Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN DERMAGA APUNG HIU PAUS DI DESA LABUAN JAMBU KECAMATAN TARANO KABUPATEN SUMBAWA Prasetyo, Yogi; Zulkarnaen, Zulkarnaen; Nuraini, Eni; Negara, Komang Metty Trisna
Jurnal SainTekA Vol. 6 No. 3 (2025): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v6i3.2159

Abstract

Di wilayah pesisir Desa Labuan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa, pasang surut air laut memiliki peranan penting dalam aktivitas nelayan, terutama pada kegiatan melaut dan pemanfaatan dermaga. Salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan dermaga konvensional dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan elevasi air laut. Oleh karena itu, sebelum pembangunan dermaga apung dilaksanakan, perlu dilakukan analisis kelayakan proyek dengan meninjau beberapa aspek, khususnya aspek finansial. Analisis finansial bertujuan untuk mengetahui apakah investasi pada proyek tersebut menguntungkan atau tidak. Penelitian ini bertujuan menilai kelayakan pembangunan Dermaga Apung Hiu Paus di Desa Labuan Jambu, Kecamatan Tarano, ditinjau dari aspek finansial. Populasi penelitian adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, sedangkan sampel ditentukan dengan metode Purposive Sampling, yaitu pengelola Dermaga Apung Hiu Paus. Analisis data menggunakan empat indikator, yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Payback Period (PP). Hasil penelitian menunjukkan nilai NPV sebesar Rp 17.401.633.938,77 dengan hasil positif, sehingga proyek layak dilaksanakan. Nilai IRR sebesar 12,52% lebih besar dibanding Minimum Attractive Rate of Return (MARR) sebesar 10,75%, sehingga investasi dinyatakan menguntungkan. Nilai BCR sebesar 7,960 lebih besar dari 1, yang berarti manfaat jauh melebihi biaya. Payback Period tercatat selama 36,27 bulan atau sekitar tiga tahun, menunjukkan waktu pengembalian modal relatif cepat. Dengan demikian, pembangunan dermaga apung dinyatakan layak secara finansial serta berpotensi mendukung pengembangan wisata bahari, meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, dan memperkuat daya tarik wisata berbasis konservasi.