p-Index From 2020 - 2025
8.522
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial JURNAL MUQODDIMAH : Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora KABILAH : Journal of Social Community Attazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora Jurnal Sains Sosio Humaniora Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) Konfrontasi: Jurnal Kultural, Ekonomi dan Perubahan Sosial Jurnal Komunikasi Nusantara Jurnal Komunikasi Nusantara SIASAT Journal Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Budapest International Research in Exact Sciences (BirEx Journal) LEGAL BRIEF Britain International of Humanities and Social Sciences (BIoHS) Journal An-natiq Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains KomunikA INTERNATIONAL JOURNAL OF CULTURAL AND SOCIAL SCIENCE eScience Humanity Journal Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi International Journal of Social Science, Education, Communication and Economics Communicator Sphere AT-TAZAKKI: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora ARZUSIN: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Dasar Indonesian Journal of Advanced Research (IJAR) Communication and Information Journal International Journal of Multidisciplinary Research of Higher Education (IJMURHICA) JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Jurnal Spektrum Komunikasi Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Jurnal Ilmu Komunikasi dan Sosial Politik Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi Al-Balagh : Jurnal Komunikasi Islam
Claim Missing Document
Check
Articles

Strategi Humas PT Railink dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Melalui Media Jurnalistik Sabila, Umaira; Saragih, M. Yoserizal
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 7 No 1 (2025)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v7i1.2400

Abstract

Corporate image is an important asset that influences public trust and loyalty. However, in practice, PT Railink still faces challenges in building and maintaining a positive image amidst the competition in the transportation industry and high public expectations of public services. One of the problems that arises is the low level of public recognition of PT Railink as an airport train operator that is different from PT KAI's regular services. This study aims to determine PT Railink's public relations strategy in building a corporate image through journalistic media. The method used is a descriptive qualitative approach with data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation. The results of the study show that PT Railink implements a media relations strategy, creating press releases, managing social media, and establishing professional relationships with journalists to obtain news that aims to improve the company's image. This strategy refers to the Agenda Setting theory and mutualistic symbiosis between public relations and the media. However, limited resources and internal coordination constraints are obstacles in its implementation. This study concludes that the public relations strategy implemented is quite effective, but needs evaluation and strengthening in the implementation aspect. Abstrak Citra perusahaan merupakan aset penting yang memengaruhi kepercayaan dan loyalitas publik. Namun, dalam praktiknya, PT Railink masih menghadapi tantangan dalam membangun dan mempertahankan citra positif di tengah persaingan industri transportasi dan tingginya ekspektasi masyarakat terhadap layanan publik. Salah satu permasalahan yang muncul adalah rendahnya tingkat pengenalan masyarakat terhadap PT Railink sebagai operator kereta bandara yang berbeda dari layanan reguler PT KAI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi humas PT Railink dalam membangun citra perusahaan melalui media jurnalistik. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Railink menerapkan strategi media relations, pembuatan press release, pengelolaan media sosial, serta menjalin hubungan profesional dengan wartawan untuk memperoleh pemberitaan yang bertujuan menaikkan citra perusahaan. Strategi ini mengacu pada teori Agenda Setting dan simbiosis mutualistik antara humas dan media. Meskipun demikian, keterbatasan sumber daya dan kendala koordinasi internal menjadi hambatan dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi humas yang dijalankan cukup efektif, namun perlu evaluasi dan penguatan pada aspek implementasi.
Strategi Humas PT Railink dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Melalui Media Jurnalistik Sabila, Umaira; Saragih, M. Yoserizal
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 7 No 1 (2025)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v7i1.2400

Abstract

Corporate image is an important asset that influences public trust and loyalty. However, in practice, PT Railink still faces challenges in building and maintaining a positive image amidst the competition in the transportation industry and high public expectations of public services. One of the problems that arises is the low level of public recognition of PT Railink as an airport train operator that is different from PT KAI's regular services. This study aims to determine PT Railink's public relations strategy in building a corporate image through journalistic media. The method used is a descriptive qualitative approach with data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation. The results of the study show that PT Railink implements a media relations strategy, creating press releases, managing social media, and establishing professional relationships with journalists to obtain news that aims to improve the company's image. This strategy refers to the Agenda Setting theory and mutualistic symbiosis between public relations and the media. However, limited resources and internal coordination constraints are obstacles in its implementation. This study concludes that the public relations strategy implemented is quite effective, but needs evaluation and strengthening in the implementation aspect. Abstrak Citra perusahaan merupakan aset penting yang memengaruhi kepercayaan dan loyalitas publik. Namun, dalam praktiknya, PT Railink masih menghadapi tantangan dalam membangun dan mempertahankan citra positif di tengah persaingan industri transportasi dan tingginya ekspektasi masyarakat terhadap layanan publik. Salah satu permasalahan yang muncul adalah rendahnya tingkat pengenalan masyarakat terhadap PT Railink sebagai operator kereta bandara yang berbeda dari layanan reguler PT KAI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi humas PT Railink dalam membangun citra perusahaan melalui media jurnalistik. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Railink menerapkan strategi media relations, pembuatan press release, pengelolaan media sosial, serta menjalin hubungan profesional dengan wartawan untuk memperoleh pemberitaan yang bertujuan menaikkan citra perusahaan. Strategi ini mengacu pada teori Agenda Setting dan simbiosis mutualistik antara humas dan media. Meskipun demikian, keterbatasan sumber daya dan kendala koordinasi internal menjadi hambatan dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi humas yang dijalankan cukup efektif, namun perlu evaluasi dan penguatan pada aspek implementasi.
Presensi jurnalistik media TV bagi milenial di era 4.0 Haryanti, Ulvi; Saragih, M. Yoserizal
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 11 No 1 (2025): April 2025 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jk.v11i1.42327

Abstract

AbstractThis study discusses the dynamics of changes in media consumption behavior by the millennial generation in Medan City, with a special focus on how they access and interpret the existence of television media amidst the advancement of the digital era 4.0. In this context, the millennial generation is known as an age group that grew and developed amidst the rapid advancement of digital technology and massive internet penetration. They are a generation that is not only familiar with, but also highly dependent on digital devices in their daily lives. This tendency directly influences their patterns in accessing information, consuming entertainment, interacting socially, and forming views, attitudes, and opinions on various issues. The main problem in this study is how the millennial generation responds to the presence of television media amidst the dominance of digital platforms, and how television media strives to maintain its relevance in the eyes of an increasingly selective young audience. The purpose of this study is to explore the preferences, perceptions, and subjective experiences of the millennial generation towards media consumption, and to understand how television media is positioned in the media landscape that is now dominated by internet-based platforms. This study uses a qualitative descriptive method, with data collection techniques through participatory observation and in-depth interviews with a number of millennials in Medan City. The results of the study show that most millennials tend to choose digital media such as YouTube, Netflix, and social media because of the desire for time, freedom to choose content, and aspects of interactivity. However, television media still has its own place, especially for content that is informative, formal, and has high credibility such as news or documentaries.Keywords: Digital Era 4.0; digital transformation; journalism; millennials; social media; TV media. AbstrakPenelitian ini membahas dinamika perubahan perilaku konsumsi media oleh generasi milenial di Kota Medan, dengan fokus khusus pada cara mereka mengakses dan memaknai keberadaan media televisi di tengah kemajuan era digital 4.0. Dalam konteks ini, generasi milenial dikenal sebagai kelompok usia yang tumbuh dan berkembang di tengah pesatnya kemajuan teknologi digital dan penetrasi internet yang masif. Mereka merupakan generasi yang tidak hanya akrab, tetapi juga sangat tergantung pada perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari. Kecenderungan ini secara langsung memengaruhi pola mereka dalam mengakses informasi, mengonsumsi hiburan, berinteraksi sosial, serta membentuk pandangan, sikap, dan opini terhadap berbagai isu. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana generasi milenial merespons kehadiran media televisi di tengah dominasi platform digital, serta bagaimana media televisi berupaya untuk mempertahankan relevansinya di mata audiens muda yang semakin selektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi preferensi, persepsi, dan pengalaman subjektif generasi milenial terhadap konsumsi media, serta untuk memahami bagaimana media televisi diposisikan dalam lanskap media yang kini didominasi oleh platform berbasis internet. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam terhadap sejumlah milenial di Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas milenial cenderung memilih media digital seperti YouTube, Netflix, dan media sosial karena alasan fleksibilitas waktu, kebebasan memilih konten, serta aspek interaktivitas. Namun demikian, media televisi masih memiliki tempat tersendiri, terutama untuk konten-konten yang bersifat informatif, formal, dan memiliki kredibilitas tinggi seperti berita atau dokumenter.Kata-kata kunci: Era digital 4.0; jurnalistik; media TV; media sosial; milenial; transformasi digital
Quantum Ethics Dalam Jurnalistik Dan Humas: Membangun Moderasi Beragama Di Era Web 3.0 Widya Astuty; Saragih, M. Yoserizal
Communicator Sphere Vol. 5 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55397/cps.v5i1.129

Abstract

Perkembangan Web 3.0 menuntut adanya pendekatan etika baru dalam praktik jurnalistik dan humas, khususnya dalam konteks wacana keagamaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan Quantum Ethics sebagai strategi komunikasi dalam membangun moderasi beragama di era digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka. Hasil menunjukkan bahwa Quantum Ethics, sebagai pendekatan etika yang spiritual dan holistik, mampu memediasi komunikasi yang inklusif, toleran, dan empatik di ruang digital. Penerapan prinsip ini penting untuk membingkai narasi keagamaan yang adil dan mencegah penyebaran ujaran kebencian berbasis agama di media digital.
Pemanfaatan Media Jurnalistik dalam Meningkatkan Penerimaan Materi Belajar pada Siswa Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri Kota Tebing Tinggi Anugrah, Tirta; Saragih, M. Yoserizal
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 3 (2025): July, Social Studies, Educational Research and Humanities Research.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i3.48694

Abstract

Penelitian ini membahas penggunaan media jurnalistik untuk membantu siswa berkebutuhan khusus di SLB Negeri Kota Tebing Tinggi memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Media jurnalistik, seperti berita, infografis, dan video edukasi, menyajikan informasi yang nyata, menarik, dan mudah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus, melibatkan guru, siswa, dan pihak sekolah. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasilnya menunjukkan bahwa media jurnalistik yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa mampu meningkatkan pemahaman materi, membuat siswa lebih aktif, dan membantu mereka mengingat informasi lebih lama. Penelitian ini menyarankan agar media jurnalistik digunakan secara terencana di SLB untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan inklusif.
The Transformation of the Colonial Press System into the Modern Era: A Qualitative Approach to the Role of the Media in Social Change Jambak, Susanti; Rudhani, Goenersya Haidar; Syahril Manurung, Afwan; Saragih, Yoserizal
Komunika Vol. 21 No. 02 (2025): Mass Communication, Public Communication and Interpersonal Communication
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/komunika.v1i1.21626

Abstract

Transformasi sistem pers dari era kolonial menuju era modern merupakan salah satu aspek penting dalam perubahan sosial yang terjadi di Indonesia. Sejarah perkembangan pers di Indonesia tidak hanya mencatat bagaimana media berkembang dalam menyampaikan informasi, tetapi juga bagaimana media berfungsi sebagai alat perjuangan dalam mengubah struktur sosial dan politik masyarakat. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengkaji peran media dalam perubahan sosial selama transisi dari masa kolonial ke pasca-kolonial. Dengan memanfaatkan analisis historis dan studi literatur, penelitian ini menemukan bahwa media tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan yang menggerakkan transformasi sosial di Indonesia. Proses ini melibatkan pergeseran dari media yang dikontrol kolonial menuju media yang lebih bebas, demokratis, dan berfungsi sebagai alat kritik terhadap pemerintah serta pembentukan identitas sosial dan politik masyarakat Indonesia yang lebih inklusif.
Strategi Komunikasi Pemasaran Berbasis Humas dan Jurnalistik Dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus UMKM UD Bebek Batang Kuis) Nasution, Roby Septian; Saragih, M Yoserizal
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i2.2025.848-855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh UMKM UD Bebek Batang Kuis, sebuah usaha peternakan bebek petelur di Sumatera Utara, dalam upaya meningkatkan penjualan di tengah tantangan era digital. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, penelitian ini menemukan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang digunakan masih sangat tradisional dan belum terintegrasi secara digital. Mayoritas promosi dilakukan melalui dari mulut ke mulut, spanduk, serta keikutsertaan di pasar tradisional. Rendahnya literasi digital, ketiadaan identitas merek, segmentasi pasar yang terbatas, serta belum adanya kemitraan distribusi menjadi hambatan utama dalam ekspansi usaha. Namun demikian, terdapat potensi besar yang belum dimanfaatkan, seperti loyalitas pelanggan yang tinggi dan kualitas produk yang konsisten. Hasil penelitian merekomendasikan perlunya penguatan literasi digital, pengembangan branding, strategi pemasaran berbasis media sosial, dan kerja sama distribusi sebagai langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM ini
Strengthening Fraternal Compassion through Islamic Journalistic Communication: Ethical Media for Indonesia–Singapore Harmony Saragih, M Yoserizal
International Journal of Social Science, Education, Communication and Economics Vol. 4 No. 3 (2025): August
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sj.v4i3.491

Abstract

This study investigates the strategic role of Islamic journalistic communication in promoting fraternal compassion and fostering bilateral harmony between Indonesia and Singapore. In an era shaped by digital polarization and cultural fragmentation, ethical journalism becomes crucial in constructing inclusive narratives and supporting peaceful cross-border relations. The objective of this research is to identify how Islamic values particularly the principle of rahmatan lil-‘alamin (mercy to all creation) inform journalistic practices that contribute to intercultural understanding and regional diplomacy. Using a qualitative, library-based approach, the study examines comparative media discourse from Indonesia and Singapore to highlight patterns of ethical communication that emphasize compassion, responsibility, and soft power engagement. The results reveal that Islamic journalistic communication offers a transformative model to counter stereotypes, foster mutual respect, and enhance transnational solidarity. This study contributes to the broader academic discourse on Islamic media ethics, intercultural dialogue, and religion-based peacebuilding by proposing a theoretical framework for ethical Islamic journalism applicable in other multicultural societies across Southeast Asia.
The Communication Strategy of The Directorate of Drugs Police Sumatera Utara in an Effort to Eradicate Drugs Mursyida, Shania; Saragih, M. Yoserizal
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Vol 15 No 2 (2022): Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan (Sinta 3)
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/kur.v14i2.3075

Abstract

Drug abuse is still a considerable problem today considering the consequences of the development of science and technology, the impact of globalization, the flow of transport is very rapidly growing and the transfer of materialistic values with the dynamics of the purpose of bad opinion that led to the spread of drugs to urban areas but also to rural areas. This study aims to determine the communication strategy used by the Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut in this case eradicating drugs. This study uses the theory of organizational communication with descriptive qualitative research methods. Data collection techniques used are observation, in-depth interviews and documentation. The results of this study concluded that the Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut has a strategy or way of working to achieve the goals in the Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, with various ways such as the dissemination of News, providing the media as a place to provide information.
BURNING THE “FLAG of TAWHID”: EX-HTI IDEOLOGY FRAMING In JOURNALISTIC PRODUCTION of MEDIA UMAT (MU) Saragih, M. Yoserizal
An Natiq Vol 4 No 2 (2024)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/an-natiq.v4i2.22385

Abstract

This research discusses the journalistic product of the burning of the Tawhid flag produced by Media Ummat (MU) owned by former HTI. Interestingly, the flag burning case was associated with the Prophet's flag, causing various public responses. This research raises questions about how opinion formation and ideological framing are carried out by ex-HTI through journalistic production. Data is collected by tracing the news produced by the publisher Media Umat online which is used as a primary source, while secondary sources are news, journal articles, books and relevant research that discusses the research theme. The data is then analyzed descriptively-analyzed related to the production of news published by Media Umat Online. This study found that views were built using 4 (four) ways, namely religious arguments, through the hands of others, legal narratives, and accusations of an authoritarian government. The ideological framing in question is that the flag that was burned was not an ex-HTI flag but the Prophet's flag. Therefore, Muslims must defend the Islamic propagation. The ideological framing was done to legitimize ex-HTI as defenders of Islam. Other findings show that although ex-HTI has disbanded, the group still exists by fighting against the government.