Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Tanah (Piper sarmentosum Roxb.ex Hunter) Terhadap Jumlah Makrofag Pasca Pencabutan Gigi Tikus Wistar Tofarisa, Dzulhiyana Laili; Purnamasari, Cicih Bhakti; Yani, Sinar; Irawiraman, Hadi
Mulawarman Dental Journal Vol 1, No 2 (2021): MOLAR September 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/MOLAR.v1i2.5587

Abstract

Pencabutan gigi merupakan salah satu pelayanan kesehatan gigi yang sering dijumpai. Setelah tindakan pencabutan gigi, akan terbentuk soket gigi dan luka pada jaringan lunak di sekitarnya. Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Penyembuhan luka dikatakan baik apabila luka pada soket sudah menutup sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ektsrak daun sirih tanah (Piper sarmentosum Roxb ex. Hunter) dalam penyembuhan luka dan penurunan jumlah makrofag pasca pencabutan gigi tikus wistar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ekperimental dengan desain penelitian post test only control group design. Terdapat kelompok perlakuan dengan dosis EDST 20%,30% dan 40%, kontrol positif dan kontrol negatif. Pengulangan dilakukan sebanyak 2 kali. Analisis statistik yang digunakan yaitu Komolgrov Sminorv Test, Levenes Test , Annova dan LSD Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat efektivitas ekstrak daun sirih tanah 20%, 30% dan 40% terhadap penurunan jumlah makrofag pasca pencabutan gigi tikus Wistar. Ekstrak daun sirih tanah (Piper sarmentosum Roxb.ex Hunter) dengan dosis 40% memiliki efektivitas paling baik dalam menurunkan jumlah makrofag pada soket pasca pencabutan gigi tikus wistar dibandingkan dengan dosis ekstrak 20% dan 30%.Kata kunci: Pencabutan gigi, ekstrak daun sirih tanah, Piper sarmentosum Roxb.ex Hunter,  makrofag
Uji Efektifitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC) Terhadap Gingiva Tikus Wistar Putihg Pasca Induksi Porphyromonas Gingivalis Paulita, Madherisa; Purnamasari, Cicih Bhakti; Yani, Sinar; Utami, Nuryanni Dihin; Masyhudi, Masyhudi
Mulawarman Dental Journal Vol 1, No 1 (2021): MOLAR Maret 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/MOLAR.v1i1.5592

Abstract

Gingivitis adalah inflamasi pada gingiva yang secara klinis ditandai dengan pembengkakan dan pendarahan. Salah satu penyebab gingivitis adalah Porphyromonas gingivalis (P.gingivalis). Terapi tambahan pada gingivitis berupa pemberian agen antiinflamasi untuk mengurangi dan menghilangkan inflamasi. Sembung (Blumea balsamifera (L) DC) memiliki efek antiinflamasi melalui kandungan senyawa flavonoid, tannin, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun sembung pada gingiva tikus wistar putih jantan pasca diinduksi P.gingivalis. Penelitian menggunakan true-experimental dengan metode Posttest Only with Control Group Design. Bakteri yang digunakan adalah P.gingivalis ATCC® 33277. Penelitian ini terdiri dari 5 kelompok perlakuan menggunakan ekstrak etanol daun sembung dengan konsentrasi 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, 600 mg/kg BB, natrium diklofenak 24 mg/kg BB tikus dan aquades steril. Data diperoleh dengan mengukur diameter edema gingiva. Analisis statistika menggunakan One Way Anova dan Post Hoc Test LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sembung memiliki efek inflamasi pada edema gingiva. Penurunan edema pada dosis 200 mg/kg BB sebesar 0.27 mm dibandingkan dengan dosis 400 mg/kg BB sebesar 0.28 mm dan dosis 600 mg/kg BB sebesar 0.28 mm. Ekstrak etanol daun sembung dosis 200 mg/kg BB paling efektif menurunkan inflamasi pada gingiva tikus wistar putih jantan pasca induksi P.gingivalis.
Daya Hambat Ekstrak Etanol Batang Akar Kuning (Arcangelisia Flava (L) Merr) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans, Porphyromonas Gingivalis Dan Enterococcus Faecalis Nurbianti, Aji Ayu; Alhawaris, Alhawaris Alhawaris; Yani, Sinar
Mulawarman Dental Journal Vol 1, No 2 (2021): MOLAR September 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/MOLAR.v1i2.5543

Abstract

Batang Arcangelisia flava (L) Merr mengandung zat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol batang Arcangelisia flava (L) Merr terhadap S. mutans, P. gingivalis, dan E. faecalis dengan pengukuran diameter zona hambat. Metode: Penelitian ini menggunakan bakteri S. mutans dan P. gingivalis ATCC 33277 dan E. faecalis ATCC 29212. Bakteri akan diberi perlakukan dengan ekstrak etanol batang Arcangelisia flava (L) Merr dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Pengujian dilakukan sebanyak lima kali pengulangan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya diameter zona hambat yang sangat signifikan setelah diberi ekstrak etanol batang Arcangelisia flava (L) Merr pada bakteri P. gingivalis (p=0.000) dan E. faecalis (p=0.001) sedangkan diameter zona hambat pada S. mutans (p=0.106). Kesimpulan: Ekstrak etanol batang Arcangelisia flava (L) Merr efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans, P. gingivalis dan E. faecalis. Oleh karena itu batang Arcangelisia flava (L) Merr berpotensi untuk dikembangkan sebagai produk berhubungan dengan kedokteran gigi.
Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Tiwai (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dengan Pelarut Etil Asetat dan Etanol terhadap Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis Penyebab Infeksi Saluran Akar: Comparison of Antibacterial Activity of Tiwai Onion Extract (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) with Ethyl Acetate and Ethanol Solvents Against the Growth of Enterococcus faecalis Bacteria Causing Root Canal Infection Samiaji, Airvin Wika; Yani, Sinar; Astuti, Lilies Anggarwati; Anitasari, Silvia; Yadi, Yadi
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i1.2363

Abstract

Pulp infection is capable of causing pulpitis, an inflammatory condition. Tiwai onion is known for its antibacterial properties. Compare the antibacterial activity of tiwai onion (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) extract using ethyl acetate and ethanol solvents against Enterococcus faecalis bacteria causing root canal infection. Onion tiwai extract was prepared by maceration method using ethyl acetate and ethanol solvents. Activity test was determined by liquid and solid dilution method. In liquid dilution, there was no bacterial growth in ethyl acetate and ethanol extracts with a concentration of 20mg/ml. In the solid dilution test, the extract with ethyl acetate solvent showed a value of 20mg/ml, which means bactericidal. However, the ethanol solvent extract showed bacterial growth at a concentration of 20mg/ml, meaning it was not bactericidal. Onion tiwai  extracts with ethyl acetate and ethanol solvents showed different antibacterial activities against Enterococcus faecalis. Only extracts with ethyl acetate solvent showed bactericidal properties Keywords:          Eleutherine palmifolia (L) Merr, Enterococcus faecalis, ethanol, ethyl acetate, Pulpitis   Abstrak Infeksi pulpa mampu menyebabkan pulpitis, suatu kondisi peradangan. Bawang tiwai dikenal karena sifat antibakterinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak bawang tiwai (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) memakai pelarut etil asetat dan etanol terhadap bakteri Enterococcus faecalis penyebab infeksi saluran akar. Ekstrak bawang tiwai dibuat melewati metode maserasi dengan memakai pelarut etil asetat dan etanol. Uji aktivitas ditentukan dengan metode pengenceran cair dan metode pengenceran padat. Penelitian ini diperoleh hasil bahwa pada pengenceran cair, tak ada pertumbuhan bakteri pada ekstrak etil asetat dan etanol dengan konsentrasi 20mg/ml. Dalam uji pengenceran padat, ekstrak dengan pelarut etil asetat memperlihatkan nilai 20mg/ml, yang artinya bersifat bakterisidal. Namun, ekstrak dengan pelarut etanol memperlihatkan pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 20mg/ml, artinya tidak bersifat bakterisidal. Ekstrak bawang tiwai (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dengan pelarut etil asetat dan etanol memperlihatkan aktivitas antibakteri yang berbeda terhadap Enterococcus faecalis. Hanya ekstrak dengan pelarut etil asetat yang memperlihatkan sifat bakterisidal. Kata Kunci:         Eleutherine palmifolia (L) Merr, Enterococcus faecalis, Etanol, Etil asetat, Pulpitis
Analisis kecepatan degradasi gel berbasis madu Heterotrigona itama berdasarkan nilai indeks kristalinitas: studi eksperimental laboratoris dengan uji acak terkendali Alus, Levi Natya; Anitasari, Silvia; Kosala, Khemasili; Ismail, Sjarif; Yani, Sinar
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 9, No 2 (2025): Juni 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v9i2.63110

Abstract

Pendahuluan: Pengaplikasiaan dental topical merupakan tindakan preventif guna mencegah kerusakan lapisan gigi dan salah satu kandidatnya adalah gel berbasis madu Heterotrigona itama. Karakteristiknya yang kental dan lengket dapat memberikan perlekatan yang erat sehingga tidak mudah terdegradasi. Kecepatan degradasi dari gel ini dapat dianalisis dari nilai indeks kristalinitas menggunakan FTIR. Selain itu, Komponen pendukung dapat diketahui melalui gugus fungsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kecepatan degradasi gel berbasis madu Heterotrigona itama berdasarkan nilai indeks kristalinitas dan keberadaan gugus fungsi pendukung. Metode: Jenis penelitian berupa true experimental menggunakan Bruker Alpha II dan software origin. Sebanyak 25 gigi dikelompokkan menjadi 5 kelompok perlakuan berupa gel berbasis madu Heterotrigona itama 10%, 12,5% dan 15%, dental topical application dan gel CMC Na 3,5%. Analisis statistika yang digunakan, yaitu one way ANOVA dan post hoc test games howell. Hasil: Rerata nilai indeks kristalinitas gel berbasis madu Heterotrigona itama 10%, 12,5% dan 15% sebesar 86,14%±2.91161, 86,60%±273380, dan 87,88%±2.59568. Gugus fungsi pendukung meliputi O-H; C=O; C-H serta C-O. Elusidasi senyawa kimia, yaitu carboxylic acid. Hasil uji ANOVA menunjukkan ada perbedaan signifikan (p<0,05), uji statistika antar kelompok perlakuan menunjukkan ada perbedaan signifikan secara nyata antara gel berbasis madu Heterotrigona itama 10%, 12,5% dan 15% terhadap kontrol positif dan kontrol negatif. Simpulan: Gel berbasis madu Heterotrigona itama 15% tidak mudah mengalami degradasi pada permukaan gigiKata Kunci: Gel berbasis madu Heterotrigona itama, ftir, kecepatan degradasi, indeks kristalinitas, gugus fungsi