Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Analisis Kualitas Paving Block Berpenguat Abu Sekam Padi Liana, Tila; Nurhanisa, Mega; Wahyuni, Dwiria; Nurhasanah, Nurhasanah; Asri, Asifa; Hasanuddin, Hasanuddin; Marjuki, Marjuki
Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/p-jpft.v9i1.17540

Abstract

Paving block dengan kualitas tinggi dapat dibuat dengan menambahkan bahan penguat. Penelitian ini menggunakan abu sekam padi (ASP) sebagai bahan penguat pengganti sebagian semen. ASP diperoleh dengan membakar sekam padi selama 16 jam yang kemudian diayak dengan ayakan 20-40 mesh.  Hasil karakterisasi pada ASP menunjukkan adanya silika amorf sebanyak 71,1% dengan puncak gelombang  pada sudut 22º. Variasi  yang dilakukan  adalah menambahkan ASP sebanyak  0%, 5%, 7,4%, 10%, dan 12% terhadap jumlah total semen dalam pembuatan paving bloc, sedangkan analisis dilakukan terhadap sifat fisis dan mekanisnya. Paving block dengan daya serap air tertinggi adalah pada penambahan ASP 7,4% dengan nilai rata-rata 4,46%. Semakin tinggi jumlah ASP (lebih dari 7,4%), daya serap air menurun. Nilai kuat tekan tertinggi adalah pada variasi 8% yaitu 50,45 MPa. Sementara itu, semakin tinggi kandungan ASP, nilai ketahanan kejut semakin tinggi. Nilai ketahanan kejut terbaik adalah  pada variasi penambahan ASP 12% yaitu nilai rata-rata retak 1,99  x 106 J, dan nilai rata-rata hancur 2,17 x 106 J. Secara umum, paving block dengan penguat ASP mengalami perbaikan kualitas (sifat fisis dan mekanis) jika dibandingkan dengan paving block tanpa ASP. Semua variasi memenuhi SNI 03-0691-1996 dengan mutu A-B yaitu dapat digunakan untuk jalan dan lahan parkir.
Penentuan Panjang Kritis Serat Alam Menggunakan Metode Pull-Out Fiber Test Afiana, Syarifah Zulfa; Hasanuddin, Hasanuddin; Asri, Asifa
Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/p-jpft.v9i2.15752

Abstract

Penelitian mengenai papan komposit berpenguat serat alam masih banyak yang belum menunjukkan informasi tentang nilai panjang kritis serat saat proses pabrikasi. Panjang kritis serat merupakan panjang terendah serat agar dapat berikatan secara optimal dengan matriks dalam proses pembuatan papan komposit. Panjang kritis dari serat-serat tertentu diperlukan agar penguatan serat terhadap matriks pada pabrikasi papan komposit menjadi lebih efektif. Metode yang digunakan dalam menentukan nilai panjang kritis serat alam pada penelitian ini yaitu metode pull-out fiber test. Metode ini dilakukan dengan cara menanamkan serat tunggal ke dalam matriks pada kedalaman 1 mm dan 2 mm. Kemudian sampel diberi gaya tarik dengan arah berlawanan sehingga mampu mencabut serat tertanam. Besar gaya dan kedalaman yang dihasilkan dalam uji pull-out kemudian digunakan untuk mencari nilai tegangan geser antarmuka matriks-serat. Selain itu, dilakukan uji kuat tarik serat tunggal untuk mendapatkan nilai tegangan tarik serat. Pengujian dilakukan menggunakan alat Universal Testing Machine. Beberapa serat alam yang berpotensi menjadi penguat papan komposit dan belum diketahui nilai panjang kritis seratnya yaitu serat ampas tebu, serat bundung, dan serat pinang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai panjang kritis serat ampas tebu sebesar 9,82 mm, serat bundung sebesar 3,67 mm, dan serat pinang sebesar 2,49 mm.
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Melaksanakan Praktikum Fisika pada Pembelajaran Jarak Jauh melalui Pelatihan Perangkat Analisis Video Nugroho, Bintoro Siswo; Zulfian, Zulfian; Arman, Yudha; Asri, Asifa; Wahyuni, Dwiria
Jurnal Surya Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.6.1.2023.42-50

Abstract

The pandemic of COVID-19 has triggered awareness of the significant role of distance learning systems. Implementing science experiments, involving observation and measurement, requires more complex steps when conducted remotely online. An innovative method that can be used to address this issue is the combination of experimental demonstrations and video analysis. This article reports a training activity for the design and implementation of physics experiments using the video analysis software, Tracker, to improve the competence of physics teachers in conducting experiments through distance learning systems. The training was conducted through tutorials, demonstrations, practice sessions, work instructions, and online discussions. The impact of the training was measured by evaluating pre- and post-training questionnaires. The results indicate that the training can enhance participants' insights and competencies. This training provides an alternative solution for conducting laboratory experiments during face-to-face learning activity restrictions.
Pengaruh Kadar Perekat Papan Komposit Tandan Kosong Kelapa Sawit pada Taraf Intensitas Bunyi Fatisa, Huril; Nugroho, Bintoro Siswo; Nurhanisa, Mega; Wahyuni, Dwiria; Asri, Asifa
JRFES (Jurnal Riset Fisika Edukasi dan Sains) Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Riset Fisika Edukasi dan Sains
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/jrfes.2023.v10i1.6647

Abstract

A study was performed to analyze the sound intensity level and physical properties of a composite board made from oil palm empty fruit bunch (OPEFB) particles mixed with polyvinyl acetate (PVAc) adhesive. The composite boards were fabricated with various concentrations of adhesive, namely 8%, 10%, 12%, 14%, and 16%. The intensity level was measured at sound wave frequencies of 125 Hz, 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, and 4000 Hz. The results showed that the highest sound intensity level, 74,2 dB at a frequency of 500 Hz, was found in the composite board with an 8% adhesive concentration. This composite board is categorized as a low-density composite board. The lowest sound intensity level, 58,6 dB at a frequency of 125 Hz, was found in the composite board produced with 16% adhesive concentration. This composite board is categorized as a high-density composite board. The physical property test results for all adhesive concentration variations showed that the resulting composite board density was 0,705-0,723 g/cm3, and the moisture content was 8,36%-9,66%. These values met the requirements of SNI 03-2105-2006. Keywords : Composite Boards, Sound Intensity Level, Composite Physical Properties
Studi Potensial Papan Komposit dengan Variasi Komposisi Serat Kulit Jagung dan Timbal (II) Oksida Sebagai Perisai Radiasi Pengion Asri, Asifa; Simanjuntak, Sinur Agustina Br; Nugroho, Bintoro Siswo
Wahana Fisika Vol 9, No 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v9i2.74768

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan papan komposit yang terbuat dari serat kulit jagung dan timbal (II) oksida sebagai material perisai radiasi pengion. Serat kulit jagung yang kaya akan lignin dan selulosa dipilih sebagai bahan alam yang melimpah, sementara timbal (II) oksida dipilih karena memiliki densitas tinggi yang mampu menyerap radiasi. Papan komposit diproduksi dengan variasi komposisi filler serat kulit jagung dan timbal oksida menggunakan matriks polyvinyl acetate (PVAc). Hasil penelitian menunjukkan bahwa papan komposit dengan komposisi timbal oksida 30% memiliki daya serap radiasi tertinggi, yaitu 68,7%. Namun, penambahan filler timbal oksida yang terlalu tinggi menyebabkan penurunan ikatan antar komponen komposit, yang berdampak pada rendahnya nilai modulus elastisitas (MOE) dan modulus patah (MOR). Temuan ini menunjukkan bahwa kombinasi bahan alam dan material berbasis timbal memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai perisai radiasi, meskipun diperlukan optimasi lebih lanjut terhadap sifat mekanisnya.
Analisis Uji Kekuatan Tarik Serat Daun Nanas dengan Variasi PerlakuanAlkali pahmi, mayana; Asri, Asifa; Azwar, Azrul
PRISMA FISIKA Vol 13, No 2 (2025)
Publisher : FMIPA, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v13i2.67083

Abstract

Parameter penting dalam penentuan filler pada papan komposit serat adalah sifat mekanis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat mekanis yaitu kekuatan tarik dan elongation pada serat daun nanas yang diberikan perlakuan alkali. Alkali yang digunakan adalah larutan Natrium Hidroksida (NaOH) dengan konsentrasi 2,5% dan 5%. Selain variasi konsentrasi NaOH, juga dilakukan perendaman dengan waktu yang berbeda yaitu 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Pembuatan spesimen uji dan pengujian tarik serat dengan ukuran (250Ñ…20Ñ…4) mm. Serat daun nanas sebelum diberikan perlakukan memiliki diameter 0,6 ±0,1 µm. Setelah dilakukan perendaman dengan NaOH, diameter serat mengalami peningkatan seiring dengan lamanya waktu perendaman. Nilai kekuatan tarik serat sebelum diberikan perlakuan adalah 18,33 MPa. Nilai kekuatan tarik serat ini mengalami peningkatan setelah direndam dengan NaOH 2,5% maupun 5% selama 90 menit. Namun, kekuatan tarik serat mengalami penurunan setelah waktu perendaman melewati 90 menit. Serat daun nanas yang direndam dengan NaOH 2,5% selama 90 menit memiliki ketebalan 0,8 ± 0,2 µm, kekuatan tarik 28,11 MPa. Sementara serat daun nanas yang direndam NaOH 5% selama 90 menit sedikit dan mengalami penurunan nilai kekuatan tarik jika dibandingkan dengan NaOH 2,5% (90 menit) yaitu 26,88 MPa.Kata Kunci : serat daun nanas, uji tarik, NaOH, elongation
Pengukuran Permitivitas dan Konduktivitas Listrik Karbon Aktif Berbahan Dasar Tandan Kosong Kelapa Sawit faisal, faisal; asri, asifa
PRISMA FISIKA Vol 13, No 1 (2025)
Publisher : FMIPA, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v13i1.66328

Abstract

Studi mengenai karakteristik sifat kelistrikan pada suatu material masih terus dikembangkan. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran permitivitas dan konduktivitas listrik  pada karbon aktif yang terbuat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Kedua pengukuran   ini dilakukan dengan menggunakan kapasitor pelat sejajar berukuran (10 × 10) cm dengan   jarak antar pelat adalah 0,45 cm. Pada bagian tengah diletakkan bahan dielektrik yaitu karbon   aktif TKKS yang dihubungkan melalui sumber tegangan DC pada tegangan 3 hingga 5 volt   dengan rentang 0,5 volt. Nilai konduktivitas listrik karbon aktif TKKS yang peroleh adalah  4,755×10-5 S/m. Berdasarkan nilai konduktivitas listrik tersebut maka karbon aktif TKKS dikategorikan bersifat semikonduktor. Selain itu juga diamati pengaruh nilai permitivitas listrik   karbon aktif TKKS terhadap variasi nilai frekuensi yaitu 10.000 Hz hingga 100.000 Hz dengan   interval 10.000 Hz yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC. Berdasarkan nilai   permitivitas yang dihasilkan, semakin tinggi nilai frekuensi yang diberikan menyebabkan nilai   permitivitas dari karbon aktif TKKS mengalami penurunan. Pengukuran pada frekuensi rendah  (10.000 Hz) dihasilkan nilai permitivitas yaitu 63,21. Sedangkan pengukuran pada frekuensi tinggi (100.000 Hz) dihasilkan nilai permitivitas yaitu 15,85
Karakteristik Daya Serap Bunyi Komposit Akustik Berbahan Pelepah Pisang (Musa paradisiaca) Berdasarkan Variasi Komposisi Rahmadhani, Nur Winda; Wahyuni, Dwiria; Asri, Asifa
Newton-Maxwell Journal of Physics Vol. 6 No. 1: April 2025
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/nmj.v6i1.37168

Abstract

Penelitian ini mengkaji nilai koefisien absorpsi bunyi dari komposit akustik berpenguat serat pelepah pisang berdasarkan variasi komposisi bahan baku. Variasi komposisi matriks dan filler yang digunakan secara berturut-turut adalah 60:40, 50:50, 40:60, 30:70, dan 20:80. Metode penelitian yang dilakukan dimulai dengan tahap pembuatan papan komposit dengan alat hot press; tahap pembuatan sampel uji yang mengacu pada standar SNI-01-4449-2006 dan ISO 11654; tahap pengujian papan komposit akustik pada kerapatan, kadar air, porositas, internal bonding (IB), dan daya serap bunyi sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian fisis papan komposit pada kerapatan, kadar air, porositas telah memenuhi SNI 01-4449-2006. Tetapi pada pengujian mekanis internal bonding (IB) hanya terdapat 1 variasi saja yang memenuhi SNI 01-4449-2006. Komposisi 30:70 (matriks:filler) menghasilkan performa terbaik jika dibandingkan dengan variasi lainnya pada penelitian ini, dengan nilai koefisien absorpsi bunyi (α) sebesar 0,27 pada ketebalan sekitar 1 cm, 0,19 pada ketebalan sekitar 2 cm, dan 0,14 pada ketebalan sekitar 3 cm, dalam rentang frekuensi 1000 Hz hingga 4000 Hz. Oleh karena itu, papan komposit berpenguat serat pelepah pisang ini efektif digunakan sebagai material akustik pada frekuensi 1000 Hz hingga 4000 Hz dengan ketebalan 1 cm - 2 cm dan sesuai dengan ketentuan ISO 11654.
Sintesis dan Karakterisasi Karbon Aktif Kulit Kacang Tanah dengan Variasi Suhu Aktivasi sebagai Adsorben Besi pada Air Gambut Wahyuni, Dwiria; Sinaga, Dian Tarni; Asri, Asifa
POSITRON Vol 15, No 2 (2025): Vol. 15 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v15i2.102283

Abstract

Kulit kacang tanah merupakan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Oleh karenanya, diperlukan upaya pengolahan limbah kulit kacang tanah, misalnya dengan mengubahnya menjadi adsorben yang dapat digunakan dalam proses remediasi lingkungan air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa karbon aktif kulit kacang tanah teraktivasi H2SO4 dengan variasi suhu aktivasi dalam menyerap kandungan besi pada air tanah gambut. Karbon aktif diperoleh dengan melalui tahap preparasi, karbonisasi, dan aktivasi kimia-fisika. Kulit kacang tanah dikarbonisasi pada suhu 450oC. Kemudian diaktivasi secara kimia menggunakan H2SO4 0,05M selama 24 jam. Pada penelitian ini, digunakan variasi suhu aktivasi yaitu 100oC, 200oC, 300oC, 400oC, 500oC dan 600oC selama 1 jam. Analisis terhadap konsentrasi kandungan besi menggunakan spektrofotometer adsorpsi atom menunjukkan bahwa karbon aktif yang teraktivasi pada suhu 200oC mempunyai kemampuan adsorpsi kandungan besi terbaik sebesar 80%. Analisis terhadap citra SEM terhadap permukaan karbon aktif menunjukkan bentuk pori yang tidak teratur. Namun, jumlah pori pada suhu 200oC adalah yang terbanyak. Uji kandungan air dan kandungan abu pada karbon aktif yang disintesis menunjukkan bahwa seluruh variasi sudah memenuhi standar SNI untuk kedua paramater uji. Dengan demikian, variasi suhu aktivasi 200oC memberikan karbon aktif kulit kacang dengan karakter terbaik.
Analisis Kinerja Metode Elektrokoagulasi Dengan Pelat Berlubang Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Air Sumur Bor Asri, Asifa; Kornelia, Yenniarti; Wahyuni, Dwiria
POSITRON Vol 15, No 2 (2025): Vol. 15 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v15i2.101568

Abstract

Ketersediaan air bersih tidak selalu mampu memenuhi kebutuhan masyarakat seiring meningkatnya jumlah penduduk, sehingga air sumur bor banyak dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif. Namun, air sumur bor cenderung mengandung padatan tersuspensi, logam terlarut seperti besi, serta memiliki nilai pH yang tidak stabil sehingga perlu diproses melalui pengolahan awal untuk memenuhi standar kualitas air bersih. Penelitian ini mengevaluasi kinerja proses elektrokoagulasi dalam meningkatkan kualitas air sumur bor menggunakan elektroda pelat berlubang dengan variasi diameter lubang 7 mm, 5 mm, dan 3 mm, serta pelat tanpa lubang. Efisiensi proses dinilai menggunakan metode pembobotan multikriteria berdasarkan parameter kualitas air (kadar besi, kekeruhan, TDS, dan pH) serta performa operasi (massa anoda terlarut dan konsumsi energi listrik). Hasil menunjukkan bahwa pelat berdiameter 5 mm menghasilkan perbaikan kualitas air paling tinggi, dengan reduksi kadar besi sebesar 67,31%, kekeruhan 98,50%, TDS 30,65%, serta pH yang mencapai rentang normal. Dari aspek performa alat, pelat 5 mm menghasilkan pelarutan anoda minimum, sedangkan konsumsi energi terendah diperoleh pada pelat berdiameter 7 mm dengan nilai 42,44 kWh/m³. Berdasarkan skor pembobotan keseluruhan, pelat berlubang berdiameter 5 mm merupakan konfigurasi paling efisien dengan nilai efisiensi 76% dalam meningkatkan kualitas air sumur bor melalui proses elektrokoagulasi.