Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Aplikasi Bakteri Bacillus Thuringiensis Dan Petrogenol Pada Tanaman Buah Di Kampung Sukamaju Distrik Malind Kabupaten Merauke Papua Selatan sembiring, jefri; Pongkendek, Jesi Jecsen; Kusumah, Rangga; Mendes, Johana; Anwar, Anwar; Yusuf, Mani; Sarijan, Abdullah
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 5 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i5.1515

Abstract

Integrated Pest Management (IPM) is a pest population control system that uses all control methods to reduce and maintain populations below the level of economic damage. Pest and disease attacks on fruit plants become obstacles, making production unstable. In addition, the increasing pest population is followed by increasing production costs, which impact decreasing farmer income. Fruit farmers who have just started cultivating fruit plants have complex problems facing pest and disease attacks, especially Fruit Flies and Spodoptera sp. The purpose of this service is to provide information on IPM technology in controlling pests and diseases in fruit plants, especially the use of Bacillus thuringiensis Microorganisms and petrogenol in the Sukamaju Village farmer group, Malind District, Merauke Regency to control pests and diseases. The community service approach involves stages of introduction/socialization, training, and technology implementation, which involves active participation from group members. The results of this service are expected to increase farmers' knowledge, attitudes, and actions regarding the use of insecticides against plant pests. The evaluation results show that knowledge about natural enemies and using biological insecticides and traps as a reference for integrated pest control (IPM) has started to improve. In addition, the community can already use environmentally friendly technology, namely Bacillus thuringiensis and petrogenol. It is hoped that increased knowledge will be followed by an increase in the attitudes and actions of farmers in controlling pests and plant diseases, including the use of pesticides that are wiser and more environmentally friendly Keywords: Bacillus thuringiensis, Fruit Fly, Merauke, Petrogenol, Spodoptera sp
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH DAN PEMBUATAN TEPUNG KOLAM DI KAMPUNG KOLAM DISTRIK MUTING KABUPATEN MERAUKE PAPUA Diana Sri Susanti; Sembiring, Jefri; Fachrizal, Rizal; Kusumah, Rangga; Resubun, Mariana Lusia; Mendes, Johana A
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 02 (2024): APRIL 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat kesejahteraan yang relatif rendah pada masyarakat di Indonesia saat ini menjadi salah satu fokus yang perlu diselesaikan. Hal ini, menjadi pertimbangan bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam proses peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan beberapa upaya oleh berbagai pihak seperti menyelenggarakan program-program unggulan sampai pembentukan Lembaga Swadaya Masyarakat melalui usaha yang dilakukan masyarakat dengan tujuan untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode  kegiatan  yang  akan  dilakukan  untuk  tercapainya  tujuan  pengabdian  kepada  masyarakat  ini  adalah  metode  ceramah,  diskusi  dan demonstrasi  praktik  langsung  di  lapangan (berupa pengolahan tanah pekarangan, penanaman, perawatan tanaman, panen dan pasca panen serta pengolahan hasil pertanian),  yang  didasari  oleh evaluasi  awal  sebagai  landasan untuk menentukan posisi pengetahuan kelompok sasaran mengenai pemanfaatan lahan pekarangan melalui penerapan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi masyarakat mau menerima dan memanfaatkan teknologi atau alat penepung yang ditawarkan tim BRGM dan Unmus untuk mengelola hasil tanaman ubi kayu, ubi jalar dan pisang menjadi tepung kolam selanjutnya menjadi aneka kue. Selain itu masyarakat juga dapat melaksanakan budidaya pertanian dengan menanam tanaman sayuran dan umbi-umbian.
Pemberdayaan Kelompok Tani Wanita Kharisma Sejati melalui Penyiraman Berbasis IoT pada Tanaman Hortikultura Anwar, Anwar; Nugraha, Syaiful; Malesi, Wa Ode Asriyanti Wida; Sembiring, Jefri; Yusuf, Mani; Rizal, Abdul; Kusumah, Rangga; Pramudya, Febri Nur
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v5i2.6957

Abstract

The Kharisma Sejati Women's Farmers Group in Sumber Mulya Village, Kurik District, Merauke Regency, faces challenges in manually watering horticultural crops using dippers, buckets, and hoses. This method was time-consuming, labor-intensive, and wasteful, while water sources rely solely on reservoirs and rainwater ponds. To address these issues, a community service program was conducted in the form of training and implementation of an Internet of Things (IoT)-based irrigation system controlled by a smartphone application. This community service program aims to introduce and train the Kharisma Sejati Women's Farmers Group in the use of an IoT-based irrigation system, and to implement it on horticultural land to improve water efficiency and reduce work time. The implementation method included five stages: outreach, technical training, plot demonstrations, mentoring and evaluation, and program sustainability planning. The results showed that the IoT-based irrigation system can save up to 40% of water time and reduce water use by around 30% compared to manual methods. In addition, the application of this technology makes chili plant growth more uniform and improves the digital skills and confidence of women's farmer group members in managing modern agriculture. The program's main advantages are its practicality, water efficiency, consistency, and ability to increase horticultural productivity. Its limitations include its dependence on electricity, network connectivity, and initial adaptation to the application. Going forward, the program has the potential to be developed through more precise technology integration, implementation with other farmer groups, infrastructure support, and the use of digital markets, making it a model for sustainable agricultural innovation in the Merauke region. Kelompok Tani Wanita Kharisma Sejati di Kampung Sumber Mulya, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke menghadapi kendala penyiraman tanaman hortikultura yang masih dilakukan secara manual menggunakan gayung, ember, dan selang. Cara ini membutuhkan waktu lama, tenaga besar, serta boros air, sementara sumber air hanya bergantung pada waduk dan kolam tadah hujan. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan program pengabdian berupa pelatihan dan penerapan sistem penyiraman berbasis Internet of Things (IoT) yang dikendalikan melalui aplikasi smartphone. Pengabdian ini bertujuan mengenalkan dan melatih Kelompok Tani Wanita Kharisma Sejati dalam penggunaan sistem penyiraman berbasis IoT, serta mengimplementasikannya pada lahan hortikultura guna meningkatkan efisiensi air dan waktu kerja. Metode pelaksanaan meliputi lima tahap: sosialisasi, pelatihan teknis, demonstrasi plot, pendampingan dan evaluasi, serta perencanaan keberlanjutan program. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sistem penyiraman berbasis IoT mampu menghemat waktu penyiraman hingga ±40% dan penggunaan air sekitar ±30% dibandingkan metode manual. Selain itu, penerapan teknologi ini membuat pertumbuhan tanaman cabai lebih seragam serta meningkatkan keterampilan digital dan kepercayaan diri anggota kelompok tani wanita dalam mengelola pertanian modern. Kelebihan utama program ini adalah praktis, hemat air, konsisten, dan mampu meningkatkan produktivitas hortikultura, sedangkan keterbatasannya adalah ketergantungan pada listrik, jaringan, dan adaptasi awal penggunaan aplikasi. Ke depan, program ini berpotensi dikembangkan melalui integrasi teknologi yang lebih presisi, penerapan pada kelompok tani lain. Dukungan infrastruktur, serta pemanfaatan pasar digital, sehingga dapat menjadi model inovasi pertanian berkelanjutan di wilayah Merauke.
Bimbingan Teknis Pembuatan Pupuk Organik Cair sebagai Alternatif Nutrisi Hidroponik bagi Kelompok Wanita Tani Janang Indah Kabupaten Merauke Resubun, Mariana Lusia; Sembiring, Jefri; Susanti, Diana Sri; Mendes, Johana Anike; Anwar, Anwar; Yusuf, Mani; Sarijan, Abdullah; Rupang, Maya Sari; Ekowati, Nurhening Yuni; Kusumah, Rangga; Limbongan, Amelia Agustina; Kurniawan, Ade
Lebah Vol. 19 No. 2 (2025): November: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Wanita Tani Janang Indah adalah organisasi atau kelompok yang beranggotakan perempuan, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang memiliki kegiatan utama di bidang pertanian khusunya budidaya tanaman hortikultura dengan sistem hidroponik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam membuat pupuk organik cair sebagai nutrisi untuk budidaya hidroponik. Metode kegiatan  yang  dilakukan terdiri dari metode  ceramah,  diskusi  dan demonstrasi  praktik  langsung  di  lapangan berupa pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) untuk mengurangi pengunaan AB Mix pada budidaya secara hidroponik,  yang  didasari  oleh evaluasi  awal  sebagai  landasan untuk menentukan posisi pengetahuan kelompok sasaran mengenai pembuatan pupuk organic cair.  Kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan Kelompok Wanita Tani (KWT) Janang Indah dalam pembuatan dan aplikasi pupuk organik cair sebagai nutrisi dalam tanaman sayuran dengan sistem hidroponik. Tingkat pemahaman pemanfaatan pupuk organik cair meningkat dari 50% menjadi 85 %. Selain itu masyarakat juga dapat melaksanakan budidaya pertanian dengan menanam tanaman sayuran disekitar pekarangan mereka.