Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Purwarupa dan Kinerja Pengering Gabah Hybrid Solar Heating dan Photovoltaic Heater dengan Sistem Monitoring Suhu Usman, Usman; Muchtar, Akhyar; Muhammad, Umar; Lestari, Nunik
Jurnal Teknik Elektro Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jte.v12i1.24028

Abstract

Grain drying is a process to reduce grain moisture content to certain conditions, so the grain can last longer in storage. The grain dryer model used in this research was Indirect Type Solar Dryer (ITSD). In order to make this dryer can work at night, heating element that used electrical energy from solar panels was added. This energy is a renewable and environmentally friendly energy. This dryer was equipped with a temperature monitoring system and control of the photovoltaic heater. The results of temperature monitoring and voltage sensors to controlling photovoltaic heaters based on validation are categorized as work measurement tools, because they have an error of 0.5% – 2%. Whereas the relay works when the battery voltage is 11 - 10.9 V. This dryer can dry grain to reach a moisture content of 14.90% from initial  moisture content of 48.46%. The drying process lasts for 11 hours, which is 7 hours using solar energy and 4 hours using photovoltaic heaters. The average temperature produced by dryer system during the drying process is 35.28 °C with a drying efficiency of 60.14%.
Pelatihan Penyusunan Instrumen Asesmen Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai Bentuk Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Yayasan Kemala Bhayangkari Makassar Lestari, Nunik; Lahming, Lahming; Mukhlis, Andi Muhammad Akram
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PJBL) merupakan salah satu konsep dalam implementasi Kurikulum Merdeka. PJBL merupakan hal yang penting dalam upaya pengembangan karakter siswa, karena memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar melalui pengalaman secara langsung (experiential learning). Hasil belajar dari penerapan PJBL tersebut diukur dalam sebuah asesmen pembelajaran, guna mengukur tingkat capaian dan perkembangan belajar siswa. Namun demikian masih terdapat kendala bagi para guru dalam penyusunan instrumen asesmen pembelajaran berbasis proyek, seperti yang dialami guru-guru di Sekolah Yayasan Kemala Bhayangkari Makassar. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pelatihan penyusunan instrumen asesmen pembelajaran berbasis proyek sebagai bentuk implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu tahapan koordinasi, pelatihan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini telah memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi para peserta dalam menyusun instrumen asesmen pembelajaran berbasis proyek. Hal tersebut diindikasikan dari peningkatan nilai evaluasi dalam bentuk pretest dan post-test serta respon peserta pelatihan, dengan hasil yang sangat baik. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja para peserta dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis proyek di sekolahnya masing-masing.Kata kunci: Guru, Penilaian, Proyek.
Optimalisasi Fungsi Lahan Pekarangan pada Permukiman Wilayah Pesisir Melalui Budidaya Tanaman Sayur-Sayuran Lestari, Nunik; Samsuar, Samsuar; Rahman, Khaidir; Novitasari, Ervi; Hambali, Amiruddin; Sukainah, Andi; Putra, Reski Praja; Mukhlis, Andi Muhammad Akram; Hidayat, Ilman
Abdi Techno Jurnal AbdiTechno, Vol. 2, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Departemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/abditechno.v2i1.576

Abstract

The yard is part of the house that is multifunctional and can provide positive benefits and can even support the needs of the family. One of the productive activities in the yard is to cultivate vegetables. However, most of the yards in coastal villages, such as Laikang Village, have not maximized their function and it is difficult to cultivate vegetables. As a solution, a method is needed to support plant cultivation activities in Laikang Village. This service activity aims to provide cultivation training and the manufacture of hydroponic and verticulture installations for groups of housewives in Laikang Village. This community service activity is carried out using the rapid rural appraisal (RRA) and participatory learning and action (PLA) methods, with the stages of activity in the form of presentation of material related to the theme of the activity, demonstration and direct practice by participants, mentoring, and evaluation. From the series of activities, it can be seen that the people of Laikang Village are very enthusiastic and interested in the technology introduced. This is indicated by the high level of participation and activeness of the participants. In addition, there has been a change in the behavior of the Laikang Village community to take advantage of their previously poorly maintained yard, but has now become a productive yard. This vegetable cultivation activity is also still being continued by the participants independently after the training activities, which indirectly indicates the mastery of knowledge and skills, as well as the achievement of the main goals of service activities.
Pemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga Desa Simbang Kabupaten Maros Melalui Pelatihan Pembuatan Media Tanam Jamur Tiram Putih Lestari, Nunik; Novitasari, Ervi; Rahman, Khaidir; Jamaluddin, Jamaluddin
Abdi Techno Jurnal AbdiTechno, Vol. 2, Nomor. 2, Juli 2022
Publisher : Departemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/abditechno.v2i2.685

Abstract

Pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga melalui kegiatan ekonomi kreatif dapat mendukung kemandirian yang berdampak pada peluang peningkatan kesejahteraan dalam keluarga. Ada banyak kegiatan produktif yang dapat dilakukan oleh para ibu rumah tangga, salah satunya adalah melalui usaha budidaya jamur tiram putih. Desa Simbang memiliki potensi alam dan sumberdaya yang sangat mendukung agar para ibu rumah tangga disana dapat memulai kegiatan produktif tersebut. Sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pendidikan dan latihan keterampilan bagi kelompok ibu rumah tangga di Desa Simbang dalam hal pembuatan media tanam jamur tiram putih yang baik guna mendukung usaha budidaya jamur tiram putih. Pelaksanaan program ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yang dimulai dari tahap observasi awal, tahap penyuluhan, tahap pelaksanaan pelatihan dan percontohan produksi, dan tahap pasca pelaksanaan pelatihan. Dari kegiatan pelatihan dan observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kelompok ibu rumah tangga di Desa Simbang memiliki potensi untuk mengembangkan usaha budidaya jamur tiram, yang tergambar dari kecakapan dan keterampilannya mengolah limbah serbuk kayu menjadi media tanam jamur tiram. Hal ini juga didukung dengan sumber daya alam dan lingkungan sehingga para ibu rumah tangga tersebut tidak harus mengeluarkan modal besar untuk memulai usahanya di bidang budidaya jamur tiram.
Edukasi Urban Farming, Budidaya Sistem Hidroponik, dan Konsep 3R untuk Siswa-Siswa Sekolah Dasar Lestari, Nunik; Nurdian; Rezky; Putri, Sesilia; Samsuar
Abdi Techno Jurnal AbdiTechno, Vol. 4, Nomor 2, Juli 2024
Publisher : Departemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/abditechno.v4i2.1352

Abstract

Urban farming activities are not only useful for providing local food crops, but also provide benefits in forming superior character for those involved. A number of studies state that urban farming activities carried out by students at school can increase students' creativity, environmental awareness, cooperation, responsibility and discipline. Urban farming with a hydroponic concept that utilizes waste will provide more meaningful learning for students, because it not only introduces students to agriculture, but also applies the 3R concept (reduce, reuse, recycle) which is useful for waste management. This community service program aims to provide knowledge and skills for students and teachers at SD Negeri 69 Barru so they can cultivate plants through a simple hydroponic system using plastic waste, as part of urban farming education and the 3R concept, as well as creating educational facilities for students. This community service activity is carried out in 4 stages, namely the coordination, planning, implementation and evaluation stages, with the implementation using lecture, discussion and direct practice techniques. The results of this community service activity have fulfilled the program objectives, where after the implementation of the activity it has an impact on increasing participants' knowledge and skills in hydroponic cultivation; helping schools provide learning facilities for urban farming, hydroponics and the 3R concept; creating 3R awareness in schools by utilizing plastic waste; as well as creating green open spaces for educational facilities for students.
Kinetika Pengeringan Cabai dengan Perlakuan Blansing Suhu Rendah-Waktu Lama Irfan, Andi Muhammad; Lestari, Nunik; Arimansyah, Arimansyah; Rasyid, A Ramli
AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian Vol 10 No 1 (2021): AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jagritekno.2021.10.1.24

Abstract

This study was aimed to determine the drying kinetics of chilies that have been pretreated with low temperature long time (LTLT) blanching. Drying chilies with LTLT blanching pretreatment at 60, 70, and 80 oC for 20 minutes was assigned as treatment in this research. Drying chillies with high temperature short time (HTST) blanching pretreatment, without blanching pretreatment in the dryer, and without blanching pretreatment in direct sunlight were also studied as the comparison. The results showed that chilies treated with blanching pretreatment, both LTLT and HTST, have a faster drying rate and achieve the target moisture content faster than chilies that were not blanched. The color of dried chilies that were dried in a dryer was also better than dried chilies that were dried in the sun. Of all the blanching treatments, chilies with LTLT blanching pretreatment at 80 oC for 20 minutes had the fastest drying rate, a drying time of 34 hours, and the attractive dried chilli color. The evaluation results also showed that the Page model was the most suitable model to describe the drying characteristics of chilies with LTLT pretreatment blanching, with R2 ranging from 0.9913-0.9935, X2 ranging from 0.0005-0.0009, and RSME ranging from 0.0221-0.0293. Keywords: Chili; blanching; color; drying; mathematical model ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinetika pengeringan cabai yang diberi perlakuan awal low temperature long time (LTLT) blanching atau blansing pada suhu rendah dalam waktu yang relatif lama. Perlakuan pada penelitian ini yaitu pengeringan cabai dengan blansing metode LTLT pada suhu 60o, 70o, dan 80oC selama 20 menit. Sebagai pembanding, dilakukan juga pengeringan dengan perlakuan awal metode high temperature short time (HTST) blanching, pengeringan cabai tanpa perlakuan awal blansing di dalam alat pengering, serta pengeringan cabai tanpa perlakuan awal blansing di bawah sinar matahari secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cabai dengan perlakuan awal blansing, baik blansing metode LTLT maupun HTST, memiliki laju pengeringan yang lebih tinggi sehingga lebih cepat mencapai kadar air target dibandingkan dengan cabai tanpa perlakuan blansing. Warna cabai kering yang dihasilkan pada alat pengering juga lebih baik dari cabai kering yang dikeringkan langsung di bawah sinar matahari. Dari seluruh perlakuan yang melibatkan proses blansing, cabai dengan blansing metode LTLT pada suhu 80oC selama 20 menit merupakan perlakuan dengan laju pengeringan tercepat, dengan waktu pengeringan selama 34 jam, dan warna produk cabai kering yang menarik. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa model Page adalah model yang paling sesuai untuk menggambarkan karakteristik pengeringan cabai dengan perlakuan awal blansing metode LTLT, dengan R2 berkisar antara 0.9913-0.9935, X2 berkisar antara 0.0005-0.0009, dan RSME berkisar antara 0.0221-0.0293. Kata kunci: Blansing; cabai; model matematika; pengeringan; warna
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN BAKU LIMBAH PERTANIAN DAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI DESA BATULAYA KABUPATEN TINAMBUNG SULAWESI BARAT Putra, Reski Praja; Indrayani; Sukainah, Andi; Nur Rahmah; Rivai, Andi Alamsyah; Lestari, Nunik; Rauf, Reski Febyanti
Haga : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Haga: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57094/haga.v2i1.927

Abstract

Desa Batulaya dapat ditemukan di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar di provinsi Sulawesi Barat. Tahap pertama yang dilakukan untuk melakukan kerjasama dengan mitra adalah tahap observasi. Diketahui bahwa pertanian dan peternakan merupakan mata pencaharian utama mereka. Selama bertani, penggunaan pupuk merupakan salah satu masalah yang dikeluhkan oleh mitra. Hasil diskusi yang dilakukan selama proses observasi menunjukkan mitra sangat antusias ingin mengetahui pembuatan pupuk alternatif yang cukup murah serta dapat memperbaiki tekstur tanah dan menghasilkan hasil panen yang optimal. Produksi pupuk organik yang diolah dari limbah hasil pertanian lokal dan limbah organik rumah tangga merupakan jawaban atas kesulitan yang dihadirkan dalam proyek pengabdian masyarakat ini. Metode pelaksanaan dilakukan melalui penyuluhan dan pemberian materi, demonstrasi, serta pendampingan dan evaluasi. Pembuatan pupuk organik dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bersumber dari bahan-bahan yang mudah diperoleh di Desa Batulaya, terdiri dari batang pisang, buah dan sayuran busuk, makanan sisa, jerami padi, daun gamal, daun lamtoro, kotoran sapi, dan air cucian beras. Sumber karbon sederhana yang digunakan adalah larutan gula merah yang telah diencerkan dengan memanfaatkan effective microorganism 4 (EM4) sebagai biokultivator. Metode yang dilakukan yaitu fermentasi anaerob secara mikroaerofilik menggunakan terpal atau ember sebagai wadah fermentasi. Proses fermentasi dilakukan selama 2 minggu. Berdasarkan evaluasi, peserta kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Batulaya mampu secara mandiri melakukan proses pembuatan pupuk organik berbasis limbah pertanian dan limbah organik rumah tangga dengan memanfaatkan EM4 sebagai biokultivator. Pupuk organik yang dihasilkan berwarna kehitaman dengan aroma yang menyerupai khas tanah.
PKM EDUKASI PEMANFAATAN SIMULATOR HIDROPONIK MINI SISTEM NFT DENGAN PENAMBAHAN LED GROWLIGHT DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN Jamaluddin; Rahman, Khaidir; Novitasari, Ervi; Lestari, Nunik; B, Muhammad Fajar
Jurnal Kemitraan Responsif untuk Aksi Inovatif dan Pengabdian Masyarakat Volume 1 Issue No. 2: January 2024
Publisher : Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/kreativa.v1i2.20246

Abstract

Kemajuan era industry 4.0 mempengaruhi berbagai macam sector, termasuk sector pendidikan yang mengalami perkembangan, baik dari segi metode, perangkat pembelajaran, alat peraga maupun media pembelajaran. Namun keberadaan fasilitas belajar seperti simulator yang dapat digunakan pada sekolah SMKS Nurfadilah belum terealisasi karena adanya keterbatasan penggunaan anggaran yang ada, Melihat keterbatasan yang dimiliki oleh sekolah dalam pengadaan fasilitas, maka dilaksanakan pelatihan Edukasi Pemanfaatan Simulator hidroponik mini sistem NFT dengan penambahan Led Growlight dalam kegiatan pembelajaran. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai target kegiatan pelatihan yaitu dimulai dari analisis masalah yang dilakuan pada SMKS Nurfadhilah dengan melakukan wawancara dan observasi langsung, kemudian dilanjutkan dengan perizinan kepada pihak yayasan untuk memberikan pelatihan, pemberian kuesioner terkait pemahaman awal berupa materi budidaya tanaman secara hidroponik  kemudian pemberian pelatihan dan pendampingan simulasi simulator hidroponik sistem NFT disertai dengan penggunaan setiap sensor yang ada serta led growlight. Diakhir kegiatan diberikan kuesioner untuk mengetahui pemahaman akhir peserta didik. Hasil dari kegiatan edukasi yang dilakukan dalam bentuk pelatihan dan simulasi berdampak positif, dilihat dari meningkatnya pemahaman dan keterampilan peserta didik dalam mensimulasikan simulator.
AgroTech Smart: Pelatihan Media Pembelajaran Irigasi Berbasis Mikrokontroler IoT ESP32 dengan Pendekatan Project-Based Learning di SMKS Islam Pesantren Alam Indonesia Novitasari, Ervi; Rahman, Khaidir; Mustarin, Amirah; Lestari, Nunik; Jusran, Jusran
Jurnal Kemitraan Responsif untuk Aksi Inovatif dan Pengabdian Masyarakat Volume 2 Issue No. 1: July 2024
Publisher : Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/kreativa.v2i1.20244

Abstract

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran merupakan aspek penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, terutama di lingkungan pendidikan vokasi. Di era digital ini, integrasi teknologi seperti mikrokontroler berbasis Internet of Things (IoT) memberikan solusi inovatif untuk pengembangan sistem pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan industri. Program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk memperkenalkan dan menerapkan media pembelajaran berupa sistem irigasi berbasis mikrokontroler IoT ESP32 di SMKS Islam Pesantren Alam Indonesia melalui pendekatan Project-Based Learning (PjBL). Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi dasar mengenai mikrokontroler ESP32, konsep dasar IoT, serta prinsip kerja sistem irigasi otomatis. Selain itu, guru juga diberikan pemahaman tentang penggunaan sensor untuk memantau kelembapan tanah dan pengendalian sistem irigasi secara mandiri. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan kegiatan kolaboratif berupa simulasi pengoperasian sistem irigasi otomatis, yang memungkinkan para guru untuk langsung mempraktikkan pengaturan dan pemantauan sistem melalui platform berbasis IoT yang terhubung dengan smartphone. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman dan keterampilan guru dalam mengoperasikan teknologi IoT berbasis mikrokontroler. Selain itu, evaluasi juga mencatat adanya peningkatan motivasi guru untuk mengintegrasikan pendekatan PjBL dalam proses pembelajaran mereka. Program ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran berbasis teknologi yang mampu mendorong peningkatan kualitas pendidikan vokasi. Lebih jauh, program ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang kompeten, siap menghadapi tuntutan industri modern, dan memiliki keterampilan dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung inovasi di bidang pertanian berbasis teknologi.
Pengaruh Media Tanam Organik dan Anaorganik terhadap Pertumbuhan Seledri (Apium graveolens L) dengan Sistem Hidroponik DFT Muhiddin, Nurmita; Lahming; Lestari, Nunik
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol. 9 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Agricultural Technology Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i2.663

Abstract

Celery is a green leafy plant that is often used as a traditional herb and vegetable. The purpose of this study was to determine the best organic or inorganic growing media for celery plant growth using the DFT system hydroponic cultivation technique. The organic growing media used were coconut coir and fern roots. For inorganic planting media in the form of rockwool and broken bricks. The method used is a completely randomized design using ANOVA data analysis technique with Duncan's further test. The research data obtained during observations showed that the P3 treatment of rockwool growing media was the best treatment with an average number of leaves (63.67 pieces), plant height (27.83 cm), leaf width (4.57 cm), plant fresh weight ( 36 g), plant dry weight (2.16 g), chlorophyll a content (18.7 mg/g), chlorophyll b content (7.5 mg/g) and total chlorophyll (26.28 mg/g). The advantages of inorganic planting media (rockwool) are that it has a higher aeration rate, is not too humid so it does not rot easily and is guaranteed to be sterilized and does not contain disease oniclum