imamate, the classification of mutawatir and ahad hadith, and the role of reason in understanding hadith. This study employs a qualitative approach with a literature review method to explore relevant literature, aiming to understand the deep differences in how both sects understand and apply hadith in their religious practices. The findings indicate that the differences in the epistemology of hadith between Sunni and Shia are not only rooted in theological differences but also have practical implications for the daily lives of Muslims. For instance, Sunni's more skeptical approach toward ahad hadith contrasts with the Shia's more flexible acceptance of hadith narrated by the imams, who are considered the primary source of authority in Shia tradition. The study also emphasizes the importance of inter-sect dialogue to strengthen understanding and harmony among Muslims, particularly in facing the increasingly complex challenges of modernity. Thus, this article contributes to a deeper understanding of the scholarly dynamics within Islamic tradition and underscores the importance of collaboration between sects in the context of the growing religious pluralism.
Rekonstruksi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis Nilai-Nilai Moderasi Beragama: Tinjauan Literatur Bustari; Kustati, Martin; Sepriyanti, Nana; Kurnia, Asraf; Enjoni
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 5 No 2 (2024): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v5i2.1194

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji rekonstruksi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis nilai-nilai moderasi beragama. PAI memiliki peran penting dalam membentuk karakter peserta didik, baik dalam aspek moral, spiritual, dan sosial. Kurikulum PAI yang berbasis moderasi beragama diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai seperti toleransi, empati, keadilan, dan penghargaan terhadap perbedaan. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur untuk menganalisis tantangan yang dihadapi dalam pendidikan agama dan merumuskan tujuan kurikulum yang mengintegrasikan pengembangan karakter dan pemahaman keberagaman. Selain itu, penelitian ini membahas pentingnya pengembangan konten kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan membuat pembelajaran lebih efektif dan menarik. Profesionalisme guru menjadi aspek penting dalam implementasi kurikulum ini, yang dicapai melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi. Evaluasi dan pemantauan kurikulum perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan efektivitas dan relevansi kurikulum yang diterapkan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam membentuk generasi muda yang toleran, berpengetahuan luas, dan memiliki karakter yang kuat untuk berkontribusi positif dalam kehidupan sosial. This study aims to examine the reconstruction of the Islamic Religious Education (PAI) curriculum based on the values of religious moderation. PAI plays a significant role in shaping students' character in moral, spiritual, and social aspects. The curriculum based on religious moderation is expected to instill values such as tolerance, empathy, justice, and respect for differences. This research uses a literature review method to analyze the challenges faced in religious education and to formulate curriculum objectives integrating character development and understanding of diversity. Furthermore, the study discusses the importance of developing curriculum content that aligns with current trends, including the use of technology in learning to enhance student engagement and make learning more effective and enjoyable. Teacher professionalism is a key element in the curriculum's implementation, achieved through training and competency development. Curriculum evaluation and monitoring should be conducted continuously to ensure its effectiveness and relevance. The findings of this study are expected to contribute to the formation of a knowledgeable, tolerant generation with strong character capable of positively contributing to society
Emosi dalam Pendidikan: Perspektif Alqur’an dan Hadist Oviensy, Vegia; Syafruddin; Rehani; Jalwis; Kurnia, Asraf
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 5 No 2 (2024): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v5i2.1237

Abstract

Emosi merupakan bagian integral dari pengalaman manusia yang mempengaruhi pola pikir, perilaku, dan interaksi sosial. Dalam konteks pendidikan, pengelolaan emosi yang baik dapat mendukung proses pembelajaran dan pembentukan karakter yang positif. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi emosi dalam perspektif pendidikan menurut Al-Qur'an dan Hadis sebagai panduan kehidupan. Al-Qur'an mengajarkan pentingnya pengelolaan emosi melalui konsep kesabaran (sabr), pengendalian amarah (ghadhab), dan rasa syukur (shukr) sebagai bagian dari akhlak mulia. Hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan teladan dalam mengelola emosi, seperti menahan amarah, menjaga ketenangan dalam menghadapi ujian hidup, dan membangun empati terhadap orang lain. Melalui kajian ini, ditemukan bahwa pendidikan emosional dalam Islam tidak hanya mengajarkan kontrol terhadap emosi negatif, tetapi juga mendorong perkembangan emosi positif seperti kasih sayang, rasa syukur, dan rasa hormat. Pemahaman dan penerapan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan dampak positif dalam membentuk individu yang memiliki karakter kuat dan keseimbangan emosional. Serta dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif, dan merupakan jenis penelitian library research yaitu penelitian yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya dengan cara membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitiannya. Sumber-sumber tersebut di dapat dari karya yang ditulis oleh para ahli yang berkompeten tentang judul pembahasan penelitian ini.
Smart Design of Learning Media Innovation Module Based Character Education Technology Oviensy, Vegia; Kustati, Martin; Nanasepriyanti; Zebua, Ali Marzuki; Kurnia, Asraf
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1143

Abstract

The success or failure of a lesson, especially in Islamic religious education which focuses on character education is largely determined by the learning media used, in realizing this success a problem arises, namely the teacher is still monotonous in using learning media so that learning cannot be properly accepted by students. This is based on the results of a survey by researchers via Google form that 80% of students stated that educators tended to use the lecture system more in the learning process, 70% of students could not understand the subject matter only with notes given by the teacher, 95% preferred to learn using learning media, 97% of students agree to use multimedia so that learning is not boring. As well as the lack of development of learning media for the blind. During the Covid-19 pandemic, students tended to be closer to the digital world, this was based on survey data that 99% of students actively used social media during the pandemic, especially social media Tiktok, namely around 78% of students used Tiktok longer. Even Tiktok social media users have increased by around 14.3 million per month. Seeing these problems, the researchers created a new innovation Smart Module, an innovation of technology-based character education learning media, namely technology that can combine the virtual world with the real world at the same time and is equipped with braille letters that are used for normal students and people with visual impairments. This research uses the type of R&D with the Borg and Gall development model. Data collection techniques were carried out through observation, questionnaires, literature studies, documentation and trials and then analyzed using media expert validation analysis techniques, material expert validation analysis techniques and trial analysis techniques. The specific purpose of making this media is to find out whether the Smart Module is valid to use and how student learning outcomes are after using this module. The results of this study show that the Smart Module has a validity level of 92% and can improve student learning outcomes.
Pendekatan Evaluasi Pendidikan Islam untuk Anak Usia Dini: Kajian Literatur Teoritis Suhaili, Hidayati; Remiswal; Sabri, Ahmad; Kurnia, Asraf; Fortuna Ihsan, Sartika
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1149

Abstract

Penelitian ini membahas pentingnya evaluasi dalam pendidikan Islam untuk anak usia dini, dengan penekanan pada pengembangan model evaluasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Evaluasi dalam konteks ini tidak hanya berfungsi untuk menilai pencapaian akademik anak, tetapi juga untuk mengukur perkembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai Islami yang sangat penting bagi masa depan mereka. Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan, ditemukan bahwa pendekatan evaluasi yang holistik dan relevan sangat diperlukan, seperti pendekatan formatif dan sumatif, serta penggunaan alat evaluasi berbasis observasi, portofolio, dan asesmen naratif. Pendekatan-pendekatan ini memungkinkan pendidik untuk lebih memahami perkembangan anak secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Namun, tantangan utama dalam penerapannya adalah kurangnya pemahaman dan pelatihan yang memadai bagi pendidik mengenai metode evaluasi yang sesuai. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan pengembangan model evaluasi yang lebih efektif dan menyarankan penelitian lanjutan untuk menguji efektivitasnya dalam konteks praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, terutama dalam pendidikan anak usia dini, dan membantu meningkatkan pembentukan karakter serta nilai-nilai Islami pada generasi mendatang This study discusses the importance of evaluation in Islamic education for early childhood, with an emphasis on developing an evaluation model aligned with Islamic principles. In this context, evaluation not only functions to assess academic achievement but also to measure the development of character and the internalization of Islamic values, which are crucial for their future. Based on the literature review conducted, it was found that a holistic and relevant evaluation approach is necessary, such as formative and summative approaches, as well as the use of evaluation tools based on observation, portfolios, and narrative assessments. These approaches allow educators to better understand the child's development comprehensively, not only cognitively but also affectively and psychomotorically. However, a major challenge in implementation is the lack of understanding and adequate training for educators regarding appropriate evaluation methods. Therefore, this study recommends the development of a more effective evaluation model and suggests further research to test its effectiveness in practical contexts. This research is expected to make a significant contribution to the development of Islamic education in Indonesia, particularly in early childhood education, and help improve the formation of character and Islamic values in future generations.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN DAN HADIS: KAJIAN LITERATUR DAN IMPLEMENTASI DALAM KELUARGA Kurnia, Asraf; Syafruddin, Syafruddin; Hendrizal, Hendrizal; Effendi, Heri; Ihsan, Sartika Fortuna
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 5 No. 2 (2024): Desember
Publisher : LPPM IAD Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/alathfal.v5i2.1424

Abstract

This article discusses the importance of Early Childhood Education (ECE) from the perspective of the Qur'an and Hadith, as well as its implementation in Muslim families. ECE focuses not only on cognitive aspects but also on moral education, faith, and worship. Through the habituation of Islamic values, good role models from parents, and positive communication, holistic education can be achieved. This study also identifies the challenges of modernization that may threaten Islamic ECE values and offers solutions to address these challenges. By integrating formal and informal educational approaches, it is hoped that future generations will grow into individuals with noble character and faith. The conclusion of this article emphasizes that the role of parents as primary educators is crucial in shaping children's character in accordance with Islamic teachings.Keywords: Early Childhood Education; Qur'an and Hadith; Islamic Values.
Motivasi dalam Al-Qur'an dan Hadis: Landasan Spiritual untuk Meraih Kesuksesan dalam Pendidikan Bustari; Syafrudin; Rehani; Sanusi, Ihsan; Kurnia, Asraf
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 6 No 1 (2025): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, January 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v6i1.1333

Abstract

Motivasi merupakan elemen mendasar yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran dan pembentukan karakter peserta didik. Dalam Islam, motivasi memiliki dimensi spiritual yang mendalam, sebagaimana tercermin dalam Al-Qur'an dan hadis. Penelitian ini bertujuan untuk menggali konsep motivasi dalam Al-Qur'an dan hadis serta menganalisis relevansinya dalam konteks pendidikan. Metode yang digunakan adalah kajian literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif terhadap ayat-ayat Al-Qur'an, hadis Nabi, dan pandangan para ulama serta tokoh pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dalam Al-Qur'an memiliki empat inti utama: (1) Berorientasi pada Akhirat, yakni menjadikan rida Allah dan kebahagiaan akhirat sebagai tujuan tertinggi; (2) Niat yang Benar, di mana setiap tindakan harus dimulai dengan keikhlasan; (3) Keseimbangan Dunia dan Akhirat, yaitu motivasi duniawi diperbolehkan asalkan selaras dengan nilai-nilai Islam; dan (4) Dorongan Spiritual, yang melibatkan cinta, takut, dan harapan kepada Allah. Temuan ini menegaskan bahwa motivasi spiritual dalam Islam tidak hanya relevan untuk membangun semangat belajar, tetapi juga membentuk sistem pendidikan yang holistik dan berorientasi pada keberkahan dunia dan akhirat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa integrasi nilai-nilai motivasi dalam Al-Qur'an dan hadis ke dalam pendidikan dapat memperkuat karakter peserta didik, meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan menciptakan generasi yang cerdas secara intelektual sekaligus berakhlak mulia. Temuan ini diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi pengembangan pendidikan berbasis nilai-nilai spiritual Islam. Motivation is a fundamental element that determines success in learning and character development of students. In Islam, motivation possesses a profound spiritual dimension, as reflected in the Qur'an and Hadith. This study aims to explore the concept of motivation in the Qur'an and Hadith and analyze its relevance in the context of education. The methodology employed is a literature review with a descriptive qualitative approach, examining Qur'anic verses, Hadiths of the Prophet, and the perspectives of Islamic scholars and education figures. The research findings reveal that motivation in the Qur'an encompasses four main principles: (1) Focus on the Hereafter, which places the pleasure of Allah and happiness in the Hereafter as the ultimate goal; (2) Correct Intention, where every action should begin with sincerity; (3) Balance between the World and the Hereafter, meaning worldly motivations are permissible as long as they align with Islamic values; and (4) Spiritual Encouragement, involving love, fear, and hope in Allah. These findings affirm that spiritual motivation in Islam is not only relevant for fostering a learning spirit but also for shaping an education system that is holistic and oriented towards blessings in both this world and the Hereafter. The conclusion of this study is that integrating the values of motivation found in the Qur'an and Hadith into education can strengthen the character of students, enhance the quality of the learning process, and create a generation that is intellectually brilliant while also possessing noble morals. This finding is expected to contribute to the development of education based on Islamic spiritual values.
Combating Online Radicalization Through Social Counseling Developing Effective Intervention Strategies For Vulnerable Youth In The Digital Age Pasaribu, Waldimer; Iffah, Izzatul; Muhazzib, Naufal; Kurnia, Asraf
International Journal of Research in Counseling Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Minang Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70363/ijrc.v3i2.261

Abstract

Since social media and other online platforms expose susceptible youngsters to extremist beliefs more frequently, the emergence of online radicalization in the digital age poses serious concerns. With an emphasis on the psychological, sociological, and technological elements that increase teenage vulnerability, this article explores the complex nature of online radicalization. We offer a thorough therapeutic strategy that uses social therapy as its main weapon to address this problem. To equip young people with critical thinking abilities, our strategy incorporates tactics like focused counseling sessions, community engagement programs, and the incorporation of digital literacy instruction. Building supportive environments that build resilience against radical influences is stressed as a function of trustworthy adult figures, including parents, teachers, and community leaders.. In addition to offering a better knowledge of the mechanics of online radicalization, this research attempts to propose practical solutions for protecting young people and encouraging constructive social integration in a world that is becoming more interconnected by the day.