Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Effect of Moodle E-Learning on Students Writing Achievement at SMA Negeri 1 Kodeoha Kolaka Utara Rahmatang, Rahmatang; Mursalim, Mursalim; Muhsin, Muhammad Khusnun
Journal of Teaching of English Vol 7, No 1 (2022): Journal of Teaching of English
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jte.v7i1.24916

Abstract

The objective of this study was to find out whether Moodle E-learning has a significant effect on students' writing achievement at SMAN 1 Kodeoha or not. This research used pre-experimental design. The population of this study were all of the X grade of math and science students. The sample of this research were 28 students at X MIPA 1 class which consisted of 12 females and 16 males. The sample taken by using random sampling. The instrument of this research was writing test and used five writing’s components of ESL composition rubric profile by Jacobs (1981) namely content, organization, vocabulary, grammar and mechanics. To collect the data, the researcher giving pre-test, the treatment by using Moodle E-Learning and also giving post-test. In analyzing the data, the researcher used SPSS 20.0 version and used paired sample t-test to test the hypothesis of this study. The result of this study showed that students’ mean score were 64.58 at pre-test and 86.66 at post-test. As the result, the mean score of post - test was higher than in pre-test. Based on the calculation of t-test, it showed that the score of t- t-test = 14.424 was higher than t-table = 2.051 and the p-value = 0.000 was lower than = 0.05. Therefore, the null hypothesis (H0) was rejected and the alternative hypothesis (H1) was accepted. This can be concluded that Moodle E-learning has a significant effect on students' writing achievement at SMAN 1 Kodeoha, Kolaka Utara. Therefore, in improving students writing competence, Moodle E-learning can be used as one of effective methods on upgrading students ‘writing achievement.
EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY OF BOAT LIFT NET WITH THE ADDITION OF LED FISH TOOLS IN BONE DISTRICT Imran, Imran; Rahmatang, Rahmatang; Tandipuang, Paduartama
Aurelia Journal Vol 5, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v5i2.12277

Abstract

Success in operating the boat lift net fishing gear is influenced by many factors, one of which is the light tool as a fish attractant. This research conducted trials on adding fish LED aids to the gouging of the boat lift net while the mercury lamp power was reduced. This was done to see to what extent the addition of LED fish aids impacted the effectiveness and efficiency of the boat lift net. Therefore, this research aims to determine the effectiveness and efficiency of boat lift net with the addition of fish LED aids. In collecting data, the methods used were experimental and interview methods. The research results show that the addition of fish LED aids can increase the effectiveness value of the pry chart, namely 112.39% compared to the control boat lift net. The operation of the boat lift net is also more efficient with the installation of fish LED aids. This can be seen from the greater number of catches produced on the boat lift net fitted with fish LED aids even though the mercury lamp power was reduced.
Penelitian Eksploratif Nata de Sargassum dengan Perbedaan Konsentrasi Sargassum polycystum dan Lama Waktu Fermentasi Utami, Dewi; Rahmatang, Rahmatang; Najih, Mohammad Roin
Jurnal Salamata Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.926 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v4i2.12283

Abstract

Kandungan karbohidrat Sargassum polycystum berpotensi untuk dijadikan produk nata. Karbohidrat digunakan sebagai sumber karbon oleh bakteri Acetobacter xylinum dalam proses fermentasi untuk menghasilkan massa nata. Tujuan penelitian eksploratif ini adalah untuk mencari kondisi terbentuknya nata dengan kombinasi perbedaan konsentrasi S. polycystum dan lama fermentasi. Penelitian ini menggunakan variasi kombinasi konsentrasi S. polycystum 1%, 2%, 3%, 4%, 5% dan 6% dan pengamatan terhadap lama fermentasi dilakukan pada hari ke 1 sampai hari ke 20. Pembuatan nata de sargassum dilakukan di laboratorium Pasca Panen SUPM Bone. Sampel S. polycystum berasal dari perairan Tanjung Pallette, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Pada konsentrasi 1 dan 6% tidak tampak lapisan nata yang terbentuk. Nata de sargassum mulai tampak di permukaan medium pada hari ke 7 dan pada hari ke 17 pertumbuhan lapisan nata sudah berhenti. Dengan demikian kombinasi konsentrasi S. polycystum adalah 2-5% dan lama fermentasi adalah 7-16 hari memungkinkan untuk pembentukan nata de sargassum.
Karakteristik unit Penangkapan Gurita (Octopus sp.) di Perairan Teluk Bone Rahmatang, Rahmatang; Asia, Asia; Rumpa, Arham; Tandipuang, Paduartama; Ohorella, Rafi
Jurnal Salamata Vol 5, No 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/salamata.v5i2.13594

Abstract

Efektifitas alat tangkap gurita, khususnya menggunakan pancing tidak terlepas dari pemahaman terkait karakteristik unit penangkapan, daerah dan musim penangkapan. Tujuan penelitian ini, yaitu mendeskripsikan karakteristik pancing gurita (Octopus sp.) yang meliputi spesifikasi kapal, spesifikasi alat tangkap yang digunakan, teknik pengoperasian, musim penangkapan  dan spesies dominan gurita yang tertangkap. Jenis penelitian berupa observasi dan wawancara langsung serta experimental fishing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kapal gurita secara dimensional memiliki ukuran berkisar 5 s/d 7 GT, komponen utama dari konstruksi pancing adalah tali dan mata pancing, hasil tangkapan dominan gurita digolongkan sebagai spesies Octopus cyanea yang mana fishing ground penangkapan gurita berada  di wilayah pesisir pantai pada jarak ± 1,5 mill, dimana suhu rata-rata 28 °C dan salinitas 34 ‰.  Sedangkan musim penangkapan  gurita terbaik, yaitu dimulai pada bulan Februari–Mei, dan puncak produksi hasil tangkapan yang optimal terjadi pada Bulai Maret, musim sedang pada bulan November-Januari dan pada Bulan  Juni–Oktober merupakan kondisi musim paceklik. Dengan diketahuinya karakteristik unit penangkapan dan musim penangkapan gurita, dapat meningkatkan efektifitas penangkapan gurita.
Studi Karakteristik Suara Secara Temporal yang Mempengaruhi Agregasi Schooling Ikan pada Areal Rumpon Tamrin, Tamrin; Rahmatang, Rahmatang; Rumpa, Arham; Maskur, Muhammad; Imran, Imran; Kasim, Nurdin
Jurnal Salamata Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.057 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v4i2.12001

Abstract

Rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan yang efektif untuk mengumpulkan ikan pada daerah penangkapan. Banyak pertanyaan terkait kinerja rumpon yang mampu menarik spesies ikan untuk berasosiasi dengannya, salah satunya adalah karakteristik suara yang ada dibawah rumpon tersebut.  Tujuan mengidentifikasi bentuk karakteristik suara hubungannya agregasi schooling ikan pada areal rumpon. Parameter yang diamati adalah frekuensi (Hz) dan tekanan suara (dB)  pada siang hari, sore hari, malam hari dan dini hari yang mempengaruhi jarak schooling ikan dari rumpon dengan objek pengamatan pada spesies ikan layang (Decapterus russelli). Jenis penelitian experimental fishing dengan pendekatan akustik pasif (PAM). Hasil menunjukkan bahwa tekanan suara dibawah rakit rumpon rata-rata pada siang hari berada pada 73 dB, mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada sore hari berkisar 85 dB sedangkan  malam hari mengalami penurunan rata-rata 81 dB dan pada dini hari mengalami kenaikan sedikit berkisar 83 dB, jika dihubungkan dengan pergerakan schooling ikan tekanan suara yang rendah lebih menyebar dan lebih jauh dari titik pusat rumpon  jika dibandingkan dengan sore hari dan dini hari dimana dengan tekanan suara yang lebih besar, schooling ikan lebih terkosentrasi dibawah rumpon, sedangkan  rata-rata peak frekuensi berdasarkan variasi waktu umumnya berkisar antara 530 – 734 Hz,  hal tersebut menunjukkan bahwa frekuensi suara pada areal rumpon sesuai dengan frekuensi sensitive pendengaran ikan pelagis.  Dengan diketahuinya karakteristik frekuensi dan tekanan suara yang ideal dengan menyesuaikan waktu terkosentrasinya schooling ikan, memungkinkan pengembangan atraktor rumpon berbasis gelombang suara untuk menarik dan mengkonsentrasikan spesies ikan pada areal rumpon. 
Hasil Tangkapan Ikan pada Alat Tangkap Purse Seine dengan Durasi Penyinaran Lampu Berbeda di WPP-NRI 718 Laut Arafura Rahmatang, Rahmatang; Renitasari, Diana Putri; Kasim, Muh
Jurnal Salamata Vol 7, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/salamata.v7i1.16022

Abstract

Laut Arafura di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 718 merupakan salah satu daerah penangkapan ikan pelagis yang penting karena memiliki potensi sumber daya ikan yang melimpah. Salah satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan hasil tangkapan dengan alat tangkap purse seine adalah pencahayaan buatan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh dua durasi penyinaran cahaya, yaitu 500 menit dan 600 menit, terhadap hasil tangkapan ikan. Penelitian dilakukan selama tiga bulan (Desember 2023 – Februari 2024) di atas kapal KMN. Agung Sobrah yang beroperasi di WPP 718. Metode yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan masing-masing perlakuan diulang enam kali. Data dianalisis menggunakan uji-t dua sampel independen (α = 0,05) dan analisis deskriptif untuk komposisi jenis ikan. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan jumlah hasil tangkapan antara dua durasi penyinaran (P0,143<0.05). Namun, terdapat variasi jenis ikan yang tertangkap tiap bulan. Dengan demikian, durasi penyinaran 500–600 menit tidak memengaruhi jumlah tangkapan secara nyata, tetapi berpengaruh terhadap komposisi spesies. Penelitian lanjutan perlu mempertimbangkan faktor lingkungan perairan.The Arafura Sea, located within Indonesia’s Fisheries Management Area of the Republic of Indonesia (WPPNRI) 718, is one of the key fishing grounds for pelagic fish species because it has abundant fish resource potential. One method used to enhance the effectiveness of purse seine fishing in this area is the application of artificial lighting. This study aimed to compare the effect of two different lighting durations—500 minutes and 600 minutes—on fish catch performance. The research was conducted over three months (December 2023– February 2024) aboard the KMN Agung Sobrah, operating in WPP 718. A field experiment approach was used, with each treatment replicated six times. Data were analyzed using an independent two-sample t-test (α = 0.05) and descriptive analysis to assess species composition. The results showed no significant difference in total catch between the two lighting durations (P = 0.143). However, variations in species composition were observed across months. Thus, while lighting duration between 500 and 600 minutes did not significantly affect total catch volume, it influenced the types of species caught. Further research should consider oceanographic and behavioral factors to better understand these outcomes.