Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

GAMBARAN PENERAPAN HYGIENE SANITASI MAKANAN DI RSUD Dr. SOEDARSO PONTIANAK Dea Natania Salsabilla; Taufik Anwar; Fara Chitra
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 4 No 1 (2025): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v4i1.388

Abstract

Hygiene sanitasi makanan diperlukan untuk melindungi makanan dari kontaminasi maupun mikroorganisme penular penyakit. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 Hygiene Sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Rumah Sakit Dr.Soedarso merupakan rumah sakit terbesar yang ada di kota Pontianak dengan jumlah pasien pada tahun 2023 sebanyak 2099 orang. Rumah Sakit ini adalah salah satu unit kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan keadaan sanitasi dalam penanganan makanan di rumah sakit. karena orang sakit rentan terhadap penyakit sehingga perlu diawasi higiene sanitasi makanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan hygiene sanitasi makanan dan jumlah angka kuman pada peralatan makanan pada pasien di RSUD Dr.Soedarso. Setelah dilakukan penelitian dari 6 prinsip makanan sudah memenuhi persyaratan kesehatan dari pemilahan bahan makanan diperoleh sebesar 100%, penyimpanan bahan makanan 94%, pengolahan bahan makanan 91%, penyimpanan makanan jadi 100%, pengangkutan makanan jadi 100%, penyajian makanan jadi 100%, dan personal hygiene sanitasi makanan 100%. Penelitian Hygiene sanitasi makanan dapat di kategorikan dengan baik karena 6 penerapan hygiene sanitasi makanan sudah sesuai dengan Permenkes RI NO 1096, 2011.
GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PENJAMAH MAKANAN PADA RUMAH MAKAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIT HAJI HUSIN II KOTA PONTIANAK Nurul Huda; Iswono; Taufik Anwar; Susilawati; Fara Chitra
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 4 No 2 (2025): Jurnal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v4i2.438

Abstract

Penjamah makanan adalah seorang yang terlibat dalam satu rangkaian proses pengolahan makanan mulai dari persiapan, pemasakan, pendinginan, penyimpanan, pemanasan kembali dan penyajian makanan, dalam proses pengolahan makanan seseorang penjamah makanan dituntut untuk menerapkan personal hygiene yang baik agar tidak terjadi kontaminasi pada makanan yang diolah. Pada kebanyakan kasus, makanan terkontaminasi bukan secara sengaja tetapi karena perilaku kecerobohan penjamah makanan, penjamah makanan tidak menerapkan personal hygiene dan sanitasi selama bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan personal hygiene penjamah makanan pada rumah makan di wilayah kerja Puskesmas Parit Haji Husin II Kota Pontianak. Jenis penelitian ini adalah Deskriftif dengan pendekatan Observasional, yaitu melihat gambaran mengenai Personal hygiene penjamah makanan, seperti penerapan personal hygiene pada rumah makan. Hasil penelitian menunjukkan personal hygiene penjamah makanan yaitu 57 responden (87,69%) memenuhi syarat dan 8 responden (12,31%) tidak memenuhi syarat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa personal hygiene diwilayah kerja Puskesmas Parit Haji Husin II Kota Pontianak sebagian besar sudah memenuhi persyaratan personal hygiene sebanyak 87,69%. Dari 65 penjamah makanan yang terdiri dari 33 rumah makan, penjamah makanan yang memenuhi syarat personal hygiene sebanyak 57 responden (87,69%) dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 8 responden (12,31%).
KOMBINASI EKSTRAK BUNGA KENANGA (Cananga odorata) dan SERAI WANGI (Cymbopogon nardus) TERHADAP KEMATIAN NYAMUK Aedes sp. Izzatul Yajidah; Hajimi; Fathmawati; Yulia; Fara Chitra
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 4 No 2 (2025): Jurnal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v4i2.439

Abstract

Tanaman bunga kenanga (Cananga odorata) dan serai wangi (Cymbopogon nardus) memiliki potensi sebagai tanaman yang mampu membunuh nyamuk Aedes sp.. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas konsentrasi kombinasi ekstrak bunga kenanga (Cananga odorata) dan serai wangi (Cymbopogon nardus) terhadap kematian nyamuk Aedes sp.. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment Design), dimana kombinasi esktrak bunga kenanga dan ekstrak serai wangi dengan konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% disemprotkan ke nyamuk kemudian dilakukan pengamatan selama 24 jam. Analisis data penelitian ini dengan One Way Anova dan Post hoc untuk melihat perbedaan antar konsentrasi kemudian dilakukan analisis probit untuk melihat LC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 10% kombinasi ekstrak bunga kenanga dan serai wangi menunjukkan perbedaan dengan kontrol, nilai LC50 setelah kontak 24 jam adalah 16,76%. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah kombinasi ekstrak bunga kenanga (Cananga Odorata) dan serai wangi (Cymbopogon Nardus) efektif untuk mematikan nyamuk Aedes sp. dengan konsentrasi 16,76%. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menaikkan konsentrasi dan rentang antar konsentrasi.
Filtration Tube Model Utilizing Coconut Husk for Domestic Wastewater Treatment: Oil Removal Method Hajimi, Hajimi; Adib, Moh; Chitra, Fara; Asmadi, Asmadi
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 23 No 3 (2025): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol23.Iss3.1976

Abstract

The presence of oil and fat in household wastewater is a significant water pollutant, as it is typically disposed of without prior treatment. Coconut husks are a promising material that can be used as a filter medium. This study aimed to evaluate the effectiveness of coconut fiber filtration in the treatment of domestic wastewater. The study employed a quasi-experimental design with pre- and post-tests but no control group. Wastewater was passed through tubs filled with coconut husk. Three different filtration tub models were tested: Model A single baffle, Model B with three baffles, and Model C with no baffle. Oil content was monitored on the 3rd, 7th, 14th, 21st, and 28th days in milligrams per liter. A Kruskal-Wallis and Mann-Whitney test was conducted to compare the results of oil content reduction between filter models. The results revealed significant differences in the mean oil content reduction among the various tub models. The percentage of oil reduction reaches 95-99%. Furthermore, the Mann-Whitney test showed no significant difference between Models A and C. However, considerable differences were identified between Models A and C, as well as between Models B and C. In conclusion, this study provides evidence of the effectiveness of coconut husk filters in reducing oil levels, with nearly the maximum observed reduction achieved by the 28th day. Additionally, it is recommended to explore the long-term sustainability and potential applications of coconut husk filters in various oil removal scenarios.