Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : TONGKONAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Program Aku Cinta Literasi bagi Masyarakat Desa melalui Cyber Literasi di Desa Barembeng Kabupaten Gowa Andi Hamzah Fansury; Nursamsilis Lutfin; Restu Januarty; A. Vivit Angreani
Tongkonan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Tongkonan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.32 KB) | DOI: 10.47178/tongkonan.v1i1.1651

Abstract

Indonesia tergolong negara yang memiliki budaya literasi rendah. Literasi apabila dikaji secara mendalam tidak hanya diartikan sebagai literate (melek hurup), tetapi juga diartikan sebagai praktik-praktik dalam sebuah situasi sosial, sejarah dan budaya dalam rangka menciptakan dan mengartikan (interprete) makna melalui teks. Literasi memiliki peran yang penting baik bagi kehidupan pribadi, masyarakat juga bagi negara, sehingga gerakan literasi perlu diupayakan oleh semua pihak baik secara individu, secara berkelompok maupun secara nasional melalui instrumen kebijakan literasi nasional. Atas dasar pentingnya meningkatkan literasi masyarakat sekaligus menjadikan literasi sebagai sebuah budaya, maka dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat pengabdi menyusun rencana gerakan literasi perdesaan sebagai salah satu program yang didasarkan atas kewajiban kalangan akademisi untuk turut serta menjadikan literasi sebagai budaya yang ada di masyarakat perdesaan dalam Program Cyber Literasi. Diharapkan dengan adanya program tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Barembeng akan pentingnya budaya literasi. Selain itu diharapkan dengan adanya program Cyber LIterasi berbagai kegiatan dalam program gerakan literasi perdesaan tidak hanya mampu mendorong dan memfasilitasi masyarakat dalam konteks pembangunan infrastruktur semata, tetapi juga mampu berkontribusi dalam bentuk social capital yang diharapkan akan memberikan manfaat dalam waktu yang lama. Hasil kegiatan ini adalah: (1) Adanya Program Aku Cinta Literasi melalui Program Cyber Literasi, dan (2), Peningkatan pemahaman masyarakat desa Berembeng akan pentingnya budaya literasi guna meningkatkan minat akan literasi sehinggan pemahaman, intelekktualitas semakin bertambah..
Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Asi Booster Non-MSG Berbasis Daun Kelor di Desa Barembeng Kabupaten Gowa Nursamsilis Lutfin; Andi Hamzah Fansury; Restu Januarty; A. Vivit Angreani
Tongkonan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Tongkonan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.933 KB) | DOI: 10.47178/tongkonan.v1i1.1652

Abstract

Pemenuhan kebutuhan gizi bayi 0-6 bulan melalui Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi dengan ASI eksklusif mejadi isu penting di Desa Barembeng Kec. Bontononpo Kab Gowa. Salah satu usaha untuk memperbaiki gizi ibu menyusui salah satunya dengan mengkonsumsi makanan tambahan. Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan bahan makanan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam kuliner ibu menyusui sebagai makanan tambahan, karena mengandung senyawa fitosterol yang berfungsi meningkatkan dan memperlancar produksi ASI (efek laktagogum). Masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya dan Desa Barembeng pada khususnya sudah sejak lama mengenal tumbuhan kelor sebagai makanan yang dapat diolah sebagai makanan sehari-hari sebagai lauk pelengkap. Sayangnya masyarakat sekitar belum seluruhnya mengetahui bagaimana mengelolah tumbuhan kelor ini menjadi olahan bahan pangan lainnya. Oleh karena itu, penggunaan daun kelor menjadi sebagai alternatif makanan bagi ibu menyusui, bisa menjadi solusi yang paling tepat bagi masyarakat khususnya ibu menyusui dalam meningkatkan produksi ASI sehingga anak bayi yang ada di Desa Barembeng dapat memperoleh peningkatan kualitas gizi). Luaran yang diharapkan dapat terwujud dari kegiatan ini adalah: 1) Kualitas Gizi Bayi semakin meningkat dengan adanya Alternatif Makanan Penambah ASI bagi ibu meyusui yaitu ASI Booster Non MSG, 2) Masyarakat dapat memanfaatkan daun kelor sebagai bahan baku pengolahan makanan alternative ASI Booster Non MSG, 3) Dapat mengembangkan dan memberdayakan masyarakat desa secara mandiri dan berkesinambungan untuk menggunakan bahan alternative dari tumbuhan kelor, 4) Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa melalui teknologi pengolahan bahan pangan/makanan.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA SD Hamid, Restu Januarty; Ramadhan, Nur Rezky; Anraeni, Ira
TONGKONAN: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 3 No 1 (2024): Tongkonan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/05eggh77

Abstract

Sekolah dasar adalah tingkat pendidikan dasar yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sekolah dasar bertujuan agar setiap siswa mampu mengembangkan aspek kognitif, psikomotorik, dan motoriknya. Berhitung merupakan aspek kognitif yang harus dimiliki siswa. Selain menulis dan membaca, siswa juga memiliki tugas belajar berhitung. Kemampuan berhitung siswa dapat dikembangkan dengan guru melaksanakan proses pembelajaran melalui kegiatan bermain. Dengan bermain, minat belajar anak dapat ditingkatkan. Ular Tangga merupakan salah satu permainan yang dimodifikasi menjadi sebuah media pembelajaran yang edukatif. Tujuan pembuatan media pembelajaran ular tangga, yaitu agar kemampuan berhitung siswa kelas III SD Inpres Bontobila dapat dikembangkan. Dalam pengabdian ini, digunakan 2 metode, yaitu metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Berdasarkan penggunaan media pembelajaran ular tangga dalam pembelajaran, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1) Kemampuan berhitung siswa dapat ditingkatkan melalui media ular tangga, 2) Media ular tangga memiliki kualitas yang layak digunakan dalam pembelajaran, 3) Media dapat menunjang peningkatan hasil belajar siswa 4) Media mampu meningkatkan semangat belajar siswa karena pembelajaran tidak membuat siswa jenuh