Claim Missing Document
Check
Articles

Penurunan Kadar Amonia pada Air Kolam Ikan Lele (Clarias gariepinus) dengan menggunakan Bakteri Rhodobacter dan Eko-Enzim Lestari, Yusfa Nanda; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.448

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu dari ikan yang banyak di budidayakan di Indonesia karena proses pemeliharaannya relatif sederhana. Selama metabolisme protein organisme air, amonia biasanya diproduksi sebagai hasil ekskresi. Amonia (NH3) merupakan senyawa yang mengandung Nitrogen dan Hidrogen, kadar amonia bisa menyebabkan terjadinya pencemaran yang dapat menurunkan kualitas air sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar amonia (NH3) dengan penambahan bakteri Rhodobacter dan Ekoenzim pada air kolam ikan lele. Analisis data pada penelitian ini menggunakan data deskriptif kualitatif. Penelitian menggunakan metode analisis data secara deskriptif, kualitatif. Analisis data bersifat induktif yaitu salah satu analisis berdasarkan data yang akan diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Pada penelitian ini dijelaskan secara deskriptif. Kemudian diuji kemampuan bioremediasinya meliputi presentasi kehilangan ammonia dan kekeruhan air, dengan pengamatan 0, 2, 4, 6, 8 hari dan 3 kali pengulangan.  Penelitian kualitatif dilakukan dengan menguji kadar amonia menggunakan metode SNI 06-6989.30-2005. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan bakteri Rhodobacter pada air kolam ikan berpotensi menurunkan kadar amonia (NH3), dengan kadar amonia (NH3) awal 12,6 mg/l dengan adanya penambahan bakteri Rhodobacter terjadi penurunan amonia (NH3) sebesar 9,4 mg/l.
Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotorik pada Praktikum Siswa SMA Kelas X Materi Sistem Reproduksi Hewan Lubis, Maulana Hafis; Halimah, Siti; Mayasari, Ulfayani
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i2.6886

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan, kepraktisan dan keefektifan instrumen penilaian psikomotorik pada praktikum siswa SMA kelas X materi sistem reproduksi hewan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu 4D. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2022. Hasil penelitian ini yaitu tingkat kelayakan instrumen penilaian memperoleh persentase 100% dengan kategori sangat layak, tingkat kepraktisan instrumen penilaian ini memperoleh presentase 100% dengan kategori sangat praktis dan pada tingkat keefektifan memperoleh persentase 93,33% dengan kategori efektif. Untuk mengetahui kelayakan, kepraktisan dan keefektifannya dengan memvalidasi lembar instrumen penilaian yang dilakukan oleh validator. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian psikomotorik tersebut layak digunakan dalam proses pembelajaran biologi pada materi sistem reproduksi hewan.
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Selulolitik Dari Lumpur Mangrove Pantai Pandaratan Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara Ananda, Dwika; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 25, No 1, Tahun 2023
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/bioma.25.1.20-27

Abstract

Bakteri selulolitik merupakan bakteri yang memiliki kemampuan dalam mendegradasi selulosa menjadi glukosa dengan memanfaatkan enzim selulase. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui keberadaan bakteri selulolitik dan mengkarakteristik isolat dari lumpur mangrove Pantai Pandaratan Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumataera Utara. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan hasil berupa deskriptif. Bakteri selulolitik diisolasi dari lumpur mangrove menggunakan media CMC dengan metode pour plate. Karakteristik bakteri dilihat berdasarkan pengamatan morfologi, pewarnaan gram dan uji biokimia. Uji pembentukan zona bening selulosa berdasarkan indeks selulolitik (IS) dari pewarnaan dengan Congo red 0,1%. Hasil isolasi diperoleh 14 isolat bakteri pendegradasi selulosa. Sebanyak 7 isolat diduga bakteri selulolitik dan dikarakterisasi berdasarkan tingkatan kategori. SL4 kategori tinggi, SL3; SL5; dan SL8 kategori sedang, dan SL7; SL9; dan SL11 kategori rendah. Sebanyak 3 anggota genus bakteri selulolitik yang ditemukan berdasarkan hasil karakterisasi yaitu Cellulomonas (SL3 dan SL8), Bacillus (SL4; SL5; dan SL11), dan Micrococcus (SL7 dan SL9). Kesimpulan dari penelitian ini ditemukan sebanyak 7 isolat bakteri selulolitik dari lumpur mangrove Pantai Pandaratan Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara yaitu genus Cellulomonas, Bacillus, dan Micrococcus. Berdasarkan hasil uji mikromolekular ditemukan spesies Bacillus subtilis dengan kode isolate SL4.
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Heterotrofik di Perairan Pantai Pandaratan Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara Pratiwi, Lini; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 25, No 1, Tahun 2023
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/bioma.25.1.28-37

Abstract

Perairan Pantai Pandaratan merupakan pantai yang terletak di Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. Pantai ini merupakan salah satu pantai di daerah Sumatera Utara bagian Barat yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Aktivitas yang ada di perairan Pantai Sibolga menghasilkan berbagai macam bahan pencemar baik bahan organik maupun anorganik yang secara langsung maupun tidak langsung masuk kedalam perairan yang menyebabkan penurunan kualitas perairan. Perairan yang tercemar akan menyebabkan munculnya mikroorganisme salah satunya yaitu bakteri heterotrofik. Bakteri heterotrofik merupakan bakteri yang memiliki kamampuan dalam menguraikan zat atau senyawa organik dalam perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri heterotrofik yang berperan sebagai pengurai bahan organik pada perairan Pantai Pandaratan, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara serta mengetahui apa saja genus dari bakteri heterotrofik yang ditemukan. Tahapan dalam penelitian ini yaitu isolasi, pemurnian, karakterisasi morfologi, pewarnaan gram, dan karakterisasi fisiologi berupa uji biokimia. Hasil penelitian diperoleh 11 isolat bakteri, 8 isolat dinyatakan tergolong bakteri heterotrofik. 6 genus Bacillus, 1 genus Micrococcus, dan 1 genus Pseudomonas, dan 3 isolat dinyatakan tidak tergolong bakteri heterotrofik. Kesimpulan dari penelitian ini ditemukan 8 isolat bakteri heterotrofik di perairan Pantai Pandaratan, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara dengan genus Bacillus, Micrococcus, dan Pseudomonas.
Efektivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa sebagai Agen Bioremediasi pada Limbah Masker Medis Zaini, Nurlayla; Mayasari, Ulfayani; Nasution, Rizki Amelia
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 1 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i1.1538

Abstract

Masker bekas termasuk dalam kategori sampah yang tidak dapat didaur ulang, karena terbuat dari Polypropylene dan polietilen dengan densitas tinggi. Menyikapi permasalahan tersebut, maka dapat dilakukan melalui proses bioremediasi menggunakan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa dalam mendegradasi limbah masker medis. Penelitian ini menggunakan metode analisis data secara deskriptif, kualitatif, dan kuantitatif. Kemudian uji kemampuan bioremediasi meliputi persentase kehilangan berat limbah masker medis dan besar regangan limbah masker medis, dengan pengamatan 10, 20, 30, dan 40 hari. Hasil penelitian menunjukan limbah masker medis mengalami penurunan kehilangan berat masker dengan kehilangan berat masker pada waktu inkubasi hari ke-10 sebesar 18%, pada waktu inkubasi hari ke-20 limbah masker medis terdegradasi sebesar 62%, sedangkan pada waktu inkubasi hari ke-30 limbah masker medis dapat terdegradasi sebesar 66%, dan pada waktu inkubasi hari ke-40 limbah masker medis mengalami degradasi tertinggi yaitu sebesar 74%. Berdasarkan hasil penelitian regangan pada limbah masker tidak terjadi perubahan ukuran. Dengan demikian, bakteri Pseudomonas aeruginosa efektif dalam mendegradasi kehilangan berat masker. Namun, pada regangan limbah masker, bakteri Pseudomonas aeruginosa tidak efektif dalam mendegradasi regangan pada limbah masker.  
Penggunaan Bakteri Bacillus subtilis pada Limbah Bulu Ayam Potong sebagai Bahan Pakan Ternak Ikan Lele (Clarias gariepinus) Siregar, Nurhasanah; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 1 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i1.1809

Abstract

Bulu ayam merupakan limbah yang dihasilkan dari ternak ayam potong yang memiliki nilai protein cukup tinggi tinggi. sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar pakan ikan lele (Clarias gariepinus). Penelitian ini menggunakan substrat limbah bulu ayam, bakteri Bacillus subtilis, dan ikan lele (Clarias gariepinus). Pada penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah bulu ayam menjadi pakan ikan dengan fermentasi bakteri Bacillus subtilis, kemudian untuk mengetahui kuantitas proksimat pada tepung bulu ayam, dan pengaruh pakan tepung bulu ayam terhadap pertumbuhan bobot ikan lele (Clarias gariepinus). Penelitian ini menggunakan fermentasi selama 5 hari, dan dibagi menjadi 4 perlakuan, antara lain: P0 : Tepung bulu ayam non fermentasi; P1 : Tepung bulu ayam 250gram/250ml bakteri Bacillus subtilis; P2 : Tepung bulu ayam 250gram/500ml bakteri Bacillus subtilis; dan P3 : Tepung bulu ayam 250gram/750ml bakteri Bacillus subtilis. Parameter yang digunakan adalah uji proksimat yang meliputi kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar serat dan bobot ikan lele (Clarias gariepinus) setelah diberikan pakan tepung bulu ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 dapat meningkatkan kuantitas pakan ikan dengan hasil kadar protein sebesar 35,3%, kadar karbohidrat sebesar 4,42% dan lemak sebesar 2,09%, serta mampu   meningkatakan bobot ikan lele (Clarias gariepinus) sebesar 26,6 gram.  
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI INDIGENOUS YANG BERPOTENSI SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR LINDI (Leachate) Safitri, Dede Nela; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8382

Abstract

Pengaruh open dumping dapat menyebabkan polusi udara permukaan, sehingga dapat menambah volume air lindi dengan kandungan logam berat tinggi, salah satu kontaminasi logam berat yang ada pada air lindi yaitu logam berat timbal (Pb). Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh dan mengidentifikasi secara morfologi bakteri asli dari air lindi (lindi) yang berpotensi sebagai agen bioremediasi logam berat timbal (Pb). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Sampel berasal dari air lindi pada 3 titik kolam yang berbeda. Isolasi bakteri menggunakan metode pengenceran dan metode scratch plate. Parameter yang diukur berupa karakteristik makroskopik dan mikroskopik bakteri, uji resistensi dengan konsentrasi 10,20,30 ppm, sedangkan uji reduksi dengan konsentrasi 30 ppm. Analisis kadar Pb menggunakan AAS ( Spektrofotometer Serapan Atom ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat yang tumbuh sebanyak 16 isolat dan terdapat 7 isolat murni bakteri yang resisten terhadap logam berat timbal (Pb) termasuk ke dalam genus Bacillus , Staphylococcus , Escherichia , dan Pseudomonas aeruginosa . Terdapat 4 isolat bakteri yang memiliki kemampuan menurunkan kandungan logam berat timbal (Pb) yaitu isolat S1T1C genus Staphylococcus dengan persentase penurunan 91,21%, isolat S1T1F genus Bacillus dengan persentase penurunan 92,17%, isolat S2T2B genus Escherichia dengan persentase penurunan 93,94 %, dan isolat S1T3 genus Pseudomonas aeruginosa dengan persentase penurunan 94,15%.
Isolasi dan karakterisasi Bakteri Pendegradasi Amonia di Sungai Batang Ayumi Padangsidimpuan Basyaruddin, Nisa Anggraini; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7333

Abstract

Amonia merupakan gas yang tidak berwarna dan memiliki bau yang sangat tajam, sehingga gas ini sangat mudah dikenali melalui baunya. Bakteri pendegradasi amonia dapat mengasimilasi nitrogen amonia sebagai sumber nitrogen untuk mendorong pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya bakteri pendegradasi amonia dan bagaimana karakteristiknya di Sungai Batang Ayumi Kota Padangsidimpuan yang berpotensi dalam mendegradasi zat amonia. Penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriftif, kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan menguji biokimia, yang meliputi uji katalase, uji motilitas dan uji sitrat. Sedangkan penelitian kuantitatif dilakukan dengan uji potensi bakteri. Hasil isolasi menghasilkan 10 isolat bakteri  yaitu 5 isolat yang tumbuh pada media spesifik Nitrosomonas dan 5 isolat pada media Spesifik Nitrobacter, kemudian dilakukan uji potensi pada masing-masing isolat dan diperoleh 4 isolat bakteri  yang berpotensi dalam mengoksidasi amonia (NH4) yang menghasilkan 4 genus bakteri yaitu Nitrosomonas, Nitrocococcus, Nitrospina dan Nitrococcus  
Uji Efektivitas Antijamur Ekstrak Batang Muda Rotan Manau (Calamus manan) Terhadap Jamur Aspergillus flavus dan Candida albicans Maulina, Moudy; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7094

Abstract

Calamus manan yang juga dikenal sebagai batang muda rotan manau mengandung senyawa metabolit sekunder seperti glikosida, flavonoid, tanin, dan saponin yang memiliki efek antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak batang muda rotan manau (Calamus manan) dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan Aspergillus flavus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi identifikasi batang muda rotan manau (Calamus manan), ekstraksi ekstraknya, serta uji fitokimia dan uji antijamur dengan menggunakan metode difusi cakram. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat ulangan dan enam perlakuan. Kelompok kontrol positif menggunakan ketokenazol, kelompok kontrol negatif menggunakan DMSO dan kelompok konsentrasi menggunakan ekstrak dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%. Analisis data dilakukan menggunakan one-way ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif memiliki zona hambat rata-rata dengan diameter 20,6 mm terhadap jamur Aspergillus flavus. Namun, pada ekstrak batang muda rotan (Calamus manan) dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%, tidak ditemukan zona hambat yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh kelompok kontrol negatif DMSO yang tidak memiliki aktivitas antijamur. Pada jamur Candida albicans ekstrak batang muda rotan manau dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% menunjukkan zona hambat rata-rata dengan diameter 4,1 mm, 4,2 mm, 4,4 mm, dan 3,8 mm dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak batang muda rotan manau (Calamus manan) tidak berhasil menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan Aspergillus flavus.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae dan Staphylococcus epidermidis Sari, Putri Rasmi; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8005

Abstract

Penyakit yang disebabkan infeksi merupakan salah satu permasalah kesehatan yang cukup banyak di temui di masyarakat. Salah satu penyebab terjadinya infeksi adalah bakteri. Contoh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi adalah Vibrio cholerae dan Staphylococcus epidermidis. Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan salah satu tanaman yang membentuk senyawa antibakteri seperti flavonoid, alkaloid,tannin, saponin dan triterpenoid/steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae dan Staphylococcus epidermidis serta mengetahui konsentrasi yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu indentifikasi tumbuhan buah mahkota dewa, pembuatan ekstrak buah mahkota dewa, uji skrining, uji fitokimia, pewarnaan gram, serta uji aktivitas antibakteri dengan metode difus cakram. Analisis data menggunakan uji ANOVA dan uji Duncan. Hasil penelitian ini didapatkan adanya daya hambat pada semua konsentrasi. Pada bakteri Vibrio cholerae rata-rata diameter yang terbentuk yaitu konsentrasi 10% (4.75 mm, 20% (8.12 mm), 30% (13.75 mm), 40% (17 mm), dan 50% (17.75 mm) sedangkan pada bakteri Staphylococcus epidermidis rata-rata diameter yang terbentuk yaitu konsentrasi 10% (5.25 mm), 20% (6.37 mm), 30% (18.75 mm), 40% (21,5 mm) dan 50% (24.25 mm). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae dan Staphylococcus epidermids