Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP VULVA HYGIENE DALAM MENANGANI KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS) PADA REMAJA PUTRI Nisa Hanipah; Novita Nirmalasari
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36053/mesencephalon.v6i2.242

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi dengan kematangan alat reproduksi. Keputihan (fluor albus) adalah masalah kesehatan reproduksi yang umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap kebersihan vulva pada cairan vagina (fluor albus) pada remaja putri di SMKN 2 Godean Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel dipilih dengan menggunakan random sampling. Jumlah sampel 68 dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap vulva hygiene. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah univariat. Remaja perempuan yang mengalami keputihan adalah pada usia 17 tahun (41,2%), sudah menstruasi (97,1%), dan mengalami keputihan (97,1%), tingkat pengetahuan baik (72,1%) dan sikap kebersihan vulva positif (97,1%). Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan sikap kebersihan vulva yang positif. Gambaran pengetahuan dan sikap vulva hygiene remaja putri dalam menangani keputihan sudah cukup baik dalam mencegah terjadinya keputihan. Kata kunci: Fluor albus, pengetahuan, remaja, sikap
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA CEDERA OTOT PADA ANGGOTA UKM BULU TANGKIS UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA Muhamat Nofiyanto; Novita Nirmalasari; Ike Wuri WS
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 2 (2019): JUrnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.692 KB)

Abstract

Latar belakang: kasus cedera otot sering terjadi pada olahragawan, tidak terkecuali mahasiswaUKM bulu tangkis. Upaya peningkatan pengetahuan tentang pencegahan dan pertolonganpertama cedera diharapakan dapat meminimalkan angka kesakitan dan kecacatan padaolahragawan.Tujuan: meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta UKM Bulutangkis tentangpengenalan dan pertolongan pertama kasus cedera otot.Metode: melalui penyuluhan kesehatan ceramah dan diskusi, serta demonstrasi teknikpencegahan cedera serta penanganannya. Peserta sebanyak 24 mahasiswa. Kegiatandilaksanakan mulai dari persiapan sampai evaluasi kurang lebih 3 minggu. Kegiatan diawalidengan screening pemahaman awal melalui pre test tulis, kemudian dilakukan penyuluhan dandemonstrasi, serta evaluasi pencapaian kegiatan. Dalam proses demonstrasi juga dilakukanevaluasi kesulitan peserta dalam kegiatan demonstrasi kemudian dilakukan pendampingaan.Hasil : Kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan penjadwalan. Seluruh peserta aktifdan antusias mengikuti pemaparan materi, serta demonstrasi. Terjadi peningkatan nilaipengetahuan dengan rata-rata meningkat 34.06 poin. Seluruh peserta juga dapatmendemonstrasikan dengan baik. Pendampingan dan evaluasi telah dilakukan dengan hasilmenunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta dalam pencegahan danpenanganan pertama cedera otot.
EDUKASI AUDIOVISUAL TENTANG MENGURANGI STRES DAN KECEMASAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI WIROBRAJAN YOGYAKARTA Ike Wuri Winahyu Sari; Novita Nirmalasari; Rizqi Wahyu Hidayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pandemi COVID-19 merupakan bencana non alam yang dapat memberikan dampak pada kondisi kesehatan jiwa dan psikososial setiap orang. Untuk membantu masyarakat berkoping terhadap kecemasan dan stress yang dihadapi selama masa pandemic COVID-19, edukasi tentang berbagai cara untuk menurunkan kecemasan dan stress perlu dilakukan. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan tentang cara mengurangi kecemasan dan stress selama masa pandemic COVID-19 sebelum dan sesudah dilakukan edukasi audiovisual. Metode: Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui edukasi audiovisual tentang cara menurunkan kecemasan dan stress di Posyandu Kunir V RW V Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan mengerjakan pretest sehari sebelum pelaksanaan dan posttest sehari setelah pelaksanaan. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dari Bulan November s.d. Desember 2020. Hasil: Sebanyak 22 peserta mengikuti kegiatan. Terjadi perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi audiovisual (p=<0,001) dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 26,37 poin.
Lama Hari Rawat Pasien Stroke Novita Nirmalasari; Muhamat Nofiyanto; Rizqi Wahyu Hidayati
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): INTEREST : JURNAL ILMU KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v9i2.196

Abstract

Background: Stroke has remained the leading cause of death globally in the last 15 years. Stroke is rapidly developing clinical signs of focal or global disturbance of cerebral function. Hospitalization is a treatment process which including patient to stay at the hospital. Length of stay is influenced by the type of stroke. This study aimed to know classification of stroke and length of stay of stroke patients. Methods: The study was a descriptive study with restrospective design. Data collected from medical record from May until December 2020 in RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. There were 207 patients with stroke. Descriptive data is then processed. Results: The results showed the highest percentage stroke patients male (50,24%), non hemorrhagic stroke (57,49%), length of stay hemorrhagic stroke 8 days. Conclusion: The result of this study may provide nursing research in patients with stroke.
The Relationship Between Psychological Conditions And Sleep Quality In The Covid-19 Rooms Widiastuti Widiastuti; Novita Nirmalasari
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan INTEREST: Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10 Number 1 Year 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v0i0.335

Abstract

Background: The COVID-19 pandemic has the potential to cause severe psychological harm. Psychological conditions such as anxiety, depression, stress, and disturbances are common among health care workers. The factors causing stress in health workers include workload, fear of being infected with COVID-19, the negative stigma of virus carriers, and being away from family. The research purposed to know the relationship between psychological condition and sleep quality. Methods: The research population consists of all nurses who have worked in the covid room. This research used descriptive correlation with a cross-sectional approach. The samples were collected using a simple random sampling technique with 30 respondents as inclusion and exclusion criteria. The questionnaires Depression Anxiety Stress Scale-21 (DASS-21) and Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) were completed by the respondent. Data analysis was used Chi-Square. Results: Most of the respondents were females (66,67%) over the age of 30 (70%). Most of them had a nursing education diploma (60%). They were dominant and had normal levels of depression (96,67%), anxiety (86,67%), and stress (93,33%). Most of them had poor sleep quality (63,33%). According to the findings, the p-values for depression, anxiety, and stress in sleep quality were 0.43, 0.73, and 0.26. It represents that no relationship exists between one variable and another. Meanwhile, some respondents have mild depression, moderate anxiety, and mild stress with poor sleep quality. Conclusion: Poor psychological conditions are still found in nurses, which can interfere with the quality of nursing services. Additional nursing interventions are required to improve nurses' psychological well-being.
Studi Deskriptif: Sikap, Pengawasan Keluarga, Tingkat Pengetahuan dan Upaya Pengendalian Hipertensi Pada Lansia Novita Nirmalasari; Yessi Angga Novitasari
(JKG) Jurnal Keperawatan Global Vol 5 No 2 (2020): JKG (JURNAL KEPERAWATAN GLOBAL)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkg.v5i2.120

Abstract

Background: Elderly is a decrease in cardiovascular function. Sstructural and functional changes occur in the peripheral vascular system responsible for variations in blood pressure. The study aims at finding out attitude, family supervision, level of knowledge, and efforts to control hypertension in working area Puskesmas Saptosari Gunungkidul. Method: The study was descriptive research with cross-sectional. Samples were selected using a purposive sampling. The number of the sample 38 repondent. The research instrument used a questionnaire. The data analysis used was univariate. Result: The majority of women (94.7%), aged 60-70 years (84.2%), and hypertension stage I (68.4%). Most of the attitudes have the right attitude (94,7%), family supervision (89,5%), and inadequate level of knowledge (76,3%). In controlling efforts, most were in a good category (94,7%). Conclusion: Almost all respondents have the right attitude and supervision from the family. Even though they have an inadequate level of knowledge, control efforts are mostly reasonable.
Gangguan Psikologis pada Pasien Diabetes Melitus Di Masa Pandemi Covid-19 Dusun Kanoman, Pleret, Bantul Rizqi Wahyu Hidayati; Latifah Susilowati; Novita Nirmalasari
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.632

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai masalah psikologis, terutama pada pasien dengan penyakit komorbid, salah satunya yaitu diabetes melitus. Hal ini terbukti bahwa sebanyak 65% orang mengalamai masalah tersebut, antara lain depresi, cemas, gangguan tidur, hingga sindrom pasca trauma. Namun, hingga saat ini, gangguan psikologis tersebut masih dianggap sebelah mata. Hal ini juga terjadi di Dusun Kanoman, Pleret, Bantul. Sehingga pengabdian ini bertujuan untuk memeriksa status psikologis masyarakat yang menderita Diabetes Melitus di masa pandemic Covid. Kegiatan pengabdian meliputi pemeriksaan psikologis dengan menggunakan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress 21 Scale (DASS 21) dan konsultasi. Kuesioner ini memeriksa depresi, cemas, dan stress yang dialami penderita diabetes melitus. Kemudian, hasil dianalisis menggunakan SPSS 25. Berdasarkan hasil diketahui bahwa 20% penderita mengalami depresi sedang, 13,3% mengalami cemas sedang, dan 6,7% mengalami stress ringan. Setelah pemeriksaan, peserta diarahkan ke meja konsultasi. Di meja tersebut, peserta diajarkan cara-cara untuk manajemen relaksasi seperti nafas dalam dengan disertai afirmasi positif, spiritual relaxation techniques, dan terapi musik. KATA KUNCI: Gangguan Psikologis; Covid-19; Diabetes Melitus ABSTRACT The Covid-19 pandemic caused various psychological problems, especially in patients with comorbid diseases, such as diabetes mellitus. It was proven that as much as 65% of people who experience these problems, including depression, anxiety, sleep disorders, and post-traumatic syndrome. However, until now, this psychological disorder is not still considered. This also happened in Kanoman, Pleret, Bantul. So that this service aimed to examine the psychological status of people suffering from Diabetes Mellitus during the Covid pandemic. Service activities include psychological examinations using the Depression, Anxiety, and Stress 21 Scale (DASS 21) questionnaire and consultation. This questionnaire examines depression, anxiety, and stress experienced by people with diabetes mellitus. Then, the results were analysed using SPSS 25. Based on the results, it was found that 20% of patients had got moderate depression, 13.3% moderate anxiety, and 6.7% mild stress. After the examination, participants were directed to the consultation table. At the table, participants had mental health promotion about relaxation management techniques such as deep breathing accompanied by positive affirmations, spiritual relaxation techniques, and music therapy.
Edukasi Manajemen Latihan Pasien Diabetes Melitus Melalui Senam Kaki Diabetikum Pada Warga di Dusun Kanoman, Pungkuran, Pleret, Bantul Ike Wuri Winahyu Sari; Novita Nirmalasari; Rizqi Wahyu Hidayati
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.646

Abstract

ABSTRAK Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita Diabetes Melitus (DM) atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Perawat selain berperan dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing penderita DM untuk melakukan senam kaki sampai dengan penderita dapat melakukan senam kaki secara mandiri. Menurut hasil wawancara dengan ketua RT 2 Dusun Kanoman, di wilayah tersebut belum pernah diadakan penyuluhan tentang penyakit DM dan warga juga belum pernah diajarkan tentang senam kaki diabetikum. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang senam kaki diabetikum dan agar masyarakat mampu mendemonstrasikan gerakan senam kaki diabetikum secara mandiri. Kegiatan dilaksanakan di RT 1 dan 2 Dusun Kanoman, Pungkuran, Pleret, Bantul yang diawali dengan evaluasi awal pada masyarakat dengan diminta mempraktikkan gerakan senam kaki diabetikum dilanjutkan dengan penyuluhan dan demonstrasi. Selanjutnya evaluasi akhir dari penyuluhan dengan mendemonstrasikan senam kaki diabetikum secara mandiri dan diobservasi oleh penyuluh. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dari Bulan Maret s.d. April 2021. Terdapat peningkatan keterampilan melakukan senam kaki DM dengan peningkatan rata-rata keterampilan sebesar 92%. Dengan kegiatan ini peserta diharapkan dapat memberikan informasi yang telah diberikan oleh tim pengabdi kepada masyarakat lainnya di lingkungan tempat tinggal tentang penyakit DM dan senam kaki DM dan menerapkan hasil penyuluhan pada kehidupan sehari-hari sebagai langkah manajemen diri penyakit DM.
Pelatihan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) untuk Peningkatan Derajat Kesehatan Wanita di Desa Singkil Wetan, Kecamatan Ngombol, Purworejo Dwi Kartika Rukmi; Rizqi Wahyu Hidayati; Novita Nirmalasari; Ike Wuri Winahyu Sari
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 1 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i1.684

Abstract

Masalah mengenai kanker payudara masih menjadi tantangan khusus bagi wanita usia subur di Indonesia. Pencegahan yang digalangkan di Indonesia adalah dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Pemerintah Desa Singkil Wetan berusaha untuk mendapatkan informasi terkait kesehatan wanita untuk meningkatkan kualitas kesehatan wanita diwilayahnya. Salah satunya mengenai pelatihan SADARI sebagai tindak lanjut edukasi kanker payudara yang pernah dilakukan. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui tingkat ketrampilan sebelum dan sesudah pelatihan SADARI pada wanita di Desa Singkil Wetan. Hasil kegiatan didapatkan bahwa pelatihan diikuti oleh 26 peserta yang rata rata berusia 43,07 ± 9,82 tahun, berlatar belakang Pendidikan SMA (65,45%) dan memiliki aktivitas sebagai ibu rumah tangga (57,7%). Mayoritas peserta tidak pernah melakukan cek rutin terkait kondisi payudaranya ke dokter (96,2%), tidak dapat melakukan SADARI 61,5%, dan tidak rutin melakukan SADARI (76,9%). Setelah diberikan pelatihan didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (pv:0,000) untuk tingkat ketrampilan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebelum dan sesudah mendapatkan pelatihan dimana skor ketrampilan sebelum pelatihan untuk para peserta rata rata adalah 7,85 ± 0,97 dan skor ketrampilan setelah pelatihan para peserta rata rata adalah 12,2 ± 1,05. Kategorisasi tingkat ketrampilan dalam melakukan SADARI didapatkan sebelum dilakukan pelatihan semua peserta (100%) berada pada kategori sedang, sedangkan pada hasil kategorisasi setelah dilakukan pelatihan didapatkan bahwa sebanyak 84,6% peserta sudah berada dalam kategori tinggi dan hanya 15,4% yang masih berada dalam kategori sedang. Peningkatan motivasi untuk melakukan SADARI perlu terus diupayakan dengan memanfaatkan hasil pelatihan yang sudah didapatkan.
PRAKTIK PENANGANAN PERTAMA LUKA BAKAR PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH SLEMAN YOGYAKARTA Muhamat Nofiyanto; Novita Nirmalasari
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 9 No 1 (2020): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v9i1.323

Abstract

Background: Burns are the most potential type of injury experienced by housewives. Improper first aid burns can worsen the condition. Objective: To determine the first aid practice of burns incidents among housewives in Sleman region Yogyakarta. Methods: Descriptive design with a naturalist approach was used in this study. A total of 84 respondents were selected using simple random sampling technique with the criteria of housewives who are still actively doing activities in the kitchen, as well as other household activities. Data collection uses a questionnaire with closed and open combination question types. Data analysis was performed descriptively. Results: A total of 5 aspects of the first aid of burns are appropriate (Running immediately during a fire in the house (47.6%); releasing jewelry (58.3%); splashing the wound with cold running water (54.8%); not watering if more than 3 hours (86.9%); and let the bullae break apart (66.7%)). There are still 3 aspects that are not yet right (running while ducking when trapped (47.6%); removing clothes (42.9%); and length of time watering <5 minutes (50%)). Conclusion: Not all aspects of the first aid are done properly. Health education and health promotion efforts are needed to improve better practice of burns first aid.