Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ANALISIS PENYEBAB DAN DAMPAK BANJIR (STUDI KASUS : JALAN ABDUL HAKIM, KELURAHAN TANJUNG SARI, KOTA MEDAN) Alexander Nadeak; Akbar Pramana Nugraha; Jehezkiel Marbun; Hairani Siregar; Berlianti
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 7 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i7.7278

Abstract

Masalah banjir merupakan salah satu bencana yang kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab dan dampak banjir di Jalan Abdul Hakim, Kelurahan Tanjung Sari. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini mengungkap berbagai faktor penyebab banjir, seperti buruknya sistem drainase, perubahan tata guna lahan yang tidak terencana, serta perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan. Dampak banjir mencakup gangguan aktivitas ekonomi, kerusakan infrastruktur, dan menurunnya kualitas hidup warga setempat. Hasil analisis menunjukkan pentingnya penerapan pendekatan manajemen bencana yang melibatkan kesiapan masyarakat, peningkatan kapasitas infrastruktur, serta sinergi antara masyarakat dan pemerintah. Upaya mitigasi seperti pembuatan kolam retensi dan kegiatan gotong royong menunjukkan hasil positif, meskipun belum sepenuhnya efektif dalam menyelesaikan permasalahan banjir.
Panin Dai-ichi Life Retirement Insurance to Prevent the Sandwich Generation Sihombing, Gresia Amelia; Berlianti; Siregar, Hairani; Muhammad Iffat Rozaan; Erga Dwo Winatra
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 11 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i11.7713

Abstract

The phenomenon of the "sandwich generation" refers to individuals who are caught between caring for aging parents and supporting their own children. This situation creates financial and emotional stress, as they struggle to meet the needs of both generations simultaneously. In Indonesia, this issue is becoming more prevalent due to the aging population and rising living costs. One potential solution to mitigate this burden is the adoption of retirement insurance products, such as the Panin Dai-ichi Life Pension Guarantee Insurance. This study aims to examine how the implementation of such insurance can help the sandwich generation in Indonesia to prepare for their own future while reducing the financial strain caused by their familial responsibilities. The research explores the features and benefits of the Panin Dai-ichi Life Pension Guarantee Insurance, demonstrating how it can provide financial security for individuals in their retirement years, thereby alleviating some of the financial pressures faced by the sandwich generation. This paper concludes that insurance solutions like Panin Dai-ichi Life's Pension Guarantee can play a crucial role in addressing the financial challenges associated with the sandwich generation phenomenon
PENTINGNYA MELEK ASURANSI DAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA DALAM INDUSTRI DI INDONESIA Gultom, Dwi Putra Septuagesi; Nicholas Endra Sirait; Siregar, Hairani; Berlianti
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 12 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i12.7915

Abstract

ABSTRAK Dalam lingkungan industri di Indonesia, perlindungan terhadap pekerja menjadi aspek penting yang membutuhkan perhatian serius. Salah satu bentuk perlindungan yang krusial adalah melek asuransi dan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Program ini berfungsi memberikan manfaat finansial dan layanan kesehatan kepada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja atau penyakit akibat hubungan kerja. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pentingnya pemahaman asuransi dan implementasi JKK sebagai bentuk jaminan sosial di dunia kerja. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam pembahasan ini, dengan analisis terhadap peraturan terkait, dokumen BPJS Ketenagakerjaan, serta studi literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun program JKK menawarkan manfaat signifikan seperti biaya perawatan medis, santunan cacat tetap, santunan kematian, dan biaya pemakaman, implementasinya masih menemui kendala, terutama dalam hal sosialisasi dan edukasi kepada pekerja. Peningkatan pemahaman dan kesadaran pekerja mengenai pentingnya asuransi dan jaminan kecelakaan kerja menjadi langkah penting dalam mendukung keberhasilan program ini.
BPJS KETENAGAKERJAAN : JAMINAN SOSIAL UNTUK KESEJAHTERAAN PEKERJA INDONESIA Muhammad Hazel Arrazeq; Rifqih Azpha; Arnold Jefferson Munthe; Hairani Siregar; Berlianti
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 6 No. 1 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v6i1.8025

Abstract

BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu lembaga yang bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial bagi tenaga kerja di Indonesia melalui program jaminan sosial, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP). Penelitian ini bertujuan untuk menilai peran BPJS Ketenagakerjaan dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan kombinasi kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, survei, dan diskusi kelompok terarah (FGD) dengan pekerja, pengusaha, dan pejabat BPJS Ketenagakerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat signifikan bagi pekerja dengan memberikan perlindungan terhadap risiko sosial, meningkatkan kualitas hidup, serta memberi rasa aman terhadap masa depan pekerja. Meskipun demikian, tantangan dalam hal kebijakan dan pengawasan masih perlu ditangani lebih lanjut. Kata Kunci: BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Sosial, Kesejahteraan Pekerja
Women's Empowerment through Umi Shohib's Home Industry Soy Milk Business to Improve the Welfare of Housewives in Deli Tua District, Deli Serdang Regency, North Sumatra Abus, Nurul Adilla Alatas; Rahmah, Yulia Nur; Seniati; Berlianti
Tradition and Modernity of Humanity Vol. 4 No. 3 (2024): September
Publisher : TALENTA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/tmh.v4i3.18941

Abstract

Gender inequality is a complex problem because it affects an individual's chances of getting a job. It is difficult for women to find work compared to men, making tough and creative women try home industry businesses to continue to carry out their role as housewives. Umi Shobib's soy milk business is an example of a home industry business by women. This business owner has unknowingly empowered women among housewives near his house. This article describes the feasibility of home industry businesses as a form of women's empowerment. The research location is in Deli Tua District, Deli Serdang Regency, North Sumatra. Data collection was carried out through interviews, observation, and documentation. The data was then analyzed using SWOT analysis to see the feasibility of home industry businesses as a form of empowering women and supporting their development. The research results show that empowering women through home industry businesses is quite effective because housewives who find it difficult to find work can increase their independence through working in home industry businesses. The problem experienced by Umi Shohib's soy milk as a home industry business is the lack of knowledge of how to use machines to make soy milk into UHT packaged milk so that it lasts longer. This problem shows that women's empowerment still requires professional experts to act as brokers to help connect clients with professional experts.
Peran pekerja sosial dalam pendampingan penderita gangguan jiwa psikotik di yayasan satu hati membangun medan sumatera utara: Peran pekerja sosial dalam pendampingan penderita gangguan jiwa psikotik di yayasan satu hati membangun medan sumatera utara Shilcia Oktaviani; Lubis, Mia Aulina; Berlianti
Jurnal Intervensi Sosial Vol. 3 No. 2 (2024): Upaya Pemenuhan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Talenta usu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/intervensisosial.v3i2.16906

Abstract

Kesejahteraan sosial merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, material, spiritual, biologis, sosial dan intelektual dalam menunjang eksistensi individu, kelompok dan komunitas. Dilihat dari pengertian kesejahteraan sosial tersebut, maka orang yang mengalami gangguan jiwa tersebut adalah mereka yang tidak sejahtera secara biologis dan spiritual. Undang Undang Nomor 18 Tahun 2014 Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif. Penelitian ini dilakukan di Yayasan Satu Hati Membangun dengan menggunakan tujuh informan yang terdiri dari satu informan kunci, tiga informan utama dan dua informan tambahan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kualitatif dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pekerja sosial dalam pendampingan penderita gangguan jiwa psikotik berjalan sesuai dengan teori peran pekerja sosial dimana berdasarkan teori tersebut yang paling berperan adalah sebagai motivator. Selanjutnya peran pekerja sosial sebagai konselor, broker, fasilitator, educator dan advokat tyap dibutuhkan namun tidak sepenting peran sebagai motivator. Dengan adanya peran pekerja sosial pada tahap resosialisasi mempersiapkan penderita gangguan jiwa psikotik lebih percaya diri dan semakin mampu berkembang dengan adanya tahap bimbingan lanjut yang diberikan pekerja sosial di Yayasan Satu Hati Membangun, Medan, Sumatera Utara.
Bentuk Dukungan Sosial Masyarakat Pada Pendidikan Tinggi Bagi Anak Perempuan di Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat Andini, Andini Kartika Sari; Lubis, Mia Aulina; Berlianti
Jurnal Intervensi Sosial Vol. 2 No. 1 (2023): kemiskinan perkotaan
Publisher : Talenta usu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/intervensisosial.v2i1.12248

Abstract

Education is needed for all people including women. However, the reality is that there are still many girls who are hindered from continuing their higher education because of traditional thoughts, such as choosing to get married or work after graduating from high school. This research was conducted in Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat using eight informants consisting of one key informant, four main informants and three additional informants. Data collection techniques using qualitative methods with interviews, observation and documentation. So that in the end it can be concluded from the results of this study. The results of the study show that the form of social support needed by girls tends to be emotional support that comes from the family. Furthermore, instrumental support, appreciation, informative, and social networks go hand in hand after providing emotional support. With the existence of social support from the community, of course there are supporting factors that are more directed at the feeling of empathy given to girls' education. While the inhibiting factors are attitudes that are contrary to norms and humanity. Keywords: Social support, higher education, supporting and inhibiting factors, sources of social support
Partisipasi Perempuan dalam Meningkatkan Sosial Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pedagang Sayur di Pasar Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan) Aprila Salwa; Siregar, Hairani; Berlianti
Jurnal Intervensi Sosial Vol. 3 No. 2 (2024): Upaya Pemenuhan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Talenta usu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/intervensisosial.v3i2.13305

Abstract

Fenomena yang terjadi dalam masyarakat saat ini adalah semakin banyaknya perempuan membantu suami mencari tambahan penghasilan, selain karena didorong oleh kebutuhan ekonomi keluarga, juga perempuan semakin dapat mengekspresikan dirinya di tengah keluarga dan masyarakat. Upaya yang dilakukan oleh para perempuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan memperbaiki taraf hidup keluarga adalah berdagang. Pendapatan yang diperoleh pedagang berupa keuntungan digunakan untuk menambah modal atau dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan peran perempuan pedagang sayur di Pasar Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan dalam meningkatkan sosial ekonomi keluarga serta permasalahan yang dihadapi oleh pedagang sayur dan bagaimana penyelesaiannya. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui wawancara kepada 6 responden yaitu kepala pasar, 3 orang perempuan pedagang sayur, dan 2 orang keluarga perempuan pedagang sayur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi perempuan sebagai pedagang sayur sangat mempengaruhi meningkatnya sosial ekonomi keluarga. Kemampuan manajemen waktu dan rumah tangga merupakan salah satu kesulitan paling sering dihadapi oleh para ibu bekerja. Mereka harus mampu memainkan peran sebaik mungkin baik ditempat kerja maupun di dalam rumah.
KEMANDIRIAN PEREMPUAN MELALUI KETERAMPILAN MENJAHIT Berlianti; Mastauli Siregar
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.398 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i2.2315

Abstract

Wirausaha jasa menjahit pakaian masih menjanjikan. Meski sekarang sudah banyak produksi pakaian jadi, tetapi jasa jahitan tetap dibutuhkan konsumen. Karena ada beberapa risiko pembelian pakaian jadi yang biasanya diterima oleh pembeli. Tidak semua pakaian jadi pas dikenakan oleh konsumen. Terutama bagi orang-orang memiliki postur tubuh berbeda dengan standar orang pada umumnya, seperti terlalu kecil atau terlalu gemuk. Disamping itu ada model dan bahan baju tertentu yang lebih enak kalau dipakai dari hasil jahitan biasa, daripada dalam bentuk pakaian jadi yang diproduksi pabrik. Misalnya pakaian adat, bahan brukat, jas, kebaya, kain tenun dan lain-lain. Pelatihan peningkatan ketrampilan kepada penjahit pakaian perlu diberikan agar mampu menghasilkan pakaian yang sesuai dengan keinginan pasar secara efisien dan efektif. Selain itu meningkatkan ketrampilan dalam mengobras dan membordir agar memiliki kemampuan bersaing dari sisi kualitas, model, variasi motif dan perpaduan warna pakaian yang di produksi, sehingga mampu menciptakan dan memiliki banyak jaringan pemasaran. Perlunya diberikan pelatihan yang memampukan penjahit pakaian menghitung total pendapatan penjualan dan total biaya sehingga mampu mengetahui berapa laba yang diperoleh per satu potong pakaian. Diharapkan setelah pendampingan, para mitra menjadi lebih meningkat pengetahuannya, mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam pekerjaan sehari-harinya dan menularkan pengetahuan tersebut kepada pelaku wirausaha penjahit pakaian yang lain. Dengan demikian semua penjahit pakaian akan lebih berkembang, menjadi semakin mandiri secara ekonomis, terjadi peningkatan pendapatan, penjahit pakaian menjadi lebih produktif serta semakin optimis dalam berwirausaha.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERBAIKAN MANAJEMEN USAHA BAGI PENENUN SONGKET Berlianti; Siagian, Matias
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2018): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.653 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v3i2.4118

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, industri kecil memiliki peran yang sangat strategis mengingat berbagai potensi yang dimilikinya. Potensi tersebut antara lain mencakup jumlah dan penyebarannya, penyerapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku lokal, keberadaannya di semua sektor ekonomi dan ketahanannya terhadap krisis. Industri kecil bisa menjadi tempat aktualisasi diri individu-individu kreatif, yang bisa melahirkan gagasan-gagasan kreatif bernilai ekonomi tinggi. Banyak pekerja wanita yang terlibat menjadi pekerja kreatif, misalnya disubsektor kerajinan, fashion, desain dan seni pertunjukan. Ini bisa menjadi ajang penyetaraan gender karena dalam industri kecil, pekerja laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, selama mereka kreatif dan inovatif.Sehubungan dengan hal tersebut, maka dirasa perlu diberikan pelatihan peningkatan ketrampilan pembuatan songket kepada pengrajin songket agar mampu menghasilkan songket yang berkualitas tinggi sesuai dengan keinginan pasar secara efisien dan efektif tanpa mengurangi nilai budaya yang terkandung dalam songket. Selain itu meningkatkan ketrampilan dalam strategi pemasaran agar memiliki kemampuan dalam memasarkan songket yang di produksi, sehingga mampu menciptakan dan memiliki banyak jaringan pemasaran. Perlunya diberikan pelatihan yang memampukan pengrajin songket menghitung total pendapatan penjualan dan total biaya sehingga mampu mengetahui berapa laba yang diperoleh per satu potong songket. Diharapkan setelah pendampingan, para mitra menjadi lebih meningkat pengetahuannya, mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam pekerjaan sehari-harinya dan menularkan pengetahuan tersebut kepada pengrajin songket yang lain. Dengan demikian semua pengrajin songket akan lebih berkembang, menjadi semakin mandiri secara ekonomis, terjadi peningkatan pendapatan, pengrajin songket menjadi lebih produktif serta semakin optimis dalam berusaha songket sehingga perekonomian bangsa akan menjadi lebih baik.