Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Hemoglobin Levels in the First and Third Trimesters of Pregnancy: A Comparison between Indigenous Papuan and Non-Indigenous Papuan Women Junaiddin, Junaiddin; Etnis, Baktianita Ratna; Arianto, Muhamad Faizal; Lerebulan, Exaudian Flourens; Andirwana, Andirwana; Sulfikar, Andi; Agung, Angelich Windy R; Mulyati, Mulyati; R, Astuti
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v4i2.402

Abstract

Hemoglobin (Hb) is a component of red blood cells that functions to transport oxygen throughout the body. Decreased hemoglobin levels cause anemia. The World Health Organization (WHO) recommends that ideal Hb levels are ≥11 gr/dL. Various factors such as ethnicity, environmental conditions, age, culture, parity, nutritional value, and socioeconomic status can affect the occurrence of anemia during pregnancy. The purpose of this study was to determine the comparison of Hb levels in pregnant women in the first and third trimesters, both in indigenous Papuans (OAP) and non-OAP. This type of research is quantitative analytic with a comparative research design. The population in this study were 290 pregnant women who came and underwent examinations at the Malawili Health Center. The number of pregnant women in this study was 36 people. The sampling technique used was purposive sampling. The results showed no significant difference (p > 0.05) in hemoglobin levels in pregnant women in the first and third trimesters in the OAP and Non-OAP categories. The average hemoglobin level of pregnant women in the first trimester who were anemic and not anemic was 11,076 and in the third trimester it was 10,850. The results of the study showed that the incidence of anemia was more common in pregnant women in the third trimester who did not receive iron and folic acid supplementation (non-OAP) due to lack of knowledge about the preparations needed during pregnancy. It is recommended to increase the role of health workers in providing information to pregnant women in order to reduce the incidence of anemia in pregnant women.
Comparison Of Urine Leukocyte Examination In Patients With Urinary Tract Infections (Utis) Using The Dipstick And Microscopic Methods In The Working Area Of Klasaman Health Center Junaiddin, Junaiddin; Gunawan, Sahrul; Hukom, Evi Hudriyah; Arianto, Muhamad Faisal; Andirwana; Iriani Lihawa, Sakinah Sarnia; Sabila
Indonesian Journal of Nursing and Health Care Vol. 2 No. 1: February (2025)
Publisher : Ammar Dharma Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64914/g6tr4e86

Abstract

Background: Urinary tract infection (UTI) is a common type of infection caused by the growth of microorganisms in the human urinary tract. Leukocytes are a component of the immune system that fight infection and inflammation. The methods commonly used for urine leukocyte examination are the dipstick and microscopic methods.Objective: This study aims to compare the results of urine leukocyte examination between the dipstick and microscopic methods in UTI patients.Methods: This research is descriptive comparative with a cross-sectional design. The study was conducted at Puskesmas Klasaman and the TLM Laboratory of STIKES Papua from June 28 to August 21, 2024. The study population includes all UTI patients at Puskesmas Klasaman, Sorong City, totaling 16 patients, with a sample of 16 urine samples from patients confirmed positive for UTI, selected using a total sampling technique. The data collected were entered into a master table and analyzed statistically.Results: The results of the urine leukocyte examination using the dipstick method showed that the majority of respondents had results of approximately 70 leukocytes/µl (+1), while the results from the microscopic method indicated that the majority had 5-9 cells/HPF (+2). This study found a significant difference between the results of urine leukocyte examination using the dipstick and microscopic methods (p-value < 0.05) using the nonparametric Wilcoxon Signed Rank Test (WSRT).Conclusion: There is a significant difference in the results of urine leukocyte examination between the dipstick and microscopic methods, where the dipstick method is more practical but less accurate compared to the more detailed and accurate microscopic method. It is recommended to explore other urine examination methods and compare the results with a larger sample to understand the advantages and disadvantages of each method.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR Junaiddin
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 5 (2018): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin. Jika Diabetes Melitus sudah menyerang, maka komplikasi segera mengancam. Ulkus atau luka diabetik merupakan salah satu kompliasi luka yang terjadi pada pasien diabetes yang melibatkan gangguan pada saraf perifier dan otonom. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus di RSUD Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study dan dilaksanakan pada tanggal 28 November sampai 28 Desember 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien Diabetes Melitus di Ruang Poli dan Perawatan Interna RSUD Kota Makassar. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dan jumlah sampel sebanyak 61 pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan lama menderita DM (p=0,006), dan personal hygiene (p=0,027) dengan kejadian ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan lama menderita DM, dan personal hygiene dengan kejadian ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus di Ruang Perawatan Interna RSUD Kota Makassar. Diharapkan responden mematuhi terapi diet yang telah diberikan dan tetap melakukan aktivitas rutin dan berolahraga untuk menjaga berat badan normal serta selalu rutin membersihkan kaki agar tidak terjadi komplikasi diabetes seperti ulkus diabetik.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RSUD SALEWANGAN MAROS Junaiddin
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 14 No. 4 (2019): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas jaringan tulang, retak atau patahnya tulang yang utuh, yang biasanya disebabkan oleh trauma / ruda paksa atau tenaga fisik yang ditentukan jenis dan luasnya trauma. nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalam emosinal yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual, potensial, atau yang dirasakan dengan kejadian – kejadian saat terjadi kerusakan. Teknik relaksasi nafas dalam dan teknik distraksi di percaya dapat menurunkan nyeri dengan merelaksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur di RSUD Salewangan Maros. Penelitian ini menggunakan jemis penelitian quasi–eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test design. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling,. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan dianalisis dengan uji Wilcoxon (p<0,05) untuk menguji menguji antara dua pengamatan pada situasi sebelum dan sesudah proses untuk menjawab hipotesis data yang kita miliki. Hasil bivariat menunjukkan adanya pengaruh antara dukungan keluarga terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur (p=0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi penurunan nyeri fraktur.
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEPATUHAN TERAPI DIET PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KOTA MAKASSAR Junaiddin, Junaiddin
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 3 (2020): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang terjadi karena glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kepatuhan menjalankan terapi diet pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kota Makassar.Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dan didapatkan 76 responden.Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisis dengan menggunakan computer program Microsoft Excel dan Program Statistik SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.0 dengan uji Chi-Square. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan self efficacy dengan kepatuhan menjalankan terapi diet di dapatkan nilai p = 0.000. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan self efficacy dengan kepatuhan menjalankan terapi diet pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kota Makassar.
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU PERGAULAN SEKS BEBAS KELAS X DI SMU NEGERI 21 MAKASAR Fitriani; Junaiddin; Hamsinah , St
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v1i2.556

Abstract

Peran orang tua sebagai dukungan komunikasi dan pendidik yang berdampak positif dapat berpengaruh pada kehidupan remaja sehari-hari. Remaja dalam lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat yang kurang kondusif dapat berpengaruh pada pergaulan seks remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran orang tua terhadap perilkau pergaulan seks bebas pada remaja kelas X di SMA Negeri 21 Makassar.Metode dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional.Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, di dapatkan 58 responden sesauai dengan criteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner.Analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi dan analisi bivariat dengan menggunkan Uji chi-squert (ρ<0,05). Hasil penelitian didapatkan hubungan peran orang tua sebagai dukungan, komunikasi ,dan pendidik serta hubungan peran remaja dalam keluarga,sekolah dan masyarakat dengan nilai (ρ= 0,003).Kesimpulan terdapat hubungan yang bermakna antara peran orang tua terhadap perilaku pergaulan seks bebas pada remaja kelas X di SMA Negeri 21 Makassar.Disarankan ciptakan lingkungan yg harmonis generasi masa depan Indonesia lebih baik.
Tes Diagnostik Cepat Kadar Hemaglobin pada Penderita Infeksi Plasmodium di Puskesmas Doom, Sorong, Papua Barat Simon, Merlis; Junaiddin, Junaiddin; Tupanwael, Fenti A
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 14 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v14i2.689

Abstract

Malaria merupakan penyakit parasit di negara tropis dan disebabkan oleh parasit malaria yang merupakan protozoa darah termasuk dalam genus plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles. Kasus kejadian malaria meningkat setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini untuk menilai potensi pemeriksaan tes diagnostik cepat Kadar Hemoglobin (Hb) pada penelitian yang menggunakan rancangan survei analitik cross-sectional pada bulan Juli-Agustus 2022 di Puskesmas Doom, Sorong, Papua Barat. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang penderita infeksi malaria sebanyak 48 orang. Metode penentuan sampel menggunakan total sampling. Responden malaria dengan kadar hemoglobin rendah yaitu sebanyak 28 responden (65,0%) lebih tinggi dari pada responden dengan Hb normal yaitu sebanyak 15 responden (35,0%). Penderita malaria mengalami gangguan hematologi dengan kadar hemoglobin rendah pada mayoritas responden. Diperlukan penelitian lanjutan dengan setting yang lebih baik untuk mengkonfirmasi efektifitas penggunaan tes diagnostik cepat.