Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

KNOWLEDGE EDUCATION ABOUT COVID 19 VACCINATION IN NURSE STUDENT Ezalina, Ezalina; Malfasari, Eka; Deswinda, Deswinda
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5011

Abstract

Abstrak: Tingginya kasus Covid 19 di Indonesia maka pemerintah berusaha melakukan berbagai upaya salah satunya pengadaan vaksin untuk imunisasi, namun hal ini mandapat respon beragam dari masyarakat ada yang meragukan keefektivan dan keampuhan vaksin bahkan ada yang menolak untuk di vaksin. Perawat sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat diharapkan dapat menyampaikan informasi dan menyakinkan kepada masyarakat bahwa vansin aman dan efektif dalam meningkatkan imun tubuh. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa khususnya mahasiswa perawat tentang vaksinasi Covid 19. Kegiatan dilaksanakan di Stikes Payung Negeri bekerjasama dengan ILMIKI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan) Wilayah 1 Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk webinar daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting. Hasil dari kegiatan adalah terjadi peningkatan pengetahuan tentang vaksinasi Covid 19 dari 40% menjadi 95% yang terlihat dari antusias mahasiswa dalam mendengarkan materi dan adanya keinginan untuk menyampaikan informasi sebagai kewajiban dalam menyampaikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya vaksin untuk melindungi tubuh dari virus Covid 19 dimana salah satu peran perawat yaitu sebagai health promotion dan change agen.Abstract:  Because of the high case of Covid 19 in Indonesia, the government has been trying to make varios efforts, one of which is the procurement of vaccines for immunization, but this has received various responses from the community, some are doubting the effectiveness anf efficacy of the vaccine, and some even refuse to be vaccinated. Nurse as the front line in providing health services to the community are expected tobe able to convey information and convince the public that the vaccine is safe and effective in increasing the body’s immune system. The purpose of the community service is to increase students, knowledge, especially nursing students about Covid 19 vaccination. It was carried out at Stikes Payung Negeri in collaboration with ILMIKI (Nursing student Association) Region I. The result of the activity shows an increase in knowledge about Covid 19 vaccination from 40% to 90% which can be seen from the enthusiasm of students in listening to the material and the desire to convey information as an obligation in coveying knowledge to the public about the importance of vaccines to protect the body from the Covid 19 virus where one of the roles of nurses is as health promotion and agent of change.
THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND PREVENTION OF FAMILY NEGLECT IN FAMILY Ezalina Ezalina; Rizanda Machmud; Nursyirwan Effendi; Yantri Maputra
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v1i1.15107

Abstract

The neglect of the elderly is a failure in providing services in terms of fulfilling their physical, psychological, and financial needs that gives negative impacts on their health. With their family support,the health of the elderly can improve so that they can enjoy life in their old age.This study aims to identify the correlation between family support and the neglect of the elderly in their family in Pekanbaru City. This studyused descriptive correlation method to 382 elderly through direct interviews. The research instrument used was a questionnaire. The data were analyzed using univariate analysis through frequency distribution and bivariate analysisusing chi square test.The results showed a high neglect of 49.74% and a low neglect of 50.26%.The type of neglect experienced by the elderly was psychological neglect namely high 59.68% and low 40.32%.The high support received by the elderly was 54,97% and the low support was 45.03%. The results of the correlation test analysis showed that there was a positive correlation between family support and neglect of the elderly with a p value of 0,000 (OR = 2.02). The results of the study conclude that the higher the support given by the family to the elderly, the lower the neglect experienced by the elderly.  
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN LANSIA DALAM PENCEGAHAN COVID 19 Ezalina Ezalina; Deswinda Deswinda; Fitry Erlin
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v14i2.21168

Abstract

Lebih dari 95% kematian akibat Covid 19 terdapat pada lansia. Adanya phisical distancing menyebabkan lansia lebih banyak berada di rumah agar dapat bertahan dalam situasi pandemi Covid 19 padahal lansia harus tetap melakukan aktifitas fisik dan aktifitas sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi tindakan lansia dalam pencegahan Covid 19. Penelitian kuantitatif menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross-sectional dilakukan di RW 10 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung sekaki pada bulan Oktober 2020. Penentuan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling dengan jumlah sampel 104 orang lansia.Uji pearson chi square dilakukan untuk menilai hubungan antara tindakan dengan usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan dan sikap. Masing-masing variabel independen di evaluasi menggunakan analisis uji regresi logistik untuk menetukan variabel yang yang paling berpengaruh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh usia (p=0.000); jenis kelamin (p=0.000); pendidikan (p=0.000); pengetahuan (p=0.000); sikap (0.006) terhadap tindakan lansia dalam pencegahan Covid 19.  Dari hasil uji regresi logistic menunjukkan variabel pengetahuan yang paling berpengaruh terhadap tindakan pencegahan Covid 19 (OR=39.36) yang artinya lansia yang berpengetahuan tinggi akan melakukan tindakan pencegahan Covid 19 sebesar 39.36 kali dibandingkan lansia yang mempunyai pengetahuan rendah. Oleh karena itu kepada lansia perlu diberikan pengetahuan tentang pencegahan Covid 19 dengan mematuhi protokol kesehatan sehingga lansia tetap bisa aktif dan produktif dalam menjalani kehidupan.  
Analisis Bentuk Pengabaian yang Dialami Lansia yang Tinggal Bersama Keluarga Ezalina Ezalina; Rizanda Machmud; Nursyrwan Effendi; Yantri Maputra
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.231 KB) | DOI: 10.26714/jkj.8.1.2020.83-88

Abstract

Meningkatnya jumlah lansia perlu diperhatikan pengasuhan yang diberikan oleh keluarga berupa pemenuhan kebutuhan fisik, pskologis, dan finansial sehingga lansia tidak terabaikan. Terdapat jenis pengabaian yang dialami lansia ketika tinggal bersama keluarga yaitu pengabaian fisik, psikologis, dan finansial.Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi bentuk pengabaian yang dialami lansia berdasarkan pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis, dan finansial. Jenis penelitian adalah kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 6 orang informan lansia. Analisis data menggunakan pendekatan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil wawancara dengan lansia didapatkan dalam pemenuhan kebutuhan fisik lansia tidak menjadi kewajiban anak, diberikan oleh anak jika anak menyanggupi, bantuan yang diberikan lansia dibayar secara gratis. Berdasarkan pemenuhan kebutuhan psikologis didapatkan lansia hanya sebagai objek, keluarga kurang peka dengan yang diinginkan lansia dan dalam pemenuhan kebutuhan finansial didapatkan pemenuhan keuangan lansia tidak rutin diberikan, lansia butuh uang untuk pegangan. Diharapkan pihak puskesmas melalui pemegang program lansia agar memberikan pedampingan kepada keluarga (care giver) dalam merawat lansia di rumah melalui keterlibatan kader. Kata kunci: pengabaian, lansia, keluarga ANALYSIS OF THE NEGLECT TYPES EXPERIENCED BY THE ELDERLIES LIVING WITH THEIR FAMILY  ABSTRACTThe increasing number of elderly people leads to the need of giving attention on the care given by their families in terms of physical, psychological, and financial needs so they will not be neglected. There are three kinds of neglect experienced by them when living with their families, namely: physical, psychological, and financial neglects. This study aims to explore the neglect types experienced by the elderly based on the fulfillment of physical, psychological, and financial needs.This study used qualitative approach. The sampling technique used was purposive sampling with 6 elderly informants as the samples. Thematic analysis was used to analyze the data. Based on the results of interview, it was found that the physical need of the elderly is not their children’s obligation, given if their children undertake it, the assistance provided by the elderly is considered free of charge. While, based on the psychological needs, the elderly is only as an object, their families is less sensitive to what the elderly wants. Then, in the financial needs, the elderly's financial fulfillment is not given routinely, the elderly need money to handle. It is expected that the Puskesmas (Community Health Center) through the holder of elderly program will provide assistance to the families (care givers) in caring for the elderly at home through the involvement of cadres. Keywords: neglect, family, elderly
EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 BAGI LANSIA PANTI JOMPO HUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU Ezalina Ezalina; Deswinda Deswinda; Fitry Erlin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.468 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i1.3820

Abstract

Abstrak: Epidemi Covid 19 telah menyebar secara cepat dan mengenai semua tigkat umur. Angka kematian tertinggi terdapat pada lansia, karena menurunnya fungsi imun tubuh dan adanya kerentanan yang tinggi pada lansia. Lansia sulit memahami beberapa himbauan yang diberikan pemerintah terkait upaya menjaga diri agar tidak terpapar virus Corona. Tujuan dilaksanakan pengabdian masyarakat adalah agar lansia dapat meningkatkan kewaspadaan dan memahami pentingnya perilaku hidup bersih sehat sebagai pencegahan Covid 19. Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan pendampingan lansia melalui pemberian masker dan jaga jarak, kemudian edukasi tentang Covid 19, dan terakhir diskusi atau tanya jawab seputar Covid 19 pada lansia. Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dimana 90% lansia dapat memahami edukasi yang diberikan yang terlihat dari beberapa pertanyaan yang diajukan lansia dan keinginan untuk menerapkan perilaku 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dalam menghindari penyebaran virus corona.     Abstract:  Covid-19 epidemic has been spreading rapidly and affecting all age levels. The highest mortality rate is in the elderly due, to their decreased immune function and high susceptibility. They find it difficult to understand some of the appeals given by the government regarding efforts to protect themselves from being exposed to the Corona virus. The purpose of carrying out this community service is to increase alertness and understanding of the elderly about the importance of clean and healthy living habits as a prevention of Covid-19. The method of implementing activities begins with mentoring the elderly through giving masks and keeping distance, then giving education about Covid-19, and finally carrying out discussions or questions and answers about Covid-19 in the elderly. This activity was carried out well where 90% the elderly could understand the education provided which can be seen from some of the questions asked by them and their desire to apply 3M behavior (wearing masks, washing hands, and physical distancing) to avoid the spread of the corona virus
KNOWLEDGE EDUCATION ABOUT COVID 19 VACCINATION IN NURSE STUDENT Ezalina Ezalina; Eka Malfasari; Deswinda Deswinda
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5664

Abstract

Abstrak: Tingginya kasus Covid 19 di Indonesia maka pemerintah berusaha melakukan berbagai upaya salah satunya pengadaan vaksin untuk imunisasi, namun hal ini mandapat respon beragam dari masyarakat ada yang meragukan keefektivan dan keampuhan vaksin bahkan ada yang menolak untuk di vaksin. Perawat sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat diharapkan dapat menyampaikan informasi dan menyakinkan kepada masyarakat bahwa vansin aman dan efektif dalam meningkatkan imun tubuh. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa khususnya mahasiswa perawat tentang vaksinasi Covid 19. Kegiatan dilaksanakan di Stikes Payung Negeri bekerjasama dengan ILMIKI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan) Wilayah 1 Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk webinar daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting. Hasil dari kegiatan adalah terjadi peningkatan pengetahuan tentang vaksinasi Covid 19 dari 40% menjadi 95% yang terlihat dari antusias mahasiswa dalam mendengarkan materi dan adanya keinginan untuk menyampaikan informasi sebagai kewajiban dalam menyampaikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya vaksin untuk melindungi tubuh dari virus Covid 19 dimana salah satu peran perawat yaitu sebagai health promotion dan change agen.Abstract:  Because of the high case of Covid 19 in Indonesia, the government has been trying to make varios efforts, one of which is the procurement of vaccines for immunization, but this has received various responses from the community, some are doubting the effectiveness anf efficacy of the vaccine, and some even refuse to be vaccinated. Nurse as the front line in providing health services to the community are expected tobe able to convey information and convince the public that the vaccine is safe and effective in increasing the body’s immune system. The purpose of the community service is to increase students, knowledge, especially nursing students about Covid 19 vaccination. It was carried out at Stikes Payung Negeri in collaboration with ILMIKI (Nursing student Association) Region I. The result of the activity shows an increase in knowledge about Covid 19 vaccination from 40% to 90% which can be seen from the enthusiasm of students in listening to the material and the desire to convey information as an obligation in coveying knowledge to the public about the importance of vaccines to protect the body from the Covid 19 virus where one of the roles of nurses is as health promotion and agent of change.
EDUKASI SOSIALISASI PENCEGAHAN STUNTING DI MASA PANDEMI COVID 19 PADA IBU BALITA DI POSYANDU Ezalina Ezalina; Eka Malfasari; Ulfa Hasanah
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i1.6753

Abstract

Abstrak: Selama pandemi Covid 19 terjadi penurunan kunjungan ibu ke layanan kesehatan akibat pembatasan jarak sosial. Kehilangan pekerjaan yang dialami kepala keluarga akibat dirumahkan berpengaruh dalam mengkonsumsi makanan yang berkualitas sehingga mempengaruhi tumbuh kembang anak akibat kekurangan makanan yang bergizi. Jika dibiarkan maka anak yang kekurangan gizi akan berisiko mengalami stunting. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang stunting. Kegiatan dilaksanakan di Posyandu Tunas Baru Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang. Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan balita, lalu dilanjutkan dengan edukasi tentang stunting, dan terakhir ditutup dengan diskusi serta tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan. Hasil dari kegiatan adalah terjadi peningkatan pengetahuan ibu balita tentang stunting dari 50% menjaadi 95% yang terlihat dari antusias ibu-ibu dalam mendengarkan materi, memberikan pertanyaan dan adanya keinginan untuk menerapkan perilaku pemberian makanan yang bergizi serta perawatan yang baik kepada balita.Abstract: During pandemic covid-19, drops in mother visits count to health care facility occurred due to social distancing. Head of the family losing job as the result of getting laid off and this impact nutritious food consumption, hence children’s growth got affected by poor nutrition. If no measures are being taken, children will vulnerable to stunting. The aim of this community service is to increase the knowledge of stunting to mothers which caring a child. This activity is held in Posyandu Tunas Baru Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang. Method of activity execution started with measuring children’s body weight, followed by stunting education, and ended with discussion regarding the presented material. The outcome of this activity is, observed increase in mothers knowledge in regards to stunting, from 50% to 95% which is seen from audience enthusiasm when presented with materials, asking questions throughout the activity, and willing to apply the habit of feeding nutritious food and treating the children with care.
PELATIHAN KADER DALAM PENCEGAHAN PENGABAIAN LANSIA PADA KELUARGA Ezalina Ezalina; Rizanda Machmud; Nursyirwan Effendi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 2 (2020): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v3i2.2360

Abstract

Abstrak: Meningkatnya jumlah lansia seiring pula dengan penyakit yang diderita lansia. Menurunnya kondisi fisik, psikologis, dan sosial yang dialami lansia sehingga lansia harus tinggal bersama keluarga. Di sisi lain keluarga harus mengurus keluarga inti dan bekerja di luar rumah. Jika keluarga tidak bisa merawat lansia dengan baik maka lansia akan terabaikan sehingga keluarga perlu memberikan dukungan kepada lansia. Keluarga perlu diberikan pelatihan sehingga keluarga tahu, paham dan dapat mempraktikannya ketika mendampingi lansia. Agar materi yang disampaikan dapat berkelanjutan maka sebelum diberi pelatihan kepada keluarga terlebih dahulu diberikan pelatihan kepada kader sebagai pendamping tenaga kesehatan untuk sustainable.  Tujuan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang pencegahan pengabaian lansia. Metode pelatihan yang diberikan melalui  ceramah dan tanya jawab,diskusi, dan demonstrasi uji keterampilan fisik tentang cara perawatan dasar pada lansia di rumah. Alat bantu yang digunakan modul, LCD proyektor, dan buku catatan. Hasil pelatihan didapatkan antusias serta keterampilan kader dan keluarga tentang pencegahan pengabaian lansia pada keluarga. Keterampilan yang didapat yaitu keterampilan perawatan demam pada lansia, pengukuran aktifitas fisik lansia, pengukuran aktifitas sosial lansia, dan pengukuran keseimbangan tubuh lansia.Abstract: The increasing number of elderly is also in line with the illness suffered. The reduced physical, psychological, and social conditions experienced by the elderly make them live with their family. On the other hand, their family has to take care of the main family and goes to works. If the family cannot take care of the elderly well, the elderly will be neglected.Familiesneed to provide support to the elderly, sotheyneed to be given training so that they know, understand, and can practice it when accompanying the elderly. To make the training material delivered sustainable, cadres as a companion for health workers will also be given training for sustainability. The aim of the communityservice is to increase families’ knowledge and understanding of the elderly neglect prevention. Training methods are provided through lectures, questions and answers, discussions, and demonstrations of physical skills tests on how to care for the elderly at home. Tools used are modules, LCD projectors, and notebooks. The result of the training shows increased knowledge and skills of cadres and families about preventionof the elderly neglect in families.The acquired skills are such as fever care skill on the elderly, measurement of elderly physical activity,measurement of elderly social activity, and measurement of body balance.
Karakteristik Kejadian Pengabaian Lansia Pada Keluarga Di Puskesmas Harapan Raya Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Ezalina Ezalina
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 8 No 1 (2019): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.555 KB) | DOI: 10.36763/healthcare.v8i1.37

Abstract

Saat ini jumlah lansia di Indonesia mencapai 22,6 juta jiwa atau 8,75%, melebihi angka 7% dari indikator wilayah berstruktur tua yang ditetapka WHO. Meningkatnya populasi lansia di Indonesia perlu diperhatikan bagaimana pengasuhan lansia oleh oleh keluarga, hal ini karena meningkatnya junlah lansia berpacu dengan penyakit dan masalah yang menyertai lansia sehingga diperlukan kepedulian keluarga sebagai pelaku rawat (care giver) dalam menjalankan proses care giving agar lansia tidak terabaikan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik lansia ditinjau dari segi umur, pendidikan, jenis kelamin, kepemilikan asuransi dan tempat tinggal, dan angka kejadian kasus pengabaian lansia ditinjau dari pengabaian fisik, pengabaian psikologis, dan pengabaian finansial. Metode penelitian: rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawacara lansung kepada lansia dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, kepemilikan asuransi dan tempat tinggal. Populasi adalah seluruh lansia berusia 60 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Harapan Raya dengan jumlah 100 orang melalui teknik accidental sampling. Pengolahan data menggunakan computer. Analisis yang digunakan adalah univariat melalui distribusi frekwensi. Hasil penelitian didapatkan 60% lansia berusia 60-74 tahun, 63% berjenis kelamin perempuan, 63% lansia tidak bekerja, 51% lansia tinggal bersama anak, dan 60% lansia mempunyai asuransi. Ditinjau dari pengabaian lansia didapatkan 39% lansia mengalami pengabaian fisik, 46% lansia mengalami pengabaian psikologis, dan 29% lansia mengalami pengabain financial. Rekomensi penelitian yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mencari faktor faktor yang menyebabkan lansia terabaikan di keluarga serta pemberian pelatihan kepada keluarga untuk mencegah pengabaian lansia melalui model caring elderly.
Kekerasan emosional menyebabkan kenakalan pada remaja Alfianur Alfianur; Ezalina Ezalina; Elfiza Fitriami
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.05 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v14i1.2309

Abstract

Adolescent emotional distress and misbehaviorBackground: Emotional distress is an act that demeans the child through condemnation of words that continues to neglect the child, isolate the child from the environment and social relationships, blame the child continuously and emotional abuse is usually always followed by other violence. Emotional distress can cause physical and psychological trauma from mild to severe intensity, so that it can lead to misbehavior. Misbehavior is evil or naughty behavior committed by adolescents so that it irritates oneself and others.Purpose: Determining the correlation between adolescent emotional distress and misbehaviorMethod: A quantitative study with a correlation research design and the approach used is cross sectional. The sample in this study were 30 teenagers. The study was conducted at the Technical Implementation Unit of Social Services for Adolescent Development Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru. The measuring instrument used was a questionnaire of emotional distress and misbehavior. The analysis used univariate and bivariate using the Chi-square test.Results:The analysis of the study obtained p value 0.01 <0.05, which means there is a correlation between emotional distress and misbehavior and the risk of adolescents misbehavior as much as 10.8 times.Conclusion: There is a correlation between emotional distress and misbehavior at the Technical Implementation Unit of Social Services for Youth Development Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru.Keywords: Emotional distress; Misbehavior; AdolescentPendahuluan: Kekerasan emosional merupakan tindakan yang merendahkan anak melalui kecaman kata-kata yang berlanjut dengan melalaikan anak, mengisolasi anak dari lingkungan dan hubungan sosialnya, menyalahkan anak terus menerus dan kekerasan emosional biasanya selalu diikuti dengan kekerasan lain. Kekerasan emosional dapat menyebabkan trauma fisik dan psikologis dari intensitas ringan-berat, sehingga dapat menimbulkan munculnya kenakalan remaja. Kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau nakal yang dilakukan oleh remaja sehingga mengganggu diri sendiri dan orang lain.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kekerasan emosional dengan kenakalan remaja.Metode: Penelitian kuantitaf dengan desain penelitian korelasi dan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang remaja. Penelitian dilakukan di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Bina Remaja Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner kekerasan emosional dan kenakalan remaja. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square.Hasil: Didapatkan p value 0,01 < 0,05 yang artinya ada hubungan antara kekerasan emosional dengan kenakalan remaja dan risiko remaja dengan kekerasan emosional melakukan kenakalan remaja sebanyak 10,8 kali .Simpulan: terdapat hubungan antara kekerasan emosional dengan kenakalan remaja di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Bina Remaja Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru.