Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Aptekmas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

PENERAPAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN PRODUK GULO PUAN DESA BANGSAL Dewi Sartika; Imelda Saluza; Roswaty Roswaty
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 3 No 2 (2020): APTEKMAS Volume 3 Nomor 2 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.415 KB) | DOI: 10.36257/apts.v3i2.2058

Abstract

Gulo puan is one of the indigenous cuisines from the district of Pampangan, Regency of Ogan Komering Ilir (OKI), South Sumatra. Gulo means sugar and PuanĀ  means milk. Gulo Puan is made from sugar and caramel milk. The milk used in making gulo puan is from swamp buffalo. Gulo puan is very popular in several regions in South Sumatra. However, not many people are familiar with gulo puan like other typical South Sumatra cuisines. The team from the Indo Global Mandiri University (UIGM) carried out a Stimulus Community Partnership Program activity funded by the Ministry of Technology, Research and Higher Education Republic of Indonesia in order to provide solutions to the target partners namely Gulo Puan Business group in Bangsal Village by implementing the Marketing Mix. Improving product quality is conducted through making logos and product packaging labels, using stand pouch packaging and plastic jars, and fascinating innovation in the form of gulo puan candy products (Puan Candy). Promotion and distribution channels are increased by marketing the products through e-commerce to reach consumers widely and bypassing distribution channels, while an increase in price stays is conducted by providing products with various weight variations, ranging from 100 grams to 1000 grams. Based on the results of the analysis, it could be stated that the product, price, promotion and location or place (distribution channel) of consumer loyalty in re-buying gulo puan products could be seen from all the significance values of the independent variablesĀ  that is less than 0.05.
PEMANFAATAN EDUTAINMENT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ALTERNATIF PADA RUMAH BELAJAR CERIA DESA PEDADO Dewi Sartika; Nazori Suhandi; Imelda Saluza
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 4 No 3 (2021): APTEKMAS Volume 4 Nomor 3 2021
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.952 KB) | DOI: 10.36257/apts.v4i3.3441

Abstract

Rumah belajar Ceria (RBC) merupakan salah satu layanan pendidikan yang didirikan oleh orang - orang yang peduli akan pentingnya pendidikan. RBC didirikan pada tahun 2014 atas inisiatif dari 7 (tujuh) orang pemuda. RBC berlokasi di Jl. H. Sarkowi. B, Keramasan, Kec. Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan. RBC saat ini memiliki lebih dari 150 peserta didik yang merupakan anak-anak, dimulai dari kelas 1 SD sampai dengan SMP. Kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan pembelajaran non formal yang diberikan oleh tutor kepada peserta didik secara berkala seminggu satu kali dengan teknik kooperatif, yaitu mengelompokkan siswa berdasarkan jenjang pendidikannya. Sedangkan media pembelajaran yang digunakan oleh tutor RBC merupakan media konvensional. Hal ini tentunya belum sejalan dengan perkembangan teknologi serta menyebabkan interaksi antara tutor dan peserta didik kurang terbangun. Edutainment merupakan konsep penggabungan pembelajaran dan hiburan. Edutainment mampu dimanfaatkan sebagai media pembelajaran alternatif yang menarik dan menyenangkan. Oleh karena itu, tim pelaksana memberikan penyuluhan serta demo langsung pemanfaatan edutainment dalam proses belajar dan mengajar. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh melalui pra test dan post test diperoleh bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta didik setelah melakukan proses belajar dengan media edutainment. Semula hanya 14,28% dari 42 peserta didik yang mampu menjawab 10 soal dengan benar dan 16,67% masih belum bisa menjawab 1 soal pun dengan benar, namun setelah kegiatan sebanyak 23,81% dari 42 peserta didik mampu menjawab 10 soal dengan benar dan tidak ada lagi peserta didik yang tidak dapat menjawab semua soal.
Co-Authors , Hartati Abdul Aziz Zulfikar Agustina Heryati Ahmad Sanmorino Akbar, Muhamad Hafiz Alie, Muhammad Fadhiel Alpin Herman Saputra Andini Utari Putri Anggraini, Leriza Desitama Anjani, Fia Sakina Antoni, Darius Ariati, Nining Aulia, Beta Bagus Setiawan Bobby Halim Cyndika Dewi Sartika Dewi Sartika Dewi Sartika DEWI SARTIKA Dhamayanti Dhamayanti Dhamayanti Dhamayanti Dhamayanti Dhamayanti, Dhamayanti Eko Nugroho, Muhammad Davidio Endah Dewi Purnamasari Endah Purnamasari Endah Puspita Sari Ensiwi Munarsih, Ensiwi Eva Susanti Evi Yulianti EVI YULIANTI Faradilla Faradilla Faradillah , Faradillah Faradillah Faradillah Faradillah, Faradillah Fattah, Hussein HARTATI Hartati Hartati Hartati Hartati Hatika Hatika, Hatika Heryati , Agustina Heryati*, Agustina Husnawati Husnawati Iisnawati, Iisnawati Indah Permata Sari Indah Permatasari Indah Permatasari Indah Permatasari Indah, Sylvia Uly Kesuma, Hendra Di Lastri Astuti Lastri Widya Astuti Lastri Widya Astuti Lastri Widya Astuti, Lastri Widya Leriza Anggraini M. Fadhiel Alie Marcelina, Dona Marcellina, Dona Maya Amelia Mohammad Taufikurrahman Muhammad Fadhiel Alie Muhammad Haviz Irfani Nazori Suhandi Nining Nova Yanti Maleha Patriansah, Mukhsin Pratiwi, Indah Putri Putri, Hilda Muslia Putri, Indah Pratiwi Ramadhan, Mustafa Rini Yunita, Rini Roswaty Roswaty Roswaty Roswaty Roswaty Roswaty Roswaty Roswaty, Roswaty Rudi Heriansyah Rudi Heriansyah, Rudi Sartika, Dewi Sinta Habibah Sunardi, Hastha Suryati Syachrul Haq, Muhammad Raka Syahrul Haq, Muhammad Raka Teguh Teguh Wulandari, Try Yulianti, Evi Yulius, Yosef Zulfikar, Abdul Aziz