Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERBEDAAN PENGARUH METODE DEMOSTRASI DAN CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANAK DALAM MEMELIHARA KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA KELAS IV, V DAN VI DI SDN KERTAMUKTI KECAMATAN CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA Hilmawan, Rikky Gita; Kania, Eneng Devi
JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 1, No 2 (2018): JURNAL MITRA KENCANA
Publisher : JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan dasar yang harus diketahui dan diupayakan oleh setiap   orang. Pemeliharaan kesehatan gigi pada anak semestinya melibatkan interaksi berbagai pihak, dalam hal ini anak itu sendiri, orangtua, dan dokter. Pengetahuan, sikap, dan perilaku dari seluruh komponen tersebut mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pendidikan kesehatan metode demonstrasi dan ceramah terhadap tingkat pengetahuan anak dalam memelihara kebersihan gigi dan mulut pada siswa kelas IV, V dan VI di SDN Kertamukti. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan pendekatan rancangan Pre test-Post test with Control Group Design. Populasi adalah 125 siswa kelas IV, V dan VI di SDN Kertamukti.Metode samplingnya adalah Sampling Purposive. Variabel penelitian adalah pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi dan ceramah terhadap tingkat pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menggunakan uji statistik Product Momen Person. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai pretest dan posttest kelompok demonstrasi dan ceramah dengan nilai p-value <0.000 dan terdapat perbedaan yang sifnifikan antara tingkat pengetahuan posttest antara kelompok demonstrasi dan ceramah dengan p-value = 0,013. Sebaiknya metode demonstrasi digunakan dalam memberikan pendidikan kesehatan.
PERAN KADER PUSKESMAS TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SUKALAKSANA KOTA TASIKMALAYA Hilmawan, Rikky Gita; S, Baharudin Lutfi
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v21i1.687

Abstract

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DI UNIT HEMODIALISARUMAH SAKIT UMUM DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA Hana Ariyani; Rikky Gita Hilmawan; Baharudin Lutfi; Reni Nurdianti; Rahmat Hidayat; Pipit Puspitasari
JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 3, No 2 (2019): JURNAL MITRA KENCANA
Publisher : LPPM Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54440/jmk.v3i2.82

Abstract

ABSTRAK Gagal Ginjal Kronis merupakan penyakit tidak menular yang termasuk ke dalam 10 penyakit terbanyak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien Gagal Ginjal Kronisdi Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif survei dengan menggunakan kuesioner.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar jenis kelamin responden adalah perempuan yakni sebanyak 59 orang (55%) dan sebagian kecil adalah laki-laki yakni sebanyak 48 orang yakni (45%). Selajutnya dari segi usia, sebagian besar responden berada pada kategori usia Lansia Awal yakni sebanyak 38 orang (36%), dan sebagian kecil berada pada kategori usia Remaja Akhir yakni sebanyak 6 orang (6%). Dari segi pendidikan, sebagian besar berada pada kategori tingkat pendidikan Menengah yakni sebanyak 59 orang (55%) dan sebagian kecil berada pada kategori tingkat pendidikan Tinggi yakni sebanyak 16 orang (15%). Dari segi Pengalaman, sebagian besar berada pada kategori pengalaman hemodialisa 10 tahun yakni sebanyak 2 orang (2%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 59 orang (55%), kategori usia Lansia Awal sebanyak 38 orang (36%), kategori pendidikan Menengah sebanyak 59 orang (55%) dan kategori pengalaman hemodialisa kurang dat 5 tahun sebanyak 83 orang (78%). Kata Kunci: Gagal Ginjal,Gagal Ginjal Kronis, Hemodialisa
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN SUKAJAYA KECAMATAN PURBARATU KOTA TASIKMALAYA Rikky Gita Hilmawan; Meti Sulastri; Reni Nurdianti
JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Mitra Kencana
Publisher : LPPM Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54440/jmk.v4i1.94

Abstract

ABSTRAKISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyakit yang menyerang sistem pernafasan dan dapat ditemui pada balita, hal ini disebabkan karena perilaku keluarga yang masih kurang baik, salah satunya adalah kebiasaan merokok di dalam rumah, paparan asap rokok dapat menyebabkan balita terganggu pada pernapasan. Data dari Puskesmas Purbaratu kejadian ISPA terdapat 1.905 kasus baru, Kelurahan Sukajaya merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Purbaratu yang mempunyai kasus tertinggi kejadian ISPA pada balita sebanyak 423 orang. Hasil Studi pendahuluan dilakukan observasi pada 15 rumah balita yang terkena penyakit maupun yang mempunyai riwayat penyakit ISPA, 4 rumah dengan ventilasi yang kurang baik, 3 rumah dengan penghuni yang padat, 4 rumah dengan kurangnya cahaya yang masuk, dan 4 rumah dengan prilaku keluarga merokok, dan sebagian besar kepala keluarga merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA pada balita. Rencana pentilian ini menggunakan desain analitik korelasional yaitu penelitian yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lain. Menggunakan pendekatan Cross Sectional ,pengambilan sampel menggunakan Porvosive sampling sebanyak 49 orang Balita yang mengalami ISPA. Alat pengumpulkan data menggunakan lembar kuesioner untuk mengetahui kebiasaan merokok, lembar observasi digunakan untuk melihat kejadian ISPA. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar keluarga merokok sebanyak 37 orang (75,5%), sebagian besar kejadian ISPA balita pada kategori sedang sebanyak 25 orang (51,0%) dan keluarga yang merokok sebanyak 22 orang (59,5%) pada balita kategori sedang. Hasil uji statistik diperoleh nilai p sebesar 0,02, jika dibandingkan dengan nilai a (0,05) maka nilai p lebih kecil daripada nilai a (0,02 < 0,05), maka H0 ditolak artinya ada hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA pada balita di Kelurahan Sukajaya Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.Kata Kunci : Kebiasaan merokok, kejadian ISPA pada balita
PERBEDAAN PENGARUH METODE DEMOSTRASI DAN CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANAK DALAM MEMELIHARA KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA KELAS IV, V DAN VI DI SDN KERTAMUKTI KECAMATAN CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA Rikky Gita Hilmawan; Eneng Devi Kania
JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 1, No 2 (2018): JURNAL MITRA KENCANA
Publisher : LPPM Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54440/jmk.v1i2.44

Abstract

 Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan dasar yang harus diketahui dan diupayakan oleh setiap   orang. Pemeliharaan kesehatan gigi pada anak semestinya melibatkan interaksi berbagai pihak, dalam hal ini anak itu sendiri, orangtua, dan dokter. Pengetahuan, sikap, dan perilaku dari seluruh komponen tersebut mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pendidikan kesehatan metode demonstrasi dan ceramah terhadap tingkat pengetahuan anak dalam memelihara kebersihan gigi dan mulut pada siswa kelas IV, V dan VI di SDN Kertamukti. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan pendekatan rancangan Pre test-Post test with Control Group Design. Populasi adalah 125 siswa kelas IV, V dan VI di SDN Kertamukti.Metode samplingnya adalah Sampling Purposive. Variabel penelitian adalah pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi dan ceramah terhadap tingkat pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menggunakan uji statistik Product Momen Person. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai pretest dan posttest kelompok demonstrasi dan ceramah dengan nilai p-value <0.000 dan terdapat perbedaan yang sifnifikan antara tingkat pengetahuan posttest antara kelompok demonstrasi dan ceramah dengan p-value = 0,013. Sebaiknya metode demonstrasi digunakan dalam memberikan pendidikan kesehatan.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEMBALINYA MENSTRUASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURBARATU KOTA TASIKMALAYA Lina Marlina; Rikky Gita Hilmawan
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.051 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i1.1783

Abstract

Cakupan pemberian ASI Eksklusif menunjukkan grafik yang meningkat, tahun2010 sebesar 15,3% meningkat menjadi 30,2% pada tahun 2013. Pemberian ASI eksklusif banyak keuntungannya salah satunya memperlambat prosesmenstruasi, karena dapat menekan hormon progesteron dan estrogen. Studipendahuluan diperoleh jumlah ibu menyusui sebanyak 221 orang, yang tidakmemberikan ASI Eksklusif sebanyak 59 orang. Tujuan penelitian untukmengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kembalinya menstruasi.Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatanrestropektif. Populasi adalah seluruh ibu menyusui bayi 6-24 bulan di WilayahKerja Puskesmas Purbaratu Tasikmalaya pada bulan Februari - Maret tahun2019 yang berjumlah 221 orang. Teknik pengambilan sampel dengan RandomSampling sebanyak 69 orang. Analisa yang digunakan adalah Chi Square. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa Ibu menyusui sebagian besar memberikan ASIEksklusif (58,0%), kembalinya menstruasi pada ibu ada pada kategori lambat(60,9%). Ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kembalinya menstruasidi Wilayah Kerja Puskesmas Purbaratu Tasikmalaya dengan nilai p sebesar0,000. Ibu menyusui diharapkan dapat memberikan ASI secara ekslusif pada 6bulan pertama bayi, karena terbukti dapat memperlambat datangnya menstruasisehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk keluargaberencana.
EFEKTIVITAS MENGGENDONG DENGAN METODE M SAVE DAN J SAVE TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 2-6 BULAN Iis Sopiah Suryani; Rikky Gita Hilmawan; Heni Nurakillah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v14i1.1518

Abstract

Kegiatan menggendong bayi dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi terutama tulang panggul dan tulang belakang. Kegiatan menggendong bayi terlihat sepele, namun alangkah baiknya orang tua mengetahui posisi menggendong bayi yang mana yang benar dan aman, Dengan mengetahui posisi menggendong yangbaik sangat bermanfaat bagi ibu dan pertumbuhan perkembangan bayi. Teknim M save masih jarang digunakan oleh para ibu di Indonesia padahalmetode ini merupakan metode yang aman dan nyaman untuk menggendong bayi serta dapat memperbaiki kualitas tidur bayi. Sedangkan teknik menggendong dengan metode J save sudah sering digunakan oleh para ibu. Tujuanpenelitian ini mengetahui efektifitas menggendong dengan metode M save dan J save pada bayi usia 2-6 bulan terada kualitas tidur nya. Metode penelitian quasi esperimen. Penelitian ini sesuai dengan road map prodi dan dosen serta sesuai dengankeunggulan prodi D3 kebidanan Tasikmalaya. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purpossive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 36 bayi. Instrument dengan menggunakan wawancara dan kuesioner kualitas tidur. Analisis menggunakan uji paired t test. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kualitas tidur bayi usia 2-6 bulan sebelum dan setelah perlakuan dengan digendong menggunakan metode M shape dan J shape diperoleh bahwa kedua kelompok memiliki perbedaan, hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik t dimana pada M shape memiliki tingkat signifikansi ρvalue sebesar 0,000, dan pada kelompok J shape memiliki tingkat signifikansi ρvalue sebesar 0,043. Dengan demikian kedua variabel tersebut sebelum dan setelah perlakuan memiliki perbedaan yang berarti karena masing-masing memiliki ρvalue lebih kecil dari α (0,05). 
PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN CIAPADUNG KIDUL- KOTA BANDUNG Yosef Pandai Lolan; Tuti Suprapti; Roganda Situmorang; Nisa Indah Pertiwi; Rikky Gita Hilmawan
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.685 KB) | DOI: 10.37160/emass.v5i1.146

Abstract

Based on BPB activities, there were 9,657B recorded. children under five (8.93%) with stunting status (chronic nutritional problems) out of 107,189 children under five weighed in the city of Bandung in 2020. From this data, 2.27%, or 2,434 children under five are very short and 6.65%, or 7,133 Toddlers with short status. The percentage of stunting under five in 2020 is close to the highest percentage of stunting under five in 2015 at 8.96%. During this period, the highest percentage of stunting under five was in 2015 (8.96%), and the lowest was in 2017 (1.94%) (Bandung City Health Office 2020). Looking at the relatively large population data in the city of Bandung, we are trying to carry out community service activities that take the theme of local food processing, where this empowerment activity focuses on local food processing to cadres and provides knowledge about parenting patterns for providing nutritious food. The stages of implementing this activity include identifying community needs. Before carrying out community service activities, first, identify community needs and observe various problems faced by the residents of the Cipadung Kidul Village, the working area of ​​the Panyileukan Health Center in the vicinity, then draw a theme based on these problems. In this activity, we are trying to make 2 types of local food: Tempe Sandwich and Tempe Kastu. Of course, these two types of food are prepared with ingredients that are safe and easy to find. As for some combinations of food, such as tempeh, eggs, white bread, etc. (can be seen in the following image)
Dukungan Keluarga Pada Anggota Keluarga Anak Stunting dan TB-MDR Hilman Mulyana; Ade Iwan Mutiudin; Ana Ikhsan Hidayatulloh; Asep Mulyana; Baharudin Lutfi S; Septiandi Eka Darusman; Asep Rahmadiana; Deni Wahyudi; Rikky Gita Hilmawan; Ai Rahmawati; Heni Aguspita Dewi; Yani Sri Yani; Mamay Sugiharti; Fitriani Mardiana Hidayat; Reni Nurdianti; Budy Nugraha
Karya Kesehatan Siwalima Vol 1, No 2 (2022): September
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/kks.v1i2.828

Abstract

Global Report melaporkan bahwa Indonesia termasuk 27 high burden TB-MDR countries, salah satunya terdapat di provinsi Jawa Barat sebanyak 28 pasien TBC kebal rifampisin pada tahun 2017. Terdapat 30 pasien TBC di kota Tasikmalaya yang tersebar di beberapa wilayah kerja Puskesmas di tahun 2018. Menariknya terdapat 16 orang dari 30 pasien tersebut memiliki anggota keluarga dengan kondisi anak stunting, serta di kota tasikmalaya terdapat 32% anak stunting yang cukup tinggi diatas standard yang ditetapkan WHO yaitu 20%. Kondisi demikian tentunya berpengaruh terhadap dukungan yang diberikan oleh keluarga kepada klien. Langkah pertama kegiatan dengan melibatkan mitra yaitu keluarga atau anggota keluarga yang memiliki anak dengan kondisi stunting dan anggota keluarga yang memiliki klien TBC, tahapannya meliputi  pra kegiatan, kedua survei lokasi, dan ketiga persiapan sarana dan prasarana. Langkah kedua pelaksanaan kegiatan, meliputi pre-test, pelaksanaan edukasi, dan diakhiri dengan post-test. Langkah ketiga evaluasi,  pengukuran pengetahuan mitra dengan cara membandingkan dan menganalisis hasil dari pre-test dan post-test. Terdapat peningkatan dukungan keluarga mitra setelah mendapatkan edukasi sebelum dan sesudah, meliputi emosional dari 68.7% menjadi 87.5%, informasi dari 62.5% menjadi 93.7%, instrumental dari 50% menjadi 81.2%, dan penilaian dari 56.2% menjadi 68.7%.  Terdapat peningkatan dukungan keluarga terutama pada dimensi emosional 18.8% dan dimensi informasional 31.2%, serta secara keseluruhan mitra sudah memberikan dukungan bersifat Favorable sebanyak 68.7%. Perlu adanya pengabdian kepada masyarakat lanjutan berupa peningkatan sikap ataupun perilaku yang berkelanjutan dari mitra sampai benar-benar menjadi kebiasaan yang positif.
PERAN KADER PUSKESMAS TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SUKALAKSANA KOTA TASIKMALAYA Rikky Gita Hilmawan; Baharudin Lutfi S
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v21i1.687

Abstract