Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PERILAKU MEROKOK TERHADAP RISIKO TERJADINYA HIPERTENSI SERTA MASALAH KESEHATAN RONGGA MULUT MELALUI WEBINAR Riolina, Ana; Hernawan, Budi; Amanu, Fahrul Mahardian; Nur’aini, Fatla; Sabrina, Rifda Muthia; Pratama, Rafika Surya; Gonzales, Nico; Kencana, Nabila Safhira Titan; Pertiwi, Arum Setya; Prestiaji, Unggul; Tiaradita, Lutfiana Chrisma; Syafi’ie, Muhammad; Mustipralampito, Firman; Irawan, Irvincha Aura Fasya; Yamsun, Rahmat Dani; Niza, Solikhatin; Nurhayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.311 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i2.346

Abstract

ABSTRAK Permasalahan kesehatan sering dialami oleh masyarakat baik disadari ataupun tidak disadari. Permasalahan kesehatan dapat terjadi karena pola hidup yang kurang baik. Kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan mengkonsumsi gula secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit seperti hipertensi. Pengobatan hipertensi dapat memeberikan pengaruh bagi lingkungan rongga mulut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal tim penulis terkait hipertensi dan masalah kesehatan gigi dan mulut beserta faktor risikonya sebelum dan setelah dilakukan pemberian edukasi kesehatan melalui seminar tentang materi terkait. Hasil memeperlihatkan rata-rata hasil skor ujian sebelum pemberian edukasi (89%) dan sesudah pemberian edukasi (97%). Dari hasil dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari pengetahuan masyarakat terkait hipertensi dan masalah kesehatan gigi dan mulut beserta faktor risikonya, sebelum dan setelah dilakukan intervensi berupa pemberian edukasi kesehatan melalui seminar online (p < 0,05).   ABSTRACT Health problems are often consciously or unconsciously experienced by the public. Health problems can occur because of an unfavorable lifestyle. Lack of physical activity, smoking, and consumption of excessive sugar can cause diseases, such as hypertension. The treatment for hypertension can give an effect on the oral cavity. The purpose of this study is to see the knowledge regarding hypertension, oral health problems, and their risk factors of the people who live in the same areas as the researchers before and after providing health education about the issue on webinar.  The results of the study are seen from the average score of the tests that were taken before giving health education (89%) and after giving health education (97%) on the study group. From the results of the study, it can be concluded that there are significant differences in the knowledge of the public regarding hypertension and oral health problems and their risk factors before and after the intervention of providing health education on the online seminar (p < 0.05).
PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA DENTO BOARD GAME : Improvement of Dental and Oral Health Knowledge on Elementary School Children With Counseling Using Dento Board Game Media Alifunisa, Alifunisa Hasnah; Dwi Kurniawati; Riolina, Ana; Sari, Nendika Dyah Ayu Murika
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 1, Maret 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i1.1124

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan data Puskesmas Pajang, ditemukan karies gigi pada anak usia 7-9 tahun SD Tunggulsari I Pajang, Kec. Laweyan, Surakarta sebanyak 53% dari 73 siswa yang terdiagnosis karies gigi. Karies gigi dapat mengganggu konsentrasi anak saat belajar bahkan menurunkan kualitas hidup anak. Permasalahan karies gigi dapat diatasi dengan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut anak, sehingga diharapkan dapat terjadi perubahan sikap dan perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan cara penyuluhan, salah satunya dengan media dento board game. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa. Metode pelaksanaan kegiatan penyuluhan dengan memberikan lembar kuesioner pretest sebelum penyuluhan dan lembar kuesioner posttest setelah diberikan penyuluhan. Hasilnya dari 22 siswa terdapat 19 siswa yang mengalami peningkatan pengetahuan, sedangkan 3 siswa mengalami penurunan. Penyuluhan dengan media dento board game dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar. ABSTRACT Based on data from the Pajang Health Center, dental caries was found in children aged 7-9 years at Tunggulsari I Pajang Elementary School, Kec. Laweyan, Surakarta as many as 53% of the 73 students diagnosed with dental caries. Dental caries can interfere with children's concentration while studying and even reduce their quality of life. The problem of dental caries can be overcome by increasing knowledge about children's dental and oral health, so it is hoped that there will be changes in attitudes and behavior in maintaining dental and oral health. Increased knowledge of dental and oral health is carried out by means of counseling, one of which is the dento board game media. The aim is to increase the knowledge of students' dental and oral health. The method of implementing extension activities is by giving pretest questionnaire sheets before counseling and posttest questionnaire sheets after being given counseling. The result is that from 22 students there are 19 students who experience an increase in knowledge, while 3 students experience a decrease.
Hubungan Stomatitis Aftosa rekuren (SAR) dan tingkat stres mahasiswa terhadap pembelajaran daring Majid, Alya Aqila; Riolina, Ana
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 7, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v7i1.45028

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan penyakit yang sering terjadi di rongga mulut. Etiologi SAR hingga saat ini belum diketahui, namun beberapa faktor seperti faktor stres, sistemik, imunitas, alergi, genetik, dan nutrisi sering dihubungkan menjadi pemicu SAR.Tujuan penelitian mneganalisis hubungan stomatitis aftosa rekuren dan tingkat stres serta menunjukkan gambaran faktor predisposisi SAR, tindakan perawatan, tindakan pencegahan, dan faktor eksternal penambah beban stres  mahasiswa terhadap pembelajaran daring. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner online yang diberikan kepada mahasiswa yang menjalani pembelajaran daring pada tahun 2020-2021 minimal 1 semester, dan pernah mengalami SAR. Kuesioner tertutup diberikan untuk mengevaluasi faktor predisposisi SAR, tindakan perawatan, tindakan pencegahan, dan faktor eksternal penambah beban stress, sedangkan kuesioner untuk menilai persepsi stres adalah perceived stress scale 10 (PSS-10). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji chi-square menggunakan SPSS 27. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 100 responden yang mengalami stres sedang sejumlah 58 mahasiswa (58%) dan stres berat sejumlah 42 mahasiswa (42%). Selain itu, terdapat 49 mahasiswa (49%) mengalami SAR dan 51 mahasiswa (51%) tidak mengalami SAR 1 pada bulan sebelumnya. Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p sebesar 0,327. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara SAR dan tingkat stres mahasiswa terhadap pembelajaran daring.KATA KUNCI: mahasiswa, stres, stomatitis aftosa rekuren, pembelajaran daring.Association of recurrent aphthous stomatitis (RAS) and student stress levels towards online learning ABSTRACT Introduction: Recurrent aphthous stomatitis (RAS) is a disease that often occurs in the oral cavity. The etiology of RAS is not yet known, but several factors such as stress, systemic factors, immunity, allergies, genetics, and nutrition are often linked to trigger RAS. The purpose of this study was to examine the association between RAS and student stress levels and also show an overview of RAS predisposition factors, treatment, prevention efforts, and external factors that increase student stress towards online learning in Solo Raya (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) during the Covid-19 pandemic from March 2020 to December 2021. Methods: The type of research used was a cross-sectional study with purposive sampling technique. The instrument used is an online questionnaire given to students who are undergoing online learning in Solo Raya during 2020-2021 academic year for at least 1 semester, and have experienced RAS. A closed questionnaire was given to evaluate the predisposing factors for RAS, treatment, prevention efforts, and external factors that increase student stress, while the questionnaire to assess perceived stress is the perceived stress scale 10 (PSS-10). The data obtained were then analyzed by chi-square test using SPSS 27. Results: The results showed that out of 100 respondents, there were 58 students (58%) who experienced moderate stress and 42 students (42%) with severe stress. In addition, there were 49 students (49%) experiencing RAS and 51 students (51%) not experiencing RAS in the previous month. The results of the chi-square test showed a value of correlation   p = 0,327. Conclusion: There is no relationship between RAS and the stress level of students towards online learning in Solo Raya.KEY WORDS: student, stress, recurrent aphthous stomatitis, online learning.                                                                                                                                                         
The Effectiveness Of Tiktok In Increasing Parents' Knowledge About Cavities In Children Kurnianti, Nabila Afiya; Kurniawati, Dwi; Riolina, Ana; Murika Sari, Nendika Dyah Ayu
Odonto : Dental Journal Vol 12, No 2 (2025): August 2025
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.12.2.165-171

Abstract

Background: Impacted teeth is defined by the teeth are block the path of normal eruption due to several factors such as lack of space in arch of jaw or begin an obstruction of the path of tooth eruption. Tooth eruption occur in more than one tooth. The third molar are the most frequently impacted and generally found at the age of 18-25 years. The initial examination to determine the impacted tooth is panoramic radiographic. Panoramic radiography was choosen because its convenient to use, minimal radiation dosage, and easy to see all condition the tooth in jaw stucture only in one film. This study aim to determine the prevalance of mandibular third molar impaction on panoramic radiography examination at RSGM Soelastri in the range of age 18 to 25 years.Method: The study type is observasional descriptive with longitudinal stiudy design. This design is look at the frequntly of mandibular third molar impaction case in the range of 18 to 25 years at RSGM Soelastri through panoramic radiography picture. This study use the secondary data from panoramic radiography soft file which available at radiography room at RSGM Soelastri in January 2021 to January 2022.Result: The result show that 81,2% the panoramic radiography picture there were impacted teeth where 27,4% were aged 18-19 years, 24.5% were aged 20-21 years, 22,2% were aged 22-23 years and 25,9% were aged 24-25 years.Conclusion: This study conclusion that prevalence of impacted third molar mandibular at RSGM Soelastri in patient where aged 18 to 25 years between January 2021 to January 2022 was 212 case of a total 261 panoramic radiography picture with a percentage of 81.22%. 
The Effectiveness Of Tiktok In Increasing Parents' Knowledge About Cavities In Children Kurnianti, Nabila Afiya; Kurniawati, Dwi; Riolina, Ana; Murika Sari, Nendika Dyah Ayu
Odonto : Dental Journal Vol 12, No 2 (2025): August 2025
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.12.2.165-171

Abstract

Background: Impacted teeth is defined by the teeth are block the path of normal eruption due to several factors such as lack of space in arch of jaw or begin an obstruction of the path of tooth eruption. Tooth eruption occur in more than one tooth. The third molar are the most frequently impacted and generally found at the age of 18-25 years. The initial examination to determine the impacted tooth is panoramic radiographic. Panoramic radiography was choosen because its convenient to use, minimal radiation dosage, and easy to see all condition the tooth in jaw stucture only in one film. This study aim to determine the prevalance of mandibular third molar impaction on panoramic radiography examination at RSGM Soelastri in the range of age 18 to 25 years.Method: The study type is observasional descriptive with longitudinal stiudy design. This design is look at the frequntly of mandibular third molar impaction case in the range of 18 to 25 years at RSGM Soelastri through panoramic radiography picture. This study use the secondary data from panoramic radiography soft file which available at radiography room at RSGM Soelastri in January 2021 to January 2022.Result: The result show that 81,2% the panoramic radiography picture there were impacted teeth where 27,4% were aged 18-19 years, 24.5% were aged 20-21 years, 22,2% were aged 22-23 years and 25,9% were aged 24-25 years.Conclusion: This study conclusion that prevalence of impacted third molar mandibular at RSGM Soelastri in patient where aged 18 to 25 years between January 2021 to January 2022 was 212 case of a total 261 panoramic radiography picture with a percentage of 81.22%. 
PERAN PENDAMPINGAN OLEH GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA Riolina, Ana; Karina, Era
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut adalah komponen yang melengkapi kesehatan secara umum dan kesejahteraan masyarakat. Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak usia sekolah. World Health organitation ( WHO) menargetkan pada tahun 2010 angka karies pada anak usia 12 tahun sebesar 1 gigi per anak hal ini tampaknya belum berhasil dilaksanakan diIndonesia. Hasil survey Riskesdas tahun 2013 menunjukkan kerusakan gigi masyarakat Indonesia adalah 460 gigi per 100 orang hal ini terjadi karena hanya 2.3% penduduk Indonesia yang memiliki kebiasaan benar dalam menyikat gigi sehingga perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas menyikat gigi sejak dini. Salah satunya dengan melakukan program pendampingan menyikat gigi yang baik dan benar di Sekolah Dasar (SD). Pendampingan dilakukan oleh guru setiap hari setelah makan siang sehingga dapat membentuk kebiasaan siswa yang berkelanjutan untuk menyikat gigi dengan baik dan benar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian randomized control group pretest-posttest. Data primer diperoleh dari hasil pengukuran skor plak siswa Sekolah Dasar MI Syafa’at Muhammadiyah Sukoharjo selama enam bulan dengan sampel yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya dianalisis menggunakan one-way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian terhadap 24 orang siswa kelas 4 di Sekolah Dasar MI Syafa’at Muhammadiyah Sukoharjo selama enam bulan menunjukkan adanya penurunan skor plak yang signifikan (p<0,005) antara sebelum dan setelah dilakukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa intervensi guru dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa efektif.
GAMBARAN PAPARAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT MELALUI MEDIA MASSA TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KARIES GIGI (Kajian Pada Mahasiswa S1 UMS) Muhammadiyah University of Surakarta Riolina, Ana; Antasari, Lisa
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang banyakdialami oleh masyarakat, penyakit ini sering tidak menyebabkangejala pada tahap awal dan pada tahap akhir dapat menyebabkanhilangnya gigi. Kehilangan gigi dapat menyebabkan terganggunyafungsi bicara, mengunyah dan estetik. Hasil Riset Kesehatan Dasar(RISKESDAS,2018) menyatakan bahwa prevalensi terjadinya kariesdi Indonesia yaitu 70%-80%. Hal ini disebabkan karena kurangnyapengetahuan tentang karies, maka dari itu perlu adanya promosikesehatan yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan tentangkaries supaya dapat dilakukan tindakan preventif untuk mencegahterjadinya karies. Promosi kesehatan tentang karies dapatmenggunakan strategi periklanan dan pemasaran. Media massamerupakan salah satu media untuk menyampaikan promosikesehatan. Promosi kesehatan melalui media massa sangat efektifkarena dapat menjangkau kelompok sasaran yang luas. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentangkaries pada mahasiswa S1 non fakultas kesehatan UMS yang sudahterpapar promosi kesehatan gigi dan mulut melalui media massa.Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional. Teknikpengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yangdigunakan adalah 394 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakankuisioner dalam bentuk google form. Analisis data dilakukanmenggunakan metode deskriptif survey. Hasil: Berdasarkan datayang diperoleh menunjukkan bahwa dari keseluruhan mahasiswayang berjumlah 394 memiliki tingkat pengetahuan yang baik yaitusebanyak 77,4% mahasiswa. Mahasiswa yang mendapat paparankesehatan gigi dan mulut melalui media elektronik memilikipengetahuan baik sebanyak 73%, mahasiswa yang mendapatpaparan kesehatan gigi dan mulut melalui media cetak memilikipengetahuan baik sebanyak 81,1% dan yang mendapat paparankesehatan gigi dan mulut melalui social media memiliki pengetahuanbaik sebanyak 76,7%. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkanbahwa sebagain besar mahasiswa memiliki pengetahuan yang baiktentang karies.
Knowledge of Maintaining Dental and Oral Health for Pregnant Women in Baki District Wulandari, Devi; Riolina, Ana; Sari, Morita; Kurniawati, Dwi; Sukini, Sukini
Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 11 No. 1 (2024): juni 2024
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkg.v11i1.10332

Abstract

Physiological processes that occur during pregnancy can cause hormonal changes and affect the oral cavity. Oral problems during pregnancy, such as periodontal disease, gingivitis, tooth erosion, halitosis, and epulis of pregnancy not only impact the mother but can also cause adverse pregnancy outcomes such as premature birth, low birth weight, preeclampsia to premature rupture of membranes. Many pregnant women do not care about the possible adverse effects of dental and oral diseases on pregnancy. This shows that the majority of pregnant women only focus on pregnancy and do not reduce dental and oral health. The occurrence of dental and oral diseases during pregnancy is not only influenced by the pregnancy itself but also the lack of knowledge about maintaining oral health it affects poor behavior in maintaining dental and oral health. The aim of this study was to find out the description of knowledge about maintaining the oral and dental health of pregnant women in Baki District. This research is a type of observational research with a cross-sectional study approach, and quantitative data, and is presented descriptively. The number of respondents in this study was 55 pregnant women in Baki District. Data collection techniques in this study used a questionnaire that had been tested for validity and reliability tests. Research data were analyzed using univariate analysis. The results showed that the proportion of pregnant women's level of knowledge about maintaining oral health was highest in the poor category, which was 69.1% with an average value of knowledge of pregnant women was 6.82. The conclusion of the study is that the level of knowledge regarding maintaining the oral and dental health of pregnant women in Baki District is still lacking.
Gambaran Menyikat Gigi Terhadap Indeks Plak Pada Siswa Kelas V dan VI SD Muhammadiyah 3 Nusukan Surakarta Maruf, Ananda Annas; Riolina, Ana; Kurniawati, Dwi; Sari, Morita
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 6 No. 02 (2024): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v6i02.119

Abstract

Plak merupakan endapan lunak dari sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi yang terakumulasi dengan air liur dan bakteri. Menyikat gigi merupakan cara mekanis yang bermanfaat untuk mencegah pembentukan plak pada permukaan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahu gambaran menyikat gigi terhadap indeks plak pada siswa kelas V dan VI SD Muhammadiya 3 Nusakan Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penyajian data diolah dan dianalisis dalam bentuk tabulasi silang.  Responden pada penelitian adalah 70 siswa-siswi kelas V dan VI SD Muhammadiyah 3 Nusukan Surakarta. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah metode menyikat gigi, waktu menyikat, gigi jenis, bulu sikat dan pemeriksaan indeks plak. Hasil Penelitian : Sebanyak 54 responden memiliki indeks plak sangat baik (79%), sebanyak 11 responden memiliki indeks plak baik (16%), sebanyak 5 responden memiliki indeks buruk (5%) dan tidak ada respondent yang memiliki indeks plak sangat buruk. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah  perilaku menyikat gigi yang dilakukan siswa kelas V dan VI SD Muhammadiyah 3 Nusukan dapat menghilangkan plak dengan baik tetapi sebagian besar durasi siswa menyikat gigi masih kurang dari 2 menit. Diperlukan adanya edukasi cara menyikat gigi dan durasi yang ideal dalam menyikat gigi  sehingga meningkatkan pengetahuan siswa dalam menyikat gigi.
Perbedaan Skor Plak Gigi pada Anak Usia 11-12 Tahun Menggunakan Alat Ukur Dental Plaque Detector dan Disclosing Agent Arzaqi, Rahadyan Ilham; Riolina, Ana; Karyadi, Edi; Nugrahani, Nur Ariska
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i6.15544

Abstract

Kondisi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia harus menjadi perhatian. . Hal tersebut linier dengan dengan kondisi yang ada di Indonesia. Hasil riset kesehatan dasar RISKESDAS pada tahun 2018 menunjukkan 57,6% penduduk Indonesia m emiliki masalah gigi dan mulut. Salah satu indikator awal dari keluhan gigi dan mulut adalah karies. Karies dan penyakit periodontal disebabkan oleh plak yang berkembang karena tidak dibersihkan. Plak merupakan lapisan lengket yang melapisi gigi dan mengan dung bakteri. Jika plak gigi tidak dihilangkan ketika masih lunak, plak akan mengeras dan sulit dihilangkan Selama ini untuk mengetahui keberadaan plak menggunakan sebuah bahan yang dikenal sebagai disclosing agent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor plak pada gigi anak usia 11 - 12 menggunakan alat ukur dental plaque detector dan disclosing agent . Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik menggunakan desain cross sectional. Jenis pengambilan sam pel menggunakan Purposive Sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 52 siswa berusia 11 - 12 tahun. Pengambilan data menggunakan instrument Turesky et al Modification of the Quigely and Hein Index untuk mengukur skor plak gigi pada anak. Data penelitian dianalisis menggunakan uji normalitas Klomogorov Smirnov dan di uji statistik menggunakan Wilcoxon signed rank test. Hasil uji Wilcoxon signed rank test yaitu, adanya tidak ada perbedaan yang signifikan sebesar 0,915 yaitu (p>0,05) antara denta l plaque detector dan disclosing agen t . T idak terdapat perbedaan skor plak gigi pada anak usia 11 - 12 tahun menggunakan dental plaque detector dan disclosing agent , sehingga dental plaque detector bisa digunakan sebagai alat pengganti disclosing agent.