Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS

STRATEGI SEKOLAH MENGATASI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN SISWA DI SMAN 2 NARMADA JANNAH, SITI AISATUN; ZUBAIR, MUH.; KURNIAWANSYAH, EDY; MUSTARI , MOHAMMAD
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v4i3.3315

Abstract

School rules are an important part of the discipline component that students must obey. Violation of school discipline is a deviant behavior committed by students that is not in accordance with existing regulations. This study aims to determine the school's strategy to overcome violations of school rules in shaping the disciplinary character of students at SMAN 2 Narmada and the obstacles faced by schools to overcome violations of school rules in shaping the disciplinary character of students at SMAN 2 Narmada. This research uses a qualitative approach with the type of case study research. Data collection was done by interview, observation, and documentation techniques. The results showed that the school's strategy to overcome violations of school rules in shaping the disciplinary character of students at SMAN 2 Narmada are (a) Preventive strategy: socializing to students, habituation, and activating extracurricular activities, (b) Repressive strategy: giving advice, giving sanctions/punishments and conducting supervision, (c) Curative strategy: coaching to students and summoning parents. As for the character of student discipline, namely (1) Internal factors, namely within students and facilities and infrastructure (2) External factors, namely the family environment, playmates and the living environment. ABSTRAKTata tertib sekolah merupakan bagian penting dari komponen disiplin yang wajib dipatuhi oleh siswa. Pelanggaran tata tertib sekolah merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siwa tidak sesuai dengan atruran yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi sekolah mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah dalam membentuk karakter disiplin siswa di SMAN 2 Narmada dan kendala yang dihadapi sekolah mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah dalam membentuk karakter disiplin siswa di SMAN 2 Narmada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus (case study). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi sekolah mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah dalam membentuk karakter disiplin siswa di SMAN 2 Narmada yakni (a) Strategi preventif: melakukan sosialisasi kepada siswa, pembiasaan, dan mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler, (b) Strategi represif: memberikan nasehat, pemberian sanksi/hukuman dan melakukan pengawasan, (c) Strategi kuratif: pembinaan kepada siswa dan pemanggilan orang tua. Adapun karakter disiplin siswa yakni (1) Faktor internal yaitu dalam diri siswa dan sarana dan prasarana (2) Faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, teman bermain dan lingkungan tempat tinggal.
TRADISI BEJANGGERAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KARAKTER REMAJA : STUDI DESA KESIK KECAMATAN MASBAGIK KABUPATEN LOMBOK TIMUR SAPUTRA, ANGGUN ANGGITA; SUMARDI, LALU; ALQADRI, BAGDWANSYAH; ZUBAIR, MUH.
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v4i3.3330

Abstract

The Bejanggeran tradition is a tradition that is still widely practiced by the Sasak tribe. The people still really enjoy performing the Bejanggeran tradition, but in its implementation the Bejanggeran tradition often displays things that are not supposed to be shown and are not suitable for teenagers to see, thus having a negative impact on the character. teenager. The aim of this research is to explore the impact of the Bejanggeran tradition on the character of teenagers and what efforts can be made to prevent it. This research takes a qualitative approach, the data collection strategies used in this research are observation, interviews and documentation. Data that can be obtained include (1) the process of implementing the Bejanggeran tradition, (2) the impact of the Bejanggeran tradition on adolescent character, and (3) efforts made to overcome the impact of the Bejanggeran tradition on adolescent character. ABSTRAKTradisi Bejanggeran merupakan tradisi yang sampai saat ini masih banyak dilakukan oleh masyrakat suku sasak, masyrakat masih sangat menggemari pagelaran tradisi Bejanggeran namun dalam pelaksanaanya tradisi Bejanggeran sering kali menampilkan hal-hal yang tidak seharusnya ditampilkan dan tidak pantas disaksikan oleh remaja sehingga memberikan dampak negatif terhadap karakter remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali bagaimana dampak yang ditimbulkan dari tradisi Bejanggeran terhadap karakter remaja dan apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Penelitian ini mengambil pendekatakan kualitatif, strategi pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang dapat diperoleh antara lain (1) proses pelaksanaan tradisi Bejanggeran, (2) dampak tradisi Bejanggeran terhadap karakter remaja, dan (3) upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak tradisi Bejanggeran terhadap karakter remaja.
IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK DALAM PENINGKATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (STUDI DI SMA NEGERI 1 SIKUR) PUTRI, BAIQ INDAH RISKIA; ZUBAIR, MUH.; BASARIAH, BASARIAH; MUSTARI, MOHAMAD
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v4i3.3430

Abstract

The Driving School Program is one of the efforts to realize the vision of Indonesian Education in realizing an advanced Indonesia that is sovereign, independent and has personality through the creation of Pancasila Students. The Driving School Program focuses on developing holistic student learning outcomes which include competency (literacy and numeracy) and character, starting with superior human resources (school principals and teachers). The aim of this study is to explain the implementation of the driving school program in strengthening the profile of Pancasila students and the supporting and inhibiting factors. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques use observation, interviews and documentation. The results obtained from the data include, among others. (1) the form of implementation of the Driving School program is through consultative and asymmetric mentoring interventions, data-based planning, new paradigm learning, strengthening school human resources, and school digitalization; (2) developing the profile of Pancasila students through the driving school program implemented through intracurricular, extracurricular and positive cultural activities, and (3) supporting factors in implementing the driving school program, namely full support by the school in carrying out various activities of the driving school program which is a support in the success of the program and the quality of human resources as well as collaboration between educational and educational staff. Meanwhile, the inhibiting factors are students who are heterogeneous, which becomes an obstacle in character formation and teaching staff who are still unable to switch from the old curriculum. ABSTRAKProgram Sekolah Penggerak merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan visi Pendidikan Indonesia yaitu Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian dengan terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi program sekolah penggerak dalam penguatan profil pelajar pancasila dan faktor pendukung serta penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari data, antara lain. (1) bentuk implementasi program Sekolah Penggerak adalah melalui intervensi pendampingan konsultatif dan asimetris, perencanaan berbasis data, pembelajaran paradigma baru, penguatan SDM sekolah, dan digitalisasi sekolah; (2) pengembangan profil pelajar pancasila melalui program sekolah penggerak dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler, ektrakurikuler dan budaya positif, dan (3) faktor pendukung dari pelaksanaan program sekolah penggerak yaitu dukungan penuh oleh sekolah dalam melaksanakan berbagai kegiatan program sekolah penggerak yang merupakan penunjamg dalam keberhasilam program dan kualitas SDM serta kolabirasi antara tenaga pendidk dan kependidikan. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu siswa yang heterogen sehingga menjadi kendala dalam pembentukan karakter dan tenaga pendidik yang masih belum bisa beralih dari Kurikulum lama.