Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penurunan Angka Unmet Need melalui Program Malika (Masyarakat Peduli Kb) di Wilayah Kerja Puskesmas Bantar Daryanti, Eneng; Nurdianti, Reni; Sulastri, Meti; Aguspita, Heni; Sugiharti, Mamay; Wahyudi, Deni; Rahmadiana, Asep
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18538

Abstract

ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu masalah Kesehatan yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Unmet  need KB  lama  didefinisikan  sebagai  presentasi  wanita  yang  sudah menikah  tetapi tidak  menginginkan anak  lagi  atau  ingin  menjarangkan  kelahiran  berikutnya, namun  tidak  menggunakan  cara  atau  alat  kontrasepsi Berdasarkan laporan data program KIA UPTD  Puskesmas Bantar didapatkan jumlah kasus kematian Ibu per tahun 2023 sebanyak 8 Orang, jumlah Ibu hamil dengan resiko tinggi sebanyak 126 orang dan presentase Peserta KB Aktif Menurut alat/metode kontrasepsi sebanyak 27,8% peserta, hal ini menunjukan masih banyaknya yang berperilaku unmet need KB. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian Masyarakat ini adalah untuk menurunkan kejadian unmet need  melalui peningkatan cakupan pelayanan kontrasepsi KB aktif. Metode yang digunakan berupa edukasi kesehatan, TIM pengmas menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan pemberian kuesioner pre test kepada kader, pemberian materi, sesi tanya jawab dan terakhir adalah pemberian kuesioner post test. Terdapat perubahan pengetahuan responden sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi dan pembekalan tengang MALIKA. Sosialisasi dan edukasi memainkan peran krusial dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebijakan, program, dan kegiatan pengetahuan dan masyarakat secara keseluruhan tentang pentingnya berKB. Melalui kegiatan ini, diharapkan Masyarakat menyadari tentang pentingnya KB, kader diharapkan bisa memberikan edukasi pada Masyarakat khususnya pada Pasangan Usia Subur (PUS) sehingga  angka pasangan yang berperilaku unmet need dan Angka Kematian Ibu (AKI) menurun.  Kata Kunci: Kader Posyandu, Masyarakat Peduli Keluarga Berencana, Sosialisasi, Edukasi  ABSTRACT Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are health problems faced by all countries in the world. Unmet need for old family planning is defined as the presentation of women who are married but do not want more children or want to space out subsequent births, but do not use contraceptive methods or devices. Based on the Bantar Health Public Center Center. Program data report, it was found that the number of cases of maternal death per year 2023 was 8 people, the number There were 126 pregnant women at high risk and the percentage of active family planning participants according to contraceptive devices/methods was 27.8% of participants, this shows that there are still many people who have an unmet need for family planning. The aim of this community service activity is to reduce the incidence of unmet need by increasing coverage of active family planning contraception services. The method used is health education, the community service team conveys the aims and objectives of implementing community service activities, then continues with giving pre-test questionnaires to cadres, providing materials, a question and answer session and finally giving a post-test questionnaire. There are changes in respondents' knowledge before and after the socialization and provision of MALIKA's calm. Socialization and education play a crucial role in increasing public understanding of policies, programs and knowledge activities and society as a whole about the importance of family planning. Through this activity, it is hoped that the community will be aware of the importance of family planning, cadres are expected to be able to provide education to the community, especially to couples of childbearing age (PUS) so that the number of couples who behave in an unmet need and the Maternal Mortality Rate (MMR) decreases Keywords: Community Volunteer, Community Cares about Family Planning, Socialization, Education
Efektivitas Video Animasi terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang HIV/AIDS Nurdianti, Reni; Rahmawati, Ai; Nuryani, Windanesti Dwi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 9 (2023): Volume 3 Nomor 9 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i9.10910

Abstract

ABSTRACT HIV/AIDS is the biggest health problem in almost the whole world. Lack of information about HIV AIDS in adolescents can lead to promiscuity which leads to the transmission of the infectious disease HIV/AIDS, so it is necessary to provide information to help adolescents understand and realize how dangerous HIV/AIDS is. To determine the effectiveness of animated videos on increasing knowledge about HIV AIDS among students at SMAN 3 Kota Tasikmalaya. Used a quantitative research design with a quasy experiment one group pretest post test design. The sample in this study were 273 students of SMAN 3 Kota Tasikmalaya. Data were obtained using a questionnaire and analyzed using the Wilcoxon test. The results showed that there was an effect of the effectiveness of anisami video on increasing knowledge about HIV AIDS in students of SMAN 3 Tasikmalaya City with a p-value of 0.000 <0.05. The conclusion of this study is that there is an effect of the effectiveness of animated videos on increasing knowledge about HIV AIDS in students of SMAN 3 Tasikmalaya City, therefore, it is hoped that this can be used as an alternative choice of health education media to provide information in conveying education about adolescent sex. Keywords: HIV AIDS, Knowledge, Animated Videos  ABSTRAK HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan terbesar yang terdapat hampir di seluruh dunia. Kurangnya informasi tentang HIV AIDS pada remaja dapat menjerumuskan pada pergaulan bebas yang mengarah terhadap penularan penyakit menular HIV/AIDS, sehingga perlu dilakukan pemberian informasi untuk membantu agar remaja memahami dan menyadari seberapa berbahayanya HIV/AIDS. Untuk mengetahui efektivitas video animasi terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV AIDS pada siswa SMAN 3 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian quasy eksperiment one group pretest post test desain. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa SMAN 3 Kota Tasikmalaya sebanyak 273 orang siswa. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Penelitian menunjukkan adanya pengaruh efektivitas video anisami terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV AIDS pada siswa SMAN 3 Kota Tasikmalaya dengan p-value 0,000<0,05. Penelitian ini yaitu terdapat pengaruh efektivitas video animasi terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV AIDS pada siswa SMAN 3 Kota Tasikmalaya, oleh karena itu, diharapkan dapat dijadikan pilihan alternatif media edukasi kesehatan untuk pemberian informasi dalam menyampaikan edukasi tentang seks remaja. Kata Kunci : HIV/AIDS, Pengetahuan, Video Animasi
Upaya Peningkatan Pemahaman Remaja Dari Bahaya Seks Bebas Guna Pencegahan HIV/AIDS Dengan Video Animasi Ulfah Jamil, Maria; Rahmawati, Ai; Mulyana, Asep; Sopiah Suryani, Iis; Mulyana, Hilman; Nurdianti, Reni; Nurakilah, Heni; Daryanti, Eneng
Jurnal Adiguna Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Adiguna Pengabdian Masyarakat Juli 2024
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/japm.v1i1.18

Abstract

Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood, which includes all the development experienced in preparation for entering adulthood. These developmental changes include physical, psychological and psychosocial aspects. The most difficult task of adolescent development is related to social adjustment. Teenagers who have to adjust to opposite sex relationships that have never existed before so they adjust to adults outside the family and school environment. Teenagers spend more time with friends, so the influence of peers on attitudes, conversations, interests, appearance and behavior is greater than the influence of family. The problems faced by teenagers originate from changes due to the maturation of reproductive organs which are often unknown to teenagers themselves. These changes can provide certain psychological and emotional impulses which often cause confusion in teenagers. This can cause teenagers to search for self-identity, develop a desire to date, have a deep sense of love, develop the ability to think abstractly and fantasize about sexual activities with the opposite sex. Community service carried out for teenagers at MTsN 2 Tasikmalaya City through providing education about the importance of knowing about free sex in order to prevent sexually transmitted diseases which can lead to HIV/AIDS with animated videos. The results of the counseling showed that MTsN 2 Tasikmalaya City students understood the importance of protecting themselves from free sex in order to avoid contracting HIV/AIDS.
Program Inovasi Nip-Soothe (SIMICO) untuk Asuhan Perawatan Payudara Pascasalin di Desa Sirnajaya Sulastri, Meti; Daryanti, Eneng; Nurdianti, Reni; Dewi, Heni Aguspita; Sugiharti, Mamay; Wahyudi, Deni; Hilmawan, Rikki Gita
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 12 (2025): Volume 8 No 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i12.22838

Abstract

ABSTRAK Trauma puting seperti lecet dan nyeri merupakan masalah utama yang dihadapi ibu menyusui dan berpotensi menurunkan motivasi pemberian ASI eksklusif, padahal keberhasilan ASI eksklusif sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal bayi dan pencegahan stunting. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui mengenai perawatan payudara, mengembangkan produk herbal Nip-Soothe sebagai solusi alami trauma puting, serta memberdayakan ibu rumah tangga dalam pemanfaatan tanaman herbal lokal. Program dilaksanakan secara partisipatif di Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut melalui tahapan identifikasi kebutuhan, penyuluhan kesehatan, pelatihan pembuatan Nip-Soothe, uji coba produk, dan pendampingan kader posyandu serta kelompok PKK, dengan evaluasi berupa pre-test dan post-test pengetahuan serta observasi penggunaan produk. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu menyusui dari 33,3% menjadi 86,7%, uji coba Nip-Soothepada 10 ibu menyusui menunjukkan 80% responden mengalami penurunan nyeri dan lecet puting, serta terbentuk kelompok ibu rumah tangga yang mampu memproduksi dan mengemas Nip-Soothe secara sederhana sebagai produk kesehatan keluarga. Dengan demikian, inovasi Nip-Soothe terbukti efektif sebagai solusi perawatan payudara yang sederhana dan aman, mendukung keberhasilan ASI eksklusif, berkontribusi pada pencegahan stunting, sekaligus membuka peluang pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal. Kata Kunci: Inovasi, Nip-Soothe, Perawatan Pascasalin  ABSTRACT Nipple trauma such as cracks and pain is one of the main problems faced by breastfeeding mothers, which may reduce their motivation to provide exclusive breastfeeding. In fact, exclusive breastfeeding plays a crucial role in supporting optimal infant growth and preventing stunting. This program aimed to improve mothers’ knowledge of breast care, develop Nip-Soothe as a natural herbal-based solution for nipple trauma, and empower housewives through the utilization of local herbal resources. The program was conducted using a participatory approach in Sirnajaya Village, Tarogong Kaler District, Garut Regency, through several stages including needs assessment, health education, training on Nip-Soothe production, product trials, and mentoring of health cadres and PKK groups. Evaluation was carried out using pre- and post-test questionnaires as well as direct observation of product use. The results showed an increase in maternal knowledge from 33.3% to 86.7%, while trials on 10 breastfeeding mothers indicated that 80% reported a reduction in nipple pain and cracks after regular use. Furthermore, a women’s group was established that successfully produced and packaged Nip-Soothe as a family health product and potential home-based business. In conclusion, Nip-Soothe proved to be an effective, safe, and simple solution for nipple care, supporting exclusive breastfeeding, contributing to stunting prevention, and simultaneously creating opportunities for community empowerment through local economic development. Keywords: Innovation, Nip-Soothe, Post-Partum Treatment
HIJAU BERNUTRISI: INOVASI PANGAN LOKAL DAUN KELOR UNTUK MENGATASI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Suryani, Iis Sopiah; Maharani, Ajeng; Nurakilah, Heni; Nurdianti, Reni; Rahmawati, Ai; Hilawan, Rikky Gita; Marlina, Lina
Community Impact and Society Empowerment Journal Vol. 1 No. 1 (2025): May
Publisher : Indonesian Researchers Forum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia masih menjadi masalah gizi utama pada remaja putri, terutama disebabkan oleh rendahnya asupan zat besi dan meningkatnya kebutuhan saat menstruasi. Hal ini berdampak pada penurunan konsentrasi belajar dan risiko komplikasi kesehatan. Program “Hijau Bernutrisi” bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan konsumsi pangan bergizi berbahan dasar daun kelor (Moringa oleifera) sebagai langkah preventi terhadap kasusu anemia pada remaja putri. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan gizi interaktif dan demonstrasi pengolahan makanan sehat berbahan daun kelor. Peserta mengikuti sesi teori dan praktik memasak, serta diukur tingkat pengetahuan dan minat konsumsi sebelum dan sesudah kegiatan menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriftif kuantitatif. Terjadi perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan post-test, dengan post-test lebih tinggi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta. Selain itu, peserta menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap olahan daun kelor dan menyatakan kesediaan mencoba resep di rumah. Edukasi gizi yang disertai praktik langsung terbukti efektif meningkatkan kesadaran remaja putri terhadap pencegahan anemia melalui konsumsi pangan lokal bergizi. Program ini dapat menjadi strategi edukatif untuk Mengurangi risiko anemia di kalangan remaja.