Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KERAJINAN KREATIF SEBAGAI MEDIA PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL PEMANFAATAN LIMBAH ESPRESSO DI PALEMBANG Muhammad Hidayah; Iswandi, Heri; Halim, Bobby
VisArt: Jurnal Seni Rupa dan Design Vol. 1 No. 2 (2023): VisART: Jurnal Seni Rupa & Desain
Publisher : Penerbit dan Percetakan, CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/visart.v1i2.413

Abstract

Abstract: Epresso is a beverage produced from finely ground coffee beans, which are then pressed using a manual tool or an espresso machine filled with water to extract the liquid, resulting in what is known as espresso. Once the espresso is prepared, there is waste generated by coffee makers, leading to accumulated garbage. This is the reason why the author has created a social campaign design to promote the utilization of espresso waste in Palembang city.
Kampanye Sosial Pentingnya Penggunaan Sunscreen Sebagai Upaya Pencegahan Dampak Buruk Sinar UV Terhadap Kulit Pada Remaja Usia 12-17 Tahun Di Kota Palembang Aulia, Dita; Yulius, Yosef; Iswandi, Heri
VisArt: Jurnal Seni Rupa dan Design Vol. 2 No. 2 (2024): VisART : Jurnal Seni Rupa & Desain
Publisher : Penerbit dan Percetakan, CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/visart.v2i2.852

Abstract

Excessive UV rays will have a negative impact on the skin, one of the negative effects of which is sunburn and can even cause skin cancer. The main problem faced is that there are still many people who do not know the dangers of UV rays on the skin and not many people know how to prevent them. This design has the main objective, namely to carry out a campaign, namely to encourage teenagers aged 12-17 years to use sunscreen to avoid this exposure. Here using several methods, one of which is collecting data through questionnaires, the results of this collection can be concluded that there are still many people in Indonesia who underestimate the use of sunscreen, especially men who collected the largest amount of data in the questionnaire regarding why they don't use sunscreen. This UV light campaign presents a unique campaign regarding the invitation and use of sunscreen properly and correctly, as well as helping in choosing the right sunscreen for the skin.  
Kampanye Penggunaan Earphone Yang Aman Bagi Kesehatan Telinga Di Kota Palembang Dyana, Shafa Naila; Windu Viatra, Aji; Iswandi, Heri
VisArt: Jurnal Seni Rupa dan Design Vol. 2 No. 2 (2024): VisART : Jurnal Seni Rupa & Desain
Publisher : Penerbit dan Percetakan, CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/visart.v2i2.878

Abstract

The age of development is increasingly advanced in a sophisticated era of hearing-bound audio, the Earphone, which is a small audio device used by users by pressing or inserting it into their ear channels. This campaign was designed comprehensively, ranging from problem analysis to the development of visual strategies and concepts relevant to the people of Palembang. In-depth research highlights ear health risks due to unwise use of earphones, and this campaign aims to raise public awareness. The campaign uses visual elements such as ears and urban imagery, as well as various media such as motion graphic videos, posters, t-shirts, and leaflets to reach a wide audience. Exhibition results show the campaign is effective in changing people's behavior, raising awareness of the importance of safe use of earphones, and providing a basis for continuous education in maintaining hearing health  
Kampanye Sosial Pemanfaatan Pakaian Lama Dengan Metode Upcycle Kepada Generasi Z Di Kota Palembang Pratama, Aditya; Iswandi, Heri; Dion, Keni
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 9 No. 1 (2024): Besaung
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v9i1.3782

Abstract

The impact of textile waste is a serious problem for health and the environment. Generation Z often chooses to throw away clothes rather than looking for ways to reuse them and not many are aware that these used items can be recycled into items that have benefits and economic value. Generation Z's lack of awareness of the dangers of textile waste and lack of education about upcycling methods are the main problems in this design. Therefore, it is necessary to design a campaign video that can widely reach Generation Z with the aim of making it easier to provide information about upcycling methods and providing awareness of the dangers of textile waste. The main aim of the design is to provide information about how important it is to use used clothing waste in the city of Palembang, to raise awareness and encourage that used clothing waste can be put to good use. Apart from being useful for protecting the environment, used clothing waste can also produce positive feedback from its use.Keywords : Textile waste, Upcycling, Clothing, Campaign Videos.
Desain Komunikasi Visual Untuk Kampanye Infused Water Sebagai Alternatif Minuman Kesehatan Bagi Masyarakat di Kota Palembang Anisya; Iswandi, Heri; Yulius, Yosef
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 10 No. 1 (2025): Besaung : Desember-Maret
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v10i1.4611

Abstract

Infused water sangatlah bermanfaat dalam mempromosikan gaya hidup sehat di masyarakat. Dengan mencampurkan berbagai buah-buahan, sayuran, atau rempah-rempah ke dalam air, infused water tidak hanya memberikan sensasi kesegaran tetapi juga menyediakan nutrisi penting. Banyak masyarakat suka mengkonsumsi minuman cepat saji seperti minuman bersoda, karena kemudahan dan ketersediaannya di berbagai tempat. Sebagai respons terhadap kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, perancang di sini mengambil langkah untuk mengkampanyekan infused water. Mulai dari menjelaskan pengertian infused water, yaitu praktik merendam buah dalam air untuk memberikan rasa dan aroma pada minuman. Selanjutnya, perancang juga menjelaskan manfaat dari infused water, seperti meningkatkan hidrasi tubuh, membersihkan racun, dan memberikan antioksidan. Tujuan dari kampanye ini adalah agar masyarakat memahami bahwa infused water bukan hanya menyegarkan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang infused water, diharapkan masyarakat akan lebih cenderung menjadikannya sebagai alternatif minuman sehat dalam kehidupan sehari-hari. Media-media komunikasi yang ada masih sangat kurang untuk menjelaskan, serta tampilan visual yang kurang menarik dari segi isi konten. Maka diperlukan sebuah media yang dapat menyampaikan isi pesan secara tepat agar target sasaran dapat tertarik dan mulai mengkonsumsi infused water dikehidupan sehari-hari. Dengan adanya perancangan komunikasi visual kampanye infused water sebagai alternatif minuman kesehatan bagi masyarakat di kota Palembang ini diharapkan masyarakat dapat menjadikannya sebagai alternatif minuman sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Sosialisasi Pentingnya Kemasan Kreatif Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Produk UMKM Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan Mubarat, Husni; Iswandi, Heri; Zihni, Alfinur; Amin, Yusuf
AKM Vol 6 No 1 (2025): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Juli 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v6i1.1454

Abstract

Sosialisasi pentingnya kemasan kreatif produk untuk daya saing UMKM di Kabupaten Musi Banyuasin bertujuan mendorong inovasi desain kemasan yang relevan dengan tren pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen sehingga produknya dapat bersaing. Adapun metode yang digunakan adalah metode sosialisasi, diskusi interaktif, dan analisis produk kemasan. Fokus utama kegiatan ini adalah pada analisis elemen kemasan, seperti label merek, komposisi estetis elemen grafis (warna, garis, dan tipografi), serta informasi produk. Hasil capaian kegiatan PkM ini diantaranya perserta memahami bahwa kemasan tidak hanya sebagai pelindung produk, tetapi juga alat komunikasi merk yang efektif. Selain itu peserta juga memahami elemen penting kemasan seperti warna, identitas produk, tipografi, dan pentingnya label yang informative dan legal. Dengan demikian, peserta dapat mendesain kembali kemasan produknya agar memiliki daya saing yang kuat.
Analisis Semiotika Roland Barthes pada Kain Songket Silungkang Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat Iswandi, Heri; Didiek Prasetya; Shalyna Nadya Amalia
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 10 No. 2 (2025): Besaung: April-July
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v10i2.5752

Abstract

Silungkang Songket is one of the crafts of the people of Sawahlunto City which is a superior product in the area. The specialty of Minangkabau songket cloth, especially in the Silungkang area, lies in its very diverse motifs, including the rangkiang motif, the pucuk rebung motif, the bungo canngkeh motif, and so on. Each of these motifs has its own name and meaning, and usually the motifs applied are inspired by plants, animals or objects in the surrounding nature. This study aims to read the elements of signs in Silungkang Songket cloth by choosing one decorative motif as a case study using Roland Barthes' semiotic concept, namely through the analysis of the sign system in the form of denotation, connotation, and myth. The research method used is a qualitative approach with a descriptive nature. The results of this study indicate that Silungkang Songket cloth is not just a physical object, but also a sign system that reflects social and cultural values. This study also reveals how the Minangkabau people give symbolic meaning to the cultural work. Roland Barthes' semiotic analysis of Silungkang songket cloth shows that every visual element in the cloth not only functions as an aesthetic decoration, but also as a cultural sign that contains layered meanings. And finally, when viewed from the mythological element, the rangkiang motif on the songket cloth serves to strengthen the Minang cultural narrative about harmony, welfare, and social order based on custom and religion.
Penerapan Stilasi pada Motif Kain Tenun Blongsong Palembang Iswandi, Heri; Didiek Prasetya
Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif Vol. 6 No. 1 (2024): Vol. 6 (2024) No. 1
Publisher : fakultas Desain Koomunikasi visual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/judikatif.v6i1.199

Abstract

Blongsong merupakan salah satu kain tenun khas Palembang. Daerah yang terkenal menghasilkan kain tenun ini adalah Kelurahan Tuan Kentang. Merujuk pada sejarahnya, kain tenun blongsong merupakan kain khas Palembang yang asal mulanya dibawa oleh masyarakat Pulau Jawa ke Sumatera Selatan. Oleh karena itu masyarakat lebih mengenal kain songket dibanding kain tenun blongsong yang didatangkan dari pulau Jawa. Adapun penelitian ini menerapkan metode kualitatif yang bersumber dari hasil wawancara ke pengrajin yang berada di Kelurahan Tuan Kentang. Berdasarkan dari hasil wawancara, pembuatan kain tenun blongsong dapat dikatakan cukup rumit dikarenakan proses pembuatannya yang cukup lama. Satu helai kain dapat memakan waktu sekitar satu bulan dikarenakan proses awal hingga tahap penenunan masih menggunakan alat manual. Akan tetapi pengrajin masih tetap membuat kain walaupun sampai saat ini masih banyak masyarakat Palembang yang belum mengetahui dan mengenal kain tenun blongsong sebagai kain khas Kota Palembang. Selain itu jika dilihat dari corak pada motif kain tenun blongsong, pola dan bentuknya tidak terlalu tegas, sehingga secara keseluruan motifnya tidak semenarik yang ada pada kain tenun tajung yang justru harganya lebih murah atau lebih terjangkau oleh masyarakat. Melihat dari permasalahan tersebut, maka penulis berinisiatif untuk mengembangkan motif kain tenun blongsong dengan metode stilasi, agar motif yang dihasilkan menjadi lebih estetik. Sehingga ada kesesuaian antara lamanya pengerjaan dengan hasil kain dengan motif yang lebih menarik.
Analisis Interpretasi pada Kain Songket Silungkang melalui Pendekatan Hermeneutika Wilhelm Dilthey Iswandi, Heri; Husni Mubarat; Didiek Prasetya
Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif Vol. 6 No. 2 (2024): Vol. 6 (2024) No. 2
Publisher : fakultas Desain Koomunikasi visual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/judikatif.v6i2.227

Abstract

Salah satu daerah penghasil kain songket di Sumatera Barat adalah Desa Silungkang. Silungkang terletak di tepi jalan raya Sumatera sekitar 95 km dari selatan-timur Kota Padang. Kain tenun songket yang dihasilkan di Desa Silungkang merupakan bagian dari jati diri masyarakat Minangkabau. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan ragam hias Minangkabau yang menjadi elemen estetik dan juga memiliki nilai filosofi berkaitan dengan sistem kekerabatan masyarakat Minangkabau. Kain tenun songket dipandang sebagai aset yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi, karena pada dasarnya kain tenun songket adalah simbol tentang keberadaan sebuah entitas yang membuat sesuatu menjadi ada dan dikenal. Oleh sebab itu, maka metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, karena objek kajian berupa kain songket Silungkang di Minangkabau, suatu hasil karya budaya hasil kreasi manusia yang berfungsi sebagai simbol identitas masyarakatnya. Adapun kain songket ini mengandung berbagai unsur nilai, norma, dan simbol yang sulit dijelaskan melalui angka, statistik, atau metode kuantitatif lainnya. Nilai, norma, dan simbol hanya dapat dijelaskan melalui fenomena alami, interaksi simbolis, serta budaya. Ragam motif kain tenun songket masyarakat adat Minangkabau khususnya di daerah Silungkang, selain memiliki fungsi sosial dan makna budaya melalui simbol-simbol institusi tradisional berisi tentang aturan hidup yang menyangkut dengan agama, intelektual, etika, dan estetika, sebagai wujud ikatan manusia untuk hidup yang lebih baik di dunia dan akhirat. Melalui pendekatan hermeneutika Wilhelm Dilthey, maka dapat membuka cakrawala bagi masyarakat atau pembaca tentang pemahaman motif atau ragam hias pada songket Silungkang dari arti dan maknanya.
VISUALISASI DAN MAKNA FILOSOFIS TANJAK SEBAGAI IKON BUDAYA LOKAL PADA STRUKTUR BANGUNAN DI KOTA PALEMBANG Mubarat, Husni; Iswandi, Heri; Ghaly, Ahmad; Kurniawan, Herdy
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i01.58194

Abstract

The visualization and philosophical meaning of the Tanjak motif in building structures in Palembang City provide a distinctive identity as a local cultural icon. However, the application of the Tanjak icon often neglects important details of the shape, geometric patterns, and beauty of the Tanjak songket, which should be preserved to maintain the philosophical and symbolic meaning of the Tanjak as part of Palembang's cultural identity. This study aims to reveal the visual elements of the Tanjak and its philosophical meaning as a local cultural icon in building structures in Palembang City. The research methodology used is descriptive qualitative, with data collection through observation and interviews. The data analysis used includes intra-aesthetic and extra-aesthetic analysis. This study shows that the visual elements as the Tanjak icon in the building structures of institutions in Palembang City are dominated by geometric lines with triangular fields, a combination of red and golden yellow colors, and smooth and rough textures. The philosophical meanings include cultural, spiritual, and aesthetic meanings. The implementation of the Tanjak icon in the building structures of institutional gates in Palembang City is a cultural heritage integrated into modern architecture, creating a strong and meaningful visual identity in the continuity of local cultural heritage.Keywords: Visualization, Tanjak, Cultural Icon, PalembangAbstrakVisualisasi dan makna filosofis motif Tanjak pada struktur bangunan di Kota Palembang memberikan identitas yang khas sebagai ikon budaya lokal. Namun penerapan ikon Tanjak sering kali mengabaikan detail-detail penting dari bentuk, pola geometri, dan keindahan Tanjak songket, yang seharusnya dijaga untuk mempertahankan makna filosofis dan simbolis Tanjak sebagai bagian dari identitas budaya Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan elemen-elemen visual Tanjak dan makna filosofisnya sebagai ikon budaya lokal pada struktur bangunan di Kota Palembang. Adapun metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan yaitu analisis intraestetik dan ekstraestetik. Penelitian ini menunjukkan bahwa elemen visual sebagai ikon Tanjak pada struktur bangunan instansi di Kota Palembang didominasi dengan garis geometris dengan bidang segitiga, kombinasi warna merah dan kuning keemasan, tekstur halus dan kasar. Adapun makna filosofis di antaranya adalah makna budaya, spiritual, dan estetik. Implementasi ikon Tanjak pada struktur bangunan gerbang instansi di Kota Palembang adalah warisan budaya yang diintegrasikan dalam arsitektur modern, menciptakan identitas visual yang kuat dan bermakna dalam keberlanjutannya warisan budaya lokal.Kata Kunci: Visualisasi, Tanjak, Ikon Budaya, PalembangAuthors:Husni Mubarat : Universitas Indo Global MandiriHeri Iswandi : Universitas Indo Global MandiriHerdy Kurniawan : Universitas Indo Global MandiriAhmad Ghaly : Universitas Indo Global Mandiri ReferencesAmin, A. R. Z. (2023). Identification of Local Architectural Elements on Building Facades in Palembang. Arsir, 7(2), 158. https://doi.org/10.32502/arsir.v7i2.5632Chairul, A. (2019). Kearifan Lokal Dalam Tradisi Mancoliak Anak Pada Masyarakat Adat Silungkang. Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 5(2), 172“188. https://doi.org/10.36424/jpsb.v5i2.86Juswandi, J., Hermansyah, H., & Amanan, A. (2022). Kajian œAdab Memakai Tanjak Di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Akrab Juara¯: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 7(4), 135. https://doi.org/10.58487/akrabjuara.v7i4.1944Lamria, A., Viatra, A. W., & Mubarat, H. (2023). Tinjauan Pewarna Alam Terhadap Visualisasi Kain Tenun Songket Palembang. Jurnal Imajinasi, 7(1), 1“11.Mubarat, H. (2022). Aesthetic Exploration of Bamboo Craft Decorative Lights Based on the Creative Industry. Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 24(2). http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v24i2.2100http://creativecommons.org/licenses/by/4.0Mubarat, H., Saaduddin, S., & Ihaq, M. (2022). Implementasi Ragam Hias Songket Palembang Pada Ruang Publik Sebagai Representasi Estetik Budaya Lokal Palembang. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 529. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.39818Nawiyanto, E. C. E. (2016). Kesultanan Palembang Darussalam: Sejarah dan Warisan Budayanya (V. Alapján- (ed.); 1st ed.). Jember Unyversity Press da Penerbit Trautama Nusantara. https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/75333/Nawiyanto%2C Eko CE_Buku_Kesultanan Palembang_%28F. Ilmu Budaya%29.pdf?sequence=1&isAllowed=yRasyd, R. (2024). "Teknik Pembuatan Di Songket Palembang". Hasil Wawancara Pribadi: 11 mei 2024, Palembang.Rohidi, T. R. (2011). Metodologi Penelitian Seni. Penerbit Cipta Prima Nusantara Semarang, CV.Zam, R., Dharsono, D., & Raharjo, T. (2022). Transformasi Estetik Seni Kriya; Kelahiran Dan Kriya Masa Kini. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 11(2),302. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.36026