Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluation of the Rationality of Antihypertensive Drug Use in Hypertension Patients at Peusangan Siblah Krueng Public Health Center, Bireuen District Adduana, Nuva; yuziani, yuziani; Novalia, Vera
Ahmad Dahlan Medical Journal Vol. 6 No. 2 (2025): November 2025
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/admj.v6i2.14430

Abstract

Hypertension is a chronic disease with a high prevalence and a significant risk of serious complications if not properly managed. The aim of this study was to evaluate the rational use of antihypertensive drugs in hypertensive patients at Peusangan Siblah Krueng Public Health Center, Bireuen District, based on the criteria of appropriate indication, appropriate patient, appropriate drug, and appropriate dose according to JNC VIII guidelines. This was a descriptive observational study with a retrospective approach using medical records of hypertensive patients in 2023. A total of 185 patients were selected through purposive sampling based on inclusion and exclusion criteria. Data collected included patient identity, diagnosis, type of antihypertensive drugs, dosage, and administration. Rationality was evaluated using the 4T classification (appropriate indication, patient, drug, and dose) in accordance with JNC VIII guidelines. The results showed that appropriateness of indication and patient both reached 100%. Appropriateness of drug was 96.8%, with the majority of patients receiving amlodipine as the main therapy. Appropriateness of dose was 98.9%, with a small proportion of inappropriateness observed in patients with comorbid diabetes mellitus. Overall, the use of antihypertensive drugs in hypertensive patients at Peusangan Siblah Krueng Public Health Center, Bireuen District, can be categorized as rational based on the 4T criteria, although some discrepancies remain in drug selection and dosage, particularly among patients with comorbidities.
Evaluation of the use of Antibiotics Quantitatively and Qualitatively in Pharyngitis Patients at Banda Sakti Public Health Center Lhokseumawe Yuziani, Yuziani; Sofia, Rizka; Siregar, Fely Syah Imara
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 20 No. 2: September 2023
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v20i2.26122

Abstract

Pharyngitis is inflammation that occurs in the pharynx and often spreads to surrounding tissues which is one of the causes is a bacterial infection. Antibiotics are the main drug of choice for bacterial infection. Evaluation of the use of antibiotics can be done quantitatively and qualitatively. The importance of evaluating the use of antibiotics in pharyngitis patients can reduce drug side effects and prevent resistance. This study's objective was to evaluate if giving antibiotics to pharyngitis patients at Banda Sakti Public Health Lhokseumawe was appropriate, quantitatively using the Defined Daily Dose (DDD) method and qualitatively using the Gyssens method. This research is descriptive. The sampling technique used purposive sampling with a time-limited sampling method. The result showed that the use of antibiotics quantitatively using the DDD method found the highest total DDD was amoxicillin of 10,35 DDD/1000 patients, while the qualitative evaluation using the gyssens method for amoxicillin was classified as category IIIB because the gift was too short, cefadroxil was classified as category IVB because other antibiotics were safer, ciprofloxacin was classified as category V because it is not indicated. This study concludes that the use of antibiotics quantitatively using the DDD method found the highest total DDD was amoxicillin, while the evaluation of the use of antibiotics qualitatively classified inappropriate.
Pemanfaatan tanaman obat oleh penderita penyakit degeneratif Sabty, Regina Keumala; Yuziani, Yuziani; Sawitri, Harvina
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 2 No. 2 (2023): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bkkp.v2i2.2983

Abstract

Prevalensi penyakit degeneratif masih cukup tinggi dan menjadi permasalahan kesehatan yang harus segera diatasi. Salah satu cara pencegahan dan pengobatan penyakit degeneratif adalah dengan memanfaatkan tanaman obat. Tanaman memiliki efek farmakologi lebih dari satu sehingga bermanfaat untuk pengobatan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan tanaman obat dengan kejadian penyakit degeneratif. Metode penelitian ini yaitu analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Gampong Meunasah Mee, Kota Lhokseumawe. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah 54 pasien yang menderita penyakit degeneratif. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi Square. Rentang usia tertinggi subjek pada usia 36- 55 tahun (50,0%). Mayoritas subjek berjenis kelamin perempuan (85,2%). Pendidikan terakhir yang paling banyak dimiliki oleh subjek adalah tamat  SMP (31,5%). Sedangkan mayoritas subjek bekerja sebagai ibu rumah tangga (57,4%). In terms of using medicinal plants, the majority of subjects were good at using medicinal plants (75.9%). Dari hasil uji Chi Square didapatkan nilai p sebesar 0,010 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pemanfaatan tanaman obat dengan kejadian penyakit degeneratif.
Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin D Terhadap Jumlah dan Morfologi Sperma Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Jantan yang dipapari Asap Rokok Iskandar, Iskandar; yuziani, yuziani; Ula, Annisaul
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol.9 No.1 Mei 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v9i1.10873

Abstract

Infertilitas adalah masalah kesehatan global yang mempengaruhi jutaan orang usia reproduksi diseluruh dunia. Salah satu faktor penyebab infertilitas pada pria adalah rokok. Rokok mengandung zat-zat berbahaya yang dapat meningkatkan radikal bebas didalam tubuh yang akan menyebabkan penurunan jumlah spermatozoa. Radikal bebas tersebut bisa dinetralkan dengan antioksidan. Vitamin D3 diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan memiliki peran penting dalam reproduksi pria Karena enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme vitamin D terekspresi pada saluran reproduksi pria. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh pemberian suplemen vitamin D terhadap peningkatan jumlah sperma tikus putih (Rattus Norvegicus) galur wistar yang dipapari asap rokok. Penelitian ini menggunakan metode posttest only control group design. Perlakuan dibagi menjadi 4 kelompok secara acak dengan jumlah 5 ekor tikus pada setiap kelompok. Kelompok K1 sebagai kontrol negatif hanya diberi pakan dan air. Kelompok K2 sebagai kontrol positif diberi paparan asap rokok 4 batang/hari. Kelompok P1, diberi vitamin D 0,2 µg/ekor. Kelompok P2, dipapari asap rokok 4 batang/hari dan vitamin D 0,2 µg/ekor. Data dianalisis dengan uji one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) untuk melihat perbedaan bermakna antar kelompok. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan bahwa pemberian vitamin D berpengaruh signifikan pada jumlah sperma tikus putih(p<0,05), Uji BNT didapatkan perbedaan bermakna antara K2 dengan K1, P2 dan P3.  Dari hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa pemberian suplemen vitamin D berpengaruh terhadap peningkatan jumlah sperma tikus yang dipapari asap rokok.
Gambaran Penggunaan Antibiotik pada Pasien Abses Submandibula di Bagian Bedah Gigi dan Mulut Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Aceh Utara Tahun 2022 Amalia, Nisfal Putri; Yuziani, Yuziani; Syafridah, Anita
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - April 2024
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i2.12829

Abstract

Abses submandibula merupakan suatu peradangan yang terjadi di area submandibular dan seringkali disertai dengan kumpulan nanah. Infeksi abses dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Pengobatan antibiotik empiris merujuk pada pemberian antibiotik pada infeksi bakteri ketika penyebabnya belum diketahui secara pasti. Berdasarkan data rekam medis pada tahun 2022 di bagian bedah gigi dan mulut RSUD Cut Meutia Aceh Utara, terdapat 35 kasus abses submandibular. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik dengan menggunakan metode Gyssens pada pasien abses submandibular di bagian bedah gigi dan mulut RSUD Cut Meutia Aceh Utara. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk studi observasional dengan metode pengambilan sampel secara menyeluruh (total sampling). Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa semua pasien dengan abses submandibular menerima pengobatan antibiotik empiris, yakni Ceftriaxone (100%), dan kesesuaian penggunaan antibiotik tersebut tergolong dalam kategori IVA (100%). Karena terdapat antibiotik lain yang lebih efektif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ceftriaxone merupakan antibiotik empiris yang paling umum diterapkan, dan kesesuaian penggunaan antibiotik di bagian bedah gigi dan mulut RSUD Cut Meutia Aceh Utara tidak tepat.
Penyuluhan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Pembagian Sembako di SMPS Dayah Darul Yaqin Kota Lhokseumawe Sofia, Rizka; Sayuti, Muhammad; Z, Khairunnisa; Sahputri, Juwita; Millizia, Anna; M, Wizar Putri; Yuziani, Yuziani; Sawitri, Harvina
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan - Agustus 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v1i1.12614

Abstract

Indonesia adalah negara beriklim tropis dengan suhu, kelembaban dan curah hujan yang relatif tinggi sehingga menjadikan Indonesia sebagai tempat yang ideal bagi perkembangan serangga, termasuk vektor (serangga penular penyakit). Nyamuk adalah salah satu vektor kelas insekta dengan ordo Diptera yang sering berinteraksi dalam kehidupan manusia. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara beriklim tropis. Nyamuk adalah salah satu vektor kelas insekta dengan ordo Diptera yang sering berinteraksi dalam kehidupan manusia. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara beriklim tropis. Vektor nyamuk penyebab penyakit di Indonesia adalah nyamuk dari genus Aedes, Anopheles, Culex, dan Mansonia. Penyakit filariasis di Indonesia disebabkan oleh cacing Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Filariasis dapat disebarkan oleh semua spesies nyamuk. Penyakit DBD, chikungunya, dan demam kuning (yellow fever) ditularkan oleh genus Aedes, dan malaria ditularkan oleh genus Anopheles. Selain itu, terdapat pula ensefalitis jepang (japanese encephalitis) yang ditularkan oleh nyamuk dari genus Culex. Program pengabdian yang dilakukan berupa penjelasan mengenai penyakit-penyakit akibat vektor nyamuk yang paling sering dijumpai di masyarakat dan cara melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut. Pada tahap pelaksanaan digunakan tiga metode yaitu metode ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab dan metode kuis untuk menilai daya tangkap peserta. Kegiatan penyuluhan perilaku pemberantasan sarang nyamuk pada santri dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai penyakit-penyakit akibat vektor nyamuk yang paling sering dijumpai dan pencegahan yang harus dilakukan untuk memutuskan penularan penyakit.
Penyuluhan Pencegahan Stroke dan Sosialisasi Aktivitas Fisik pada Anggota Prolanis di Puskesmas Banda Sakti, Lhokseumawe Maulina, Meutia; Yuziani, Yuziani; Sawitri, Harvina; Herlina, Nina
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan - Januari 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v2i1.13674

Abstract

Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak yang menjadi penyebab kecacatan utama dan penyebab kematian kedua di seluruh dunia. Faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi antara lain hipertensi dan diabetes melitus. Hipertensi berperan dalam proses aterosklerosis yang berakibat pembentukan plak pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya stroke. Hiperglikemia yang terjadi pada diabetes melitus juga dapat meningkatkan viskositas darah yang kemudian akan menyebabkan hipertensi dan berakibat terjadinya stroke. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke adalah peningkatan pengetahuan dan pemahaman faktor risiko stroke serta soasialisi aktivitas fisik terprogram. Pemerintah memiliki program dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta yang menderita penyakit kronis yang terintegrasi dengan fasilitas kesehatan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Salah satu program yang dilaksanakan di puskesmas adalah Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Secara umum anggota prolanis dengan riwayat penyakit kronis hipertensi dan diabetes melitus memiliki kegiatan rutin yang meliputi edukasi kesehatan dan pemantauan status kesehatan secara rutin untuk mengontrol faktor risiko stroke secara rutin. Kegiatan penyuluhan pencegahan stroke dan sosialisasi aktivitas fisik  pada anggota prolanis dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya deteksi dini gejala dan faktor risiko stroke agar kasus stroke dapat dicegah.
Peningkatan Kualitas Kesehatan Calon Sumber Daya Manusia Melalui Pemeriksaan Kesehatan Gratis di SMAN 1 Bireuen andriyani, Devi; Yuziani, Yuziani; Syafira, Syarifah; rahmah, mutia; raza, hendra
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Auxilium: Jurnal Pengabdian Kesehatan - Agustus 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v2i2.17640

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pemeriksaan Kesehatan gratis agar kualitas calon sumberdaya manusia di Indonesia pada umumnya dapat lebih ditingkatkan. Kegiatan ini focus pada pengecekan kadar gula darah untuk siswa. Hal ini dikarenakan jumlah penderita diabetes melitus (DM) tipe 1 di Indonesia mencapai 41,8 ribu orang pada tahun 2022. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penderita diabetes tipe 1 terbanyak di ASEAN, serta peringkat ke-34 dari 204 negara di skala global. Penderita DM tipe 1 ini biasanya ada dikalangan remaja dan usia produktif, Tingginya jumlah Penderita DM diusia muda ini tentunya akan berdampak terhadap penurunan kualitas dan produktifitas SDM Indonesia di masa depan, dan hal ini akan memperburuk kondisi ketenagakerjaan Indonesia, karenanya perlu Upaya dan kepedulian untuk mencegah hal tersebut terjadi, salahsatunya dengan pengecekan kadar gula darah secara rutin. Mitra kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah Siswa siswi kelas 10 Merdeka A di SMA Negeri 1 Bireuen. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah ketua tim pengabdian. Hasil dari pelaksanaan kegiatan yang diikuti 33 siswa dari SMA Negeri 1 Bireuen ini berjalan lancar dengan hasil terdeteksi ada 2 siswa memiliki kadar gula darah tinggi dan 5 siswa mengalami hipoglikemi (kadar gula darah rendah).
Edukasi Terapi Non Farmakologi melalui Pola Makan Sehat Memasak Kurangi Diabetes Melitus di Desa Paloh Igeuh, Aceh Utara Yuziani, Yuziani; Siregar, Sarah Rahmayani; Muqsith, Al; Nabiilah, Anis En
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Auxilium: Jurnal Pengabdian Kesehatan - Januari 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v1i1.20938

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik jangka panjang yang terjadi akibat pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi penderita diabetes mellitus di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu penyebab diabetes melitus (DM) adalah gaya hidup dan pola konsumsi yang kurang baik. Hal ini menunjukkan perlu adanya pengetahuan tentang pengurangan risiko diabetes mellitus pada masyarakat yaitu dengan mengubah poa makan. Masyarakat diberikan pemahaman dan pengarahan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum terjadi DM dan saat sudah menderita DM. Oleh karena itu, sosialisasi terhadap terapi non farmakologi melalui pola makan dan kadar gula penderita diabetes mellitus penting dilakukan sejak dini untuk memperkecil risiko lebih lanjut melalui pendidikan pola makan   di masyarakat. Pengabdian  masyarakat ini dilaksanakan di Desa Paloh Igeuh Kabupaten Aceh Utara melibatkan masyarakat dan mahasiswa. Solusi yang ditawarkan adalah penyuluhan melalui metode ceramah, video, leaflet dan demonstrasi terkait pola makan. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan langkah- langkah pencegahan. Hasil yang didapatkan adalah terdapat peningkatan pengetahuan pola makan dan kadar gula penderita diabetes mellitus bagi masyarakat desa tersebut.
EDUKASI METODE CERDIK DALAM PENGENDALIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA UTEUN KOT KOTA LHOKSEUMAWE Sofia, Rizka; Yuziani, Yuziani; Emira, Afifa Sintia; Althaf, Muhammad
Jurnal Vokasi Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v7i1.3291

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal dengan sistolik di atas 140mmHg dan diastolic diatas 90 mmHg. Jika penyakit hipertensi terjadi dalam kurun waktu yang lama, bisa memicu penyakit seperti stroke. Pencegahan dan pengendalian Hipertensi selama masa pandemi perlu dilakukan. Upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi perlu dilakukan oleh masyarakat agar dapat tetap sehat di masa pandemi ini. Pada orang yang sudah mengalami hipertensi bila terserang COVID-19 akan mengalami keparahan, mengalami kematian sebesar 2,5 kalinya. Desa Uteun Kot merupakan desa di lingkungan Fakultas Kedokteran Unimal. Pada tahun 2021, jumlah kasus hipertensi pada lansia di Desa Uteun Kot sebanyak 123 orang (17%) dari total 698 orang lansia. Tingginya kasus hipertensi pada lansia di Desa Uteun Kot disebabkan rendahnya tingkat pemahaman   masyarakat   dalam   melakukan   pencegahan   dan   pengendalian hipertensi dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukakan pemeriksaan tekanan darah  secara  rutin.  Oleh karena  itu,  perlu  adanya  upaya  untuk  dapat meminimalisir resiko terjadinya hipertensi pada lansia. Tujuan  dari  kegiatan  pengabdian  ini  yaitu  melakukan  edukasi pengendalian hipertensi dengan metode CERDIK bagi lansia di Desa Uteun Kot, Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan yang meliputi edukasi pengendalian hipertensi, pemeriksaan tekanan darah, pelatihan pemeriksaan tekanan darah bagi para kader kesehatan,   dan   hibah   alat   pengukur   tekanan   darah   sphygmomanometer (tensimeter) digital kepada mitra.