Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Gambaran Erosi Gigi Pada Pasien Gerd di UPT Puskesmas Pajang Satria Kumalaseta; Nur Ariska Nugrahani; Cahyani Cahyani; Ana Riolina
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.17300

Abstract

Latar Belakang: Gerd merupakan salah satu contoh asam intrinsic yang bisa menjadi factor predisposisi dari erosi gigi. Asam yang ditimbulkan dari naiknya cairan asam lambung ini akan menurunkan pH dari rongga mulut. Hal ini yang akan meningkatkan resiko terjadinya erosi gigi. Tujuan: untuk mengetahui gambaran erosi gigi yang terjadi pada penderita GERD pada Puskesmas Pajang.Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan studi deskriptif kuantitatif. Penelitian ini akan dilakukan penyebaran kuesioner GERDQ dan juga pemeriksaan langsung untuk melihat kondisi erosi gigi yang terjadi. Data yang diperoleh akan dibuat menjadi bentuk table yang akan mendeskripsikan secara ringkas Hasil Penelitian: Data kasus erosi gigi dari penderita gerd yang ditemukan sebanyak 30 kasus dari 42 total sampel penelitian. Kasus yang terjadi rata rata banyak ditemukan pada gigi anterior dan untuk spesifik letaknya banyak ditemukan pada area gigi labial. Kesimpulan: Gambaran erosi gigi yang terjadi pada penderita GERD di Puskesmas Pajang lebih banyak ditemukan pada perempuan, dengan indeks erosi derajat ringan dan rata rata gigi yang terkena ialah gigi anterior dan area labial dari gigi tersebut yang paling banyak ditemukan kasus erosi gigi nya
Perbedaan Skor Plak Gigi pada Anak Usia 11-12 Tahun Menggunakan Alat Ukur Dental Plaque Detector dan Disclosing Agent Rahadyan Ilham Arzaqi; Ana Riolina; Edi Karyadi; Nur Ariska Nugrahani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i6.15544

Abstract

Kondisi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia harus menjadi perhatian. . Hal tersebut linier dengan dengan kondisi yang ada di Indonesia. Hasil riset kesehatan dasar RISKESDAS pada tahun 2018 menunjukkan 57,6% penduduk Indonesia m emiliki masalah gigi dan mulut. Salah satu indikator awal dari keluhan gigi dan mulut adalah karies. Karies dan penyakit periodontal disebabkan oleh plak yang berkembang karena tidak dibersihkan. Plak merupakan lapisan lengket yang melapisi gigi dan mengan dung bakteri. Jika plak gigi tidak dihilangkan ketika masih lunak, plak akan mengeras dan sulit dihilangkan Selama ini untuk mengetahui keberadaan plak menggunakan sebuah bahan yang dikenal sebagai disclosing agent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor plak pada gigi anak usia 11 - 12 menggunakan alat ukur dental plaque detector dan disclosing agent . Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik menggunakan desain cross sectional. Jenis pengambilan sam pel menggunakan Purposive Sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 52 siswa berusia 11 - 12 tahun. Pengambilan data menggunakan instrument Turesky et al Modification of the Quigely and Hein Index untuk mengukur skor plak gigi pada anak. Data penelitian dianalisis menggunakan uji normalitas Klomogorov Smirnov dan di uji statistik menggunakan Wilcoxon signed rank test. Hasil uji Wilcoxon signed rank test yaitu, adanya tidak ada perbedaan yang signifikan sebesar 0,915 yaitu (p>0,05) antara denta l plaque detector dan disclosing agen t . T idak terdapat perbedaan skor plak gigi pada anak usia 11 - 12 tahun menggunakan dental plaque detector dan disclosing agent , sehingga dental plaque detector bisa digunakan sebagai alat pengganti disclosing agent.
Gambaran Menyikat Gigi Terhadap Indeks Plak Pada Siswa Kelas V dan VI SD Muhammadiyah 3 Nusukan Surakarta Ananda Annas Maruf; Ana Riolina; Dwi Kurniawati; Morita Sari
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 6 No. 02 (2024): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v6i02.119

Abstract

Plak merupakan endapan lunak dari sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi yang terakumulasi dengan air liur dan bakteri. Menyikat gigi merupakan cara mekanis yang bermanfaat untuk mencegah pembentukan plak pada permukaan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahu gambaran menyikat gigi terhadap indeks plak pada siswa kelas V dan VI SD Muhammadiya 3 Nusakan Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penyajian data diolah dan dianalisis dalam bentuk tabulasi silang.  Responden pada penelitian adalah 70 siswa-siswi kelas V dan VI SD Muhammadiyah 3 Nusukan Surakarta. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah metode menyikat gigi, waktu menyikat, gigi jenis, bulu sikat dan pemeriksaan indeks plak. Hasil Penelitian : Sebanyak 54 responden memiliki indeks plak sangat baik (79%), sebanyak 11 responden memiliki indeks plak baik (16%), sebanyak 5 responden memiliki indeks buruk (5%) dan tidak ada respondent yang memiliki indeks plak sangat buruk. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah  perilaku menyikat gigi yang dilakukan siswa kelas V dan VI SD Muhammadiyah 3 Nusukan dapat menghilangkan plak dengan baik tetapi sebagian besar durasi siswa menyikat gigi masih kurang dari 2 menit. Diperlukan adanya edukasi cara menyikat gigi dan durasi yang ideal dalam menyikat gigi  sehingga meningkatkan pengetahuan siswa dalam menyikat gigi.
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PERILAKU MEROKOK TERHADAP RISIKO TERJADINYA HIPERTENSI SERTA MASALAH KESEHATAN RONGGA MULUT MELALUI WEBINAR Riolina, Ana; Hernawan, Budi; Amanu, Fahrul Mahardian; Nur’aini, Fatla; Sabrina, Rifda Muthia; Pratama, Rafika Surya; Gonzales, Nico; Kencana, Nabila Safhira Titan; Pertiwi, Arum Setya; Prestiaji, Unggul; Tiaradita, Lutfiana Chrisma; Syafi’ie, Muhammad; Mustipralampito, Firman; Irawan, Irvincha Aura Fasya; Yamsun, Rahmat Dani; Niza, Solikhatin; Nurhayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.311 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i2.346

Abstract

ABSTRAK Permasalahan kesehatan sering dialami oleh masyarakat baik disadari ataupun tidak disadari. Permasalahan kesehatan dapat terjadi karena pola hidup yang kurang baik. Kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan mengkonsumsi gula secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit seperti hipertensi. Pengobatan hipertensi dapat memeberikan pengaruh bagi lingkungan rongga mulut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal tim penulis terkait hipertensi dan masalah kesehatan gigi dan mulut beserta faktor risikonya sebelum dan setelah dilakukan pemberian edukasi kesehatan melalui seminar tentang materi terkait. Hasil memeperlihatkan rata-rata hasil skor ujian sebelum pemberian edukasi (89%) dan sesudah pemberian edukasi (97%). Dari hasil dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari pengetahuan masyarakat terkait hipertensi dan masalah kesehatan gigi dan mulut beserta faktor risikonya, sebelum dan setelah dilakukan intervensi berupa pemberian edukasi kesehatan melalui seminar online (p < 0,05).   ABSTRACT Health problems are often consciously or unconsciously experienced by the public. Health problems can occur because of an unfavorable lifestyle. Lack of physical activity, smoking, and consumption of excessive sugar can cause diseases, such as hypertension. The treatment for hypertension can give an effect on the oral cavity. The purpose of this study is to see the knowledge regarding hypertension, oral health problems, and their risk factors of the people who live in the same areas as the researchers before and after providing health education about the issue on webinar.  The results of the study are seen from the average score of the tests that were taken before giving health education (89%) and after giving health education (97%) on the study group. From the results of the study, it can be concluded that there are significant differences in the knowledge of the public regarding hypertension and oral health problems and their risk factors before and after the intervention of providing health education on the online seminar (p < 0.05).
PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA DENTO BOARD GAME : Improvement of Dental and Oral Health Knowledge on Elementary School Children With Counseling Using Dento Board Game Media Alifunisa, Alifunisa Hasnah; Dwi Kurniawati; Riolina, Ana; Sari, Nendika Dyah Ayu Murika
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 1, Maret 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i1.1124

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan data Puskesmas Pajang, ditemukan karies gigi pada anak usia 7-9 tahun SD Tunggulsari I Pajang, Kec. Laweyan, Surakarta sebanyak 53% dari 73 siswa yang terdiagnosis karies gigi. Karies gigi dapat mengganggu konsentrasi anak saat belajar bahkan menurunkan kualitas hidup anak. Permasalahan karies gigi dapat diatasi dengan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut anak, sehingga diharapkan dapat terjadi perubahan sikap dan perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan cara penyuluhan, salah satunya dengan media dento board game. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa. Metode pelaksanaan kegiatan penyuluhan dengan memberikan lembar kuesioner pretest sebelum penyuluhan dan lembar kuesioner posttest setelah diberikan penyuluhan. Hasilnya dari 22 siswa terdapat 19 siswa yang mengalami peningkatan pengetahuan, sedangkan 3 siswa mengalami penurunan. Penyuluhan dengan media dento board game dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar. ABSTRACT Based on data from the Pajang Health Center, dental caries was found in children aged 7-9 years at Tunggulsari I Pajang Elementary School, Kec. Laweyan, Surakarta as many as 53% of the 73 students diagnosed with dental caries. Dental caries can interfere with children's concentration while studying and even reduce their quality of life. The problem of dental caries can be overcome by increasing knowledge about children's dental and oral health, so it is hoped that there will be changes in attitudes and behavior in maintaining dental and oral health. Increased knowledge of dental and oral health is carried out by means of counseling, one of which is the dento board game media. The aim is to increase the knowledge of students' dental and oral health. The method of implementing extension activities is by giving pretest questionnaire sheets before counseling and posttest questionnaire sheets after being given counseling. The result is that from 22 students there are 19 students who experience an increase in knowledge, while 3 students experience a decrease.
Hubungan Stomatitis Aftosa rekuren (SAR) dan tingkat stres mahasiswa terhadap pembelajaran daring Majid, Alya Aqila; Riolina, Ana
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 7, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v7i1.45028

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan penyakit yang sering terjadi di rongga mulut. Etiologi SAR hingga saat ini belum diketahui, namun beberapa faktor seperti faktor stres, sistemik, imunitas, alergi, genetik, dan nutrisi sering dihubungkan menjadi pemicu SAR.Tujuan penelitian mneganalisis hubungan stomatitis aftosa rekuren dan tingkat stres serta menunjukkan gambaran faktor predisposisi SAR, tindakan perawatan, tindakan pencegahan, dan faktor eksternal penambah beban stres  mahasiswa terhadap pembelajaran daring. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner online yang diberikan kepada mahasiswa yang menjalani pembelajaran daring pada tahun 2020-2021 minimal 1 semester, dan pernah mengalami SAR. Kuesioner tertutup diberikan untuk mengevaluasi faktor predisposisi SAR, tindakan perawatan, tindakan pencegahan, dan faktor eksternal penambah beban stress, sedangkan kuesioner untuk menilai persepsi stres adalah perceived stress scale 10 (PSS-10). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji chi-square menggunakan SPSS 27. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 100 responden yang mengalami stres sedang sejumlah 58 mahasiswa (58%) dan stres berat sejumlah 42 mahasiswa (42%). Selain itu, terdapat 49 mahasiswa (49%) mengalami SAR dan 51 mahasiswa (51%) tidak mengalami SAR 1 pada bulan sebelumnya. Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p sebesar 0,327. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara SAR dan tingkat stres mahasiswa terhadap pembelajaran daring.KATA KUNCI: mahasiswa, stres, stomatitis aftosa rekuren, pembelajaran daring.Association of recurrent aphthous stomatitis (RAS) and student stress levels towards online learning ABSTRACT Introduction: Recurrent aphthous stomatitis (RAS) is a disease that often occurs in the oral cavity. The etiology of RAS is not yet known, but several factors such as stress, systemic factors, immunity, allergies, genetics, and nutrition are often linked to trigger RAS. The purpose of this study was to examine the association between RAS and student stress levels and also show an overview of RAS predisposition factors, treatment, prevention efforts, and external factors that increase student stress towards online learning in Solo Raya (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) during the Covid-19 pandemic from March 2020 to December 2021. Methods: The type of research used was a cross-sectional study with purposive sampling technique. The instrument used is an online questionnaire given to students who are undergoing online learning in Solo Raya during 2020-2021 academic year for at least 1 semester, and have experienced RAS. A closed questionnaire was given to evaluate the predisposing factors for RAS, treatment, prevention efforts, and external factors that increase student stress, while the questionnaire to assess perceived stress is the perceived stress scale 10 (PSS-10). The data obtained were then analyzed by chi-square test using SPSS 27. Results: The results showed that out of 100 respondents, there were 58 students (58%) who experienced moderate stress and 42 students (42%) with severe stress. In addition, there were 49 students (49%) experiencing RAS and 51 students (51%) not experiencing RAS in the previous month. The results of the chi-square test showed a value of correlation   p = 0,327. Conclusion: There is no relationship between RAS and the stress level of students towards online learning in Solo Raya.KEY WORDS: student, stress, recurrent aphthous stomatitis, online learning.                                                                                                                                                         
The Effectiveness Of Tiktok In Increasing Parents' Knowledge About Cavities In Children Kurnianti, Nabila Afiya; Kurniawati, Dwi; Riolina, Ana; Murika Sari, Nendika Dyah Ayu
Odonto : Dental Journal Vol 12, No 2 (2025): August 2025
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.12.2.165-171

Abstract

Background: Impacted teeth is defined by the teeth are block the path of normal eruption due to several factors such as lack of space in arch of jaw or begin an obstruction of the path of tooth eruption. Tooth eruption occur in more than one tooth. The third molar are the most frequently impacted and generally found at the age of 18-25 years. The initial examination to determine the impacted tooth is panoramic radiographic. Panoramic radiography was choosen because its convenient to use, minimal radiation dosage, and easy to see all condition the tooth in jaw stucture only in one film. This study aim to determine the prevalance of mandibular third molar impaction on panoramic radiography examination at RSGM Soelastri in the range of age 18 to 25 years.Method: The study type is observasional descriptive with longitudinal stiudy design. This design is look at the frequntly of mandibular third molar impaction case in the range of 18 to 25 years at RSGM Soelastri through panoramic radiography picture. This study use the secondary data from panoramic radiography soft file which available at radiography room at RSGM Soelastri in January 2021 to January 2022.Result: The result show that 81,2% the panoramic radiography picture there were impacted teeth where 27,4% were aged 18-19 years, 24.5% were aged 20-21 years, 22,2% were aged 22-23 years and 25,9% were aged 24-25 years.Conclusion: This study conclusion that prevalence of impacted third molar mandibular at RSGM Soelastri in patient where aged 18 to 25 years between January 2021 to January 2022 was 212 case of a total 261 panoramic radiography picture with a percentage of 81.22%. 
The Effectiveness Of Tiktok In Increasing Parents' Knowledge About Cavities In Children Kurnianti, Nabila Afiya; Kurniawati, Dwi; Riolina, Ana; Murika Sari, Nendika Dyah Ayu
Odonto : Dental Journal Vol 12, No 2 (2025): August 2025
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.12.2.165-171

Abstract

Background: Impacted teeth is defined by the teeth are block the path of normal eruption due to several factors such as lack of space in arch of jaw or begin an obstruction of the path of tooth eruption. Tooth eruption occur in more than one tooth. The third molar are the most frequently impacted and generally found at the age of 18-25 years. The initial examination to determine the impacted tooth is panoramic radiographic. Panoramic radiography was choosen because its convenient to use, minimal radiation dosage, and easy to see all condition the tooth in jaw stucture only in one film. This study aim to determine the prevalance of mandibular third molar impaction on panoramic radiography examination at RSGM Soelastri in the range of age 18 to 25 years.Method: The study type is observasional descriptive with longitudinal stiudy design. This design is look at the frequntly of mandibular third molar impaction case in the range of 18 to 25 years at RSGM Soelastri through panoramic radiography picture. This study use the secondary data from panoramic radiography soft file which available at radiography room at RSGM Soelastri in January 2021 to January 2022.Result: The result show that 81,2% the panoramic radiography picture there were impacted teeth where 27,4% were aged 18-19 years, 24.5% were aged 20-21 years, 22,2% were aged 22-23 years and 25,9% were aged 24-25 years.Conclusion: This study conclusion that prevalence of impacted third molar mandibular at RSGM Soelastri in patient where aged 18 to 25 years between January 2021 to January 2022 was 212 case of a total 261 panoramic radiography picture with a percentage of 81.22%.