Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGEKANGAN PENGGUNAAN SENJATA API SEBAGAI AKSES BAGI BEBAN KERJA UNTUK MEMPENGARUHI BERFIKIR IDE BUNUH DIRI MENGGUNAKAN SENJARA API Supriyari, Tugimin; Hutahaean, Erik Saut H; Adetya, Sandra; Anifah, Anifah; Kurniawan, Reny
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 14 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.855 KB) | DOI: 10.30587/psikosains.v14i1.929

Abstract

Kepolisian sudah mempunyai regulasi yang mengatur penggunaan senjata api pada personilnya. Penggunaannya menjadi sebuah tema yang diperhatikan serius, karena sangat berkaitan dengan tindak kekerasan. Terlebih lagi kekerasan terhadap diri sendiri yang tercermin melalui kejadian bunuh diri anggota polisi. Penelitian bermaksud menggali faktor langsung dan tidak langsung, untuk mendapatkan penjelasannya. Sebanyak 219 anggota kepolisian dilibatkan menjadi responden dan mengisi skala pengukuran; beban kerja, pengekangan senjata api, dan berfikir ide bunuh diri. Berdasarkan analisis data didapatkan bahwa beban kerja dapat berperan sebagai faktor langsung yang membentuk munculnya pikiran bunuh diri. Penelitian ini terbatas dalam lingkup sudut pandang personil dalam menilai keadaan-keadaan yang ada pada dirinya, kedepannya diperlukan perluasan linkupnya hingga sudut pandang organisasi. Seperti misalnya cara pemimpin mengelola beban kerja personilnya, tindakan organisasi dalam menangani masalah beban kerja personilnya dan melindungi personilnya dari resiko penyimpangan penggunaan senjata api.
ANALISIS BEBAN KERJA DAN STRES TRAUMATIK PADA ANGGOTA POLISI UNIT KRIMINAL Supriyadi, Tugimin; Hutahaean, Erik Saut H; Adetya, Sandra; Anifah, Anifah
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v10n2.p105-113

Abstract

The police officers working at the crime units often face a heavy workload due to the uncertainty of their work hours and the difficult situations they should deal with during their duties in solving criminal cases. This can cause them being prone to experience stress due to their exposure to situations that can cause trauma. This study aims to analyze the workload and traumatic stress in police officers serving in the crime units. Subjects involved in this study were 73 officers from eight crime divisions. All subjects were male and are serving their duties in Jakarta. Data were collected using a survey method and analyzed using correlation and a simple linear regression tests. The result shows that most subjects have  workload and stress levels in the medium category. The correlation test shows that there is a positive relationship between workload and traumatic among subjects, while the simple linear regression test shows that workload has a significant contribution in predicting the participants? traumatic stress. This result confirms previous studies which conclude that the workload experienced by police officers impacts on their stress.   Keywords: Workload, traumatic stress, police officersAbstrak: Anggota kepolisian yang bertugas di bagian unit kriminal sering menghadapi beban kerja yang berat karena harus mengalami ketidakpastian jam kerja dan situasi sulit yang tidak jarang melampaui ambang batas mereka ketika menyelesaikan kasus-kasus kriminal. Hal ini dapat berimplikasi pada kemungkinan terpaparnya para personel polisi dengan situasi traumatik. Hal tersebut menyebabkan polisi yang bertugas di bagian ini rawan mengalami stres. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beban kerja dan stres traumatik pada anggota kepolisian yang bertugas di unit kriminal. Subjek yang terlibat berjumlah 73 orang berasal dari delapan divisi kriminal. Semua subjek berjenis kelamin laki-laki dan bertugas di Jakarta. Data dikumpulkan menggunakan metode survei dengan menyebarkan angket dan dianalisis menggunakan uji korelasi dan uji regresi linier sederhana. Hasil menunjukkan rata-rata subjek memiliki beban kerja dan tingkat stres dalam kategori sedang. Hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara beban kerja dan stres traumatik pada subjek, sedangkan hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa beban kerja berkontribusi secara signifikan terhadap stres traumatik subjek. Hasil penelitian ini mengonfirmasi penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa beban kerja anggota berdampak pada stres yang dialami.
Analisis Beban Kerja dan Stres Traumatik pada Anggota Polisi Unit Kriminal Supriyadi, Tugimin; Hutahaean, Erik Saut H; Adetya, Sandra; Anifah, Anifah
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v10n2.p105-113

Abstract

The police officers working at the crime units often face a heavy workload due to the uncertainty of their work hours and the difficult situations they should deal with during their duties in solving criminal cases. This can cause them being prone to experience stress due to their exposure to situations that can cause trauma. This study aims to analyze the workload and traumatic stress in police officers serving in the crime units. Subjects involved in this study were 73 officers from eight crime divisions. All subjects were male and are serving their duties in Jakarta. Data were collected using a survey method and analyzed using correlation and a simple linear regression tests. The result shows that most subjects have  workload and stress levels in the medium category. The correlation test shows that there is a positive relationship between workload and traumatic among subjects, while the simple linear regression test shows that workload has a significant contribution in predicting the participants’ traumatic stress. This result confirms previous studies which conclude that the workload experienced by police officers impacts on their stress.   Keywords: Workload, traumatic stress, police officersAbstrak: Anggota kepolisian yang bertugas di bagian unit kriminal sering menghadapi beban kerja yang berat karena harus mengalami ketidakpastian jam kerja dan situasi sulit yang tidak jarang melampaui ambang batas mereka ketika menyelesaikan kasus-kasus kriminal. Hal ini dapat berimplikasi pada kemungkinan terpaparnya para personel polisi dengan situasi traumatik. Hal tersebut menyebabkan polisi yang bertugas di bagian ini rawan mengalami stres. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beban kerja dan stres traumatik pada anggota kepolisian yang bertugas di unit kriminal. Subjek yang terlibat berjumlah 73 orang berasal dari delapan divisi kriminal. Semua subjek berjenis kelamin laki-laki dan bertugas di Jakarta. Data dikumpulkan menggunakan metode survei dengan menyebarkan angket dan dianalisis menggunakan uji korelasi dan uji regresi linier sederhana. Hasil menunjukkan rata-rata subjek memiliki beban kerja dan tingkat stres dalam kategori sedang. Hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara beban kerja dan stres traumatik pada subjek, sedangkan hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa beban kerja berkontribusi secara signifikan terhadap stres traumatik subjek. Hasil penelitian ini mengonfirmasi penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa beban kerja anggota berdampak pada stres yang dialami.
Perbedaan Harga Diri Pada Remaja Korban Cyberbullying Ditinjau Dari Jenis Kelamin : Sandra Adetya, Yomima Viena, Althof Wahyu Pradana Adetya, Sandra; Viena, Yomima; Wahyu Pradana , Althof
SOCIAL PHILANTHROPIC Vol. 2 No. 1 (2023): Dinamika Perilaku Sosial Pada Generasi Z
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/h1jdzt68

Abstract

The development of technology and communication in the midst of globalization is something that cannot be denied for all people in Indonesia, especially for teenagers, the use of social media allows teenagers to be able to connect with everyone without space and time restrictions, besides that social media can also be used as a forum for In learning, apart from having many positive impacts, the use of social media also has many negative impacts, one of which is cyberbullying behavior. Many teenagers are victims of cyberbullying behavior, thus affecting the victim's daily life, and the victim's selfesteem. The subjects used in this study were teenagers, aged 11-21 years, domiciled in the Penggilingan Village, East Jakarta. The results of the categorization test found that women are better at handling cases of self-esteem, and the majority of adolescents who have been or are currently victims of cyberbullying have a good level of self-esteem.
Kegiatan Fisik Untuk Mengatasi Penurunan Fungsi Kognitif (Demensia Dan Delirium) Pada Lansia Di Sekolah Lansia Bahtera Nasir, Nurwahyuni; Yuliana, Yomima Viena; Adetya, Sandra
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 3 (2024): Mei
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i3.878

Abstract

Seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atau dikenal dengan istilah Lanjut Usia atau Lansia, merupakan kelompok umur pada manusia yang memiliki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Proses penuaan membawa berbagai perubahan pada lansia, meliputi aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Pada lansia, demensia dan delirium kerap dialami. Delirium adalah kondisi ketika seseorang mengalami kebingungan parah sehingga terjadi penurunan kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan Demensia adalah gangguan penurunan fisik otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan dan biasa disebut pikun.  Kegiatan fisik ternyata mampu untuk membantu menurunkan resiko demensia pada Lansia. Kegiatan dilakukan pada 140 orang Lansia di Sekolah Lansia Bahtera (Bahagia dan Sejahtera). Kegiatan yang diberikan yaitu pemberian edukasi mengenai demensia dan delirium, senam brain gym, dan games teka teki. Kegiatan fisik memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan Lansia. Melalui kegiatan fisik yang teratur, membuat Lansia memperoleh berbagai manfaat seperti kekuatan otot, menjaga keseimbangan, memperbaiki postur tubuh dan meningkatkan kesehatan jantung. Selain itu, kegiatan fisik dapat membantu dalam menjaga kognisi dan fungsi otak, mengurangi resiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi dan jantung, serta meningkatkan kualitas tidur dan mood.
Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa di Universitas X Tiarannisa, Dyah; Adetya, Sandra
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 7 (2024): Madani, Vol 2. No. 7, 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12730137

Abstract

Prokrastinasi akademik adalah suatu perilaku penundaan dalam menyelesaikan tugas yang dilakukan oleh individu baik secara sengaja yang dapat merugikan diri sendiri dan menimbulkan penurunan prestasi akademik. Salah satau faktor yang dapat mempengaruhi prokrastinasi akademik adalah kemampuan mahasiswa dalam meregulasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Di Universitas X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui google form kepada 118 mahasiswa STBA JIA. Instrument penelitian yang digunakan adalah skala prokrastinasi akademik dan skala regulasi diri yang telah diuji coba validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS versi 25. Berdasarkan hasil uji korelasi, didapatkan nilai signifikansi 0,664 (p > 0,05) dan koefisien korelasi -0,040, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara regulasi diri dan prokrastinasi akademik. Meskipun arah hubungan negatif, korelasinya sangat lemah dan tidak signifikan secara statistik. Adapun saran bagi penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan studi longitudinal untuk melihat perubahan regulasi diri dan prokrastinasi akademik dari waktu ke waktu. Peneliti juga dapat melakukan metode campuran (kuantitatif dan kualitatif) untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang regulasi diri dan prokrastinasi akademik. Selain itu untuk sampel penelitian selanjutnya, memperluas sampel dengan menggunakan seluruh mahasiswa dibeberapa universitas lain untuk menguji konsistensi temuan yang dapat mempengaruhi regulasi diri dan prokrastinasi akademik. peneliti juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lainnya seperti faktor internal dan ekternal, efikasi diri, kontrol diri, dan kecemasan, serta beban akademik dan sistem pendukung lainnya yang mungkin lebih mempengaruhi hubungan antara variabel, serta kembali menyesuaikan faktor yang lebih sesuai dengan sampel penelitian untuk diteliti. 
Hubungan Regulasi Emosi dengan Stres Akademik pada Mahasiswa Akhir Azzahara, Aulia; Adetya, Sandra
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i4.6960

Abstract

Pengerjaan skripsi berpotensi dapat memicu timbulnya stres akademik pada mahasiswa akhir. Dengan regulasi emosi yang tepat dan dilatih dengan baik dianggap dapat membantu persoalan yang dialami oleh mahasiswa untuk mengatasi distress yang menganggu. Peneliti menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan studi korelasi. Peneliti ingin lebih lanjut mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan stres akademik pada mahasiswa akhir. Penelitian ini dilakukan kepada 100 mahasiswa Univeritas Gunadarma Kalimalang Jurusan Manajamen (48 laki-laki dan 52 perempuan) yang sedang mengerjakan skripsi dengan menggunakan metode convenience sampling untuk pengambilan sampel. Data diperoleh dari kuesioner yang disebarkan melalui google form. Peneliti menggunakan skala yang disusun sendiri untuk mengukur stres akademik dan skala Emotion Regulation Questionnare (ERQ) untuk mengukur regulasi emosi. Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson correlation menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,942 (P<0,05) dan nilai pearson correlation adalah -0,007. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan, negative, dan sangat lemah antara regulasi emosi dengan stres akademik pada mahasiswa akhir. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (ha) ditolak.
Pengaruh Konflik Kerja dan Konfil Keluarga terhadap Kinerja Karyawan Adetya, Sandra
AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis Vol. 5 No. 1 (2025): AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis
Publisher : Perhimpunan Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37481/jmh.v5i1.1268

Abstract

Work-family conflict is a common issue faced by employees across various sectors, which can significantly impact their performance. This conflict arises when the demands of work and family collide, creating tension and stress that affect psychological well-being and productivity. Therefore, it is crucial to understand the relationship between work-family conflict and its effects on employee performance, as well as explore ways to manage and mitigate this conflict. This study aims to analyze the influence of work conflict and family conflict on employee performance by referring to relevant theories and previous research, and to provide recommendations for organizations in managing this conflict. This research utilizes a literature review method by examining relevant national and international journals and previous studies from the past five years. Data was collected through content analysis of articles discussing work-family conflict and its impact on performance, as well as policies to reduce its negative effects. The findings show that work-family conflict significantly affects employee performance by increasing stress, fatigue, and reducing productivity. Theories such as Role Theory and Conservation of Resources Theory explain how conflicts between work and family roles deplete individual resources, leading to decreased performance. Additionally, policies supporting work-life balance, such as flexible working hours, social support, and wellness programs, have been proven to effectively mitigate the negative impact of this conflict.
Deteksi Dini Autisme: Pembekalan untuk Guru di Kota Depok Sutadi, Rudy; Muti'ah, Rahma; Adetya, Sandra; Yunanto, Kuncono Teguh; Arneliza, Arneliza
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 6 (2024): JAMSI - November 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1419

Abstract

Deteksi dini autisme adalah hal yang sangat penting agar anak mendapatkan intervensi secara dini. Namun keterbatasan akses informasi menyebabkan banyak orangtua dan guru yang belum mengetahui cara melakukan deteksi dini autisme. Hal ini berdampak pada keterlambatan intervensi, sehingga anak disekolahkan dalam kondisi belum siap. Kondisi ini mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi melalui pembekalan kepada guru disekolah reguler dilingkungan Kota Depok tentang Deteksi dini Autisme. Metode meliputi ceramah, diskusi, dan simulasi wawancara deteksi dini autisme. Sebanyak lebih kurang 90 orang guru mengikuti pembekalan ini. Setelah pembekalan ini melalui wawancara dengan beberapa guru, mereka menyampaikan bahwa mereka sudah bisa menerapkan tahapan deteksi dini Autisme yang diberikan pada pembekalan. Beberapa anak dirujuk kepada professional untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembekalan ini, diharapkan guru-guru dapat menjadi garda terdepan dan berkontribusi dalam melakukan deteksi dini pada anak-anak autisi, terutama saat penerimaan siswa baru. Pembekalan ini sangat penting untuk dilaksanakan secara berkelanjutan diseluruh Indonesia, agar dari sekolah dapat dilakukan deteksi dini Autisme
Systematic Literature Review: Validity And Reliability Testing Of Lecturer Performance Measurement Tools Adetya, Sandra; Yuliana, Yomima Viena
Jurnal Fokus Manajemen Vol 5 No 2 (2025): May
Publisher : LPPJPHKI Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jfm.v5i2.8429

Abstract

The assessment of lecturer performance is a crucial element in efforts to improve the quality of higher education. Therefore, the development of valid and reliable measurement tools is essential to objectively evaluate lecturer performance. This study aims to conduct a review of the validity and reliability of lecturer performance measurement tools used in previous studies. The method employed in this research is a systematic literature review (SLR), by collecting, analyzing, and synthesizing findings from various relevant articles concerning the validity and reliability testing of lecturer performance instruments. The articles used are research studies that assess lecturer performance tools across various dimensions, including teaching, research, community service, and professional development. The findings indicate that the measurement tools possess good construct validity, with significant indicators and loading values above 0.5, as well as adequate reliability with composite reliability (CR) values above 0.7. This study confirms that the tested lecturer performance instruments are valid and reliable, and thus can be used as accurate and consistent evaluation tools in the context of higher education.