Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Expository Learning pada Musik Tradisional I Sulim Batak Toba Emmi Simangunsong; Junita Batubara; Kamaluddin Galingging
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 10, No 2 (2018): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v10i2.11138

Abstract

This article discusses about expository learning on the learning strategy of music instrument sulim taught on the class of Traditional Music I Toba Batak. For the study of Expository learning on sulim music the research wasdone in five steps which are preparation, presentation, correlation, generalization, and application. These five steps done to increase and raise students’s motivation and interest to learn the sulim instrument. This topic conducted through descriptive qualitative research. The results obtained in this study was that learning strategy of expository learning is a corresponding strategy applied to the process of learning the music instrument sulim Toba Batak. The student fascinatingly interested and motivated to learn playing the sulim instrument. Expository learning strategy on the class of Traditional Music I Toba Batak have a positive impact from the success of the students to gain a maximum assessment.
Pemanfaatan Terapi Musik sebagai Pengobatan Alternatif Korban Penyalahgunaaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Mutiara Abadi Binjai Junita Batubara; Juliaster Marbun; Hendro T.G Samosir; Kamaluddin Galingging
PANGGUNG Vol 31, No 4 (2021): Implementasi Revitalisasi Identitas Seni Tradisi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.359 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v31i4.1788

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu pasien yang sedang menjalani rehabilitasi yang sebelumnya menggunakan narkoba sebagai salah satu pengobatan. Terapi musik menjadi terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua orang karena kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan musik. Terapi musik sangat mudah diterima organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf pendengaran disalurkan kebagian otak yaitu sistem limbic yang mempunyai hubungan dalam perilaku emosional. Pada penelitian ini, terapi musik yang dilakukan adalah terapi musik pasif, alasan pemilihan terapi musik pasif karena terapi musik menjadi lebuh murah, mudah, dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya, di mana terapi musik tersebut dapat mengurangi rasa sakit, membuat fisik dan pikiran menjadi lebih rileks serta manfaat lain disesuaikan dengan muatan isi musiknya. Hal terpenting dalam terapi musik pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien. Hasil penelitan menunjukkan bahwa mendengar musik bisa menjadi salah satu solusi untuk membantu pasien yang sedang rehabilitasi bisa pulih sehingga para pasien ini bisa beraktivitas dan memiliki percaya diri untuk kembali melakukan kegiatannya dan dapat diterima masyarakat seperti biasanya.Kata kunci: musik, terapi, narkoba, rehabilitasi
Pentingnya Pengenalan Akan Musik dan Bahasa Inggris di Jaman Milenial Sekarang Kamaluddin Galingging; Sheren R.G. Waruwu; Kartika E. Aritonang; Widya Septiana; Sempurna Sihombing; Miranda W. Padang
Jurnal Visi Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Visi Pengabdian Kepada Masyarakat : Edisi Februari 2022
Publisher : LPPM Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51622/pengabdian.v3i1.472

Abstract

  The Aims of the Thematic Field Practice (PLT) which carried out by students of the music arts study program and English literature study program at HKBP Nommensen University in Dataran Tinggi Village, East Binjai, Binjai City is to improve children's abilities in music and English. Lecturers together with students developing and applying knowledge and skills in real life on the field and in the community, so the students would be able to develop not only in the scope of campus but also in the outside community. The benefits to the community, especially children, are the increasing and insight of knowledge gained outside of the school and successfully increase in knowledge both theoretically and practically in terms of music and English. The method used was the training method and conducting interviews with local residents, namely the residents who provide a place to conduct music and English training.
Perbahasan Musikal dan Lingual dalam Penerjemahan Andung Tonggo Raja: Ditinjau dari Melodi dan Kountur Jubilezer Sihite; Junita Batubara; Arsen Nahum Pasaribu; Kamaluddin Galingging
PANGGUNG Vol 32, No 2 (2022): Ragam Fenomena Budaya dan Konsep Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.53 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v32i2.2055

Abstract

Tulisan ini membahas hasil terjemahan, struktur melodi dan kontur nyanyian Andung pada video Tonggo Raja. Permasalahan dalam tulisan ini bahwa para pendengar tidak selalu memahami struktur makna, melodi, dan kontur lirik Andung. Adapaun metode yang diterapkan adalah kualitatif deskriptif. Untuk permasalahan ini digunakan teori Ilzamudin Ma’mur (2004) dan Malm (1997). Tulisan ini menghasilkan kesimpulan di antaranya Andung memiliki melodi repetitive, interatif, reverting, stropic dan progressif, serta memiliki kontur ascending, descending, pendulous, terraced dan static. Andung tidak dipelajari, tetapi timbul dari perasaan penutur. Andung dapat dinyanyikan oleh orang tertentu, waktu dan tempat tertentu. Andung dinyanyikan pada saat sedih, susah, senang sesuai dengan situasi emosional yang melakukannya. Dalam hal ini doa yang disampaikan dalam bentuk Andung yang terdapat dalam video merupakan representasi dari harapan tentang baik atau buruknya perasaan atau situasi yang dihadapi oleh seorang raja yang melihat kondisi lingkungan sekitar.Kata Kunci : andung, melodi, kontur, tonggo raja
Moral Message Of Nature's Sustainability: Semiotic Analysis Of Alam Menyapa On Audio-Visual Music Composition Junita Batubara; Emmi Simangunsong; Kamaluddin Sigalingging; Ance Juliet Panggabean
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 2 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, DECEMBER 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i2.41405

Abstract

Alam Menyapa is a musical composition which is a blend of Western and traditional music from various countries. The idea for Alam Menyapa came from the composition Song of the Birds, which was once used as therapeutic music for drug-affected patients, at the Mutiara Abadi Foundation in Binjai City. One of the uniqueness of Alam Menyapa is the adoption of natural sounds, such as the sounds of various birds, the sound of river water, the sound of wind blowing, and other animal sounds, which are then digitally combined with various musical instruments. The method used is descriptive qualitative, collecting data with literature, observation, interviews and documentation. The data analysis technique used is interactive analysis from Milles and Hubermann. The results of this study indicate that Alam Menyapa has a simple musical concept which includes: 1) The musical instruments used are a blend of Western and traditional music through digital music, 2) Musical elements; playing rhythmic patterns that complement each other, simple melodies with simple dynamic signs 3) Forms of presentation through recordings of natural sounds included in digital music and audio-visual. 4) The symbolic meaning of balanced natural life, 5) The aesthetic expression of harmony and simple chords, and 6) The educational value contained is that the sounds of nature can be applied to digital music with simple melodies and harmonies. The theory of meaning or symbols used by the author in conducting research is the theory of Roland Barthes. The result of the research is an analysis of Indonesian music composition with the aim that more and more works by Indonesian composers will be introduced to the world through analysis.
KAJIAN STRUKTUR DAN BENTUK MUSIK PIANO “HUNGARIAN RHAPSODY NO. 2” BY FRANS LISZT DIMAINKAN OLEH YANNI TAN Kamaluddin Galingging; Ance Juliet Panggabean; Junita Batubara; Chris Riveldi Wesley Purba
PANGGUNG Vol 32, No 4 (2022): Keragaman Budaya, Kajian Seni, dan Media
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.956 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v32i4.2299

Abstract

Penelitian ini berjudul Kajian Struktur dan Bentuk Musik Piano “Hungarian Rhapsodyno. 2” by Frans Liszt Dimainkan Oleh Yanni Tan. Metode dasar yang akan diterapkan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Selain itu metode pendekatan yang dilakukan metode kepustakaan sehingga ditemukan dan dihasilkan Kajian Struktur dan Bentuk Musik Piano “Hungarian Rhapsodyno. 2” by Frans Liszt Dimainkan Oleh Yanni Tan.. Melalui Kajian Struktur dan Bentuk Musik Piano “Hungarian Rhapsodyno. 2” by Frans Liszt Dimainkan Oleh Yanni Tan. yang terkenal dengan ciri khas musik rhapsodynya, mengenai bentuk dan pola strukturnya serta bagian-bagian yang terdapat dalam konstruksi musiknya, bagian awal, bagian kelanjutan, bagian komplikasi dan bagian resolusi. Selain elemen kesesuaian musiknya dengan narasi , Musik Piano “Hungarian Rhapsody no 2” By Frans Lisz. yang cemerlang dalam masanya. Dengan penggunaan tingkat akor (progressi harmoni) dan permainan solois serta tempo menjadikan Rhapsody ini lebih cemerlang pada masanya. Kata Kunci: Rhapsody, Composition Structure, Piano Music, Franz Liszt
Komposisi Musik ‘Sampaniara’ Karya Amir Pasaribu Dalam Perspektif Musik Modern Indonesia: Unsur Pentatonik dan Elemen Harmoni Tonal Ance Juliet Panggabean; Herna Hirza; Emmi Simangunsong; Junita Batubara; Kamaluddin Galingging
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.39256

Abstract

Komposisi Musik  ‘Sampaniara’ Karya Amir Pasaribu Dalam Perspektif Musik Modern Indonesia: Dengan Unsur Pentatonik Dan Elemen Harmoni Tonal metode dasar menggunakan metode deskriptif  kualitatif.  Selain itu, metode pendekatan yang dilakukan dengan metode kepustakaan. Komposisi musik Sampaniara teridentifikasi sebagai sebuah komposisi musik modern, karena dari segi bentuk free form dengan pola A A B C B dan Coda,  serta unsur pentatonik yang mirip laras pelog sebagai dasar tangganadanya. Dasar harmoni, yang diharmonisir dengan elemen-elemen harmoni tonal barat terkandung didalamnya. Komposisi Sampaniara diciptakan oleh seorang komponis Indonesia yang terkenal Amir Pasaribu dengan ciri khas musik pianonya, Dengan penggunaan tingkat akor (progressi harmoni) dan permainan solois menjadikan komposisi  ini sebagai salah satu komposisi musik modern Indonesia lebih  unik dan menarik pada masanya.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KETRAMPILAN BERNYANYI GENERASI MUDA DI GEREJA HKBP BERASTAGI KABUPATEN KARO Junita Batubara; Jubilezer Sihite; Ken Steven; Ronald Heriko Saragih; Kamaluddin Galingging; Emmi Simangunsong; Ance J. Panggabean; Joseph Sibarani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.12034

Abstract

Huria Kristen Batak Protestan atau yang biasa disebut dengan HKBP, sebagian besar jemaatnya adalah orang Nasrani yang bersuku Batak. Sampai Sekarang gereja HKBP sudah menyebar luas hingga ke luar negeri. Pada Kesempatan ini, Pengabdian Masyarakat dilaksanakan di Gereja HKBP Berastagi, dimana gereja ini berdiri pada tahun 1940, dengan jumlah anggota jemaatnya sekitar 1424 orang (156 KK). Gereja ini melakukan kebaktian ibadah setiap Minggunya sebanyak dua kali yaitu pada pukul 08.00wib dan pukul 10.00wib. Dilihat dari jumlah jemaatnya, lebih banyak orangtua (lansia) sebagai anggota gereja daripada naposobulung atau disebut muda-mudi gereja. Kemampuan bernyanyi muda-mudinya, bisa dikatakan kurang mampu dikarenakan kurangnya pelatihan bernyanyi khususnya nyanyian dari Buku Ende. Dengan adanya fakta tersebut maka dilakukanlah pelatihan bernyanyi untuk menambah ketrampilan muda-mudi gereja sebagao songlieder. Adapun metode yang digunakan adalah dengan melakukan ceramah dan pelatihan langsung terhadap mereka dengan cara pengenalan frasering, artikulasi, vibrasi, dan intonasi. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka pelatih menerapkan bagaimana teknik vokal yang benar dari lagu Buku Ende Nomor 716 “Di Na Mamolus Sandok Ngoluon”di gereja HKBP Berastagi khususnya sebagai seorang song lieder, sehingga mereka mampu menyanyikan lagu tersebut ketika saat ibadah di gereja HKBP Berastagi.
Analisis Struktur Dan Bentuk Lagu Jolma Biasa Yang Dibawakan Oleh Argado Trio Dan Duo Naimarata Dina Marsaulina; Junita Batubara; Kamaluddin Galingging
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.12814

Abstract

Penelitian ini membahas tentang analisis struktur dan bentuk lagu Jolma Biasa karya Erwin Sihite yang dibawakan oleh group musik Arghado Trio. Lagi ini sangat populer sehingga sering sekali dinyanyikan group music lainnya dengan format duet maupun trio. Salah satu group lainnya adalah Duo Naimarata Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian penulis adalah bentuk lagu Jolma Biasa adalah bentuk tiga bagian yaitu A A B C. Perubahan terdapat pada melodi introduksi dan interlude. Introduksi dan interlude yang dibawakan oleh Duo Naimarata mengadopsi dari melodi lagu Jolma Biasa. Introduksi yang dibawakan oleh Arghado Trio adalah melodi baru sebelum memasuki bait pertama, sedangkan interlude diciptakan melodi baru yang berbeda dengan melodi lagu Jolma Biasa. Iringan yang dilakukan oleh Duo Naimarata dilakukan melalui suara (Voice) synthetesizer yang terdapat pada instrumen keyboard seperti string, piano, gitar electrik dan drum. Hal ini karena Duo Naimarata membawakan lagu tersebut secara live sehingga iringan Duo Naimarata memaksimalkan keyboard untuk mendapatkan iringan yang indah ketika lagu tersebut dinyanyikan oleh Duo Naimarata.
TEKNIK PERMAINAN DAN PENYAJIAN SAXOPHONE PADA LAGU HEY JUDE KARYA JOHN LENNON Deo Setiawan Sembiring; Kamaluddin Galingging; Brian Harefa
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 3 (2023): Volume 6 No. 3 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i3.18513

Abstract

Tulisan ini membahas tentang teknik permainan dan penyajian lagu Hey Jude karya John Lennon. Teknik yang digunakan adalah teknik pentatonik mayor dan minor dan teknik altisimo. Penulis juga membahas tentang tingkat kerumitan yang penulis alami dan cara mengatasinya selama peroses latihan seperti melatih nada-nada pembentuk akord, tangga nada kromatis dan latihan nada tinggi yang disebut altisimo. Tingkat kerumitan yang penulis alami adalah membawakan lagu Hey Jude dengan menggunakan teknik altisimo. Penulis melakukan intepretasi dalam lagu Hey Jude. Pada bagian akhir, penulis memaparkan penyajian lagu Hey Jude pada saat melaksanakan recital