Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL, AUDIO, DAN AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG MENYIKAT GIGI (Kajian pada murid kelas V sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas Gatak) pandan arum pramestri prabawaningtyas; Ana Riolina
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Menurut data profil kesehatan Kabupaten Sukoharjo tahun 2014, sebanyak 35% murid sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah memerlukan perawatan gigi dan mulut, sehingga perlu diberikan penyuluhan menggunakan media untuk mempermudah penerimaan informasi.Tujuan : Mengetahui efektifitas antara penyuluhan menggunakan media visual, audio, dan audiovisual terhadap pengetahuan murid kelas V SD tentang pengetahuan menyikat gigi yang benar di SDN Krajan 01, SDN Trangsan 01, dan SDN Jati 02, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.Metode : Penelitian analitik cross sectional pada siswa kelas V sebanyak 10 responden di SDN Krajan 01 dengan media visual, 10 responden di SDN Trangsan 01 dengan media audio, dan 15 responden di SDN Jati 02 dengan media audiovisual. Kuesioner diberikan sebelum dan setelah penyuluhan dengan masing-masing media.Hasil penelitian : Terdapat peningkatan nilai pengetahuan setelah diberikan penyuluhan dari 5,8 menjadi 9,1 dengan media visual, 5,7 menjadi 8,4 dengan media audio, dan 6,53 menjadi 9,3 dengan media audiovisual. Hasil uji One Way ANOVA menunjukan nilai p = 0,001 (p0,05) yang artinya terdapat perbedaan bermakna antar media yang digunakan.Kesimpulan : Terdapat perbedaan antara media visual, audio, dan audiovisual. Media audiovisual lebih efektif dalam meningkatkan nilai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak.Kata kunci : Anak Sekolah Dasar, Media Penyuluhan, Pengetahuan
PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA DI SEKOLAH DASAR Ana Riolina
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pendidikan kesehatan memiliki pengertian proses perubahan perilaku yang dinamis yang bertujuan merubah atau memotivasi perilaku manusia yang terdiri dari pengetahuan, sikap, ataupun praktik yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat baik secara individu, kelompok maupun masyarakat dan merupakan bagian  dari program kesehatan. Karies merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada siswa Sekolah Dasar. Karies terbentuk dari kurangnya perhatian terhadap masalah kesehatan gigi. Karies diawali oleh plak yang terbentuk pada gigi beberapa saat setelah makan. Menyikat gigi setelah makan memiliki tujuan untuk menghilangkan plak secara mekanis, sehingga tidak berlanjut menjadi karies. Riskesdas tahun 2013 menunjukkan hasil hanya 2.3% penduduk Indonesia yang memiliki kebiasaan benar dalam menyikat gigi sehingga perlu strategi untuk meningkatkan kualitas menyikat gigi sejak dini yang diajarkan disekolah dengan didampingi oleh guru, selain orang tua dirumah. Tujuan: meningkatkan kebiasaan menyikat gigi yang benar bagi siswa SD sejak dini sehingga dapat menghilangkan plak dan terbebas dari karies. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Guru terlebih dulu diberi workshop untuk menyamakan pengetahuan guru tentang menyikat gigi kemudian guru memotivasi dan mendampingi siswanya selama 30 hari. Angka plak siswa diukur sebelum dan sesudah pendampingan oleh guru untuk melihat efek perubahannya.  Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa mengalami penurunan angka plak. Hal ini juga terlihat dari hasil uji T-test. Hasil T-test menunjukkan terdapat penurunan angka plak pada siswa setelah dilakukan intervensi oleh guru (0,001). Simpulan: guru berperan dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa di Sekolah Dasar.
FREKUENSI KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTIK BERDASARKAN INDEX OF ORTHODONTIC TREATMENT NEED DI SMP NEGERI 1 SALATIGA Hafiizh Nur Perwira; Ana Riolina; Nilasary Rochmanita
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orthodontic merupakan beberapa tindakan yang dilakukan untuk mengubah oklusi pada tahap awal pertumbuhan, perlunya memperbaiki kesehatan rongga mulut, fungsi rongga mulut, dan penampilan pribadi. Salah satu indeks yang menjadi acuan dalam perawatan ortodontik adalah Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). IOTN merupakan sebuah sistem skoring untuk maloklusi, dikembangkan oleh Brook Shaw (1989). IOTN berfungsi sebagai indeks kebutuhan perawatan ortodontik yang berguna untuk menentukan keparahan atau tingkat sifat oklusi (overjet, reverse overjet, cross bite anterior/ posterior,  displacement contact point, open bite anterior/posterior, dan overbite). Indeks ini terdiri dari dua buah komponen yaitu Dental health Component (DHC) dan Aesthetic Component (AC).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat frekuensi perawatan ortodontik berdasarkan IOTN di SMP Negeri 1 Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive observational study. Digunakan sampel 84 sampel dari siswa-siswi di SMP Negeri 1 Salatiga. Gigi-geligi sample dicetak dan dilakukan foto dari sisi anterior sejajar dengan oklusi. Hasil cetakan dilakukan pengukuran dan pengklasifikasian dilakukan sesuai grade DHC. Hasil foto gigi-geligi dilakukan analisis wawancara dengan sample sesuai grade AC.Hasil distribusi di dapatkan Frekuensi tingkat kebutuhan perawatan ortodontik siswa-siswi SMP Negeri 1 Salatiga menurut IOTN dengan indeks DHC 39,3% atau 33 siswa-siswi dari total sampel di SMP Negeri 1 Salatiga menunjukkan tingkatan sangat membutuhkan perawatan ortodontik, serta dengan indeks AC 56% atau 47 siswa-siswi dari total sampel di SMP Negeri 1 Salatiga menunjukkan tingkatan tidak membutuhkan perawatan ortodontik.
HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP INDEKS PLAK PADA SISWA KELAS V SD MENDAK 1 DELANGGU Rosyidatul Fauziah; Ana Riolina
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut merupakan segala sesuatu yang diketahui berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dapat berupa pengetahuan mengenai pola makan yang baik untuk gigi, menyikat gigi dan kunjungan rutin pemeriksaan gigi dan mulut.  Tingkat kebersihan rongga mulut dapat dilihat salah satunya dengan ada tidaknya plak. Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berhubungan erat dengan perilaku anak dalam hal menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang baik akan mendorong anak untuk berperilaku baik dalam memelihara dan menumbuhkan sikap dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga akan mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut yang diukur melalui indeks plak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap indeks plak pada siswa kelas V SD Mendak 1 Delanggu. Penelitian ini merupakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional pada siswa kelas V SD Mendak 1 Delanggu sebanyak 12 responden. Variabel pengetahuan kesehatan gigi dan mulut diukur menggunakan kuesioner dan indeks plak diukur melalui pemeriksaan indeks plak Loe and Silness.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh nilai p = 0.002 (p0.05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak dengan level indeks plak. Hasil dapat disimpulkan terdapat hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak terhadap level indeks plak siswa kelas V di SD Mendak 1 Delanggu.
PERAN PENDAMPINGAN OLEH GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA Ana Riolina; Era Karina
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.281 KB)

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut adalah komponen yang melengkapi kesehatan secara umum dan kesejahteraan masyarakat. Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak usia sekolah. World Health organitation ( WHO) menargetkan pada tahun 2010 angka karies pada anak usia 12 tahun sebesar 1 gigi per anak hal ini tampaknya belum berhasil dilaksanakan diIndonesia. Hasil survey Riskesdas tahun 2013 menunjukkan kerusakan gigi masyarakat Indonesia adalah 460 gigi per 100 orang hal ini terjadi karena hanya 2.3% penduduk Indonesia yang memiliki kebiasaan benar dalam menyikat gigi sehingga perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas menyikat gigi sejak dini. Salah satunya dengan melakukan program pendampingan menyikat gigi yang baik dan benar di Sekolah Dasar (SD). Pendampingan dilakukan oleh guru setiap hari setelah makan siang sehingga dapat membentuk kebiasaan siswa yang berkelanjutan untuk menyikat gigi dengan baik dan benar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian randomized control group pretest-posttest. Data primer diperoleh dari hasil pengukuran skor plak siswa Sekolah Dasar MI Syafa’at Muhammadiyah Sukoharjo selama enam bulan dengan sampel yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya dianalisis menggunakan one-way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian terhadap 24 orang siswa kelas 4 di Sekolah Dasar MI Syafa’at Muhammadiyah Sukoharjo selama enam bulan menunjukkan adanya penurunan skor plak yang signifikan (p<0,005) antara sebelum dan setelah dilakukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa intervensi guru dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa efektif.
GAMBARAN PAPARAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT MELALUI MEDIA MASSA TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KARIES GIGI (Kajian Pada Mahasiswa S1 UMS) Muhammadiyah University of Surakarta Ana Riolina; Lisa Antasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.268 KB)

Abstract

Karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang banyakdialami oleh masyarakat, penyakit ini sering tidak menyebabkangejala pada tahap awal dan pada tahap akhir dapat menyebabkanhilangnya gigi. Kehilangan gigi dapat menyebabkan terganggunyafungsi bicara, mengunyah dan estetik. Hasil Riset Kesehatan Dasar(RISKESDAS,2018) menyatakan bahwa prevalensi terjadinya kariesdi Indonesia yaitu 70%-80%. Hal ini disebabkan karena kurangnyapengetahuan tentang karies, maka dari itu perlu adanya promosikesehatan yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan tentangkaries supaya dapat dilakukan tindakan preventif untuk mencegahterjadinya karies. Promosi kesehatan tentang karies dapatmenggunakan strategi periklanan dan pemasaran. Media massamerupakan salah satu media untuk menyampaikan promosikesehatan. Promosi kesehatan melalui media massa sangat efektifkarena dapat menjangkau kelompok sasaran yang luas. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentangkaries pada mahasiswa S1 non fakultas kesehatan UMS yang sudahterpapar promosi kesehatan gigi dan mulut melalui media massa.Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional. Teknikpengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yangdigunakan adalah 394 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakankuisioner dalam bentuk google form. Analisis data dilakukanmenggunakan metode deskriptif survey. Hasil: Berdasarkan datayang diperoleh menunjukkan bahwa dari keseluruhan mahasiswayang berjumlah 394 memiliki tingkat pengetahuan yang baik yaitusebanyak 77,4% mahasiswa. Mahasiswa yang mendapat paparankesehatan gigi dan mulut melalui media elektronik memilikipengetahuan baik sebanyak 73%, mahasiswa yang mendapatpaparan kesehatan gigi dan mulut melalui media cetak memilikipengetahuan baik sebanyak 81,1% dan yang mendapat paparankesehatan gigi dan mulut melalui social media memiliki pengetahuanbaik sebanyak 76,7%. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkanbahwa sebagain besar mahasiswa memiliki pengetahuan yang baiktentang karies.
Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Mitra Melalui Program Pella Ana Riolina; Edi Karyadi
Abdi Geomedisains Vol. 3, No. 1, July 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v3i1.435

Abstract

Kesehatan mulut merupakan komponen penting dari kesehatan dan kesejahteraan umum. Karies gigi merupakan penyakit yang paling umum pada anak-anak. Karies gigi dapat dianggap sebagai penyakit bio-sosial, yang komplikasinya, tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang negatif. Perkembangan karies gigi yang tidak diobati menyebabkan morbiditas yang nyata, dengan nyeri yang berdenyut, pembentukan abses, ketidakmampuan untuk makan, gangguan tidur, malaise dan penurunan kualitas hidup untuk anak-anak yang umum. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sedini mungkin sehingga karies gigi dapat dicegah agar tidak sampai terjadi pada anak-anak. Sekolah merupakan salah satu lingkungan yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk menyelenggarakan promosi kesehatan gigi. Pengabdian dilakukan dengan memberikan penyuluhan menggunakan modul promosi edukasi lengkap sekolah “PELLA”. Modul ini terdiri dari buku cerita, poster dan kalender aktivitas sikat gigi. Indikator yang digunakan disini adalah angka pengetahuan. Hasil memperlihatkan bahwa kelompok mitra mendapatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dari kegiatan yang dilakukan. Hasil ini memperlihatkan adanya perbedaan pengetahuan antara 2 mitra dan modul masih dinilai dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan mitra.
PENDAMPINGAN BIDAN DESA DAN KADER KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI MASA PANDEMI MELALUI PROGRAM “IBU PERI” Vinami Yulian; Edi Karyadi; Adisty Rose Artistin; Yuli Kusumawati; Izzatul Arifah; Tsani Khoirun Niswatin; Halimatus Sakdiyah; Her Supristyani; Dini Nur Rohmah; Meliana Fitria Salichah; Devi Wulandari; Ana Riolina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10355

Abstract

Abstrak: Masalah kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil terjadi karena tidak adanya usaha preventif yang dilakukan sebelumnya, serta keterbatasn pelayanan kesehatan. Masalah kesehatan gigi dan mulut yang tidak teratasi dapat berkaibat buruk pada ibu dan janin. Promosi perawatan kesehatan dini selama kehamilan telah terbukti meningkatkan kesehatan mulut secara keseluruhan pada anak-anak. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai tindakan pencegahan masalah gigi dan mulut dengan program edukasi melalui modul dan video edukasi. Metode pengabdian dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan kepada satu bidan desa dan 36 kader Posyandu Desa Gedongan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo . Pengabdian ini dilakukan melalui lima tahap yaitu need asessment, pembuatan modul, pelatihan bidan dan kader, pendampingan dan tahap evaluasi program. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan pada kader setelah diberikan pelatihan dan pendampingan, serta peningkatan pengetahuan pada ibu hamil setelah mendapat penyuluhan kesehatan.Abstract : Dental and oral health problems in pregnant women occur because of the absence of previous preventive efforts, as well as limited health services. Dental and oral health problems that are not resolved can have bad consequences for the mother and fetus. Promotion of early health care during pregnancy has been shown to improve overall oral health in children. The purpose of this service is to increase the knowledge of pregnant women about preventive measures for dental and oral problems with educational programs through educational modules and videos. The service method is carried out by training and mentoring one village midwife and 36 cadres in Gedongan Village, Baki District, Sukoharjo Regency. This service is carried out through five stages; need assessment, module making, training for midwives and cadres, mentoring and program evaluation stages. Results showed that there was an increase in knowledge of cadres after being given training and assistance, as well as an increase in knowledge of pregnant women after receiving health counseling.
PERAN PENDAMPINGAN OLEH GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA Ana Riolina; Era Karina
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut adalah komponen yang melengkapi kesehatan secara umum dan kesejahteraan masyarakat. Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak usia sekolah. World Health organitation ( WHO) menargetkan pada tahun 2010 angka karies pada anak usia 12 tahun sebesar 1 gigi per anak hal ini tampaknya belum berhasil dilaksanakan diIndonesia. Hasil survey Riskesdas tahun 2013 menunjukkan kerusakan gigi masyarakat Indonesia adalah 460 gigi per 100 orang hal ini terjadi karena hanya 2.3% penduduk Indonesia yang memiliki kebiasaan benar dalam menyikat gigi sehingga perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas menyikat gigi sejak dini. Salah satunya dengan melakukan program pendampingan menyikat gigi yang baik dan benar di Sekolah Dasar (SD). Pendampingan dilakukan oleh guru setiap hari setelah makan siang sehingga dapat membentuk kebiasaan siswa yang berkelanjutan untuk menyikat gigi dengan baik dan benar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian randomized control group pretest-posttest. Data primer diperoleh dari hasil pengukuran skor plak siswa Sekolah Dasar MI Syafa’at Muhammadiyah Sukoharjo selama enam bulan dengan sampel yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya dianalisis menggunakan one-way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian terhadap 24 orang siswa kelas 4 di Sekolah Dasar MI Syafa’at Muhammadiyah Sukoharjo selama enam bulan menunjukkan adanya penurunan skor plak yang signifikan (p<0,005) antara sebelum dan setelah dilakukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa intervensi guru dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa efektif.
GAMBARAN PAPARAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT MELALUI MEDIA MASSA TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KARIES GIGI (Kajian Pada Mahasiswa S1 UMS) Muhammadiyah University of Surakarta Ana Riolina; Lisa Antasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang banyakdialami oleh masyarakat, penyakit ini sering tidak menyebabkangejala pada tahap awal dan pada tahap akhir dapat menyebabkanhilangnya gigi. Kehilangan gigi dapat menyebabkan terganggunyafungsi bicara, mengunyah dan estetik. Hasil Riset Kesehatan Dasar(RISKESDAS,2018) menyatakan bahwa prevalensi terjadinya kariesdi Indonesia yaitu 70%-80%. Hal ini disebabkan karena kurangnyapengetahuan tentang karies, maka dari itu perlu adanya promosikesehatan yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan tentangkaries supaya dapat dilakukan tindakan preventif untuk mencegahterjadinya karies. Promosi kesehatan tentang karies dapatmenggunakan strategi periklanan dan pemasaran. Media massamerupakan salah satu media untuk menyampaikan promosikesehatan. Promosi kesehatan melalui media massa sangat efektifkarena dapat menjangkau kelompok sasaran yang luas. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentangkaries pada mahasiswa S1 non fakultas kesehatan UMS yang sudahterpapar promosi kesehatan gigi dan mulut melalui media massa.Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional. Teknikpengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yangdigunakan adalah 394 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakankuisioner dalam bentuk google form. Analisis data dilakukanmenggunakan metode deskriptif survey. Hasil: Berdasarkan datayang diperoleh menunjukkan bahwa dari keseluruhan mahasiswayang berjumlah 394 memiliki tingkat pengetahuan yang baik yaitusebanyak 77,4% mahasiswa. Mahasiswa yang mendapat paparankesehatan gigi dan mulut melalui media elektronik memilikipengetahuan baik sebanyak 73%, mahasiswa yang mendapatpaparan kesehatan gigi dan mulut melalui media cetak memilikipengetahuan baik sebanyak 81,1% dan yang mendapat paparankesehatan gigi dan mulut melalui social media memiliki pengetahuanbaik sebanyak 76,7%. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkanbahwa sebagain besar mahasiswa memiliki pengetahuan yang baiktentang karies.